Memuat adegan dewasa 21+ Diusia pernikahan mereka yang menginjak 5 tahun, Zara tak menyangka jika sang suami menjualnya pada seorang pria yang merupakan bos sebuah klub malam sebagai jaminan pembayaran hutang. Zara harus rela melayani seorang pria kejam seperti Dave Carpenter. Pria yang memperlakukan Zara sebagai objek untuk memuaskan hasrat besarnya. Tak sampai disana, kekecewaan dan keputusasaan yang tak terkira turut dirasakan Zara saat dia mengetahui alasan dibalik hutang suami
Lihat lebih banyakZara nampak tersentak sejenak saat dia membuka pintu salah satu toilet dan melihat Belinda berdiri didepan washtafel dan mengusap air matanyaWanita itu menangis“Nona Belinda?” Panggil Zara dengan suara pelan.Belinda mengangkat wajahnya, menatap Zara dengan mata yang memerah. "Oh, Zara... Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini" Ucap Belinda sambil mencoba tersenyum meski air matanya masih mengalir.Zara merasa sedikit canggung. "Apa anda baik-baik saja?"Belinda menghela napas panjang, seolah-olah ada hal berat yang baru saja menimpanya. "Ini semua tentang Dave... Dia begitu kejam padaku. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Dia benar-benar membuatku kelelahan dengan gairah besarnya"Zara mengigit bibir bawahnya, ada rasa perih dalam hatinya. Dia jelas paham maksud ucapan Belinda karena itu Zara tidak ingin bertanya lebih lanjut.Zara menuju washtafel disebelah Belinda berdiri, dia mencuci tangannya dengan t
Cklek.“Dave” Suara seorang wanita yang memanggilnya dengan nada mendayu berhasil mengalihkan fokus Dave dari dokumen yang sedang dibacanya“Belinda?” ekspresi Dave nampak berubah buruk“Hai, aku merindukanmu” Belinda berjalan menuju Dave dan merangkul lengannya namun belum ada tiga detik, Dave menepis tangan Belinda“Kenapa kau ada disini sialan?!” Dave menggeram marah“Kakek memintaku datang karena tunanganku ini seperti lupa akan statusnya” Sahut Belinda“Aku bukan tunanganmu, sialan!” Dave membentak, darahnya terasa mendidih. Belinda hanya tersenyum tipis, matanya menatap Dave dengan pandangan tajam, penuh ketegasan.“Kau mungkin bisa membohongi dirimu sendiri, Dave, tapi tidak dengan kakekmu. Dia tahu betul apa yang terbaik untukmu” kata Belinda dengan nada yang semakin mengintimidasi. Dari sudut matanya, dia menatap Zara dengan tatapan meremehkan
Di salah satu apartemen mewah, seorang wanita nampak sedang menggeram kesal pada lawan bicaranya“kau lambat bergerak Belinda. Bagaimana bisa kau membiarkan Dave dengan wanita itu?”“Sudah kubilang akan kuurus, ma” Ketus wanita cantik bernama Belinda itu“Mau mengurus gimana? Kau bahkan kalah dengan seorang janda”Belinda menggertakkan giginya, menahan amarah yang mulai memuncak. Matanya menyipit, tatapannya tajam seperti pisau.Tadi dia mendapat kiriman foto dari mamanya yang berada di Indonesia, foto yang berisikan adegan romantis pria yang berstatus sebagai tunangannya dengan seorang janda yang Belinda tahu bernama Zara“Kau harus cepat Bel. Bisa-bisa Dave sepenuhnya jatuh hati pada Zara. Dan jika itu terjadi, semua kerja kerasmu untuk menyingkirkan melisa percuma saja”"Jangan meremehkanku, ma!" jawab Belinda dengan suara yang rendah namun beracun. "Aku tahu apa yang kulakukan. Zara
"Aku bisa mandi sendiri" protes Zara. Mereka baru saja selesai dengan kegiatan panas mereka dan Dave tetap kekeh ingin memandikannya“Dave”"Sst, biarkan aku memandikanmu" ucap Dave lembut mengambil sabun dan mulai mengusapnya ke kulit Zara. Gerakan tangannya lembut dan penuh perhatian, membuat Zara merasa rileks meskipun awalnya merasa canggung."Dave..." Zara berusaha protes lagi, tetapi suaranya melemah saat merasakan sentuhan lembut Dave."Tenang saja, aku hanya ingin memastikan kamu benar-benar bersih dan segar" katanya sambil tersenyum.“Tapi milikmu itu mengangguku” Decak ZaraZara benar-benar frustasi, dia tidak terbiasa dengan gairah besar pria itu. Terlebih kejantanan Dave yang nampak selalu tegang dan mengenai tubuhnya. Baru kali ini Zara memperhatikan milik Dave sepenuhnya.Zara tidak tahu apakah milik Dave memang selalu terlihat tegang atau karena ukurannya yang besar dan nampak gagahJika b
Warning 21+“Morning Darling” Sapa Dave sambil memberikan kecupan ringan pada bibir ZaraZara membuka matanya perlahan, mengerjapkan kelopak matanya dan sesekali mengusapnya “jam berapa ini?” tanya Zara“Jam 6.14” Jawab DaveZara beranjak dari ranjang, bersiap untuk memulai hari, namun Dave menghentikannya dengan cara melingkarkan lengannya ke pinggang Zara. "Mau kemana?" tanya Dave, suaranya sedikit serak.“Siap-siap kerja” jawab Zara sambil mencoba melepaskan diri dari pelukan Dave.Namun, Dave tak bergeming, membuat Zara merasa bingung. Dia merasakan sesuatu yang keras menyentuh bagian bokongnya. "Milikmu bangun lagi?" tanya Zara dengan wajah melongoDave tersenyum lebar lalu mengangguk dengan polosnya. "Sepertinya dia punya ide lain untuk pagi ini" candanya sambil menarik Zara lebih dekat.“Ide apa?” Tanya Zara“memasuki rumahnya yang nyaman dan menumb
Warning 21+“Akh akh Dave enghh” Desahan Zara semakin keras kala Dave semakin memperdalam sodokannya. Entah sudah berapa lama mereka melakukannya, namun tak ada niat untuk berhenti. Napas mereka berpadu dalam irama yang tak teratur, tubuh mereka bergerak seiring dengan intensitas yang semakin meningkat.“Dave, aku… aku tidak tahan lagi” Zara terengah, tangannya mencengkeram bahu Dave dengan erat.Zara hanya bisa meremas sprei hingga kusut dengan mata yang membelalak serta mulut yang tak henti mendesah keras. “Dave akh leb..bihh..khh..cepatttt!!” Pinta Zara dengan rintihan kuat membuat Dave mengayunkan pinggulnya semakin keras, dalam dan cepat“Engh Ahhhh-“ Zara mengeluh panjang kala mendapatkan pelepasan kesekian kalinya“Kau membuatku semakin sesak, Zara” Dave berbisik dengan suara serak disela hujamannya sembari menatap wajah cantik Zara yang terlihat begitu menikmati percintaan merekaDia terus bergerak dengan gairah yang tak terbendung, menyatu dalam keintiman yang tak terbatas de
Warning 21+Dave memasuki sebuah ruangan besar nan megah, didalamnya seorang pria tampan nampak duduk menunggunya“Jadi, Dylan menyuruhmu lagi?” Tanya yang pria yang sempat dijuluki Casanova itu“Apa lagi, jalur aman adalah lewatku” Kekeh Dave mengambil posisi duduk disofa yang berhadapan dengan sang lawan bicara“Dimana barangnya?” Tanya Alesio, pewaris Kingston Grup sekaligus ketua dari kelompok mafia yang paling ditakuti, Siegra.“Sedang dalam pengangkutan jalur laut, tenang saja 1 jam lagi sampai” Jawab DaveAlesio mengangguk pelan, tampak berpikir sejenak sebelum menambahkan “Bagus. Pastikan tidak ada gangguan. Keamanan kali ini harus lebih ketat. Kita tidak bisa membiarkan kesalahan seperti sebelumnya terulang.”Dave mengangguk mengerti “Sudah diatur. Anak buahku sudah disiapkan di setiap titik pengawasan. Kapal juga dikawal ketat. Jadi bisa selesaikan pembayarannya sekarang, ada seseorang yang menungguku pulang”Alesio menyipitkan matanya “Sejak kapan kau punya tempat pulang?” S
Zara berjalan cepat menuju ruangan Dave, hatinya berdebar kencang. Setibanya di ruangan, Dave menutup pintu dengan keras, membuat Zara semakin cemas.“Apa yang kau pikirkan, Zara?” tanya Dave dengan nada datar yang membuat Zara cemasKetenangan pria itu jauh lebih berbahaya dari kemarahannya“Apa maksudmu?” Zara mencoba menenangkan diri, namun tatapan dingin Dave membuatnya sulit berpikir jernih.Dave mendekat, matanya menatap tajam ke arah Zara. "Jangan memberi kesempatan pada pria lain untuk mengenalmu Zara"“Kami hanya berbicara sebentar Dave” Ucap Zara menenangkanPlukk..Dave menarik pinggang Zara, memeluknya dengan erat. Kepalanya tersandar dipundak Zara“Jangan bohongi aku Zara, aku tahu kau bersembunyi dariku.” Zara menelan ludah, merasa terpojok.“Aku tidak bersembunyi dari mu, Dave.”“Tapi kau menghindariku Zara”Zara menghela napas panjang. Ayolah, ini bahkan belum ada satu jam sejak dia datang ke kantor“Aku lihat dia memandangimu..” Dave membungkam kata-katanya ketika sua
“Aku akan menjemputmu besok pagi” kata Dave dengan nada yang tidak menerima penolakan.Zara menggelengkan kepalanya. “Dave, aku bisa berangkat sendiri. Aku tidak ingin orang-orang di kantor mulai bergosip tentang kita.”Ekspresi Dave berubah. Ada kilatan marah di matanya yang membuat Zara sedikit mundur “Kau malu?” Tanya Dave membuat Zara tak habis pikir“Sama sekali tidak, aku hanya tidak mau menjadi bahan gossip”“Akan kupastikan tidak ada seorangpun yang berani menyebut namamu”“Dave” Zara mengerang frustasi “Tolong mengerti posisiku. Aku ini wanita yang baru bercerai”Kemarahan Dave mulai mereda, digantikan oleh senyum samar sebelum dia menjawab “Baiklah, jika itu maumu.”*** ***Zara menatap pantulan dirinya dicermin. Kemeja polos lengan panjang dengan potongan V-neck berwarna biru muda dipadukan dengan celana kain berwarna putih. Rambutnya diikat satu dengan tatanan rapi.Zara meraih lipstick berwarna peach lalu memoless tipis di bibirnya, melengkapi makeup simple yang mempercan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.