KARMA : Balasan untuk Keluarga Tak Tahu Diri

KARMA : Balasan untuk Keluarga Tak Tahu Diri

Oleh:  Dwrite  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 Peringkat
81Bab
40.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Amira akhirnya kembali ke Indonesia setelah sembilan tahun diasingkan keluarganya sendiri. Perundungan, kekerasan, bahkan pelecehan pernah dia dapatkan dari orang-orang yang seharusnya melindungi. Hingga wafatnya sang kakek seolah menjadi pembuka baginya untuk menuntut keadilan yang tak pernah dia dan ibunya dapatkan selama menjadi bagian dari keluarga konglomerat Adijaya yang ternyata memiliki banyak rahasia kelam.

Lihat lebih banyak
KARMA : Balasan untuk Keluarga Tak Tahu Diri Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Bella
makin seruu .........
2023-06-09 11:59:17
0
user avatar
Bella
...️...️...️...️...️
2023-05-23 22:04:20
0
user avatar
Evi Emelia
suka ceritanya
2022-10-26 07:59:50
0
user avatar
kaikko Lika
mdh2n tdk panjang yaa.. heheh
2022-08-09 16:18:25
0
user avatar
Dwi Lingga Sari
semakin mbuleeetttt. ...
2022-07-21 14:40:29
0
default avatar
Bahagia53114202
novelnya keren. tapi, ini babnya nggak sampe kek sinetron Tersanjung, kan? takut kepanjangan dan gak tamat2 malah ujungnya mbulettt kek benang ruwet. apalagi sampe bab 200 lebihhh. haduh, bisa puyeng liatnya. ...
2022-07-21 10:05:57
0
user avatar
Wahyuni
mau baca tapi rajin up ngga novel ini?
2022-07-15 16:06:47
0
user avatar
Nur Inayah
ceritanya bagus,aku suka tokohnya yg menampilkan perempuan yg kuat,cerdas dan tidak mudah tumbang meski awalnya didera banyak cobaan,perempuan harusnya memang seperti itu,biar tidak gampang ditindas,dianggap makhluk lemah yg g bisa apa2 dan dianggap remeh,good job,Amira
2022-07-11 05:53:46
1
81 Bab
Prolog
Plak!"Dasar Pelacur! Buah jatuh memang tidak pernah jauh dari pohonnya. Kau sama saja dengan ibumu, Amira." Teriakan itu terdengar lantang di telinga Amira. Gemetar tangannya yang tengah memeluk perut berusaha menahan tangis yang nyaris meledak. Dona--ibu tiri Amira itu terlihat begitu murka. Alih-alih simpati dia justru menghardik remaja berusia enam belas tahun tersebut tanpa ampun setelah dokter pribadi keluarganya mengatakan bahwa Amira positif hamil, setelah pingsan di sekolahnya.Hanya beberapa saat setelah selesai diperiksa, Dona langsung menarik kasar jilbab Amira dan menyeretnya untuk dihakimi di ruang keluarga. Kebencian yang sudah mendarah daging sejak ibu Amira, Lena hadir mengusik rumah tangganya sebagai perempuan kedua yang dinikahi suaminya, karena hutang nyawa pada Bapak Lena kala itu. Dalam ruangan luas tersebut berbagai ekspresi manusia tercipta. Mulai dari tatapan iba dari para pelayan, senyum sinis yang ditunjukkan kakak tertua Amira, juga tatapan datar dari kak
Baca selengkapnya
Bangkit dari Keterpurukan
New York, 28 Januari 2018"Pulang sekarang, Mir. Kakek sekarat."Seketika mata perempuan berjilbab itu membulat sempurna, saat menerima panggilan telepon dari tanah kelahirannya setelah sembilan tahun lamanya. Baru saja ia hendak mengabaikan panggilan dari nomor privat dengan suara yang disamarkan tersebut, tapi urung saat mendengar nama sang kakek disebut. Amira jelas tak bisa diam saja mengetahuinya. Mengingat pria tua berumur akhir tujuh puluh itu adalah satu-satunya orang yang memihak Amira saat hampir semua keluarganya mengasingkan perempuan berusia dua puluh enam tahun itu sejak sembilan tahun lalu dalam keadaan hamil muda ke negara ini. Kakeknya pulalah yang membiayai kehidupan dan sekolah Amira selama tinggal di negara Paman Sam selama lebih dari sewindu."Ini siapa?" lirih Amira bertanya. Tut! Tut! Tut! Namun, panggilan langsung terputus secara sepihak sebelum sempat ia mendapat jawaban.Amira terjaga cukup lama dalam posisi itu. Dia tatapan pemandangan Kota New York da
Baca selengkapnya
Babak Baru Dimulai
Jakarta, 14 Januari 2009Gadis berusia enam belas tahun itu berdiri mematung saat ambulans mengantar jasad ibu yang sangat dicintainya ke rumah duka. Kehilangan yang teramat dalam itu kembali dia rasakan setelah tahun sebelumnya Hendra, paman tersayangnya juga telah tiada. Dua kematian tak wajar pada ibu dan pamannya itu membuat perasaannya benar-benar porak-poranda. Seketika masa depan cerah yang dia yakini adanya, tak lagi dia damba. Sumber kebahagiaannya telah sirna. Dia merasa neraka akan segera datang dan melengkapi penderitaannya, saat dia melihat ibu tiri dan kakak sulungnya tertawa kecil di sudut ruang, menatap jasad ibunya yang malang.“Kamu kuat, Sayang. Masih ada kakek!” Amira menoleh saat merasakan pelukan hangat itu melingkupi tubuh gigilnya. Tangis yang sedari tadi dia tahan akhirnya tumpah juga dalam dekapan satu-satunya orang yang bisa dia jadikan penopang.“Mira takut, Kek,” lirih suara itu terlontar di sela tangis yang semakin hebatnya. “Tidak, Sayang. Tak ada yang
Baca selengkapnya
Penyimpangan
Rendy Darma Adijaya, adalah putra pertama Hanung Adijaya dan Dona Kirani. Sejak remaja lelaki ini aktif dalam banyak bidang kemasyarakatan. Selain salah satu pewaris utama PT. AJ beberapa waktu belakangan dia juga baru saja bergabung dengan salah satu partai besar di tanah air, dan memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Menurut berita yang santer terdengar, Rendy adalah salah satu anggota keluarga Adijaya yang paling ambisius lagi serakah. Akhir-akhir ini dia bahkan sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan stop LGBT bagi seluruh jaringan masyarakat dalam ruang lingkupnya. Namun, siapa yang menyangka. Bahwa tindakan tersebut ternyata adalah salah satu upaya untuk menutupi penyimpangan orientasi seksualnya yang sudah bertahun-tahun diderita.Tiga tahun lalu saat ia memutuskan untuk menikahi Andini--salah satu putri seorang pendiri partai yang saat ini tengah memimpin sebagai pejabat daerah tersebut sebenarnya juga untuk menutupi aibnya dari keluarga maupun orang-orang di luar sana. T
Baca selengkapnya
Ayah Kandung Azriel
Memang tak mudah bagi korban pemerkosaan untuk hidup tenang setelah trauma mendalam. Sembilan tahun Amira berusaha bertahan dalam ketidakberdayaan di lingkungan asing sendirian. Tubuh rapuh yang masih sering kali gemetaran kala melihat kejadian pemaksaan membuatnya sempat kesulitan beradaptasi di negara orang sampai beberapa kali berniat bunuh diri. Namun, keadaan telah memaksanya untuk bangkit dari keterpurukan. Iman yang kuat juga menjadi salah satu pondasi dirinya. Perlahan Amira mulai berani berbaur dengan dunia luar, membesarkan Azriel dengan penuh cinta, walaupun kenyataan bocah itu tercipta dari perbuatan hina seorang lelaki pada dirinya. Azriel adalah salah satu kekuatan Amira. Senyum bocah itu bak air deras menyirami hatinya yang gersang. Meskipun kerap kali mereka beradu pandang, selalu ada luka terbuka yang mengingatnya pada kejadian sembilan tahun silam.Namun, kini Amira sudah lebih kuat. Dia banyak belajar dari semua rasa sakit itu hingga bisa menatap para penjahat de
Baca selengkapnya
Penguntit
Bugh!Bugh!Bugh!Satu per satu bogem mentah itu mendarat pada samsak tinju yang sudah berayun ke sana ke mari akibat hantaman keras. Keringat bercucuran dari pelipis perempuan dengan kepala yang tertutup ciput ninja. Kulit wajahnya yang putih mulus terlihat memerah, sebab suhu tubuh dan amarah yang bergejolak dalam dirinya meningkat drastis. Bruk!Amira merobohkan diri, terlentang pada sebuah matras berwarna gelap yang melapisi ruang gym pribadi dalam kediaman mewah tersebut. Dengan handuk kecil yang tersampir di pundak, ia seka kasar keringatnya, sembari menatap langit-langit."Aarrgghh ...." Teriakannya lantang terdengar begitu memilukan. Hanya itu satu-satunya cara yang bisa dia lakukan alih-alih menangis meraung seperti wanita menyedihkan. Setelah sekian lama kejadian paling traumatis dalam hidupnya kembali terbayang. Berputar-putar di kepala bagai kaset rusak hingga membuat Amira nyaris frustrasi. Ramadika Adijaya, anak kedua dari Dona dan Hanung, pewaris kedua kerajaan bisn
Baca selengkapnya
Benih Siapa?
"Jangan menyentuhku!" Amira mengulurkan tangan di hadapan Rama yang hendak memeriksa keadaannya dan Azriel. "Kau pikir dengan membantu kami, sudah cukup untuk menebus semua perlakuan bejatmu di masa lalu, hah?" Dada ibu satu anak itu terlihat naik turun menahan ledakan emosi juga rasa frustrasi akibat kisah masa lalunya yang begitu kelam."Minggir! Jangan pernah tampakkan wajah menjijikkan itu di hadapanku." Finalnya Amira mendorongnya dada Rama hingga terlonjak keluar. Kemudian menutup pintu, lalu tancap gas.Meninggalkan Rama yang berdiri mematung di tempat dengan tatapan yang sulit digambarkan. "M-Mom ...." Azriel menarik pelan ujung hoodie yang Amira kenakan saat melihat kecepatan mobil yang ditumpanginya sudah mencapai lebih dari 100 KM/Jam membelah jalan Tol Cipularang."Tutup saja kupingmu dan pejamkan mata, Azriel. Hanya begini caranya supaya kita cepat sampai." Dengan mata yang sudah memerah Amira mengatakannya.Bocah itu pun menurut dan memasang headphone-nya, lalu memejamk
Baca selengkapnya
Mencari Pengawal
"Hati-hati di jalan, ya, Neng. Lain kali kenalkan suamimu sama Enin."Pesan dari Nek Imas, sontak membuat Amira tersentak untuk beberapa saat. Namun, dia berhasil mengendalikan diri dan mengangguk meski tak yakin. Satu kali kebohongan telah ia lontarkan pada sang nenek, tak lama mungkin akan disusul dengan kebohongan-kebohongan yang lain.Hal itu ia lakukan agar Azriel tak menjadi gunjingan warga di sini. Biarlah Nek Imas tahu kalau dirinya sudah menikah, dan suami Amira sibuk di luar negeri. Daripada ia harus menambah beban di tubuh renta tersebut dengan memberi tahu yang sebenarnya. Terlepas dari berbagai alasan di atas, Amira juga tak mau dipandang sebagai wanita menyedihkan seperti yang selalu dikatakan Dona. "InsyaAllah, Nin." Senyum Amira terkulum lembut, diusapnya jemari ringkih yang sejak tadi menggenggam erat tangannya. Kemudian beralih pada Azriel yang berada dalam pelukan Nicholle.Sekitar dua hari lalu perempuan paruh baya berambut blonde ini tiba ke Indonesia. Amira lan
Baca selengkapnya
Kembalinya Putri yang Hilang
Mobil yang dikendari Amira dan Zara berhenti di depan sebuah gedung olahraga yang ada di daerah Bekasi Selatan. Tepatnya depan gerobak penjual pecel dan ketoprak yang ramai dikerubungi warga yang didominasi anak muda. "Kamu yakin, Zar?" Amira bertanya dengan kernyitan di dahinya. Zara mengangguk mantap. "Kamu liat aja sendiri nanti." Gadis bertubuh tinggi di atas rata-rata itu menarik tangan Amira menerobos antrian. "Permisi, air panas, air panas!" "Dih, mentang-mentang pake seragam seenak dengkul nyerobot antrian," celetuk salah seorang pembeli yang tak terima karena Zara menyerobot tempatnya, sementara Amira yang mengekor di belakang dengan sungkan hanya bisa meminta maaf tanpa suara. "Duduk sini, Mir!" Zara menunjuk salah satu bangku untuk Amira duduki. Sementara dia maju ke depan dan menggulung lengan seragamnya. Dia beralih menepuk bahu lebar lelaki yang baru sempat Amira lihat dari belakang. Tubuhnya memang tinggi tegap dengan potongan rambut yang rapi. Seperti yang sudah Z
Baca selengkapnya
Masuk Perusahaan
Besoknya. Seperti biasa meja makan dalam kediaman Adijaya itu diisi lima orang keluarga inti. Pagi ini mereka tengah menikmati sarapan pagi dengan tenang, hingga hanya bunyi sendok dan garpu saja yang terdengar beradu dengan piring. "Wah ... ini adalah sarapan ternikmat semenjak dua pekan kepergian anak sial itu. Walaupun sempat kesal karena dia membawa pergi semua makanan catering pesananku. Tapi, tak apa. Sepertinya semua itu untuk bekal mereka berkemah di hutan selama dua pekan." Dona memulai percakapan dengan komentarnya tentang kepergian Amira dan Azriel selama dua pekan tanpa pamit. "Jangan terlalu percaya diri, Dona. Kau lihat saja nanti. Besok atau lusa Amira akan kembali," timpal Heru setelah meneguk air putih di gelas."Kenapa kau begitu yakin, Heru?""Entahlah, hanya feeling.""Sudahlah. Kita berangkat sekarang. Tak boleh telat untuk menjemput kekuasaan," cetus Hanung sembari bangkit lebih dulu. "Ah, kau benar, Sayang. Aku sudah tak sabar untuk mengetahui susunan organis
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status