Karina merupakan mahasiswa jurusan desain semester lima. Dirinya juga merupakan desainer pemula. Perjuangannya untuk meniti karir mendapat berbagai hambatan dan halangan. Namun itu semua tidak menyurutkan semangatnya. Memiliki paras cantik merupakah kelebihannya. Banyak pria jatuh cinta kepadanya. Sayangnya, ia selalu mendapat gangguan dari mantan pacarnya yang bernama Langit. Tak sampai disitu, ia juga harus kerja menjadi baby sitter untuk membayar pengobatan ibunya dan biaya kuliahnya. Dirinya pun mendapat banyak cobaan dalam pekerjaannya. Mampukah Karina melewati itu semua?
View MoreDi sebuah ruang rawat inap, suasana sangat sunyi dan hanya ada bunyi elektrokardiogam yang menjadi satu-satunya suara di ruangan tersebut. Namun beberapa detik kemudian, terdapat suara lain yang mengisi kesunyian di ruangan itu. Suara itu adalah suara isakan dari seorang gadis yang duduk di samping brankar.
Gadis dengan name tag Karina Faradina itu membekap mulutnya untuk menahan tangisnya. "Dimana aku bisa mendapatkan uang?" Karina bertanya dalam hati. Karina memandangi wajah damai ibunya yang tertidur di atas brankar. Ibunya yang bernama Kasih itu tertidur setelah menjalani kemoterapi untuk kanker payudara. Karena penyakit Kasih itulah yang membuat Karina menangis dan terisak. Ia terus memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa mendapatkan uang untuk biaya kemoterapi ibunya. Karina menghapus air matanya lalu bangkit dari kursi. Ia merasa sangat lapar. Ia pun berjalan dengan lunglai menuju kantin rumah sakit. Sesampainya di kantin, ia memesan soto dan jus jeruk sebagai menu makan siangnya. Ini adalah makan siang di rumah sakit untuk ke puluhan kalinya. Beberapa menit kemudian, soto dan jus jeruk sudah terhidang di meja Karina. Karina pun segera melahap soto tersebut. Akhirnya perutnya terisi setelah berbunyi beberapa kali. Beberapa menit kemudian, Marissa sudah menghabiskan sotonya. Ia mengusap perutnya yang sudah kenyang sambil bersendawa. Marissa lalu meminum jus jeruknya sambil melihat ponselnya untuk mencari lowongan pekerjaan. Marissa malah tak sengaja menguping pembicaraan ibu penjual kantin dengan seorang wanita bergaun putih. "Iya, saya lagi cari babby sitter untuk anak saya yang habis lahiran. Gajinya sepuluh juta per bulan. Tapi belum ada yang melamar jadi baby sitter. Padahal itu gajinya lumayan banget, lho. Soalnya 'kan anak saya artis. Jadi gaji segitu kecil buat dia," ucap wanita bergaun putih dengan bangga. "Kalau saya gak jualan pun saya mau jadi babby sitter. Gajinya lumayan banget," ucap ibu penjual kantin. "Kubilang juga apa. Eh, saya pamit dulu, ya. Ada urusan." "Tunggu!" Karina berdiri lalu mendekati wanita bergaun putih tersebut. "Saya bersedia menjadi baby sitter," ucapnya. Wanita bergaum putih tersebut lantas tersenyum dengan mata berbinar-binar. "Syukurlah…. Perkenalkan, saya Agatha. Besok kamu langsung ke rumah saya aja, ya. Ini kartu identitas saya." Agatha menyerahkan sebuah kartu berisi data dirinya. "Bye," ucap Agatha sambil pergi berlalu meninggalkan Karina. "Wah, kamu hebat, Dik, mau ambil tawaran itu. Kesempatan jangan disia-siakan," ujar ibu penjual kantin. ••• Karina memapah Kasih menuju kasur. Lalu Karina menidurkan Kasih di atas kasur. "Ibu istirahat dulu, ya. Karina mau membuat baju pesanan pelanggan," ujar Karina. "Apa kamu tidak kecapekan, Nak? Maafkan Ibu, ya. Gara-gara Ibu, kamu jadi harus bekerja keras," ucap Kasih sambil menangis. Karina tidak tega melihat ibunya menangis. Maka, Karina mengusap air mata ibunya. "Ibu tidak boleh menangis. Karina 'kan sudah pernah bilang, jangan pernah merasa bahwa Karina direpotkan oleh Ibu. Karina ikhlas demi Tuhan." "Kamu memang malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk Ibu. Kamu sungguh anak yang berbakti," ucap Kasih penuh haru. "Justru Ibu lah malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk Karina. Berkat Ibu, Karina bisa menjadi wanita yang tangguh dan pekerja keras." "Semoga Tuhan melimpahkan kebahagiaan untukmu, Karina." "Terima kasih doanya, Bu. Karina keluar dulu, ya." Karina lalu keluar dari kamar ibunya dan melangkahkan kaki menuju kamarnya. Karina membuat kamarnya menjadi memiliki dua fungsi, sebagai ruang kerja dan ruang tidur. Jangan heran kalau saat Karina membuka pintu, maka tampaklah kamarnya yang sangat berantakan. Karina langsung mendudukkan dirinya di kursi tempat ia bekerja. Tangannya membuka buku besar miliknya yang memuat data-data pekerjaannya. Ia melihat daftar pemesanan. Ada tiga baju pesanan pelanggan yang belum ia buat. Ia pun mulai menggambar desain pakaian pesanan pelanggan yang lebih dulu memesan dari pada dua pesanan lainnya. Sebuah gaun tanpa lengan dengan model kain menyilang di bagian dada dan perut. Setelah menulis ukuran dan desain gaun tersebut, Karina pun langsung menjahitnya. Pekerjaan ini adalah satu-satunya sumber penghasilannya sebelum ia memutuskan ingin bekerja sebagai baby sitter. Berjam-jam kemudian, akhirnya gaun yang ia buat selesai di buat. Senyumnya mengembang ketika melihat betapa indahnya gaun buatannya. Itu adalah gaun pesanan artis yang akan dipakai di acara ulang tahun salah satu stasiun televisi. Karina pun memasang gaun tersebut di manekin. Karina tersenyum puas melihat karyanya. Ia memotret gaun tersebut lalu ia mengirim foto tersebut kepada pelanggannya. Pelanggannya pun memberi respon yang sangat positif. Karina merasa lega, kepuasan pelanggan adalah hal yang sangat ia utamakan. Ia pun memutuskan beristirahat sebentar sebelum membuat pesanan pakaian yang lainnya. Ia keluar kamar dan mengecek keadaan ibunya. Karina tersenyum melihat Kasih sudah tertidur lelap. Ia lalu memutuskan untuk makan sebentar sebelum berangkat kuliah. Ia memang ada jadwal kuliah satu jam lagi. ••• Karina memarkirkan motor vespanya di parkiran kampusnya. Ia pun melepas helm lalu turun dari motor. Ia segera berjalan cepat menuju kelasnya agar tak terlambat karena beberapa menit lagi, kelas akan dimulai. Langkah Karina terhenti ketika ada seorang pria yang menghadangnya. Karina memandang pria itu sengit. Pria itu adalah Langit, mantan pacar Karina. "Mau apa, kamu? Jangan halangi aku. Aku ada kelas, nanti terlambat gara-gara kamu," ucap Karina kesal. "Aku akan minggir kalau kamu mau balikan sama aku," sahut Langit. "Jangan mimpi! Aku tidak akan sudi balikan sama kamu lagi." "Ayolah Karina, kamu butuh uang 'kan untuk biaya pengobatan ibumu?" Langit tersenyum, ia sangat percaya diri bahwa Karina tidak akan menolak tawarannya. "Syukurnya, Tuhan sudah kasih jalan buat aku. Aku sudah dapat pekerjaan baru," ujar Karina. "Kerja? Kerja dimana? Jadi pembantu?" Langit tersenyum meremehkan. "Bukan urusan kamu. Minggir!" Karina mendorong Langit lalu bergegas menuju ke kelasnya. Langit mengejar Karina. "Aku bakal kasih sepuluh juta perbulan kalau kamu mau balikan sama aku. Dengan syarat, kamu harus bisa memuaskan aku." Karina menampar Langit. "Dasar gila! Sudah dibilang, aku gak sudi!" Karina berteriak, wajahnya merah padam. Langit terperangah karena Karina berani menamparnya. "Berani kamu sama aku?" Karina menatap Langit nyalang. "Ngapain takut sama kamu? Kamu bukan Tuhan yang harus aku takuti. Minggir, nggak?!" Langit pun memutuskan untuk menyingkir, membiarkan Karina melewatinya. Sesampainya di kelas, sudah ada dosen yang sedang menerangkan materi. Karina meminta maaf karena datang terlambat. Tapi sebenarnya teman-teman Karina sudah tahu kalau Karina habis bertengkar dengan Langit."Saudara Felliska dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan denda sebanyak tujuh puluh juta rupiah. Saudara Prapto dan Pandu dijatuhi denda sebanyak lima puluh juta rupiah karena menutupi tindak kejahatan. Serta saudara Varel dicabut jabatan polisinya karena ikut menutupi dan bersekongkol dengan tersangka."Tok tok tokBegitulah bunyi hukuman yang dibacakan lalu disusul dengan palu yang diketuk oleh hakim. Felliska yang mendengarnya seketika langsung pingsan. Suasana pun menjadi keruh.Prapto yang tidak terima pun berdiri dan menggebrak meja. "Hukuman macam apa itu? Felliska tidak sengaja menabrak korban dan bisa-bisanya diberi hukuman tujuh tahun penjara? Saya tidak terima. HUKUMAN INI HARUS DI BATALKAN!""Mohon tenang saudara Prapto. Tersangka tidak akan di beri hukuman seberat itu jika ia tidak lari dari tanggung jawabnya.""Itu karena anak saya sangat syok jadinya melarikan diri. Apa keputusan pengadilan tidak memandang keadaan psikis seseorang? Kasihan anak saya sedang hamil! Apa k
Davin sangat terpukul dengan keputusan pengadilan. Di sini, ialah yang paling dirugikan. Hartanya terkuras banyak karena dipindah kepemilikannya menjadi milik Veti. Awalnya Davin terus bersikeras bahwa ia menandatangani surat perpindahan aset dalam keadaan tidak sadar. Namun pengadilan tetap mengesahkan kepindahan aset itu karena suratnya resmi dan sudah ditandatangani oleh Davin. Aset-aset yang diambil Veti merupakan pemberian dari Prapto.Setelah beberapa aset itu diambil Veti, hanya tersisa mobil Alphard satu dan salah satu resort yang langsung diambil balik oleh Prapto. Harta-harta yang diambil Veti sebelumnya sudah atas nama Davin kecuali resort mewah yang masih atas nama Prapto.Saat keluar dari pengadilan, Felliska menarik tangan Veti ke sebuah tempat yang lumayan sepi. Felliska memindai penampilan Veti yang berbeda jauh dari dulu lalu menyeletuk, "Kamu hebat bisa menghancurkan pernikahan orang lain dan mendaparkan harta. Aku tidak menyangka kalau kamu adalah musuh dibalik sel
Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya Karina dan Elard tiba di gedung mewah di pusat kota. Saat keluar dari mobil, keberadaan Karina dan Elard mengundang perhatian banyak orang. Setelah Karina mengungkapkan identitasnya, tentunya itu mengejutkan banyak orang."Lihat, itu desainer bernama Radifa itu. Rupanya nama aslinya adalah Karina. Radifa di ambil dari nama belakangnya. Aku tidak menyangka dia secantik itu.""Benar, dia bagaikan bidadari yang turun ke bumi. Lihatlah penampilannya, sangat elegan!""Dia bersama pria? Apa itu pacarnya? Mereka terlihat sangat dekat.""Dari rumor yang beredar, pria itu memang pacarnya. Radifa berpacaran dengan anak dosennya sendiri.""Lihatlah, mereka sangat serasi! Yang satu cantik sekali dan yang satu tampan sekali. Ini bagaikan mimpi!"Saat melangkah memasuki gedung, Karina lumayan risih karena menjadi perhatian banyak orang. Ia tidak menyangka efek dari postingannya akan berdampak sebesar ini. Namun ia tetap menampilkan senyum ramah kepada sem
Saat Karina hendak berangkat ke kampus, dirinya dikejutkan dengan kedatangan keluarga Adam ke rumahnya. Terlepas dari segala permasalahan yang pernah terjadi di antara mereka, Karina tetap menyambut mereka dengan baik. Itu membuat hati keluarga Adam tersentuh saat merasakan betapa baiknya hati Karina.Mereka kini duduk di ruang tamu. Suri menghidangkan teh hangat dan beberapa camilan kepada mereka. Suri tidak akan pernah lupa tentang kedatangan Agatha dan Aurel beberapa waktu lalu yang membuat Suri tidak habis pikir dengan keluarga kelas atas seperti keluarga Adam yang bersikap buruk.Ditambah lagi tentang berita perselingkuhan dan video syur Aurel membuat Suri sangat berhati-hati dan menjaga jarak dari keluarga Adam. Suri juga sering memperingatkan Karina untuk tidak terlalu dekat dengan keluarga Adam. Karina hanya menanggapinya dengan santai, ia tentu lebih tahu tentang keluarga Adam dibandingkan Suri."Jadi ada kepentingan apa kalian datang kemari?" tanya Karina dengan sikap ramahn
Karina dan Elard bersama Raev menaiki mobil menuju jurang tempat mobil Felliska terjatuh. Namun mereka sempat mampir ke toko buah di jalan masuk jurang. Raev saat ini memakai jaket yang menutupi seragam kepolisiannya.Hal itu sengaja ia lakukan untuk menyembunyikan identitasnya dari orang-orang. Sesuai rencana mereka, Raev turun duluan dari mobil kemudian akan disusul Karina dan Elard jika waktunya sudah tepat."Permisi, saya ingin membeli buah," ucap Raev kepada pemilik toko buah."Silahkan, mau beli buah apa?""Anggur.""Baik, mau berapa kilo?""Dua kilo aja," jawab Raev yang membuat pemilik toko langsung menyiapkan pesanan Raev."Permisi, Bu. Saya sekalian mau tanya. Sekitar satu minggu lebih yang lalu ada kecelakaan di jurang, ya?" tanya Raev melancarkan aksinya."Benar, Pak. Yang membuat miris korbannya tidak ditemukan. Hanya mobilnya saja yang di temukan jatuh setelah diduga menabrak pohon."Raev mengangguk-angguk lalu mengamati setiap sudut toko. Mata jelinya dapat menemukan CC
Mansion kediaman Adam tiba-tiba di datangi tamu tak diundang. Aurek mengerutkan alisnya saat melihat tamunya yang merupakan mantan rekan kerjanya. "Apa yang membuatmu kemarin, Karen?" tanya Aurel.Mereka kini sedang duduk di kursi teras. "Aku mau menyampaikan sesuatu kepadamu," sahut Karen."Katakanlah!""Sebelumnya aku dan Rey terlibat hubungan tanpa status. Maaf kalau ini terdengar menjijikkan, walau begitu aku sudah menyerahkan keperawananku kepadanya dan kami melakukan itu berkali-kali. Hingga akhirnya semua itu harus berakhir kemarin."Aurel menampilkan raut wajah syok. Ia memang selama ini menduga kalau Karen menyimpan perasaan kepada Rey karena ia terus menunjukkan sikap seperti orang sedang jatuh cinta. Namun ia tidak pernah menyangka kalau Rey dan Karen akan terlibat hubungan sejauh itu."Waktu itu kami bertengkar lalu Rey mengancamku akan menyebarkan video kami yang sedang berhubungan dan akan menjadikanku bernasib sama denganmu. Lalu dengan berani aku membanting ponselnya d
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments