Love in The Game (INDONESIA)

Love in The Game (INDONESIA)

Oleh:  Cindy Chen  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
14 Peringkat
131Bab
8.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Claire Hopkins tidak pernah menyangka bahwa ia akan tersedot ke dalam sebuah game dan tiba-tiba berada di pelukan Adonis, sang Dewa tertampan. Ini semua bermula ketika Claire terjebak dalam sebuah rumah tua tak berpenghuni malam itu. Claire bersembunyi di dalam rumah tua itu karena dikejar-kejar gerombolan pria mabuk. Tanpa sengaja, ia menemukan sebuah video game yang tersembunyi di antara rak buku di rumah tua itu. The Myth, itulah nama game tersebut, sebuah game yang setiap levelnya berisi kisah dalam mitologi. Tanpa sadar, Claire tersedot ke dalam game itu, tepat ke atas ranjang Adonis. Tanpa bisa melawan, Claire terpaksa menyerah. Setelah semuanya terjadi, Claire baru mengetahui bahwa Adonis sebenarnya juga adalah seorang pemain bernama Leon Maxwell yang terjebak selama bertahun-tahun di dalam game. Ia menunggu pemain lain masuk hingga dapat menyelesaikan level berjudul The Adonis' Love tersebut. Sebelum sempat berpikir jernih, Claire dan Leon sudah memasuki level selanjutnya. Akankah rasa benci Claire pada Leon akan berubah menjadi cinta? Akankah mereka mampu bekerja sama mencari jalan keluar hanya dengan masing-masing tiga nyawa yang mereka miliki? Follow my IG : @cindychen06

Lihat lebih banyak
Love in The Game (INDONESIA) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Aysila Raihaana A
keren banget imajinasiny..
2023-07-14 00:24:01
0
user avatar
Aldho Alfina
Bantu promote thor "Penguasa Dewa Naga"
2023-01-27 18:15:09
0
user avatar
Nova Linap
bagus lucu teruskan thor
2022-12-20 09:53:58
0
user avatar
Big Man
Izin promo thor. ~Sang Raja Pulau Mahkota~ Isekai, Game, Fantasi, Overpower, Demon. Mampir yak ...
2021-12-09 17:40:46
1
user avatar
dara ibok
up dated ya..
2021-10-23 18:38:34
1
user avatar
mayuunice
mulai baper deh aku sama Claire dan Leon. lagiii kakkk yang banyak up-nya 😂😂😂
2021-05-30 16:13:27
2
user avatar
mayuunice
aaaahh ini seru! Bahasanya lugas jadi nggak bingung pas memvisualisasikan tiap adegannya di pikiranku. Terus aku seneng mitologi Yunani kayak ngulang lagi pelajaran sejarah. apalagi pas tadi jelasin perang Troya ❤️❤️ ga mau tau harus up lagi kakkk 😍😍
2021-05-25 09:44:41
1
user avatar
aisakurachan
Ayo Claire, semangat mainnya. Main Game mksdnya :)
2021-05-24 22:39:07
1
user avatar
aisakurachan
Ayo Claire, semangat mainnya. Main Game mksdnya :)
2021-05-24 22:39:06
0
user avatar
aisakurachan
Ayo Claire, semangat mainnya. Main Game mksdnya :)
2021-05-24 22:39:05
0
user avatar
aisakurachan
Ayo Claire, semangat mainnya. Main Game mksdnya :)
2021-05-24 22:38:29
0
user avatar
aisakurachan
Ayo Claire, semangat mainnya. Main Game mksdnya :)
2021-05-24 22:38:28
0
user avatar
aisakurachan
Ayo Claire, semangat mainnya. Main Game mksdnya :)
2021-05-24 22:38:24
0
user avatar
aisakurachan
Ayo Claire, semangat mainnya. Main Game mksdnya :)
2021-05-24 22:38:18
0
131 Bab
Rumah Tua
“Pelan-pelan, cantik! Kami hanya ingin mengantarmu pulang!” seru segerombolan pria mabuk.Bunyi cipratan air terdengar saat kaki Claire Hopkins menginjak genangan air di jalan, membuat noda kotor di celana jeans birunya. Jalanan habis diguyur hujan lebat. Claire tidak peduli celana jeansnya semakin kotor, ia mempercepat langkahnya untuk menghindari gerombolan pria mabuk yang sedang mengejarnya.Claire menatap ke sekelilingnya, tidak ada orang lain yang masih berkeliaran selarut ini. Claire mengumpat dalam hati. Ini semua karena pacarnya, Robin. Jika saja pria itu tidak membuatnya keluar rumah selarut ini. Claire ingin tahu apa yang diperbuat pria itu tanpa sepengetahuannya. Setelah sahabat baik Claire – Amanda – memberitahunya, Claire memutuskan untuk melihat sendiri. Ia sengaja keluar tengah malam untuk membuktikan kata-kata Amanda benar. Claire masih merasakan matanya perih dan hidungnya berair setelah melihat sendiri, Robin bersama wanita lai
Baca selengkapnya
Ranjang Adonis
Claire tersenyum saat menekan tombol power pada game tersebut. Alat pemindai berbentuk bulat dengan lensa kamera di tengahnya mulai bergerak tegak.Berdirilah dan menghadap ke arah kamera.Claire mengikuti perintah si alat pemindai. Gadis itu berdiri menghadap ke arah kameranya. Seketika alat pemindai itu mengeluarkan semacam cahaya berwarna hijau yang bergerak dari ujung kepala Claire hingga ke ujung kakinya.Pindaian selesai.Claire kemudian membawa set permainan itu ke atas meja. Ia meniup debu yang menutupi permukaan meja lalu meletakkan alat berupa monitor dan keyboard joystick itu di atasnya. Claire kemudian membersihkan kursi yang ada di belakang meja itu sebisanya, sedikit terbatuk karena debu yang keluar saat ia melakukannya. Kemudian, ia pun duduk dengan nyaman di atas kursi, siap untuk bermain game. Ia pun menekan tombol ‘start’.Selamat datang di The Myth. Selesaikan setiap level dalam game, barulah kam
Baca selengkapnya
Permainan dengan Adonis
“Apa maksudmu?” tanya Claire dengan wajah merona merah akibat sensasi yang ia rasakan.“Kita sedang bermain, dalam permainan ini,” jawabnya.“Jadi kamu pemain? Bukan tokoh dalam game?” tanya Claire dengan suara meninggi.Namun, Adonis segera mengunci bibir Claire dengan bibirnya, melumatnya dengan lembut hingga Claire melupakan apa yang baru saja ia ucapkan. Otaknya lumpuh akibat ciuman pria itu. Claire seharusnya berteriak, memaki, melawan, tapi ia malah melakukan yang sebaliknya. Entah itu pesona seorang Adonis atau pesona pria yang bermain di baliknya.Claire mendesah saat Adonis menindih tubuhnya lalu memasukkan miliknya pada organ tubuh gadis itu. Claire bahkan bergerak sesuai irama gerakan tubuh Adonis, menikmati semua yang ia lakukan pada tubuhnya. Claire sadar penuh bahwa dirinya ada di dalam sebuah game, tapi semuanya terasa seperti nyata. Pria di hadapannya tampak seperti nyata, terasa nyata, dan sangat mengga
Baca selengkapnya
Melawan Babi Hutan
Claire berusaha menyeimbangkan tubuhnya yang kini melayang di awan-awan. Ia nyaris terjungkal, tapi akhirnya ia berhasil menyeimbangkan tubuhnya. Kini, ia melayang di udara seperti profesional.“Woohoo!” teriak Claire di udara. Ia menikmati hembusan angin yang menerpa dirinya, terasa seperti nyata.Claire kemudian mengingat misinya, ia harus menyelamatkan Leon di hutan, entah di mana hutan itu berada. Ia tidak ingin mengulangi level ini lagi dan memulainya kembali di atas ranjang. Mata Claire mulai menatap ke bawah, pohon-pohon rindang menutupi area hutan, sulit untuk mencari keberadaan Leon. Ia mulai terbang mendekati area hutan yang letaknya tidak jauh dari istananya. Namun, Leon tidak terlihat dimana-mana.Claire mencoba terbang lebih rendah lalu memutari kembali area hutan untuk mencari Leon, tetapi tetap saja, ia tidak menemukannya. Claire memutuskan untuk mendarat di salah satu area hutan yang agak terbuka. Ia melihat ke sekeliling, namun Leon
Baca selengkapnya
Danau Lerna
“Kita benar-benar berhasil!” seru Claire senang sambil kembali menatap Leon yang masih berada di bawah tubuhnya.“Iya, kita berhasil,” jawab Leon sambil tersenyum. Senyuman itu membuat tawa Claire berhenti. Lagi-lagi, Leon berhasil membuatnya terpana. Namun, Claire segera mengusir pikirannya itu, ia cepat-cepat berdiri dan Leon pun ikut berdiri di sebelahnya.“Sekarang mungkin kita punya waktu. Kamu punya banyak hal untuk dijelaskan,” kata Claire dengan tatapan menuntut.Di hadapan mereka, tiba-tiba layar digital kembali terbuka.Proceed to next level? Y/N. Auto play in 30 seconds.“Kita hanya punya 30 detik!” seru Claire.“Baiklah... baiklah. Aku tersedot ke dalam game ini sudah lama, entahlah sudah berapa lama tidak ada penanda waktu di sini. Mungkin beberapa bulan, aku tidak tahu. Aku tidak bisa keluar karena apapun yang kulakukan aku harus menunggu pemain yang memilih Aphrodi
Baca selengkapnya
Nyalakan Api
“Shit!” seru Claire saat melihat Leon sudah pergi meninggalkannya sendirian. Ia kemudian mengencangkan pegangannya pada tombak emasnya. Ia tidak yakin akan bisa bertahan sepuluh menit melawan monster ini. Belum lagi, Claire melihat bercak darah yang ditimbulkan monster itu di tanah, berasap dan membuat tanah berlubang. Betapa beracunnya darah monster ini.Claire memperhitungkan apa yang harus ia lakukan, melawan Hydra bukanlah hal yang pintar. Ia harus memikirkan cara lain. Bertahan adalah satu-satunya cara. Tapi kepala-kepala naga itu mulai menyerang Claire tanpa ampun. Claire terpaksa hanya menghindar, berguling kesana kemari sambil menghindari noda darah yang sudah ada di tanah.Kini total sebelas kepala naga yang menyerang Claire seorang diri, ia harus mencari tempat bersembunyi. Namun, Claire kesulitan untuk mencapai ke tempat lain karena kepala-kepala naga itu terus menyerangnya. Ia terpaksa hanya berlarian di sektiar tanah di depan naga itu saja, set
Baca selengkapnya
Gadis di Dekat Api
“Jangan berani tinggalkan aku lagi!” kata Claire ketus.“Ehm, baiklah kalau begitu mari kita mencari tempat untuk bermalam,” jawab Leon sambil tersenyum kikuk. Ia kemudian membantu Claire berdiri. Tubuh Claire terasa sakit di beberapa bagian, seperti lengan. Rasanya lelah sekali dan ia ingat dia belum tidur sama sekali. Setelah mendapati kekasihnya berselingkuh di tengah malam, Claire lalu terjebak di sebuah rumah tua, dan sekarang ia terjebak di dalam game. Sungguh kesialan yang luar biasa.Mereka kemudian berjalan menyusuri tepian danau. Rasanya, tadi Leon melihat sebuah gua di dekat sini saat ia sedang mencari obor. Claire sudah menguap berkali-kali sambil berjalan. Leon hampir saja ingin memapah tubuh Claire, tapi ia takut gadis itu akan marah. Jadi dia diam saja sambil terus berjalan.Akhirnya, Leon menemukan sebuah gua yang tadi ia lihat. Leon mengajak Claire masuk ke dalam gua itu sambil membawa obor yang masih menyala di tangannya
Baca selengkapnya
Masih di Level Ini
Empusa itu menghindari tombak Claire dengan mudah kemudian terbang melayang-layang dengan rambutnya yang berapi-api.“Jangan hanya diam saja!” seru Claire pada Leon.Leon baru tersadar, ia kini mengangkat pedangnya. Sambil berteriak, Leon berlari lalu melompat tinggi. Dengan cepat ia menebas ke arah makhluk buruk rupa itu lalu mendarat di tanah. Sedetik kemudian, makhluk yang masih berada di udara itu terbelah dua lalu jatuh ke tanah. Darahnya yang hitam kehijauan memenuhi tanah di bawahnya.Tak lama kemudian tubuh Empusa yang terbelah dua beserta ceceran darahnya berkedip-kedip dan menghilang. Kini bahaya yang tersisa hanyalah tatapan sadis dari Claire. Gadis itu menatapnya seakan ingin membunuhnya saat ini juga.“C-Claire ...”“Tutup mulut mesummu itu!” seru Claire sambil menghadap ke arah Leon sambil memegang tombaknya. Belum habis kemarahannya saat di level sebelumnya, kini Leon sudah membuatnya semakin jijik
Baca selengkapnya
Labirin
Setelah tulisan ‘Start’ menghilang, mereka diperhadapkan dengan labyrinth yang entah seluas apa. Kabut tipis melayang-layang di hadapan mereka. Sunyi sepi, tidak terdengar apapun di labyrinth berkabut itu.“Kurasa kita harus mulai sekarang, Claire,” kata Leon.“Kurasa begitu,” jawab Claire.Mereka kemudian melangkahkan kaki menuju pintu masuk labirin itu. Seketika terdengar bunyi berdetak, seperti bunyi jam. Claire dan Leon saling berpandangan.“Jangan bilang kita berpacu dengan waktu!” seru Claire.“Entahlah. Tidak ada game seperti ini seingatku, semuanya sudah berubah,” jawab Leon.Leon kemudian menjulurkan tangannya ke depan, mengeluarkan layar opsi miliknya. Layar itu terbuka, di bagian atasnya terlihat jelas angka dengan warna kuning yang berkedip sesuai dengan bunyi detakan jam itu. ‘23:59:40’ dan terus menurun.“Sial! Mereka hanya memberi kita waktu d
Baca selengkapnya
Nafsu
“Aphrodite bisa terbang,” bisik Claire ke telinga Leon. “Lalu?” tanya Leon bingung. Claire dengan cepat mengeluarkan layar digital dari tangannya, membuat suara yang menarik perhatian Minotaur itu. “Claire! Apa yang kamu lakukan?” tanya Leon panik. Minotaur itu berlari cepat dengan langkah-langkahnya yang berat berdebam di tanah. Napasnya yang terdengar mendengus itu terdengar semakin keras. Leon panik, sementara Claire malah memilih-milih tombol yang menampilkan gambar-gambar berbeda. Entah apa yang Claire cari. “Cepat, kita pergi sekarang, Claire!” seru Leon. Kini ia tidak repot-repot lagi untuk mengecilkan suaranya. Minotaur itu sudah tahu dimana mereka berada. Leon hampir saja menyeret Claire pergi dari situ, namun tiba-tiba Claire berseru dengan keras. “Ini dia!” seru Claire. Di saat yang sama, Minotaur itu terdengar di belakang mereka, tanduknya menyeruduk ke arah mereka. “Tukar karakter ke Aphrodite!” seru Claire. Dalam
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status