Dress Ke Pantai

Gigi Geffrey’s life was about to change and she had no idea about it. Everything was perfectly planned by her, she had the best grades she could ever dream of, an amazing group of friends, and the perfect body. She thought she has everything worked out until she returns to her hometown after three years only to find out she still has a lot of things to figure out.With a terrible past behind her and a big mistake she made before leaving, Gigi only wants to make things up with the only person she truly cared about but she receives a cold slap in the face when she finds out this person was not willing to forgive her easily.Will she be able to make things up with the person she loved the most on Earth? Would she be able to finally explain why she left Illinois in the first place?Content tags: +16, explicit language, LGBTQ+Dress is created by Candela Schneer, an eGlobal Creative Publishing Signed Author.

Menceritakan Jeffrey, pria bermata gelap dengan dimple di kedua pipinya dan memiliki tubuh kekar bak atlet. Ia memiliki darah campuran Amerika - Korea membuat gradasi apik dalam wajahnya. Pria itu menjadi tokoh utama untuk membantu seluruh masalah yang menimpa Yuna —istrinya— dan dirinya. Banyak kisah terjadi diantara mereka sebelum pada akhirnya kebenaran terungkap.Cinta, fetish, misteri, teka - teki, dan banyak lagi yang akan mereka temukan sembari mencari sebuah titik terang. Harapan mereka semakin nyata kala nenek Yuna mulai angkat bicara. Semakin lama semakin jelas, akankah mereka berhasil memecahkan misteri ini?

There was a girl that was ready to face her death without having any regrets by shutting everyone down. She had not experienced falling in love with a person and taking risks. However, when she decided to go to college, she met a guy. And without any notice, her life was slowly changing. Is she finally willing to take the risk even if she knew their end game?

Shanda adalah istri seorang pengusaha sukses sekaligus pecinta banyak wanita. Bagi Shanda selama semua itu dilakukan dibelakangnya, dia memilih diam. Tapi kali ini seorang janda muda beranak satu, bintang iklan yang sedang naik daun, berani mengklaim dia istri dari suaminya. Perempuan itu bukan cuma memamerkan hal yang jadi ketidak adilan bagi Shanda, tapi yang membuat Shanda semakin terbakar, perempuan itu juga mengandung anak suaminya. Shanda sendiri belum hamil selama lima tahun pernikahannya, dan dia tidak mandul! Sebagai istri sah, di antara perasaan cinta dan dendam, Shanda menuntut haknya untuk hamil juga. Tercapaikah keinginan Shanda? Dan bagaimana dengan janda yang tidak tahu diri itu ?

Cinta seringkali datang, dalam bentuk yang begitu sederhana. Tanpa disadari, begitu saja tiba-tiba memasuki hati. Tak tertolak oleh Sondang, salah satu tokoh dalam kisah ini. Sebuah kisah yang manis, tapi juga sedih.

"Diameternya masih tidak terlalu besar, tapi dari letaknya bisa saja mengganggu fungsi kelenjar pineal-mu. Aku belum bisa mengambil tindakan lebih lanjut, kamu masih perlu melakukan biopsy untuk memastikan jenis tumor dan stadiumnya. Bagaimana? Mau segera aku buatkan jadwalnya?”usul Dokter Acha. Aku terdiam sebentar, mencoba memberanikan diri untuk mengungkapkan keinginanku, aku sedikit gugup, takut dia akan menolaknya. Saya ingin jalan-jalan dulu, Dok. Saya tidak menolak saran Dokter untuk melakukan biopsi, saya hanya ingin menundanya sedikit. Saya ingin pergi ke beberapa tempat sebelum saya melakukan pengobatan,”ungkapku. *** "Jadilah egois sesekali, Kana. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan selagi itu memungkinkan. Aku akan selalu mendukungmu.” Kana memiliki orang-orang yang mendukungnya untuk sembuh, tetapi api semangat dalam diri Kana makin meredup. Pada batas akhir kemampuan Kana melawan penyakit dalam otaknya, Kana hanya berharap memiliki kesempatan bertemu dengan Desember ketiga puluhnya.

Labing isang taong gulang si Andrea nang maghiwalay ang kanyang mga magulang. Sa paghihiwalay ng mga ito, naghiwalay din ang landas nila ng kanyang kakambal na si Althea. Napunta siya sa kanyang ina kung saan nakaranas sila ng labis na paghihirap na kanilang pinagdaanan. Pero mukhang habulin si Andrea ng malas, natanggal siya sa kanyang pinagtatrabahuhan na kompanya kung saan nagde-design siya ng mga damit. At sa pagkakataong iyon, doon naman nagbukas ang oportunidad sa kanya nang makilala niya ang lalaking si Matthew nang minsang magpunta siya sa bar at yakapin siya nito. Dahil may sarili itong designing company, nagtrabaho siya rito. Hanggang sa nakilala niya ito at tuluyang nahulog ang loob nila sa isa't isa. Inalok siya ng kasal ni Matthew at pumayag siya dahil mahal na nga niya ito. Nagsimula ang masayang relasyon nila na akala niya'y magtatagal. Hanggang sa isang araw, bumalik ang kakambal niyang si Althea. Ano'ng dalang pasabog ni Althea sa kaniya? Babalik pa ba sa dati ang kanilang relasyon bilang kambal o ito ang sisira sa masaya niyang buhay kasama si Matthew?

PENGANTIN KE 13 Siapa sih yang tak mau jadi pengantin? Memakai baju indah dengan riasan terbaik, duduk di pelaminan di bawah tatapan mata kagum melihat sepasang pengantin yang bak dewa-dewi. Tak hanya itu, aroma sedap hidangan yang disajikan, terutama bau daging yang dimasak dengan bumbu-bumbu rempah penggugah selera. Tetapi bagi Winda, pernikahan yang akan dia jalani bukan pernikahan impian. Sebab pengantin pria yang akan berjanji di depan ayahnya bukan pria yang dicintainya. Satu hal lagi yang tak diketahui Winda, dirinya akan jadi pengantin ke 13 bagi suaminya yang menyimpan rahasia, hingga saat Winda tahu dia harus menghadapi teror dalam hari-harinya. Hidup dan matinya Winda ditentukan seberapa besar api harapan tetap menyala dalam hatinya.

On my wedding day, Ethan Westbrook's ex-girlfriend sent word that she was terminally ill. Her dying wish was to wear a wedding dress once in her life. Ethan locked me in the waiting room while he prepared to hold the ceremony with her instead of me to fulfill this wish. I heard his impatient voice through the door as he said to me, "Can't you show some compassion? She's dying. What's wrong with granting her one final wish?" Later, the guy next door who had carried a torch for me for years climbed to the rooftop and begged me to marry him. Ethan stared at me with bloodshot eyes. "Are you really going to throw away our seven-year relationship just for him?" I brushed his hand away. "Should I just let him die? It's only a marriage certificate. Where's your compassion now?"

The night before the wedding, I received the dress my fiancé had sent—lavish, yet clearly the wrong size. His female secretary tearfully apologized, while my fiancé looked at me and said, "Don't forget, without me, you're nothing." I turned away, threw the dress aside, and called off the engagement.