DENDAM DAN CINTA KING MAFIA

DENDAM DAN CINTA KING MAFIA

Oleh:  Rika Jhon  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
68 Peringkat
90Bab
3.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Albern Barnard, seorang pria keturunan Inggris dan Indonesia yang menjadi King of Mafia di Negara Italia, tetapi berkedok pembisnis di Negara Indonesia. Albern yang dipanggil King AB oleh anak buahnya itu, kini tengah memburu seorang pria Indonesia yang bernama Reno. Ia ingin membalaskan dendamnya atas kematian sang kakak karena pengkhianatan yang dilakukan oleh Reno. Albern membunuh Reno di hadapan istrinya yang tengah hamil tua. Istri Reno tersebut bernama Harnum. Tragedi berdarah yang dilakukan oleh Albern terhadap Reno di hadapan Harnum, membuat wanita tersebut kontraksi. Harnum meminta tolong kepada Albern, tetapi Albern tidak menghiraukannya. Hingga membuat Harnum mengalami pendarahan hebat, dan akhirnya mengakibatkan kandungannya mengalami stillbirth atau kelahiran mati. Harnum sangat membenci Albern atas perbuatannya tersebut, tetapi Albern tidak melepaskan Harnum, dia justru mengurung Harnum di sebuah rumah tua di hutan. Setiap harinya Harnum ia siksa.

Lihat lebih banyak
DENDAM DAN CINTA KING MAFIA Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Renathan Abrisan Lathif
ttp semangat tor
2024-02-12 12:12:39
1
user avatar
HANA PUSPARINI
Kasian Harnum dan Suaminya
2024-02-12 10:46:53
1
user avatar
Young Lady
ceritanya menarik, bikin penasaran
2024-01-25 18:06:47
1
user avatar
Amea81
jangan terlalu membenci takutnya nanti kamu jatuh cinta loh king
2024-01-22 16:09:51
1
user avatar
Noviyadep
Penulisannyaaa rapi. Sukaaaa!
2024-01-22 16:07:38
1
user avatar
Nafta
seru banget ngikutin ceritanya. udah kayak lagi nonton film
2024-01-21 11:24:24
1
user avatar
Disi77
seru nih genre mafianya ...
2024-01-20 19:20:06
1
user avatar
DLaksana
bagus ceritanya .. lanjut
2024-01-20 00:16:45
1
user avatar
FitrianiYuriKwon
Niat balas dendam eh malah jatuh cinta si Albern. ditunggu kelanjutannya thor
2024-01-19 21:23:46
1
user avatar
Rosemala
keren kak, seru ceritanya
2024-01-19 18:01:31
1
user avatar
Lidia Rahmat
bagus bgt ceritanya
2024-01-19 14:31:26
1
user avatar
Maia82
Seru ceritanya apalagi tentang mafia
2024-01-19 08:04:34
1
user avatar
Komalasari
Cerita tentang mafia memang selalu asyik diikuti
2024-01-19 07:25:59
1
user avatar
Ayaya Malila
Paling suka sama genre mafia. bacanya kayak nonton film action, seruu
2024-01-19 06:34:45
1
user avatar
QIEV
Rasanya bagai melihat adegan film, kereeeennn meski ikutan mewek gegara Albern.
2024-01-18 22:05:00
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
90 Bab
1.Tragedi Berdarah
"Tolong! Jangan kau bunuh suamiku! Aku sedang hamil tua. Jika suamiku tiada, lalu bagaimana nasibku dan anakku nanti."Seorang wanita yang tengah hamil tua, merangkak di bawah kaki seorang laki-laki yang sedang berdiri sembari menginjak dada suami wanita tersebut."Harnum, istriku," ucap laki-laki yang sedang sekarat tersebut.Wanita yang bernama Harnum itu beralih merangkak memeluk tubuh suaminya yang sudah berlumuran darah."Mas Reno, tolong bangun, Mas! Jangan tinggalkan aku." Harnum menangis seraya memeluk tubuh sang suami."Tuan, tolong jangan kau sakiti istriku dan anakku. Tolong kau lepaskan mereka," pinta Reno dengan penuh permohonan.Akan tetapi, laki-laki yang sedang menyiksanya itu bergeming. Laki-laki itu justru semakin menekan dada Reno."Uhuk! Uhuk!"Reno terbatuk-batuk dan batuk darah. Harnum langsung mengangkat kepala sang suami dan diletakkan di atas pahanya. Harnum membelai-belai kepala dan wajah Reno dengan berlinangan air mata."Harnum, Sayang, cepat kau pergi dari
Baca selengkapnya
2.Stillbirth ( Kelahiran Mati )
Albern melangkahkan kakinya keluar, tetapi seorang suster memanggilnya."Tuan, tunggu!" panggil suster tersebut.Albern langsung menghentikan langkahnya, dan menatap suster yang memanggilnya itu."Ada apa?!" tanya Albern dengan ketus dan dingin."Maaf, Tuan. Anda dipanggil oleh Dokter yang sedang menangani istri Tuan," ucap sang suster.Suster tersebut mengira bahwa Albern adalah suami Harnum. Albern mengernyitkan keningnya mendengar ucapan sang suster."Wanita itu bukan i—" ucapan Albern terpotong."Maaf, Tuan. Tolong segera menghadap Dokter karena ini darurat," ucap suster tersebut yang memotong ucapan Albern.Albern tidak melanjutkan ucapannya. Ia mengikuti suster itu dari belakang. Mereka langsung masuk ke dalam ruangan IGD."Dok, ini suami pasien," ucap sang suster."Baik, Sus, terima kasih," sahut sang dokter."Ada apa?!" tanya Albern dengan ketus."Maaf, Tuan. Kondisi istri Anda sangat kritis. Pasien telah kehilangan banyak darah, dan kondisi janin di dalam kandungannya sudah sa
Baca selengkapnya
3.Addison Gevariel Barnard
Albern benar-benar keluar dari ruangan operasi tersebut dan langsung pergi menuju ke suatu tempat."Dok, apa yang harus kita lakukan?" tanya sang suster."Sesuai perintah Tuan tadi bahwa kita harus melakukan yang terbaik pada istrinya dan bayinya," jawab Dokter Helda.Setelah itu, tim medis yang menangani Harnum langsung mengurus Harnum dan mayat bayinya untuk segera dimakamkan.Setelah operasi caesar dan pemberian anestesi umum maupun regional dihentikan, lalu tubuh Harnum dibawa menuju recovery room atau ruang pemulihan yang disebut juga dengan Post Anesthesia Care Unit ( PACU ). Harnum berada di ruangan pemulihan tersebut selama 60 menit. Setelah itu, ia dipindahkan ke ruang perawatan atau ruang intensif.Sementara Albern, laki-laki itu sudah pergi dari rumah sakit. Ia membawa mobilnya menuju ke sebuah pemakaman umum. Albern mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Terkadang ia terlihat sedang menyusut air matanya yang terus saja berjatuhan membanjiri pipinya.Tidak butuh wakt
Baca selengkapnya
4.Harnum Histeris dan Dibawa Pulang
Di rumah sakit, tempat Harnum dirawat. Harnum yang sudah siuman dari pingsannya itu langsung histeris ketika mengetahui bahwa bayi dalam kandungannya telah tiada.Seorang wanita yang ditugaskan oleh Albern untuk mengurus Harnum, merasa tidak tega melihatnya."Non, yang sabar dan ikhlas, ya. Ini semua merupakan musibah dan juga ujian dari Tuhan. Non harus tegar," ucap ibu tersebut yang bernama Iisda.Harnum menjerit dan menangis histeris. Rasa sakit dan nyeri di perutnya yang merupakan luka jahitan bekas operasi itu, tidak ia pedulikan lagi."Anakku ... kembalikan anakku dan suamiku ... kemarin kau membunuh suamiku dan sekarang kau membunuh anakku. Laki-laki iblis kau, aku membencimu!" teriak Harnum.Albern yang baru saja datang ke rumah sakit tersebut, mendengar semua ucapan Harnum. Ia berdiri di ambang pintu menatap Harnum dengan tajam.Harnum yang menyadari kedatangan Albern langsung berusaha menurunkan kakinya untuk menghampiri Albern, tetapi karena kondisi tubuhnya yang belum norma
Baca selengkapnya
5.King of Mafia ( King AB )
"Cepat masuk!" teriak Albern kepada Harnum.Harnum hanya berdiam diri dan berdiri saja di pekarangan rumah tua milik Albern. Albern merasa sangat geram melihatnya. Lalu, ia menjambak rambut harnum dan diseret ke dalam rumah."Lebih baik bunuh saja aku!" teriak Harnum."Shut up! Atau aku pecahkan kepalamu!" Albern berteriak kencang.Bu Mira dan Pak Toni yang sedang berada di paviliun, bergegas berlari menuju rumah tua tersebut ketika mereka mendengar suara teriakan Albern."Pak, sepertinya Tuan Al pulang," ucap Bu Mira."Iya, Bu. Dan sepertinya Tuan Al sedang mengamuk," jawab Pak Toni."Ayo, Pak, kita segera ke rumah tua," ajak Bu Mira.Sementara Harnum tengah bersimpuh di hadapan Albern. Dia menangis tergugu, tubuhnya berguncang hebat."Aku mohon lebih baik kau bunuh saja aku. Aku tidak sanggup jika kau akan menyiksaku setiap harinya," mohon Harnum.Albern tersenyum tipis mendengar permohonan Harnum tersebut. Jiwa gilanya semakin meronta-ronta untuk menyiksa Harnum.'Memang itulah yang
Baca selengkapnya
6.Siksaan untuk Harnum
Di rumah tua milik Albern yang terletak di tengah hutan itu, di sebuah gudang yang berada di belakang rumah, terlihat Harnum sedang beristirahat. Karena ia baru saja menyelesaikan pekerjaannya membersihkan gudang tersebut. Kondisi Harnum yang baru melahirkan dengan operasi caesar itu, terlihat sangat lemah. Karena saat dia baru pulang dari rumah sakit dengan kondisinya yang masih lemah itu, dia terpaksa harus bekerja berat, yaitu harus membersihkan sebuah gudang untuk tempat tidurnya. Wajah Harnum sudah pucat pasi dan dia sudah dehidrasi juga kelaparan.'Ah ... aku sangat haus sekali. Jika aku meminta minum pada Bu Mira, apakah laki-laki iblis itu akan menghukumku, atau bahkan menyiksaku? Tetapi aku sangat haus sekali,' batin Harnum.Lalu, Harnum pun memberanikan diri untuk keluar dan menuju dapur. Ia berjalan dengan perlahan dan menemui Bu Mira yang sedang berada di dapur."Bolehkah aku meminta air minum segelas saja? Aku sangat haus," ucap Harnum dengan suara pelan.Bu Mira yang mel
Baca selengkapnya
7.Klan AB
Dor! Dor! Dor!Suara tembakan terdengar begitu nyaring. Harnum memejamkan matanya karena merasa terkejut dan merasa takut. Harnum menyangka, bahwa dirinya sudah mati menyusul sang suami dan sang anak, tetapi dia tidak merasakan apa-apa. Perlahan, Harnum membuka matanya, dan seketika matanya bersirobok dengan mata elang Albern yang sudah berdiri tegap di depannya.Mata Harnum terbelalak lebar ketika melihat ular piton yang tadi berada di tubuhnya, tapi kini sudah tergeletak di bawah dengan berlumur darah. Pikiran Harnum kembali teringat bahwa tadi sebelum terdengar suara tembakan, ular itu sudah mulai melilit tubuhnya dan siap untuk memangsanya. Akan tetapi, ternyata Albern justru membunuh ular itu dan dia tidak membunuhnya. Harnum menelan ludahnya dengan susah payah, pikirannya sedang menerawang jauh memikirkan mengapa Albern malah membunuh ular peliharaannya yang akan memangsanya? Mengapa bukan menembak dirinya saja? Karena tadi Harnum sudah menduga bahwa dirinya akan ditembak oleh A
Baca selengkapnya
8.Kedatangan Rully
Pagi hari pun tiba, Harnum yang masih terikat di belakang rumah tua itu terlihat sangat pucat. Tangannya masih terikat dan punggungnya sudah berlumuran darah kering.Bu Mira yang saat itu sedang membersihkan halaman rumah bagian belakang, seketika berhenti ketika melihat keadaan Harnum yang sangat mengenaskan. Dia ingin sekali membantu, tetapi dia takut jika Albern akan memarahinya bahkan menghukumnya.Sementara Pak Toni, dia sedang membawa gunting rumput, dia akan membersihkan rumput-rumput yang ada di sekitaran belakang rumah tersebut. Pak Toni pun merasa sangat iba ketika melihat keadaan Harnum yang sangat memprihatinkan itu. Dia pun ingin membantu Harnum, tetapi dia tidak berani karena takut Albern akan menghukumnya."Bu, kasihan sekali 'Non Harnum, semalaman dia diikat di sini. Dan lihatlah keadaannya sangat mengenaskan sekali. Bagaimana ini, Bu? Jika kita menolongnya, nanti kita yang akan dihukum oleh Tuan Al," ucap pak Toni."Entahlah, Pak, aku juga bingung. Aku kasihan melihat
Baca selengkapnya
9.Harimau Dirga
Albern terus saja menatap ke arah Harnum sembari membatin.'Nyawamu ada di dalam genggamanku, perempuan jalang! Aku akan menyiksa keseluruhan hidupmu!' Prang!Albern terkejut ketika mendengar suara benda jatuh dan pecah yang berasal dari depan paviliunnya, lalu ia segera keluar. Dan ternyata, Harnum lah yang tanpa sengaja menabrak patung naga miliknya sehingga menjadi hancur berkeping-keping.Emosi Albern yang memang selalu tidak stabil jika berhadapan dengan Harnum tersebut, langsung melampiaskan amarahnya tersebut kepada Harnum. Dia menjambak rambut Harnum dan diseretnya menuju belakang paviliun."Kau memang benar-benar wanita laknat! Sialan kau! Kau selalu saja membuat masalah denganku! Kau memang benar-benar selalu menguji kesabaranku! Dasar wanita jalang tidak tahu diri!" teriak Albern dengan lantang.Albern terus menyeret tubuh Harnum menuju ke belakang paviliun. Dan ternyata, di sana terdapat sebuah hutan yang sengaja dipelihara oleh Albern. Di sana terdapat banyak hewan peliha
Baca selengkapnya
10.Penangkaran Buaya
Siang itu, Harnum sedang membersihkan lantai 2 di rumah tua. Lalu, ketika melewati kamar rahasia yang dilarang oleh Albern agar tidak dimasuki oleh siapapun itu, dia tiba-tiba menghentikan langkahnya. Matanya menatap ke arah pintu kamar tersebut yang terlihat tertutup sangat rapat.Harnum merasa sangat penasaran dengan isi kamar itu. Mengapa kamar itu menjadi kamar rahasia yang tidak boleh dimasuki oleh siapapun selain Albern. Karena rasa penasaran Harnum yang begitu tinggi, akhirnya perlahan ia berjalan menuju kamar tersebut dan perlahan ia membuka pintu yang ternyata pintu tersebut tidak dikunci sehingga ia bisa masuk ke dalam kamar tersebut.Lalu, Harnum berjalan menyusuri ruangan kamar tersebut. Matanya terus menatap ke dinding. Dia terus saja berjalan menyusuri kamar itu. Dan tiba-tiba matanya melihat sebuah lukisan seorang wanita yang sangat cantik. Harnum mendekati lukisan itu, perlahan tangannya meraba-raba lukisan tersebut.'Ini lukisan siapa, ya? Cantik sekali,' batinnya.Ent
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status