Dinikahi Mantan Adik Ipar

Dinikahi Mantan Adik Ipar

last updateLast Updated : 2024-12-28
By:  Riri AfsanaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 ratings. 6 reviews
60Chapters
15.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Kisah ini tentang manusia yang fobia dan gila akan cinta. Atisha Namira, dokter muda yang menyembunyikan kecantikannya untuk menjaga kehormatannya dan menghindari tatapan mesum kaum pria. Atisha harus terlibat dengan drama pernikahan yang dirancang oleh Raffan Ardian Ghifari akibat sebuah insiden. Cowok yang dituduh gay karena tidak tertarik ataupun suka pada perempuan manapun. Raffan menikahi Atisha demi menyelamatkan harga dirinya. Siapa sangka pernikahan itu mulai berhasil menumbuhkan rasa diantara mereka, namun kebahagiaan mereka tak sempurna, karena Raffan tak mampu memberikan nafkah batin. Saat mereka berjuang bersama untuk melawan trauma Raffan demi memiliki keturunan. Namun takdir nampaknya sedang bermain-main. Semua harapan mereka lenyap tersapu oleh nestapa. Pada akhirnya Atisha kehilangan belahan jiwanya. Tak sampai disitu, Atisha juga terpaksa harus menghadapi tingkah Rayyan Arkana Ghifari, adik iparnya yang merupakan playboy tengil yang buta akan komitmen dan tak paham arti kesetiaan, naasnya pria itu adalah suami barunya. Saat takdir mengikat mereka, bagaimana cinta merasuk hingga ke relung hati.

View More

Chapter 1

Satu

“Raf, hari ini jadwal kamu kosong tidak?” tanya perempuan paruh baya pada sang putra sulung yang tengah sibuk dengan gawainya.

“Hm … iya ma. Kenapa? Mau dikenalin lagi sama anak teman Mama?” Pria itu Raffan, menatap curiga kearah sang ibu.

“Ketemu sama anak teman mama dong Raf,” bujuknya sambil duduk disamping Raffan.

"Enggak deh, Ma."

“Kenapa? orangya cantik loh Raff, kamu ingat Aletha? Anak tante Nilam yang dulu sering main kesini. Sekarang dia udah balik dari Inggris setelah menyelesaikan kuliahnya. Rencananya mau menetap di Jakarta lagi, kamu ajakin Aletha jalan gih.”

"Raffan Malas Ma. Heran, Masih aja mau di ngejodoh-jodohin,” kesal Raffan, berpindah ke sofa single, menghindari teror sang mama.

“Raffan Ardian Ghifari, kamu itu yah. Dulu, Mama sama Papa umur 28 itu sudah punya kamu loh. Sekarang, diusia kamu yang segini, pacar saja belum pernah ada yang dikenalkan ke mama.” Wanita itu ikut berpindah, bersandar di sisi sang putra sambil bersedekap dada.

“Belum ada yang cocok Ma.”

“Kamu bukan gay kan Raf?” Sambung wanita itu, sorot wajahnya berubah khawatir, membuat asisten Raffan yang sejak tadi menyimak terkekeh.

“Ucapan mama kok jadi jahat gitu.” Raffan menggeleng pelan, agak setengah jengkel.

“Wajar lah kalau mama nuduh Lo gay, cewek sekelas Raline Salim aja lo tolak, padahal bodynya itu loh Raf! Vhiuuu..." Pria itu bersiul di akhir kalimatnya. "Makanya kita mikir. Eh, lo normal nggak sih?” tanya Rayyan sarkastik sambil menaikkan alisnya. Si bungsu Ghifari yang baru bergabung di ruang keluarga tiba-tiba menyela percakapan mereka.

"Adek kamu saja, Pacar dan mantannya ada dimana-mana. Tobat deh Ray, stop main-main.” Raisa beralih menatap putra bungsunya.

“Loh! Kok jadi Rayyan sih Ma,” Protes Rayyan. Sementara Raffan beranjak dari sofa memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur, memberi kode pada asisten sekaligus sekretarisnya yang sejak tadi hanya mendengarkan dan pura-pura sibuk dengan joystick dan layar di depannya.

“Adri, besok saya ada meeting pagi?” tanya Raffan pada asistennya, berlalu saat perhatian sang ibu mulai beralih pada si Bungsu.

“Iya bos, sekitar pukul sembilan.” Adri mengekor di belakang Raffan.

“Mau mama gimana sih? Raffan yang jomlo di buat pusing, Rayyan yang punya pacar di buat ribet. Aneh Mama nih. maunya apa sih? Heran!”

“Masalahnya Ray, kamu itu cuma main-main. Enggak pernah ada yang dibawa serius. Mereka itu bukan robot yang bisa kamu mainin lalu di buang. Mereka punya hati, mereka sama seperti mama kamu, Perempuan!” ucapnya penuh penekanan di kata terakhir.

"Ingat Karma Ray. "

“Namanya juga penjajakan, Ma ... mencari yang terbaik itu nggak gampang. Mending mama ngurusin Raffan aja deh, anak mama itu sakit, nggak doyan perempuan, Raffan itu kayaknya nggak normal Ma.” Rayyan kembali mengalihkan ke topik awal.

“Jangan sembarangan kamu. Loh, Raffan kemana. Jadi kabur kan, kakak kamu?”

Raffan menggeleng pelan sambil memijit pelipisnya, saat masih mendengar perdebatan mereka. Dicecar tentang perempuan dan pernikahan benar-benar membuatnya kesal

"Bos beneran normal kan?" Tanya Adri yang malah ikut-ikutan. Bawahannya itu segera menutup mulut melihat reaksi sang atasan. Raffan menghunuskan tatapannya.

“Maaf Bos, eh... mau ke mana Bos?” tanya pemuda itu saat Raffan berjalan pergi. Raffan mengibaskan tangannya di udara tanpa perlu menoleh, mengisyaratkan agar asistennya itu tidak mengganggunya.

~

“Astagfirullah!” Perempuan itu terpekik panik. Tak sengaja menabrak mobil dihadapannya. Ia segera ikut meminggirkan mobilnya saat mobil dihadapannya memasang lampu sein kiri.

“Maaf Mas, saya benar-benar tidak sengaja,” ucapnya sambil meringis pada pemuda yang menatap miris mobil sportnya. Pria itu menghela nafas gusar menatap body belakang mobilnya yang ringsek.

“Anda itu bisa menyetir tidak?!” Raffan menatap kesal perempuan yang menutup wajahnya dengan masker berdiri di hadapannya. Namun kekesalan itu tiba-tiba sirna saat matanya jatuh tepat pada manik mata perempuan itu. Hanya beberapa detik karena perempuan itu segera mengalihkan tatapan.

“Maaf banget Mas, rem mobil saya sepertinya blong. Saya sudah coba nginjek rem berkali-kali. Tapi remnya mengalami disfungsi.” Atisha mencoba memberi penjelasan, sekaligus was-was membayangkan biaya ganti rugi, untuk perbaikan mobil mewah pria itu. Raffan mengabaikan ucapan perempuan, itu dan memilih membuktikan langsung alasan Atisha dengan memasuki mobil Brio perempuan itu yang juga ringsek pada bagian depan, Raffan mengendarainya berhenti jauh dari depan mobilnya. Kemudian kembali menghampiri Atisha.

“Ini murni kecelakaan, tapi anda tetap harus tanggung jawab atas kerusakan mobil saya.” Raffan bersedekap dada, menatap lurus ke arah Atisha.

“Saya pasti tanggung jawab kok,” ucap Atisha ragu, menggigit bibir. Kepalanya sedang mengkalkulasi prediksi perbaikan mobil mewah yang amati. Berdoa dalam hati agar biaya perbaikan mobil mewah itu masih dapat di jangkau olehnya.

“Saya akan kabari setelah perbaikan mobil saya di bengkel, anda bisa membayarnya langsung di sana. Nomor handphone anda.” Raffan mengulurkan handphonenya pada Atisha, meminta perempuan itu mengetikkan nomornya.

“Nama anda?”

“Atisha.” Raffan mengernyit mendengar nama perempuan itu. Mengamati Atisha lama, mata yang dimiliki perempuan di hadapannya benar-benar, menarik perhatiannya.

"Jadi saya boleh pergi sekarang? Soalnya saya sedang buru-buru." Atisha lagi-lagi melirik jam tangannya. Sedang yang di tanya belum mengalihkan pandangannya.

"Mas?"

“Oh, iya." Raffan sedikit terkesiap, dengan kejanggalan yang ia rasakan di dalam hatinya, perempuan ini membuatnya merasa aneh, kali ini untuk pertama kali ia merasa cukup penasaran dan entah rasa antipati yang sering ia rasakan pada kebanyakan perempuan lain menghilang kemana. Raffan masih menatapnya saat Atisha memasuki mobilnya.

"Naik taksi aja mbak, remnya blong, nggak usah dikendarai lagi!" Teriaknya yang diabaikan oleh Atisha.

Raffan masih bergeming, dirinya jadi kepikiran bahwa ia membutuhkan perempuan dalam hidupnya untuk menyelamatkan harga dirinya. Beberapa saat kemudian ia menyeringai, perempuan tadi sepertinya bisa membantunya. Perempuan dengan sorot mata meneduhkan, tidak seperti kebanyakan perempuan dengan sorot buas yang seakan ingin menerkamnya. Anehnya tiba-tiba ia membandingkan.

~

Saat memasuki rumahnya, Atisha berjalan dengan lesu, melepas masker dan jilbabnya lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur, menatap gusar langit-langit kamarnya. Mobilnya belum di bawa ke bengkel karena butuh biaya yang tidak murah, terlebih dirinya harus membayar kerugian pemilik mobil sport yang di tabraknya, biaya reparasinya pasti jauh lebih fantastis.

Saat sibuk merenung, perempuan itu menitihkan air matanya, tatkala masalah datang bertubi-tubi. Ia teringat dengan ucapan Omanya yang juga masih dirawat di rumah sakit, berjuang melawan penyakit stroke. Saat sendiri di dalam kamar, ia jadi lebih cengeng.

"Oma ingin melihat kamu berkeluarga sebelum Oma meninggal, menikah ya nak." Sejak tadi Atisha selalu teringat permintaan getir Omanya, satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki saat ini.

Atisha menghela nafas gusar, memikirkan bagaimana mungkin ia mewujudkan keinginan tersebut, sejak kecil ia selalu di doktrin bahwa semua laki-laki itu brengsek bahkan sebelum ia mengerti arti kata brengsek. Sejak kecil Atisha selalu menutup diri dan menyembunyikan kecantikannya dari kamu pria, kata Omanya, kecantikan adalah kutukan. Tapi kenapa disaat seperti ini, Oma justru menginginkan ia terikat dengan pria.

Saat menginjak usia dewasa, Atisha mulai mengerti mengapa ia di didik untuk antipati terhadap laki-laki dan paham arti brengsek. Ia pernah mencoba membuka hati, namun kisahnya layu sebelum berkembang.

Dan semakin kesini ia sadar, Omanya tidak salah jika memintanya menikah, ia benar-benar harus menikah. Bukan karena ingin memiliki kisah happy ever after seperti akhir drama percintaan yang sering di tonton Rina, sahabatnya yang juga sebentar lagi akan menikah. Tujuan Atisha ingin menikah untuk memiliki keluarga baru. Tidak muluk, setidaknya ia butuh pria agar bisa punya keturunan yang sah secara hukum dan agama. Walaupun pernikahan itu kelak berakhir dengan perceraian, tak masalah. Asal ia memiliki anak yang akan menemaninya menjalani hidup dan memiliki keluarga biologisnya sendiri.

Atisha tampaknya menimbang, lalu menggeleng pelan. Pikirannya yang sudah seperti benang kusut benar-benar ngawur.

Atisha kembali mengingat biaya perbaikan mobilnya dan mobil pria itu, sudah saatnya memikirkan opsi yang sudah lama ia pikirkan, dia akan mengambil praktik di tiga tempat sekaligus, putusnya. Atisha lalu bangkit menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu sebelum kepalanya benar-benar akan pecah kalau semakin memikirkan.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nilam Chris
lanjutannya kok lamaaaa
2022-11-24 08:53:54
0
user avatar
Mblee Duos
Ceritanya menarik. Semangat nulisnya ya kak...... Saling support juga yuk kak, mampir di cerita aku. MAMA MUDA VS MAS POLISI
2022-11-17 15:47:44
0
user avatar
jumriani 97
Alurnya menarik, mewek banget ketika Atisha kehilangan Raffan tiba-tiba saat mereka tengah merangkai mimpi indah bersama.
2022-10-18 22:24:58
2
user avatar
Nilam Chris
lanjutan ceritanya kok lamaaaaaaa
2022-11-24 08:54:37
0
user avatar
jumriani 97
Ceritanya bikin aku nangis...
2022-12-03 17:46:00
0
user avatar
Jumriani Ani
Bagus banget, lanjut thor...
2022-10-19 07:19:28
3
60 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status