Ikhlas

Ikhlas

Oleh:Β Β Hsrr AnggraeniiΒ Β On going
Bahasa:Β Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat
10Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:Β Β 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ikhlas adalah hal yang mudah diucapkan namun begitu sulit dilaksanan Itulah yang dirasakan oleh Awan Mentari saat tahu suami yang begitu dia cintai Muhammad Alif Arkana menikah diam-diam dengan wanita masalalu laki-laki itu, Sharly Adriani Putri Tidak ada satupun wanita yang akan rela berbagi suami. Lalu haruskan Awan menyerah dengan pernikahannya dan ikhlas membiarkan sang suami bersama istri keduanya atau memilih bertahan dan ikhlas jika nyatanya dia harus berbagi suami dengan wanita lain?

Lihat lebih banyak
Ikhlas Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Vsiliya Rahma
Itukah yang dinamakan cinta pandangan pertama 😍 tiga kali pertemuan, huwa syuka
2021-05-09 05:37:17
1
user avatar
DaisyLia
aku suka nama Awan😍 semangat thor!
2021-05-06 00:53:42
1
default avatar
HEND MAHANANDRA
Lanjut gih ceritanya. Cerita bernuansa seperti ini jarang banget ditemuin. Jadi buat antusia ngebacanya. 😁
2021-05-05 20:24:06
1
10 Bab
Satu - Pertemuan
Ketika takdir mempertemukan dua insan, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Entah hanya sekedar pertemuan itu atau akan ada pertemuan-pertemuan lainnya..."Hallo Awan kamu dimana? Kamu jadikan ikut pertemuan di cafe? Kakak tunggu lho" ucap Ka Anwar Ka Anwar adalah seorang yang baru aku kenal sejak aku kembali pindah ke kota ini. Aku mengenalnya ketika aku akan membeli salah satu produk yang dia jual namun ternyata dia mengajak aku join, aku yang memang tertarik dengan bisnis dalam dunia maya membuat aku tak bisa menolak tawarannyaSejak saat itu aku mulai belajar bisnis ini dengannya lewat telepon, namun hari ini dia memintaku untuk mengikuti pertemuan antar anggota bisnis. Membuat aku kalap karena jarak cafe tempat pertemuan dan rumah ku cukup jauh"Jadi kok Ka, ini aku mau berangkat. Udah dulu ya Ka, Assalamu'alaikum" ucapku sambil mem
Baca selengkapnya
Dua - Pulang Bersama
Bukankah tidak ada yang tidak mungkin untuk Allah..  Terlebih jika menyangkut hati manusia? ...Aku pikir pertemuan aku dengan pak mentor yang dimaksud Ka Anwar tidak akan berakhir seklasik ini. Bertemu, bertanya, mengobrol dan berakhir pulang barengDijamin tidak akan kehujanan, yaiyalah anak kecil dua tahun aja paham kalo naik mobil gak akan kehujanan. Aku kira dia naik motor makanya dia gak pulang karena nunggu hujan reda taunya dia naik mobilHello Awan harusnya kamu sadar sejak awal orang sehebat Muhammad Alif Arkana seorang manager muda disalah satu hotel ternama di jakarta mana mungkin menggunakan motor di pertemuan tadi"Ini adalah mobil yang saya ceritakan tadi sama kamu, saya memilih mobil ini karena permintaan ayah saya. Bagaimana menurut kamu hm?" Aku melirik lelaki dewasa disampingku karena ini pertama kali aku mendengar suaranya saat sudah sampai dimobiln
Baca selengkapnya
Tiga - Ada Apa
Arkan POVAda yang berbeda sejak aku melihat gadis berkerudung hitam itu saat pertemuan tadi. Dari mulai dia selalu menunduk saat aku menatapnya kemudian saat dia jaga jarak dengan lawan jenisnya Saat yang lain tengah sibuk dengan aktifitas masing-masing aku memberanikan diri mendekat dengan gadis yang aku tahu bernama Awan Mentari,  gadis kelas 3 SMA yang sebelumnya sekolah di Karawang. Tutur katanya membuat aku merasakan hal aneh yang belum pernah aku rasakan. Pemikiran nya yang dewasa di usianya yang masih muda membuat aku kagum karena jarang sekali ada gadis memiliki pemikiran seperti itu Tak terasa saat kulihat waktu sudah larut dan tidak lama gadis itu pamit pulang padahal ini masih hujan. Aku langsung bergegas keluar mengejarnya. Sesampainya diluar aku melihat gadis itu berdiri di tengah hujan deras dengan sebuah motor matic nya. Dan aku baru mengingat bahwa sebelum berangkat kesini tadi aku baru saja membeli
Baca selengkapnya
Empat - Somay
Andai aku dapat membentengi hati agar tidak roboh hanya karena pesonanya tentu aku akan lakukan. Aku hanya tidak ingin jatuh terlalu dalam pada seseorang yang belum tentu ditakdirkan untukku...Aku melirik area parkiran di cafe namun tak menemukan motor ka anwar padahal aku rasa kali ini aku datang sudah cukup terlambat tapi kok Ka Anwar belum datang yaDengan cepat aku memastikan ke dalam cafe namun memang sepertinya Ka Anwar belum datang. Karena jam masih menunjukan  waktu dhuha aku rasa lebih baik aku shalat duluAku tertegun ketika hendak memasuki masjid yang gak jauh dari caffe ini,  seseorang berdiri di hadapanku sepertinya dia baru selesai shalat terlihat jelas dari tetesan air yang sepertinya bekas wudhu "Awan?" sapanya,  seolah menyadarkan aku dari pesonanya dengan segera aku menunduk"ah iya pak,  bapak udah dateng?" tanyaku pada Pak Arkan,  
Baca selengkapnya
Lima - Dia
Bersaksi cinta diatas cinta Dalam alunan tasbihku ini Menerka hati yang tersembunyi Berteman dimalam sunyi penuh do'a    Sebut namaMU terukir merdu Tertulis dalam sajadah cinta  Tetapkan pilihan sebagai teman Kekal abadi hingga akhir zaman     ...   Arkana Pov   Sudah hampir dua tahun ini aku tidak pernah lagi bertemu dengan gadis bermata hazel itu. Awan, gadis itu menghilang sejak pertemuan di caffe yang berakhir dirinya digoda oleh anggota lainnya yang menyaksikan saat kami pulang   Pak Anwar bahkan mengatakan sudah hilang kontak dengan gadis itu,  terakhir saat gadis itu ijin ingin pokus dulu pada sekolahnya yang berakhir hilang tak ada kabar sampai sekarang   Dua kali aku bertemu dengannya, namun dua tahun juga aku kehilangannya     "A
Baca selengkapnya
Enam - siapa dia
Hotel mewah yang saat ini dijadikan tempat diadakannya seminar sudah kedatangan banyak sekali orang-orang berpakaian formalGadis berhijab cream baru saja turun dari motor putih bersama dengan seorang laki-laki tinggi beralis tebal, keduanya segera merapihkan pakaian nyaTak lama beberapa yang berkendara motor menyusul keduanya dan merapikan pakaian mereka juga. Setelah selesai semuanya, mereka segera melangkahkan kaki menuju tempat diadakannya seminarArkan, laki-laki berjas hitam itu langsung melangkahkan kakinya setelah selesai memarkirkan motornya kemudian melangkah memasuki gedung Hotel bersama dengan gadis berhijab abu-abuSaat keduanya sampai di tempat seminar tepatnya didepan pintu ruangan yang sebentar lagi akan dibuka, mata laki-laki itu terpaku ketika melihat gadis yang begitu dia rindukan tengah tertawa lepas bersama dengan beberapa gadis lain yang sepertinya mengikuti seminar ini
Baca selengkapnya
Tujuh - Awan Sherly
Setelah acara seminar itu Sherly langsung meminta Awan untuk menemaninya ke toilet sebelum mengikuti rapat dengan antar tim. Saat didalam toilet wanita, Sherly segera memoles wajahnya. namun saat melihat Awan gadis berkerudung cream itu hanya diam saja       "Awan,  hm sini deh itu bibir kamu pucet banget aku pakaikan lipstik ya?" tawar Sherly    "Eh enggak usah ka" tolaknya   "udah sini. Ini tuh acara besar kamu juga harus selalu kelihatan fresh.  Sini aku pakai kan. Bukannya bentar lagi ada kumpulan antar tim kan ya? Nah masa kamu kelihatan pucet sih" Dengan cepat Sherly menarik Awan dan memberikannya sedikit polesan make up   Awan, gadis itu melihat tampilan dirinya dari kaca toilet yang memang kelihatan lebih fresh dan dewasa padahal saat berangkat dia hanya menggunakan bedak tipis serta lip gloss agar tidak terlalu pucat karena dia tidak suka
Baca selengkapnya
Delapan - Ungkapan Arkan
Awan pov   Setelah selesai dengan ritual mandi aku segera mengecek ponsel karna sejak tadi berisik oleh suara notifikasi   Mataku melotot sempurna saat melihat grup bisnis yang tengah ramai membicarakan aku dan Ka Edy       Pak Arkana Calling πŸ“²   Aku yang tengah sibuk membaca komentar di grup dikagetkan ketika mendapat panggilan dari Pak Arkana   "Untuk apa pak arkana telepon malam-malam begini, duh angkat gak ya. Kalo gak diangkat takutnya gak sopan tapi kalo di angkat... duh tau ah"    Akhirnya aku memutuskan untuk menjawabnya       πŸ“ž"Assalamu'alaikum" salamnya πŸ“ž"Wa'alaikumsalam" πŸ“ž"Sudah sampai?" πŸ“ž"Hm sudah" duh kok deg degan gini ya πŸ“ž"Pulang sama Edy?" πŸ“ž"Iya" πŸ“ž"Sekalian dinner ya hehehe" maksudnya apa cob
Baca selengkapnya
Sembilan - Restu
1 MINGGU KEMUDIAN Awan menatap ponselnya,  apakah dia harus memberikan jawabannya hari ini? Tapi apa kali ini keputusannya benar dan tidak menjadi penyesalan kelak dimasa depan DrtttTerlambat nyatanya Arkan, laki-laki yang berstatus mentornya itu  lebih dulu menghubunginya    "Bismillah,  Ya Allah semoga keputusan ku kali ini adalah benar dan tidak melukai siapapun" ucapnya sebelum menekan tombol hijau menjawab panggilan itu "Assalamu'alaikum Awan" sapanya dari sebrang telepon. Jantungnya seakan bertalu talu mendengar suara serak Arkan, entah kenapa pikirannya semakin bercabang mendengar suara laki-laki itu yang berbeda dari biasanya "Wa'alaikumsallam pak" "hari ini tepat satu minggu,  saya harap kamu sudah memiliki jawaban untuk pertanyaan saya" Awan memejamkan matanya, menghembuskan nafasnya kasar sebelum menjawab pertanyaan Arkan "hm maaf" Cukup la
Baca selengkapnya
Sepuluh - Restu2
Pagi-pagi sekali Arkan sudah sampai disebuah kota yang terkenal dengan kota hujan,  Bogor.  Kota kelahirannya dan juga tempat tinggal keluarganya. Dia segera memarkirkan mobilnya disebuah rumah yang bisa terbilang cukup megah. Seketika kegugupan melandanya ketika akan mengetuk pintu "Enggak kamu enggak boleh kayak gini kalau kamu kayak gini yang ada kamu enggak jadi nikah sama Awan. Oke semangat Arkan,  Bismillah Allahuakbar" ucapnya dan segera mengetuk pintu Tok Tok Tok CklekTak lama pintu terbuka memperlihatkan wanita paruh baya yang kaget ketika melihat kedatangan putra nya yang super sibuk itu "Lho aa kapan datang,  tumben pake ketuk pintu dulu biasanya juga langsung masuk" ucap wanita itu "Assalamu'alaikum Ma" ucapnya dan segera salim kepada Mamanya "Wa'alaikumsallam, ayok masuk. Kebetulan banget teteh sama aa kamu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status