Istri Hadiah - A Lover (Alec & Alea)

Istri Hadiah - A Lover (Alec & Alea)

By:  Luisana Zaffya  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
28 ratings
55Chapters
27.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Alec Cage, tak mampu menahan lonjakan gairah yang begitu menggebu ketika menemukan keindahan begitu sempurna yang dimiliki oleh Azalea Mahendra. Ia tak sungguh-sungguh berniat membawa wanita itu ke ranjang, tapi kesepatakan Arsen Mahendra yang ingin mempertahankan posisi CEO memberikannya hadiah yang sangat menarik. Seorang Azalea Mahendra. Jadi, kenapa tidak? Azalea Mahendra, tak mampu menolak paksaan sang kakak, Arsen Mahendra. Yang berniat memberikannya pada Alec Cage sebagai sebuah hadiah. Tanpa kekuatan untuk melawan kekuasaan sang kakak, Alea membiarkan Alec mendapatkan tubuhnya. Awal pernikahan mereka berjalan dengan lancar dan hubungannya dengan Alec berjalan seperti sebuah pernikahan pada umumnya meski hati Alea tertaut pada pria lain. Dan semua berubah menjadi petaka bagi Alea ketika Alec diam-diam menyelidiki dirinya dan mengetahui masa lalu tentang hubungannya dengan sang kakak angkat. Arza Mahendra. Alec pria pecemburu dan bukan seorang baik hati yang pemaaf. Terutama saat dihadapkan pada sebuah pengkhianatan. Tentu saja hanya kematian satu-satunya balasan yang sepadan. Tetapi, ternyata Alec tak semurah hati itu membalas pengkhianatan Alea. Alec bertekad membuat Alea membayar setiap pengkhianatan wanita itu dengan sangat besar. Lebih besar dari yang sanggup Alea terima. Mampukah Alea bertahan?

View More
Istri Hadiah - A Lover (Alec & Alea) Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
nina Nabelasari
cerita si arza ada ya ?
2023-05-20 00:08:06
0
user avatar
Allehandra Hill
bagus banget..... semua cerita mu bikin nagih.... harusnya ada part 2 nya ya..... kurang panjang lagi babnya...
2023-03-27 05:53:34
0
default avatar
Salra
One of my favorite book
2022-11-19 05:28:42
0
default avatar
Dian Aksari
bagus , ceritany keren ...
2022-07-25 05:01:49
0
user avatar
Mia Nurul Muttaqin
baca marathon donk, kemarin mulai malam ini selesai...️...️
2022-07-09 20:41:51
0
default avatar
Dian Aksari
suka ceritanya ............
2022-06-29 05:10:56
0
user avatar
mona
bintang lima kakk
2022-01-16 20:05:54
0
user avatar
@Fatamorgana16
udah habis bacanya. keren mah, dari dulu be like.
2021-12-03 18:56:08
3
user avatar
ladyquinn
masuk perpus dulu.awalnya aja udah greget
2021-12-01 22:01:16
2
user avatar
Ririe TU'mel
bagus semangat kak
2021-11-05 16:52:22
2
default avatar
Sparkling_BJY
tolong dibuat bukunya scr fisik dong
2021-09-30 17:10:55
0
user avatar
Desi Elisabeth
thor judul lanjitan sesil dan saga apa ya? ......
2021-08-17 22:24:21
0
user avatar
Yessy Chelsea
woww ud end aja tiba2...ad extra part kan thor??
2021-08-14 15:56:04
0
user avatar
Yessy Chelsea
hallo thor kapan up lg nh ud 2hr enga up ditungguin...
2021-08-14 11:57:39
0
user avatar
Yessy Chelsea
thor hr ini blm up ya??
2021-08-12 21:51:52
0
  • 1
  • 2
55 Chapters
Prolog
Aroma jasmine dan citrus yang berpadu, membuat mata Alec terpejam demi menyerap aroma manis, menyegarkan, sekaligus tidak menyengat di hidung. Wangi itu melintasi wajahnya hanya dalam hitungan detik, tapi seolah akan bertahan di kepalanya untuk selamanya. Ditambah efek memabukkan. Tanpa daya, kepala Alec berputar mengikuti sesosok tubuh ramping yang kini sudah berjalan menjauh dan berhenti tak jauh dari tempatnya.Wanita itu memutar tubuh menghadap ke arah Alec, tak hanya wangi tubuhnya yang membuat Alec terhipnotis, kini tubuh Alec terpaku. Meski untuk beberapa detik, ia mengakui keindahan yang ada di hadapannya kali ini. Keindahan yang belum pernah ia temui seumur hidupnya. Sosok itu bagaikan magnet yang menarik dirinya untuk mendekat. Aura memikat begitu kental menyelubungi tubuh seksi itu dari ujung kepala hingga kaki. Daya tarik seksual melekat erat di setiap sudut yang melekuk indah.Wanita itu berada beberapa meter dari tempatnya berdiri. Tampak menonjol di anta
Read more
Part 1
“Arsen dari MH ada di sini.” Suara sekretaris Alec membuyarkan lamunan Alec. Sungguh hari yang buruk untuk memulai pekerjaan barunya. Ia tahu Arsen Mahendra akan mendatanginya, meski ia cukup dikecewakan dengan pertemuan yang lebih lama dari yang ia perhitungkan. Seminggu sejak ia mengacaukan pesta itu dan melemparkan ancaman lewat mulut yang tak digubris oleh Arsen. Akhirnya sekarang Alec berhasil menarik perhatian Arsen.“Masuk,” perintah Alec singkat.Tak menunggu lama pintu terbuka. Arsen masuk dengan wajah kusut dan bersungut-sungut melangkah mendekati mejanya. Alec tak merasa perlu tahu apa penyebab kekusutan itu dan bukan urusannya. Tetapi, mengejek pria itu akan menjadi sedikit hiburan untuk pagi harinya.“Dilihat dari tampangmu, sepertinya ada beban yang tak bisa kaukatakan. Tapi aku tak tertarik untuk mencari tahu,” ejek Alec.“Apa kau yang mengadakan rapat pemegang saham untuk penunjukan CEO baru?&rdquo
Read more
Part 2
“Kenapa Arsen tidak menyuruhmu?” tanya Alea ketika mobil yang mereka tumpangi mulai meninggalkan halaman hotel.“Karena kau Alea Mahendra.”“Kau juga seorang Mahendra.”Arza hanya tersenyum simpul. Alea selalu tahu cara membangkitkan ketidakpercayaan dirinya ketika dihadapkan nama keluarga mereka yang sangat besar.Setengah jam kemudian, ketika memasuki gedung Cage Group berlantai tiga puluh dengan kaca hitam mengeliling seluruh sisi gedung itu, Alea mengamati dengan takjub seluruh desain penuh keindahan dan kemegahan gedung ini. Lantai marmer berwarna putih dan meja resepsionis tak jauh dari pintu putar berwarna hitam. Gedung Arsen sama sekali bukan tandingannya meski MH tak kalah mewah dan megahnya.“Atas nama?” tanya resepsionis ketika Arza mengutarakan niat kedatangan mereka berdua.“Alea Mahendra,” jawab Arza mendahului Alea.Alea memutar wajah dengan kernyitan di dahi.
Read more
Part 3
“Selamat untukmu, Alea. Tanggal empat Juli akan jadi hari pernikahanmu.” Kata-kata Arsen menyambut kedatangan Alea begitu kedua adiknya itu muncul melewati pintu ruang kerjanya. Senyum terlalu lebar mengekspresikan kebahagiaan yang begitu besar.“Apa maksudmu tanggal pernikahanku?” Alea tak percaya dengan deretan kata-kata yang ditangkap telinganya. Ia bahkan belum sempat meluapkan kemarahannya karena telah menipu dan memasukkannya ke dalam kesepakatan gelap antara pria itu dan Alec Cage, tapi Arsen sudah memberinya kejutan berikutnya. Yang tak kalah menggemparkan hati dan pikirannya.“Cage sudah menentukan tanggal pernikahan kalian. Persiapkan dirimu, Alea.”Mulut Alea membuka tanpa sepatah kata pun keluar. Menetralisir keterkejutan yang seketika menumpulkan cara kerja otaknya. Hari pernikahan? Tanggal 4 Juli? Satu, dua, tiga, dalam hati Alea menghitung dan semakin kehilangan kata-kata bahwa hari pernikahan yang dikatakan Ars
Read more
Part 4
Alea mengerang kesakitan ketika kesadaran membangunkannya dari tidur yang lelap. Badannya terasa sakit, terutama di kaki. Pandangannya teredar ke seluruh ruangan tempatnya berbaring. Atap berwarna putih dan aroma yang begitu akrab di hidungnya, Alea mengenali tempat tersebut adalah ruang tidurnya sendiri. Tetapi, bagaimana ia bisa kembali  berada di kamarnya yang sangat hangat dan nyaman ini? Siapa yang menyelamatkannya di kolam renang?Seharusnya, Alea melakukan pemanasan sebelum melompat ke air. Seharusnya ia tak berenang seperti orang gila. Semua gara-gara Arsen. Dengan menahan ringisan akan rasa nyeri yang berpusat di kakinya, Alea mencoba untuk bangkit terduduk.“Kau sudah sadar?” Pertanyaan itu keluar dengan begitu ringan dan sangat santai. Menyadarkan Alea bahwa bukan wanita itu satu-satunya manusia yang ada di ruangan ini.“Apa ... apa yang kaulakukan di sini?” Suara Alea tersekat di tenggorokan. Tubuhnya bergetar dan berings
Read more
Part 5
Alea mengutuk dirinya sendiri ketika memeriksa cctv yang dipasang di area kolam renang. Semua terjadi persis seperti yang ada di pikirannya. Saat ia kesusahan berteriak meminta tolong karena air yang memenuhi mulut dan tenggorokan, tangannya menggapai-gapai beberapa kali sebelum tubuhnya mulai berhenti meronta. Tak lebih dari tiga detik, Alec muncul dari pintu belakang dan berlari ke pinggiran kolam lalu melompat dan membawa tubuhnya yang sudah tak sadarkan diri naik ke tepi kolam. Pria itu keluar dari air, berjongkok dengan punggung membungkuk dan menepuk-nepuk pipinya. Tubuhnya masih tak bergerak, Alec pun mendekatkan telinga di hidungnya. Seperti tak puas, Alec menyentuh pergelangan tangannya untuk memeriksa denyut nadi. Kemudian, tanpa Alea duga, Alec merobek kaos merah muda yang ia kenakan dalam sekali sentakan kuat. Alec meletakkan kedua tangan pria itu yang saling tumpah tindih tepat di tengah dadanya. Menekan dadanya beberapa kali. Entah berapa kali usaha yang sudah Alec ker
Read more
Part 6
Kali ini, Alea setuju dengan pendapat Arsen tentang melakukan perawatan tubuh. Bukan untuk persiapan acara pernikahan, melainkan untuk memperbaiki moodnya yang sedang naik turun tak terkendali karena aksi penyelamatan nyawa sekaligus kemesuman pria itu padanya.Seharian penuh Alea memanjakan tubuhnya untuk melakukan perawatan mulai dari rambut, wajah, kulit, dan kuku. Rambutnya terasa lebih ringan, lembut, dan berkilau. Pusing di kepalanya lenyap tak bersisa karena pijatan di kepala dan tubuhnya terasa lebih ringan dan bersih. Kulit di wajah dan seluruh tubuhnya pun terasa mengencang kembali setelah pagi hari ia merasa lebih tua sedikit karena emosinya yang tak terkendali gara-gara rekaman dan ... Alea menggeleng keras ketika ingatannya memutar kembali kenangan menjijikkan itu. Semenit saja ia mengingat semua itu, jerih payahnya selama seharian ini akan sia-sia.Sekarang, setelah tubuh, pikiran, dan hatinya terasa lebih segar dan lebih harum. Alea memikirkan rencana se
Read more
Part 7
Alea mematut pantulan wajahnya di cermin tinggi yang disediakan di ruang ganti. Gaun malam itu sangat indah seperti yang ia sukai. Warna merah gelap dengan hiasan permata di sepanjang lengan, kainnya yang lembut menempel ketat di tubuh bagian atasnya sebelum mengembang jatuh ke pinggang dan kaki membuat Alea tampak sangat cantik seperti biasanya. Hanya saja, belahan samping yang akan memamerkan kaki telanjangnya di samping kananlah satu-satunya hal yang ia sesali. Kulit pahanya tentu akan terekspos begitu jelas saat ia melangkah.“Apa kau sudah siap?” Pantulan tubuh Alec yang bersandar di pinggiran pintu membuyarkan lamunan Alea ketika memikirkan bagaimana cara agar kakinya tak terlalu kelihatan saat ia berjalan nanti. Selalu saja, keberadaan Alec membuat tubuh Alea bereaksi waspada dan ketegangan seketika membuat tulang punggungnya tak nyaman. Ruang ganti yang seharusnya tak bisa dimasuki sesuka hati oleh pelanggan lain pun sama sekali tak memberi batasan pada Al
Read more
Part 8
Satu-satunya suara yang memecah ketenangan ruang perawatan itu, adalah bunyi mesin monitor yang secara konstan menampilkan angka dan garis-garis grafik organ tubuh pasien. Mulai dari detak jantung, kadar oksigen dalam darah, dan tekanan darah. Suara detak jantung yang menggemadari mesin itu memastikan bahwa tubuh yang tengah berbaring di kasur masihlah bernapas, meskipun masih begitu betah dengan tidur panjangnya.Alea berjalan mendekat, duduk di kursi samping ranjang. Menyentuh tangan mamanya yang dingin tetapi menyalurkan kehangatan di hati Alea. Merangkul hati Alea dengan kasih sayang khas orang tua yang membuat hati Alea menjadi sejuk dan sangat tenang.Dengan alat bantu pernapasan yang menutupi hidung dan mulut mamanya, dengan mata terpejam erat, dan dengan pipinya yang tirus. Di matanya, mamanya adalah wanita tercantik di dunia. Mamanya adalah sosok hangat, lemah lembut, dan penyayang seperti sebelum kepergian papanya bertahun-tahun yang lalu.Mamanya mema
Read more
Part 9
Hari-hari yang berlalu terasa sangat cepat, membuat Alea semakin tersiksa. Dan hari itu akhirnya tiba, menyapa pagi hari Alea seperti mimpi buruk yang baru saja dimulai.Setelah semalam kakak perempuannya, Karen menempelkan masker dan menyuruhnya berendam di bath up dengan kelopak bunga mawar bertebaran memenuhi permukaan air. Pagi itu Alea dibangunkan oleh pelayan yang diperintahkan Karen untuk memastikan bahwa ia tidak bangun terlambat. Tidak perlu dibangunkan, bahkan ia sudah membuka matanya sejak dua jam yang lalu, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan berharap selimut tebalnya mampu menyembunyikan tubuhnya hingga hari ini berakhir.Terpaksa mengangkat tubuhnya dari kasur, Alea pun berlama-lama membersihkan diri di kamar mandi. Keluar satu jam kemudian setelah Karen menggedor kamar mandinya dengan panik karena mengira ia jatuh pingsan.“Keributan apalagi ini, Karen?” Alea memasang ekspresi polosnya dan berpura tak tahu penyebab Ka
Read more
DMCA.com Protection Status