Mengintip Kamar Pengantin

Mengintip Kamar Pengantin

Oleh:  Zulzila Sen  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
16Bab
1.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Delindra mendapat petaka saat mengintip kamar pengantin Angga, pria yang pertama kali menerobos dinding hatinya. Namun malah menikah degan Dahlia, sepupu yang merangkap saudara, setelah dijadikan anak angkat oleh Pak Hendra, ayah Delindra. Entah petaka atau anugerah, Delindra di nikahkan dengan Aditya. Delindra dan Angga menjadi dekat saat pernikahan masing-masing menuju kehancuran. Mereka berteman dan berusaha membantu satu sama lain untuk mempertahankan pernikahan namun malah saling jatuh cinta.

Lihat lebih banyak
Mengintip Kamar Pengantin Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
16 Bab
Petaka( Dinikahkan )
"Mas…aku capek!""Tapi, Li, ini kan malam pertama kita!" Langkah Delindra terhenti tepat di depan kamar pengantin yang di depannya dipenuhi dengan hiasan berbagai macam bunga, hingga ke daun pintu juga.Entah kenapa tiba-tiba Delindra ingin melihat apa yang tengah terjadi di dalam kamar sana, yang terdapat pasutri yang baru saja melangsungkan pernikahan, dan ini adalah malam pertamanya bagi mereka.Delindra melangkah pelan-pelan menuju pintu yang dihias dengan bunga sedap malam yang bergelantungan di daun pintu.Delindra sadar, niatnya itu salah, tapi rasa penasarannya terhadap apa yang dilakukan Angga, pria yang dicintainya, semenjak pertama kali bertemu di kampusnya, namun saat Pak Hendra, Ayah Delindra menawarkan Angga, untuk memilih menikahi Delindra putri kandungnya atau Dahlia sepupu Delindra yang diangkat anak oleh Pak Hendra, Angga menjatuhkan pilihannya pada Dahlia. Angga jatuh cinta pada Dahlia saat pertama kalinya melihat kecantikan Dahlia.Delindra patah hati? Tentu saja
Baca selengkapnya
Sah
"Pak, apa tidak ada cara lain untuk mengatasi masalah ini. Delindra tak mau menikah dengan Pria asing, Pak." Delindra menangkup kedua tangannya pada Pak Hendra sebagai tanda permohonannya.Pak Hendra menggelengkan kepalanya." Tidak bisa, Nak. Ini salah satu caranya agar kau tak di usir dari desa ini. " Pak Hendra mengusap sudut matanya yang berair."Tapi Delindra tak mau menikah dengan Mas Aditya, Pak." Delindra terisak di depan Pak Hendra yang duduk di depan tangga depan masjid menunggu kedatangan Pak Penghulu yang nantinya akan menikahkan Aditya da Delindra.Sedangkan Delindra sendiri berada di tangga tepat di bawah Pak Hendra."Apa alasanmu, Del?" tanya Pak Hendra menatap putri satu-satunya tersebut dengan sayu."Delindra tak mencintainya, Pak." Delindra menundukkan kepalanya dalam-dalam."Setelah kau dicurigai berbuat hal yang tercela dengan seorang apa kau masih berpikiran untuk menikah dengan Pria lainnya, Del?"Delindra tak menjawab, malah semakin menundukkan wajahnya. Malu."Ta
Baca selengkapnya
Hadiah Pernikahan
( Hadiah Pernikahan )"Del, apa kau tak rela dan berat hati untuk meninggalkan rumah ini?" Aditya menghampiri Delindra yang saat ini sedang duduk di ranjang menata pakaiannya kedalam koper.Delindra tak menjawab, hanya tersenyum samar. Namun Delindra rasa itu sudah cukup untuk menjadi jawaban dari pertanyaan Aditya. Bahwa apa yang ditanyakan Aditya itu adalah benar. Dirinya sangat berat meninggalkan dua pria yang begitu dicintainya, yaitu Pak Hendra sebagai Bapaknya, dan Angga sebagai pria pujaannya, meski kini statusnya sudah suami orang, tepatnya suami dari sepupunya, Dahlia."Del," panggil Aditya yang kini sudah duduk di depan Delindra."Seandainya aku jawab tidak apa Mas Aditya akan mengubah niat Mas Aditya untuk pergi ke kota Sega membawaku yang statusnya saat ini aku adalah istri dari Mas Aditya?" Sekilas Delindra melirik ke arah Aditya.Aditya bergeming dengan pandangan masih menatap Delindra yang tangannya kembali sibuk dengan pakaiannya.Delindra tersenyum kecut." Diammya suda
Baca selengkapnya
Pesona Delindra
"Del…!"Delindra segera tersadar dari lamunannya saat Aditya memanggilnya."Eh, iya. Ada apa?" Delindra menyudahi aktivitasnya yang memandangi rumah mewah nan besar di depannya."Kamu ngelamun?" tanya Aditya.Delindra menggelengkan kepalanya. "Tapi kenapa dari tadi aku panggil-panggil kamu gak dengar?""Hah!" Delindra tergeragap. " Benarkah?"Aditya menganggukkan kepalanya pelan."Maaf, aku hanya heran saja," ucap Delindra."Heran kenapa?" tanya Aditya, masih menatap Delindra.Delindra menggelengkan kepalanya."Katakan saja, jangan ragu. Lagian aku kan suamimu."Delindra terdiam, memikirkan kata-kata Aditya barusan."Kenapa kamu menghadiahi rumah ini untuk pernikahan kita?"Aditya tersenyum." Kita bahas nanti saja, ya. Sekarang kita masuk dulu." Aditya mengeluarkan koper dari dalam mobil dengan tangan satunya, sedangkan tangannya yang lain meraih tangan Delindra.Delindra sempat kaget, namun segera ia kuasai saat menyadari bahwa ia dan Aditya adalah sepasang suami istri."Masuk, yuk."
Baca selengkapnya
Ritual Malam Pengantin ( Tentang Adat )
"Dan aku tak bisa menahan ha*rat ku lagi untuk memilikimu malam ini." Aditya terus menatap wajah Delindra yang seperti memiliki sejuta pesona malam ini di mata Aditya.Semakin lama, Aditya semakin mengikis jarak…saat hampir saja wajah Aditya menyentuh wajah Delindra, tiba-tiba tangan Delindra menahan dada Aditya, hingga Aditya terhenti."Ada apa?" Aditya menatap heran pada Delindra."Ini tidak benar, Mas," ucap Delindra, menatap Aditya dengan serius."Maksudnya?" Kening Aditya mengerut.Delindra tidak segera menjawab. Dipandanginya dengan wajah Aditya dengan tatapan was-was."Kenapa, Del? Apanya yang tidak benar?" Raut Aditya tampak kebingungan."Kita tidak bisa melakukan ini, Mas?"Deg.Dada Aditya berdetak tatkala mendengar kata-kata Delindra barusan."Maksudmu apa, Del?" tanya Aditya dengan masih raut kebingungan.Delindra bergeming…dengan pandangan dialihkan ke samping."Del!" Aditya memegang kedua pundak Delindra."Tatap mataku, Del." Delindra Pun mengalihkan pandangannya lagi, m
Baca selengkapnya
Cinta atau Pengabdian
"Mah, sudah, jangan dibesar-besarin!" tegur Aditya dengan lembut."Mama gak besar-besarin, Adit. Tapi di keluarga besar kita memang tradisinya begitu. Kalau tidak, maka petaka akan menimpa pernikahan tersebut.""Dan Adit tak percaya dengan yang namanya petaka dalam pernikahan, Ma," protes Adit, dengan nada hati-hati."Tapi, Dit. Bukannya sudah sering kita melihat sendiri petaka dalam pernikahan keluarga kita, karena kita lalai dalam tradisi kita?" ucap Hilda."Tapi, Mah…Adit tak percaya dengan yang namanya petaka. Apalagi dalam pernikahan. Bukannya pernikahan itu ibadah, apa iya akan menimbulkan petaka." Aditya berusaha menjelaskan."Tapi, Dit. Kalian tak punya halangan apapun sehingga bisa—" Kata-kata Hilda terhenti saat tangan Aditya memegang kedua bahunya."Mah, percaya sama Adit. Tak akan terjadi apa-apa pada pernikahan Adit dan Delindra. Percayalah, tradisi itu tak perlu semuanya kita percaya hingga membuat kita takut. Dan untuk malam pertama pengantin Adit, itu sengaja Adit tunda
Baca selengkapnya
Kesepian
5 Tahun kemudian….Delindra termenung duduk di sofa ruang tamu dengan tangan memegang Hp. Hanya scrol-scrol beranda sosmed saja. Tak ada yang ia lihat di dalam sana. Itu ia lakukan hanya untuk mengusir kesepiannya saja.Sesekali Delindra menengok ke arah pintu. Menantikan kepulangan Aditya dari kantornya.Sebenarnya Delindra tak bisa dengan kesendiriannya setiap hari. Namun apalah daya, ia tak punya teman selain Aditya. Itupun Aditya selalu jarang ada di rumah. Aditya selalu saja sibuk dengan pekerjaannya."Menjadi istri dari seorang pengusaha lebih-lebih hanya putra tunggal yang ditugaskan untuk mengelola semua bisnisnya itu tidaklah nyaman, kita akan selalu kesepian." Itu lah kata-kata yang Delindra katakan pada Dahlia saat mereka sedang bertelponan kala itu. Saling curhat satu sama lain, dak kala itu Dahlia memuji-muji Delindra sebab di rasa telah hidup senang bersama Aditya yang bergelimpangan harta.Namun di balik itu semua…ada sebuah nama yang namanya kesepian yang selalu menyeli
Baca selengkapnya
Pertemuan Kembali
" Mas Angga!" lirih Delindra.Delindra yakin, kalau pemilik akun yang memberikan komentar tersebut adalah Angga. Pria yang pertama kali di cintainya. Pria yang pertama kali menerobos masuk dan mewarnai hatinya dan juga Pria untuk pertama kalinya yang memberi kesuraman lewat kekecewaan yang diberikan Angga sebab ia lebih memilih seorang model cantik, yaitu Dahlia dibandingkan dengan dirinya yang saat itu statusnya masih mahasiswa bimbingannya.Keyakinan Delindra bertambah bahwa itu adalah Angga saat mengklik profil sosmed tersebut. Disana Delindra menemukan foto-foto Angga di album sosmednya.Hati Delindra berdebar-debar. Melihat foto Angga sama saja halnya mengingatkan pada masa-masa bucinnya ia pada Angga. Seorang Dosen baru dengan sejuta pesonanya.Saat itu Delindra yang baru mengenal apa itu cinta, selalu saja sembunyi-sembunyi mengirimi surat untuk Angga. Surat itu ia selalu selipkan di map atau tas Angga.Delindra yakin, bahwa sampai saat ini Angga tidak akan pernah tahu bahwa sur
Baca selengkapnya
Surat itu....
"Hay, sudah lama datang, Bro?" Terdengar oleh Delindra, Angga menyapa Aditya. Namun ia masih takut untuk membalikkan badannya."Tidak, masih barusan, Kawan," jawab Aditya, berusaha akrab."Oh, ya? Sendirian?" Angga bertanya seolah-olah tak melihat keberadaan Delindra yang terhalang oleh keberadaan Aditya, dengan tubuh masih tak berbalik."Tidak, dengan istriku, Delindra," jawab Aditya."Oh ya, mana?""Sayang!" Aditya menepuk pundak Delindra. Sontak Delindra kaget."Iya, Mas!" Delindra menatap Aditya, yang dibalas oleh Aditya dengan senyuman sambil menunjuk keberadaan Angga.Perlahan Delindra membalikkan badannya dan menatap Angga." H-hai…!" sapa Delindra. Gugup."Hai," balas Angga, sambil mengulurkan tangannya pada Delindra untuk bersalaman.Delindra tak segera menyambut uluran tangan Angga. Namun setelah beberapa lama kemudian, ragu-ragu, Delindra menyambutnya juga.Delindra terkesiap saat sentuhan tangan Angga terasa berbeda. Angga menggenggam tangan Delindra dengan erat dan terasa
Baca selengkapnya
Kita Teman
"Delindra!"Spontan Angga dan Delindra menoleh ke arah sumber suara."Mas Adit!" Delindra segera menarik tangannya dari cekalan Angga, lalu segera melangkah ke arah Aditya."Mas Adit baru pulang?" Delindra memegang lengan Aditya. Entah kenapa tiba-tiba ia merasa gugup. Seolah-olah baru saja kepergok sedang berselingkuh saja.Aditya tak menjawab, dipandanginya Delindra dengan lekat oleh Aditya. Dan itu semakin membuat Delindra panik saja menerima tatapan seperti itu dari Adit.Aditya mengukir senyum sambil mengeluarkan bunga dari tasnya."Ini buat kamu?" Aditya memberikan rangkaian bunga yang tadi di belinya pada Delindra."Wah, manis sekali." Delindra menerima rangkaian bunga tersebut dan menciumnya." Terimakasih, Mas," ucap Delindra."Sama-sama," balas Aditya."Yasudah, aku sudah siapin makanan buat Mas Adit, ayo masuk, Mas." Delindra segera menarik Aditya ke dalam."Ganti dulu bajunya." Delindra membantu Aditya melepas jas Aditya setelah tiba dikamar."Del," panggil Aditya di sela-
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status