Batal Menikah Karena Tak Punya Ayah

Batal Menikah Karena Tak Punya Ayah

last updateLast Updated : 2025-04-15
By:  IyustineOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
20Chapters
179views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Malam pertunangan Fenita dan Kemal berantakan. Tepat saat cincin akan dipasangkan, sebuah rahasia akhirnya terbuka dengan gamblang. Fenita ternyata lahir dari skandal sang Mama dengan seorang pejabat negara. Namun Kemal kembali setelah itu, dan memutuskan melanjutkan hubungan mereka. Tanpa Fenita sadar, sebenarnya Kemal hanya sedang memanfaatkan dirinya. Ketika kelicikan Kemal terbongkar, Fenita bagai dilempar ke dalam jurang terdalam. Dia menjadi percaya bahwa perempuan seperti dirinya memang tidak layak mendapatkan cinta dan kebahagiaan, sebab karma masa lalu sang mama yang harus dia pikul. Sampai satu hari seorang pengacara tampan nan mumpuni, berani mendobrak pintu kesadarannya, dan menunjukkan jalan pada Fenita untuk menjemput kebahagiaan yang selama ini dia dambakan.

View More

Chapter 1

Bab 1

“Tunggu!”

Lengkingan itu spontan membuat Fenita dan Kemal berhenti. Sedianya Kemal akan memasangkan cincin di jari manis Fenita. 

Malam ini adalah malam pertunangan mereka. Meski hanya dihadiri oleh keluarga Fenita dan Kemal, tetapi diadakan secara cukup mewah. Bertempat di sebuah resto terkenal milik Mama Erna, yang tidak lain ibu kandung Fenita.

“Tunggu, Mal. Tahan dulu!” Suara itu terdengar lagi.

Tidak berapa lama sang pemilik suara, seorang ibu bertubuh besar dari rombongan keluarga Kemal, terlihat berdiri. Dia lalu melangkah mendekati panggung kecil, di mana Fenita dan Kemal berdiri berhadapan, bersiap saling memasangkan cincin pertunangan. 

Fenita mengenal perempuan bertubuh besar itu. Dia Tante Desi, adik dari Bu Rinta, ibu kandung Kemal.

“Des, bukan waktunya bercanda!” tegur Bu Rinta, terlihat dia hendak menarik tangan sang adik ipar.

“Ini serius, Mbak, ini soal masa depan Kemal,” ujar Tante Desi tetap merangsek maju. Ternyata perempuan itu tidak menuju ke panggung, melainkan berbelok ke tempat duduk Mama Erna, di mana perempuan cantik itu duduk seorang diri.

Ya, berbeda dengan Kemal yang datang bersama keluarga besarnya. Fenita hanya punya Mama Erna sebagai satu-satunya keluarga. 

“Eh, bener loh. Kamu Erna yang itu kan?” Tante Desi tampak memperhatikan wajah Mama Erna dengan seksama.

Fenita kini menatap sang mama. Bisa terlihat dengan jelas dari tempatnya jika wajah Mama Erna menampakkan keterkejutannya.

“Siapa ya?” tanya Mama Erna sambil berdiri anggun.

“Erna, jangan pura-pura begitu. Aku tau kamu Erna anaknya Pak Hadi kan?” tuding Tante Desi. “Aku tau skandal kamu yang menghebohkan kampung kita dulu.”

Fenita melihat mamanya melebarkan mata. Bahkan sepertinya sang mama begitu kaget mendengar ucapan Tante Desi itu, Mama Erna sampai mundur dua langkah. 

Tante Desi terlihat menyeringai. Dia berbalik badan, menghadap kepada orang tua Kemal. 

“Mbak, aku kenal mamanya Fenita. Dia Erna, dulu babu di rumah orang kaya, terus dihamilin anak majikannya. Sudah pasti hasil hubungan tidak senonoh itu adalah Fenita. Jadi Fenita itu anak haram.”

Kalimat itu bagai sihir yang membuat suasana langsung senyap.

Saking senyapnya, saat Kemal terlihat kaget sampai menjatuhkan cincin yang dia pegang, bunyi itu terdengar bergemerincing sangat jelas.

“Sayang, apa itu benar?” desis Kemal.

Fenita menggeleng-gelengkan kepala. Penglihatannya mendadak kabur, tetapi dia memaksa untuk menatap Mama Erna kembali.  

“Mama,” panggil Fenita. “Itu nggak benar kan, Ma?”

Mama Erna terlihat menggigit bibirnya. Tampak gestur tubuhnya menyiratkan kegelisahan. 

“Mama, ini nggak benar kan?” Fenita mengulang pertanyaannya. Kali ini dia sudah setengah menjerit. 

“Dia nggak akan bisa membantah, karena itu fakta. Iya kan, Er?” Tante Desi bersuara lagi.

“Pertunangan ini batal!” seru Bu Rinta membahana. 

“Mah,” Kemal ikut berseru. Suaranya terdengar serak.

“Kita pulang, Mal. Mamah nggak sudi punya menantu anak haram.” Bu Rinta berdiri.

“Kemal, kehormatan keluarga lebih penting, kamu bisa mendapatkan gadis yang jauh lebih baik!” 

“Dan dari keturunan yang jelas!” tukas Tante Desi menambahkan ucapan kakak iparnya itu.

Rombongan keluarga Kemal pun berarak meninggalkan ruangan tanpa dikomando.

Fenita terpaku. Air mata menetes begitu saja. Dia berharap Kemal akan tetap berdiri di sampingnya. Namun hati gadis dua puluh tiga tahun itu hancur saat melihat sang kekasih bergerak turun dari panggung.

“Mas….”

Kemal terlihat tidak mengacuhkan panggilan Fenita. Lelaki itu dengan cepat menyatu dengan rombongan keluarganya.

Hal tersebut membuat Fenita tidak kuat lagi. Dia segera berlari menjauh. Di belakangnya suara-suara mulai membumbung. Bukan gelak tawa keceriaan seperti sebelumnya, tetapi gunjingan bernada menghina yang tentu saja ditujukan pada dia dan mamanya.

Gadis cantik itu terus berlari, hingga sampai di ruang kerja sang mama. Dia membanting pintu dengan amat keras. 

Fenita menjatuhkan bobot tubuhnya ke atas kursi. Dia puaskan menangis di situ.

Selalu berakhir seperti ini. Tidak teman, sahabat ataupun kekasih. Fenita terus ditinggalkan orang-orang hanya karena dia tidak mempunyai ayah yang jelas. Dia anak haram, karena lahir tanpa seorang ayah yang sah. 

Sudah sejak umur dua belas tahun dia mengetahui fakta ini, ketika dia membaca akta kelahirannya dan tidak menemukan nama ayah di sana. Hanya tertulis Fenita Mutiara Ayu, lahir dari Ibu bernama Erna Yuningsih.

“Fe.” Suara Mama Erna terdengar seiring dengan pintu yang terbuka.

“Siapa, Ma? Siapa anak orang kaya yang menghamili Mama itu? Dia papaku kan?” Fenita menegakkan kepala. Menatap wanita yang telah melahirkannya itu dengan nyalang.

Erna menghela napas. Dia sudah tampak lebih tenang. Wajahnya yang masih segar di usianya yang empat puluh dua tahun, terlihat biasa saja, seperti tidak terjadi apa-apa.

“Sudahlah, Fe. Itu artinya Kemal tidak tulus mencintai kamu,” sahut Mama Erna enteng. “Kemal bukan pria satu-satunya di dunia.”

Fenita bertambah kencang menangis. “Ini bukan salah Kemal, Ma. Semua ini karena papaku yang nggak jelas. Setiap ibu pasti akan berpikir sama dengan Bu Rinta.”

“Fe, kamu itu cantik, masih muda, punya uang. Mama yakin kamu bisa dapat yang lebih dari Kemal. Laki-laki dari keluarga terhormat, terpandang. Bukan pekerja biasa macam si Kemal,” ujar Mama Erna. 

Gadis berkulit putih itu gegas mendekati sang Mama. “Ma, aku baru saja ditolak oleh keluarga yang biasa-biasa saja karena aku nggak punya papa yang jelas. Mama pikir, ada laki-laki dari keluarga terhormat yang mau menerima anak haram seperti aku?”

“Sudahlah, Fe.” Mama Erna terlihat membuang muka.

“Aku berhak tau siapa papa kandungku, Ma.”

Mata Fenita beradu dengan tatapan mata Mama Erna. 

“Fe, Mama hanya ingin melindungi kamu.”

Fenita menggebrak meja. Selalu kalimat itu yang mamanya beri jika dia menanyakan siapa ayahnya.

“Oke, kalau Mama lebih suka melihat aku tau dari orang lain, nggak apa-apa. Aku bisa ke rumah Tante Desi, biar aku tau semuanya dari dia. Lelaki bejat mana yang menjadi ayahku, setelah itu aku akan datangi rumahnya, aku obrak abrik keluarganya. Bila perlu aku viralkan!”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
20 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status