Dinikahi Mantan Adik Ipar

Dinikahi Mantan Adik Ipar

Oleh:  Riri Afsana  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 Peringkat
58Bab
14.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kisah ini tentang manusia yang fobia dan gila akan cinta. Atisha Namira, dokter muda yang menyembunyikan kecantikannya untuk menjaga kehormatannya dan menghindari tatapan mesum kaum pria. Atisha harus terlibat dengan drama pernikahan yang dirancang oleh Raffan Ardian Ghifari akibat sebuah insiden. Cowok yang dituduh gay karena tidak tertarik ataupun suka pada perempuan manapun. Raffan menikahi Atisha demi menyelamatkan harga dirinya. Siapa sangka pernikahan itu mulai berhasil menumbuhkan rasa diantara mereka, namun kebahagiaan mereka tak sempurna, karena Raffan tak mampu memberikan nafkah batin. Saat mereka berjuang bersama untuk melawan trauma Raffan demi memiliki keturunan. Namun takdir nampaknya sedang bermain-main. Semua harapan mereka lenyap tersapu oleh nestapa. Pada akhirnya Atisha kehilangan belahan jiwanya. Tak sampai disitu, Atisha juga terpaksa harus menghadapi tingkah Rayyan Arkana Ghifari, adik iparnya yang merupakan playboy tengil yang buta akan komitmen dan tak paham arti kesetiaan, naasnya pria itu adalah suami barunya. Saat takdir mengikat mereka, bagaimana cinta merasuk hingga ke relung hati.

Lihat lebih banyak
Dinikahi Mantan Adik Ipar Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Nilam Chris
lanjutannya kok lamaaaa
2022-11-24 08:53:54
0
user avatar
Mblee Duos
Ceritanya menarik. Semangat nulisnya ya kak...... Saling support juga yuk kak, mampir di cerita aku. MAMA MUDA VS MAS POLISI
2022-11-17 15:47:44
0
user avatar
jumriani 97
Alurnya menarik, mewek banget ketika Atisha kehilangan Raffan tiba-tiba saat mereka tengah merangkai mimpi indah bersama.
2022-10-18 22:24:58
2
user avatar
Nilam Chris
lanjutan ceritanya kok lamaaaaaaa
2022-11-24 08:54:37
0
user avatar
jumriani 97
Ceritanya bikin aku nangis...
2022-12-03 17:46:00
0
user avatar
Jumriani Ani
Bagus banget, lanjut thor...
2022-10-19 07:19:28
3
58 Bab
Satu
“Raf, hari ini jadwal kamu kosong tidak?” tanya perempuan paruh baya pada sang putra sulung yang tengah sibuk dengan gawainya.“Hmmm … kenapa? Mau dikenalin lagi sama anak teman Mama?” Pria itu Raffan, menatap curiga kearah sang ibu.“Ketemu sama anak teman mama dong Raf!” bujuknya semangat, kemudian duduk disamping Raffan."Enggak ah, Ma."“Orangnya cantik loh Raff, kamu ingat kan sama Aletha? Anak tante Nilam yang dulu sering main kesini. Sekarang Aletha udah balik dari Inggris setelah menyelesaikan kuliahnya di oxford. Rencananya mau menetap di Jakarta lagi, kamu ajakin Aletha jalan gih.”“Malas Ma. Masih enggak menyerah juga ngejodoh-jodohin,” kesal Raffan, berpindah ke sofa single, menghindari teror sang mama.“Raffan Ardian Ghifari, kamu itu ya ... dulu Mama sama Papa umur 28 itu udah punya kamu loh Raf. Nah, kamu pacar saja belum pernah ada yang dikenalkan ke mama.” Wanita itu ikut berpindah, bersandar di sisi sang putra sambil bersedekap dada. “Belum ada yang cocok Ma.” “Kam
Baca selengkapnya
Dua
Atisha menatap iba pada wanita yang tengah ia tangani. Perempuan itu tengah menjahit luka sobek yang cukup dalam pada pipi kiri pasiennya. Seorang wanita muda yang tengah terkulai. Butuh enam belas jahitan untuk menutup lukanya. Miris, saat perempuan lagi-lagi menjadi korban dari tempramen seorang pria, terlebih pria itu berstatus sebagai suaminya. “Jahat banget ya suaminya dok. Istrinya minta nafkah itu kan haknya. Bukannya di kasih eh, malah dianiaya. Sumpah kalau kayak gini saya jadi takut nikah dok, ngeri,” ucap suster yang menemaninya sejak tadi saat keduanya telah berada di selasar rumah sakit. “Nikah itu pilihan sih Wi,” jawab Atisha. Dirinya pun tak tau harus berkata apa. Selama ini ia antipati terhadap hubungan emosional yang melibatkan antara pria dan wanita. “Kalau dokter sendiri, ada keinginan untuk menikah tidak?” Dewi menatap Atisha penasaran, sementara perempuan itu memilih menatap arlojinya. “Oh iya Wi, jam praktik saya sudah berakhir nih. Dokter Lidya juga udah da
Baca selengkapnya
Tiga
“Raffan kamu Keterlaluan! Menemui Aletha hanya untuk menyampaikan penolakan sama dia, mama malu tau nggak sama mbak Nilam.” Mamanya berenggut di meja makan, saat mereka tengah sarapan.“Ma, ini masih pagi loh,” tegur suaminya membuat wanita itu berdecak.“Tapi Pa, anak Papa itu benar-benar yah!.” Wanita itu menatap Raffan kecewa.“Mama yang keterlaluan, main jodoh-jodohin sama perempuan kayak gitu,” Raffan lalu menghabiskan setangkup roti yang di pegangnya dalam tiga kali gigitan.“Kayak gitu gimana? Aletha cantik iya, cerdas iya, fasionable juga, bibit bebet bobotnya jelas, nah kurangnya dimana coba?” Protes mamanya tak mau kalah.“Kurangnya satu Ma, pakaiannya yang kekurangan bahan,” ucap Raffan lalu berdiri setelah menyelesaikan sarapannya, mengabaikan Rayyan yang menahan tawa, entah apa yang lucu.“Hot banget dong Raf, yaa… kok ditolak sih?” Celetuk Rayyan, pura-pura kecewa.“Tuh kan Pa, kayaknya ada yang salah dengan Raffan. Kamu nggak menyimpang kan Raf?” Mamanya menatap putra s
Baca selengkapnya
Empat
“Tangan lo kenapa?” Tanya Rina menyaksikan sahabatnya yang sejak tadi tak henti mengibas-ibas. “Habis nampar orang gue!” Rina menghentikan suapannya, menatap Atisha penasaran. Ini kali pertama sahabatnya terdengar bar-bar. “Serius? Siapa?!” “Ada, cowok kurang ajar yang suka semaunya mentang-mentang punya banyak uang,” ucap Atisha yang sedang berbaring diatas sofa bed, keduanya berada di ruangan istirahat saat tengah malam. “Hahaha… bar-bar juga Lo.” Rina terkekeh membayangkan kemarahan Atisha saat berhadapan dengan cowok itu. “Kenapa lo nampar dia? Terus cowok itu gimana setelah lo tampar?” “Gak gimana-gimana gue pergi setelahnya. Cowok itu yang pernah gue ceritain, yang mobilnya ringsek karena ketabrak mobil gue.” “Cowok Bugatti?” Atisha hanya mengedikkan bahu. “Biaya reparasi mobilnya hampir tiga ratus juta dan gue cuma punya dua puluh juta, kebayang gak gimana despatarenya gue. Terus dia malah dengan enteng bilang, gue nggak harus bayar biaya ganti rugi asal gue mau jadi,”
Baca selengkapnya
Lima
Atisha duduk bersebrangan dengan Raffan, perempuan itu hanya mengangguk meminta penjelasan tanpa suara. “Saya ingin menikah untuk menyelamatkan harga diri saya, saya rasa kamu orang yang tepat untuk membantu saya,” ucapnya. Menatap Atisha yang masih menunggu kelanjutan penjelasannya. "Hanya pernikahan sekedar status, nggak lebih." Jelas Raffan saat mata gadis dihadapannya mendengus. “Orang tua saya selalu menjodohkan saya dengan perempuan manapun yang mereka pikir cocok dengan saya, tapi usaha mereka selama ini tidak berhasil karena saya selalu berhasil berkelit. Tapi bukannya jerah, ada saja anak teman mama yang disodorkan kesaya. Saya lelah dengan itu.” Raffan menghela nafas panjang, menatap Atisha yang balik menatapnya dengan alis tertaut. “Kenapa saya? Kita bahkan dua orang asing. Apa karena saya punya hutang ganti rugi, jadi jadi anda mau memanfaatkan saya?” Tanya Atisha sambil bersedekap dada. Tak dipungkiri dirinya masih kesal setengah mati pada pria dihadapannya, namun men
Baca selengkapnya
Enam
Surat Perjanjian Pihak pertama: Raffan Ardian Ghifari Pihak kedua: Atisha Namira Dalam hal ini, pihak pertama akan memenuhi segala permintaan pihak kedua sebagai syarat untuk melangsungkan pernikahan diantaranya: 1. Membebaskan tanggung jawab atas biaya ganti rugi kerusakan mobil Buggati Chiron milik pihak pertama. 2. Tidak akan saling ikut campur dengan kehidupan pribadi masing-masing. 3. Tidak ada sentuhan fisik apabila tidak diperkenankan pihak kedua. 4. Memiliki rumah bersama untuk ditempati berdua. 5. Menjaga dan melindungi pihak kedua dengan penuh tanggung jawab. 6. Kewajiban menafkahi secara lahir namun tidak secara batin. 7. Tidak ada kekerasan dalam rumah tangga. 8. Membebaskan ikatan perkawinan saat pihak kedua memintanya. 9. Apabila pihak pertama tidak memenuhi seluruh poin tersebut maka pihak kedua berhak atas seluruh harta kekayaan pihak dari pihak pertama. ~ “Hanya ini?” Tanya Raffan sebelum menandatangani surat perjanjian itu setelah membaca list yang d
Baca selengkapnya
Tujuh
“Assalamu’al…” Atihsa tercekat saat menatap seseorang yang tengah tersenyum kearahnya duduk disamping sang oma. “Jerome, kamu!” Atisha berucap dengan suara bergetar, sarat akan emosi menatap pria yang pernah menabur harapan lalu layu sebelum berkembang. Bodohnya Atisha pernah percaya bahwa cinta itu memang ada karena pria dihadapannya dan Atisha sungguh menyesali kebodohannya itu, karena pada akhirnya semua hanyalah gurauan dan omong kosong. “Akhirnya aku bisa ketemu kamu lagi Tisha,” Pria itu tersenyum lebar berjalan mendekatinya, namun Atisha justru mundur menggenggam tangan Raffan. Membuat Jerome berhenti dan berdiri kaku, menyadari bahwa mungkin ia terlambat, kini Atisha bersama si sulung Ghifari. “Jerome Alvaro, saya tidak menyangka bisa bertemu anda disini,” Raffan berucap ramah, mencoba mencairkan kebekuan diantara mereka. Bagaimanapun dalam dunia bisnis, hubungan keluarga mereka terjalin dengan baik. “Raffan Ghifari, senang bisa bertemu anda,” Jerom mengulurkan tangannya,
Baca selengkapnya
Delapan
“Ini undangan siapa Tis,” Rina melirik undangan yang diletakkan Atisha dengan hati-hati di sampingnya. “Rin, lo jangan marah ya ...” Bujuk Atisha. “Ngapain gue mesti marah? Oh iya seragam bridesmide lo ada di mobil gue. Entar lo ambil ya, ingetin gue.” Rina terlihat sangat lahap dengan soto ayamnya. Sementara Atisha, menenggak ludahnya pun terasa berat. “Kenapa lo? Dari tadi ngeliatin gue mulu, lo bohong ya kalau sudah makan?” “Eh, enggak kok. Beneran gue sudah makan kok, tadi bareng suster Dewi.” Perempuan itu tersenyum. Berdoa dalam hati, semoga sahabatnya tidak mencekiknya setelah membaca undangan itu. “Eh, undangan siapa sih nih? Cantik banget.” Setelah menghabiskan sotonya, Rani kembali mengalihkan perhatiannya ke arah undangan gold yang tampak mewah itu. Sementara Atisha semakin menunduk sambil menggigit bibirnya. “Khuuuk…!!!” Rani tersedak lalu menyemburkan es tehnya kearah Atisha saat membaca nama calon pengantin wanita dalam undangan, dr. Atihsa Namira. Rani membaca na
Baca selengkapnya
Sembilan
“Mbak Atisha memang dasarnya cantik banget, jadi cuma di poles sedikit mak-up aja sudah tampak luar biasa! Benarkan Mbak?” perias itu menatap takjub pada Atisha, kemudian menoleh pada Rina yang duduk di atas tempat tidur menatap sahabatnya lekat. Bagaimana perasaanmu saat melihat sahabat yang teramat kamu sayangi menikah, senang atau sedihkah? Jelas perasaan itu sulit di lukiskan, terlebih sahabatmu itu selama ini hampir tak pernah terlihat sedang menjalin hubungan asmara dengan pria manapun. Pada akhirnya bukan Atisha yang lebih dulu menangis tersedu ditinggal nikah sahabatnya, namun Rina yang terus mengelap sudut matanya, Atisha mendahuluinya dengan cara yang sadis. “Lo jahat banget sama gue, rencanaain pernikah nggak bilang gue dulu. Padahal saat Rian ngelamar gue, elo yang pertama gue kabarin … Kesal!” Perempuan itu cemberut namun tetap memeluk Atisha yang telah memakai gaun pengantinnya. Atisha hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya. “Gue ngambek mati-matian, sampai bersump
Baca selengkapnya
Sepuluh
Atisha berjalan tergesa saat tiba di depan rumahnya, entah mengapa hatinya menjadi terasa sangat gamang saat tiba di undakan tangga pertama. Melihat beberapa pasang sandal yang berjajar di depan teras rumah minimalis itu. Terasa seperti ada desakan yang membuatnya sontak berlari memasuki rumah menuju kamar sang Oma. “Bi…!” Panggilnya dengan suara bergetar pada asisten rumah tangga yang tengah duduk di samping neneknya yang tampak lelap. Beberapa orang tetangga menatapnya dengan linangan air mata. “Kenapa? Oma kenapa?” Tanpa menjawab pertanyaan Atisha, perempuan yang dipanggilnya bibi itu justru memeluknya dengan erat disertai dengan raungan tangis pilu. Tak ada satu katapun yang mampu terucap di mereka namun justru membuat Atisha membeku, jantungnya seakan lolos dari tempatnya. Perempuan itu lalu berjalan pelan, mendekat ke pembaringan sang Oma, mendekap jasad yang masih hangat itu dalam diam. ~ “Kita pulang ya Atisha,” Rina duduk mendekap sahabatnya, menatap gundukan tanah merah
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status