MARRIED FOR MONEY

MARRIED FOR MONEY

By:  Melisa Satya  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
62 ratings
25Chapters
2.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Gadis cantik nan sederhana, Clarissa Anastasya terpaksa menerima tawaran untuk menikah dari seorang lelaki tua. Musibah yang menimpa sang kakak, membuat Clarissa harus memikul beban seorang diri. Terlebih, sulitnya mencari pekerjaan membuat ia kehilangan akal sehat. Clarissa menyetujui untuk menikah, tidak ada tempat untuk dituju, dan tidak ada pilihan untuk menolak. Bagaimana nasibnya? Pernikahan seperti apa yang menantinya?

View More
MARRIED FOR MONEY Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Rainey Alta
Semangat ya thor, ditunggu up nya
2023-08-24 11:18:48
0
user avatar
heri saputra
Mulai lagi
2023-06-18 23:05:16
0
user avatar
Gadis Cantik
Lanjut kak ......
2022-01-11 08:29:50
2
user avatar
Ursa Mayor
Bab 1 saja sudah menggambarkan judulnya. Keren, Kak.
2021-10-05 19:39:05
2
user avatar
Yunitaindrynt
semangat Kak, lanjut Thor👍
2021-07-06 15:09:59
0
user avatar
Fit
Waduh ketindihan xixixi Semangat nulisnya thor.. Aku suka ceritanya, aku juga suka David hehe
2021-07-06 13:05:56
0
default avatar
amon.forsyth
smangat Kaaa <3
2021-06-28 17:48:26
0
user avatar
BabyElle
Ku tinggalkan jejak dulu ya... :)
2021-05-25 18:58:38
1
user avatar
BabyElle
Ku tinggalkan jejak dulu ya... :)
2021-05-25 18:58:38
0
user avatar
BabyElle
Ku tinggalkan jejak dulu ya... :)
2021-05-25 18:58:37
0
user avatar
BabyElle
Ku tinggalkan jejak dulu ya... :)
2021-05-25 18:58:26
0
user avatar
Miss Dandelion
hi! aku suka alur ceritamu :)
2021-05-25 17:39:33
0
user avatar
Miss Dandelion
hi! aku suka alur ceritamu :)
2021-05-25 17:39:25
0
user avatar
Ray Basil
Sukses selalu kk
2021-05-25 15:06:05
0
user avatar
Ray Basil
Sukses selalu kk
2021-05-25 15:06:01
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
25 Chapters
Chapter 1
"Saya membutuhkan wanita cantik sepertimu untuk dijadikan calon pengantin," ucap seorang lelaki tua yang berdiri tepat dihadapan Clarissa Anastasya. Gadis itu melotot sempurna dengan tangan mengepal menatap berang ke arah lelaki tersebut. Seharian ini, Clarissa telah berkeliling mencari pekerjaan, rehat sejenak di sebuah Cafe menjadi pilihannya. Bagai disambar petir di siang hari, tawaran menjadi pengantin datang dari seorang lelaki yang sudah sangat sepuh bahkan lebih cocok dipanggil seorang Kakek. Abraham Reevand, seorang pebisnis nomor satu yang terkenal dengan karakter tegas dan arogant. Sangat menjaga martabat dan kehormatan keluarga, harga diri menjadi prioritas utamanya. "Anda siapa? Datang-datang bicara tentang pernikahan, apakah Anda tidak bisa berkaca!" Clarissa menatapnya kesal. Abraham menyukai sikap galak itu dan mengeluarkan cek dari saku jasnya. "Aku akan memberikan uang berapa pun yang kau minta asal kau mau menjadi bagian dari keluarga Abraham Reevand." Clariss
Read more
Chapter 2
Helena tidak sadarkan diri saat bantuan datang dan mengankat tubuhnya masuk ke dalam mobil Ambulance. Anak buah Abraham dengan cepat mengawal prosesinya. Clarissa memilih untuk ikut di mobil yang membawa kakaknya. Gadis itu tak hentinya berdoa dan menggenggam tangan Helena. "Bertahan, Kak. Semuanya akan baik-baik saja. Tolong, jangan tinggalkan aku," ucapnya tersedu. Mobil Ambulance melaju dengan cepat kembali ke rumah sakit. Lima belas menit kemudian, mereka akhirnya tiba. Di lobby, suster dan brangkar telah bersedia. "Hati-hati," ucap Clarissa saat perawat mengankat tubuh Helena. Sang kakak langsung di larikan ke unit gawat darurat. "Tolong, selamatkan Kakak saya!" ucap Clarissa histeris, setelah turun dari mobil. Rasa takut kehilangan membuatnya merasakan sesak. Clarissa mengejar Helena yang di bawah menjauh. "Baik, tunggulah di luar." Suster menahan Clarissa yang ingin ikut masuk ke dalam ruangan. Gadis itu frustrasi. "Bolehkah saya ikut masuk menemaninya, Sus?" pintanya
Read more
Chapter 3
Abraham tidak peduli dengan sikap yang ditunjukan ketiga pewarisnya terhadap Clarissa, sebaliknya dia justru senang jika cucu-cucunya terang-terangan menyindir Cla di sana. Abraham ingin melihat perlawanan dari wanita muda itu. Ingin tahu sampai dimana dia sanggup untuk bertahan. Makan malam kini sedang berlangsung, semua orang telah berada di kursinya masing-masing. Clarissa ikut duduk setelah seorang pelayan menuntunnya. "Silahkan, Nona." Angelo memandangnya sinis. "Terima kasih," ucap Clarissa. Zeland dan David kompak memperhatikan gadis itu. Pelayan dengan sigap melayani masing-masing anggota keluarga Reevand. Sudah menjadi kebiasaan di rumah itu. Tuan muda hanya makan jika makanan telah tersaji di atas piring. "Anda ingin makan apa, Nona?" tanya sang pelayan. Berbagai jenis makanan tersaji di depan mata, Clarissa menelan air liurnya, tergiur dengan aroma makanan yang lezat. "Terima kasih, aku akan mengambil sendiri nanti," ucap Cla sopan. Di satu sisi, dia juga gengsi ka
Read more
Chapter 4
Semalaman di layani bak putri raja, Clarissa merasa dirinya sedang di alam dunia mimpi. Pelayan bahkan mengikutinya hingga ke kamar mandi untuk menyiapkan air hangat untuknya. Clarissa merasa kehilangan privasi saat kedua pelayan utusan Abraham memutuskan semuanya. Mulai dari pakaian yang harus dikenakan dan ritual sebelum tidur yang harus dijalani. "Nona harus memakai semua ini sesuai perintah Tuan Abraham." Pelayan itu memperlihatkan satu set skincare di atas atas meja rias. "Nona, juga harus pakai piyama ini." "Apa tidak bisa jika saya pakai kaos saja? Lagi, saya tidak mengerti tulisan di botol skincare itu." Clarissa melihat dengan teliti tulisan china dalam produk kemasan skincare itu. Pelayan dengan sigap menjelaskan semuanya. "Tenang, Nona. Itulah tugas kami," ucap si pelayan. Clarissa memutuskan untuk mematuhi aturan Abraham, agar bisa kembali bertemu dengan lelaki itu. Clarissa berharap masih bisa bernegosiasi atas pernikahan yang tidak diharapkannya. Untuk pertama kal
Read more
Chapter 5
Tiba di Rumah Sakit, Zeland dan David langsung keluar dari mobil, Angelo tiba lebih awal dan berdiri dengan tampang bete di lobby. Jelas terlihat jika Angelo tidak nyaman menuruti keinginan Abraham. “Dimana cewek miskin itu?” tanya Elo saat Zeland dan David berdiri di sampingnya. “Tuh,” ucap David memberi kode. Clarissa baru saja turun dari mobil dengan langkah pelan, sekilas Clarissa tidak ada bedanya dengan gadis dari kalangan atas. Cantik, modis dan terlihat perfect. Hanya dalam semalam penampilannya berubah menjadi 190° Clarissa melangkah memasuki rumah sakit tanpa menyapa ketiga sang pewaris. Bodoh amat, baginya dia tak perlu patuh selama tuan Abraham tak melihatnya. “Hu, entah kenapa dia tidak pernah terlihat baik di mata gua. No attitude, no respect.” “Sudahlah, kau tahu Kakek akan marah besar jika kita membantah keinginannya.” Zeland memperingatkan Angelo. Tak berdaya dibawa tekanan fasilitas dan uang, Angelo akhirnya mengalah. Sebisanya dia harus mengabaikan perasaan ji
Read more
Capther 6
Takdir mempermainkan Clarissa Anastasya, hati gadis itu kini merasa sangat cemas. Bagaimana jika Helena tahu? Bagaimana jika sang kakak tidak setuju? Sepanjang perjalanan, pikiran Clarissa lagi-lagi terkuras memikirkan kemungkinan yang akan terjadi. Zeland dan David menatapnya yang gelisah sejak tadi. Kedua lelaki itu kini tahu, jika Clarissa punya banyak masalah. "Mau makan siang dulu atau langsung menuju ke butik, Tuan?" tanya Tiger memecah keheningan. Tiger adalah supir sekaligus pengawal yang akan mendampingi Clarissa. "Butik, siapa yang akan belanja?" tanya David. "Nona Clarissa. Nona akan memilih model gaun untuk acara pertunangan, Tuan." "Apa!" Ketiganya shock mendengarnya. Zeland menatap Clarissa, wajah gadis itu berubah pias. Tubuhnya gemetar membayangkan apa yang paling di takutinya, selangkah demi selangkah semakin dekat. Cla frustasi memikirkan bagaimana caranya untuk menggagalkan semua itu. "Tuan Abraham sudah mengatur semuanya, di harapkan Tuan muda ikut me
Read more
Chapter 7
Clarissa berlari tanpa henti, suara klakson mobil terdengar di sisi kanan dan kirinya. Gadis itu tak menyadari betapa konyolnya apa yang dia lakukan kini. Bahkan sekarang, gadis itu tengah menjadi sorot perhatian. David, Zeland mengejar sekuat tenaga dan Angelo masih dengan akal sehatnya mengendarai mobil sport miliknya. Gadis nan cantik dengan gaun super mewah melangkah di tengah jalan raya, sedang mobil kontainer melaju dengan kencang dari arah berlawanan. Cla terpaku sekaligus kaget saat melihat mobil dengan ukuran besar itu tepat melajuh ke arahnya. "Acchhhh!!" teriak Cla ketakutan, kematian telah berada di depan mata. "Inikah akhirnya, apa aku akan mati?" batinnya. Sreaatth. Sebuah tangan kekar meraih bahu gadis itu, Clarissa oleng dan jatuh bersamaan. Piiiippp. Klakson panjang tedengar nyaring. Semua mata memandang dan teriakan pak supir memecah kesadaran. "Mau mati jangan di sini woi!! Dasar cewek gila!!" sang supir kesal, dengan sengaja lelaki itu menghembuskan asap k
Read more
Chapter 8
Abraham menemui seorang paparazi secara empat mata, sudah menjadi kebiasaan Abraham untuk menyelesaikan semuanya sendiri tanpa menyerahkan semua urusan pada sang bawahan. Suasana Cafe sedang ramai, dengan sekali jentikan jari, Abraham bisa mengosongkan tempat itu. Seorang lelaki dengan kamera di tangan masuk ke dalam Cafe dan menenteng tas di tangan kanannya. “Maaf menganggu waktu Anda Pak Abraham,” sapa lelaki itu. Dia adalah seorang yang selalu mengambil keuntungan dari setiap gambar yang di dapatkannya di lapangan. “Tidak masalah, kali ini berita apa yang kau punya?” Abraham bersikap dingin, menyingkirkan satu parasit bukanlah hal yang sangat sulit bagi Abraham. Namun, apa yang di lakukan wartawan itu menurutnya sejauh ini masih dalam ketegori aman. Wartawan itu bernama Jack, dia mengeluarkan beberapa lembar foto dan menyerahkannya pada Abraham. Foto Clarissa sedang berlari mengenakan gaun di tengah jalan terpampang di sana. Foto David yang mengejar serta berguling di jalan me
Read more
Chapter 9
Helena duduk termenung menyapu rambut Clarissa yang tidur di pangkuannya. Nasib buruk mendekati sang adik karena kondisinya saat itu membuat Helena merasa sangat bersalah. “Kakak akan membantumu lepas dari sini, Cla. Kakak janji,” bisiknya. Clarissa menangis dalam diam. David, Zeland dan Angelo sedang berkumpul di ruang khusus di lantai dua, mereka sedang memikirkan rencana Angelo saat berada di Butik tadi. Raut wajah Clarissa dan Helena tidak memperlihatkan kebahagiaan atau merasa bangga karena rencana pernikahan akan semakin dekat. Hal itu mengusik ketenangan ketiga pewaris Reevand. “Apa ini baik? Mereka sepertinya tertekan dan kita tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka tidak seperti dengan apa yang ada dalam pikiran kita,” ucap David gelisah. Zeland memiliki pemikiran yang sama. Namun, siapa yang bisa membantah keputusan sang Kakek. “Alah, kalian itu gampang banget ditipu oleh akting mereka. Banyak yang di luar berpura-pura menolak tapi kenyataannya, apa? Mereka adalah wanita
Read more
Chapter 10
Dengan lemah lembut, Clarissa mengoles obat merah dan sesekali meniup luka sayat pada tangan David, dia membalutnya pelan dengan kain kasa. Gadis itu merasa sangat berhutang budi pada pemuda itu. ‘Apa yang ada di pikirannya? Kenapa dia bisa melukai diri sendiri seperti ini,’ batin Cla. Luka di lengan David mencuri perhatiannya, kilasan kejadian tadi siang kembali di ingatan. “Terima kasih,” ucap gadis itu memecah keheningan. David terus menatapnya sejak tadi. “Untuk apa?” “Karena telah menyelamatkanku dari maut.” David tersenyum kecut dan segera bangkit. “Sudah malam, istrahatlah.” Pemuda itu kembali ke kamar dengan perasaan kacau. Tatapan Clarissa menganggu konsentrasinya. Siapa dia? dan apa tujuannya menjadi misteri tersendiri bagi David. Malam berganti dengan cepat, Clarissa ketiduran dan masih terlelap di atas kasur. Helena sudah bangun dari tadi dan dua pelayan telah berdiri di sisi tempat tidurnya. “Selamat pagi, Nona.” Bibi Agnes sang asisten datang membangunkan Cla.
Read more
DMCA.com Protection Status