Pendekar Tombak Matahari

Pendekar Tombak Matahari

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Oleh:  Rana SemithaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9
48 Peringkat. 48 Ulasan-ulasan
92Bab
25.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Bagai matahari tertutup rembulan, tenaga dalam Surya Yudha tersegel membuat dirinya harus tenggelam dalam kegelapan. Takdir akan menuntunnya pada jalan kesengsaraan menuju puncak kejayaan

Lihat lebih banyak

Bab 1

Nasib Buruk Surya Yudha

Di depan gerbang utama kerajaan, orang-orang tampak berjubel menunggu giliran untuk masuk. Namun, kerumunan itu mendadak terbelah ketika suara derap langkah kuda mendekat.

"Bertahanlah Yang Mulia ...," desis seorang pemuda sambil mengendalikan kuda, selagi seorang lainnya tampak tak sadarkan diri.

Kuda itu kian mendekat. Orang-orang yang dilewati tampak terbelalak sesaat, sebelum akhirnya membungkuk penuh hormat. Ketika kuda telah menjauh, mereka mulai berbisik.

"Bukankah itu Pangeran Abimanyu?"

"Ya, benar. Sepertinya Pangeran terluka parah."

"Ya Dewa, baru kemarin aku melihat rombongan Pangeran Abimanyu, apa yang terjadi dengan mereka?" 

Saat kuda sudah begitu dekat dengan pintu gerbang, beberapa prajurit langsung membuka pintu lebar-lebar.

"Minggir!" bentak Surya Yudha ketika beberapa prajurit menghadangnya, seperti berniat mengambil alih Pangeran Abimanyu dari tangannya.

Wirmo, kepala prajurit yang sedang bertugas di gerbang kerajaan mengejar Surya Yudha dengan kudanya. "Surya Yudha! Biarkan kami membawa Yang Mulia!"

"Kalian kawal aku saja!" jawab Surya Yudha, membuat Wirmo mengangguk paham dan mendekati kudanya.

Surya Yudha sudah menempuh jarak yang begitu jauh dari Alas Pejagalan hingga Kota Arta Jaya, ibu kota dari kerajaan Nara Arta. Seseorang dengan kondisi prima sangat mungkin mengalami kelelahan. Lalu, bagaimana dengan Surya Yudha sekarang?

"Semoga Dewa memberinya kekuatan," batin Wirmo khawatir jika Pangeran Abimanyu atau Surya Yudha tiba-tiba terjatuh dari kuda.

Di sepanjang jalan menuju istana raja, orang-orang yang melihat Pangeran Abimanyu di atas kuda bersama Surya Yudha langsung memberi hormat. Hingga akhirnya mereka sampai juga di depan gerbang istana.

"Yang Mulia Pangeran Abimanyu memasuki istana!" Gerbang istana langsung terbuka lebar saat para penjaga mendengar teriakan Wirmo. 

Surya Yudha kembali mengepakkan tali kekangnya hingga kuda perang yang ia tunggangi kembali berlari kencang. "Bersabarlah yang mulia ... sebentar lagi kita sampai."

Surya Yudha bermaksud membawa Pangeran Abimayu ke balai pengobatan istana agar lekas mendapat perawatan. Tempat tersebut berada di sisi timur istana, dekat dengan barak prajurit yang terletak di sebelah selatan. Beberapa orang tabib yang mendengar berita tentang terlukanya Pangeran Abimanyu telah mempersiapkan berbagai alat dan obat.

"Selamatkan Yang Mulia!"

Begitu Pangeran Abimanyu tiba, mereka langsung membawanya masuk. Awalnya mereka panik karena jubah sutra yang dikenakan Pangeran Abimanyu basah oleh darah di bagian punggungnya. Namun setelah diperiksa kembali, tak ada luka di punggung sang pangeran.

"Surya!" pekik seorang tabib melihat Surya Yudha terjatuh dari kuda. 

Tabib bernama Ki Anwar itu berlari menghampiri Surya Yudha. Melihat wajahnya yang pucat dan tubuhnya mulai dingin, Ki Anwar berteriak, "Bawa Surya Yudha masuk!"

Orang-orang pun membopong Surya Yudha ke dalam balai pengobatan. Ki Anwar langsung berusaha untuk menyadarkannya. "Surya! Surya Yudha! Bangunlah!"

"Argh ...." Tidak ada jawaban, selain suara lenguhan Surya Yudha yang masih menutup mata.

"Panggilkan Dewi Mayangsari! Katakan padanya kita membutuhkan Pil Rembulan Bersinar." Prajurit yang sedari tadi berjaga di ambang pintu mengangguk saat mendengar perintah Ki Anwar.

"Buatkan ramuan sambang getih, dia terlalu banyak kehilangan darah." Tabib muda yang mendengar ucapan Ki Anwar dengan tangkas meracik ramuan yang diminta. Tak lama sesudahnya, ia menyerahkan semangkuk ramuan pada Ki Anwar.

Ramuan sambang getih berhasil diminumkam ke Surya Yudha. Pendarahan pun berhenti seketika, tetapi itu tak membuat kondisinya membaik.

Terdapat luka menyilang dari dada kiri hingga perut kanan bawah Surya Yudha. Tak hanya itu, sebuah luka yang menjebol pusar Surya Yudha juga membuat kondisinya semakin parah.

"Ya Dewa! Apa yang terjadi?" teriak seorang wanita yang baru memasuki balai pengobatan dan melihat Surya Yudha terbaring lemah tak berdaya. Wanita itu adalah Dewi Mayangsari.

"Dewi, apa Anda membawa obat itu?"

Dewi Mayangsari mengangguk dan memberikan sebuah botol giok pada Ki Anwar. Ketika botol terbuka, semerbak harum Pil Rembulan Bersinar memenuhi ruangan. 

"Bertahanlah," lirih Ki Anwar sembari mengambil sebutir pil, lalu memasukkannya ke mulut Surya Yudha. Ia menyalurkan hawa murninya untuk membantu Surya Yudha. 

"Uhuk!" Surya Yudha menyemburkan darah segar dari mulutnya. Tak lama kemudian tubuh pemuda itu kejang.

Kecemasan pun menyergap Dewi Mayangsari. Ia langsung melakukan hal yang sama dengan Ki Anwar. "Bertahanlah, nak!"

Sinar berwarna emas terpancar dari tubuh Surya Yudha. Tubuh yang awalnya mengejang, perlahan mulai terdiam sejalan dengan cahaya yang meredup. Tak ada hawa kehidupan yang tersisa dalam tubuh Surya Yudha.

"Tidak! Tidak mungkin!" Ki Anwar tidak percaya dengan kondisi yang sedang dihadapinya. Hawa kehidupan Surya Yudha menghilang, menandakan jika pemuda itu sudah pergi ke nirwana.

"Surya! Tidak ... tidak mungkin ini terjadi. Anakku, kau dilahirkan dengan kekuatan Dewa Surya! Kau ditakdirkan menjadi pemimpin! Itulah takdir yang tak bisa kau ingkari!"

Dewi Mayangsari seperti kehilangan akal sehatnya. Dia menyalurkan tenaga dalamnya ke tubuh putranya secara maksimal. Hingga akhirnya, sebuah ledakan yang cukup besar terjadi. Hawa kehidupan yang sangat tipis dapat dirasakan oleh Ki Anwar keluar dari tubuh Surya Yudha.

"Langit tak mengizinkanmu kembali terlalu cepat, anak muda."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
94%(45)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
6%(3)
1
0%(0)
9 / 10.0
48 Peringkat · 48 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Ies Susanti
Izin promosi, kak. Silakan mampir di ceritaku, judulnya PEWARIS PEDANG SULUR NAGA. Makasih. Selamat membaca.
2023-10-05 04:50:46
0
user avatar
Zhu Phi
Ijin promote thor ... Pendekar Naga Biru S2 : Iblis Naga Biru. Mampir ya ... Terima kasih
2023-09-26 12:26:13
2
user avatar
Rana Semitha
Regulasi GN yang baru membuat harga satu babnya menjadi 14 koin. Hal itu tidak disampaikan kepada para penulis sehingga banyak penulis yang tidak menyadari. Untuk para pembaca, bisa membaca mulai bab 65, di bab tersebut saya menulis cukup banyak kata hingga bab-bab berikutnya. Terima Kasih
2023-07-05 14:57:20
0
user avatar
Agus Irawan
Mampir ke Novelku juga ya. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan" sudah tamat. yuuk pada mampir.
2023-05-09 19:01:35
0
user avatar
Rana Semitha
Beberapa hari kemarin tidak ada signal untuk buka aplikasi, jadi mohon maaf semuanya.
2023-04-30 14:02:19
0
user avatar
Syah
Keren banget
2023-04-15 05:26:41
1
user avatar
rajawali08022762
tamat Saja tor sudah setahun, baru tiga bab muncul
2023-04-13 13:37:00
0
user avatar
Rana Semitha
Surya kembali hadir esok hari. Terima kasih
2023-04-03 12:03:11
0
user avatar
Kebo Rawis
Ah, akhirnya menemukan salah satu mutiara terpendam GoodNovel yang bisa jadi alasan untuk mengisi ulang koin. Semoga sang penulis selalu sehat agar cerita ini lekas diselesaikan dan tidak membuat penasaran.
2023-03-10 23:40:25
1
user avatar
Aldho Alfina
Permisi, Numpang neduh thor "Penguasa Dewa Naga" Seorang sampah yang ternyata memiliki identitas luar biasa di belakangnya. bulan ini gas 3 bab/hari
2023-03-03 03:20:09
1
user avatar
Hakayi
Lanjut Thor!
2022-11-29 16:47:13
0
user avatar
Zhu Phi
Keren thor! Semangat update nya!
2022-11-07 01:18:35
0
user avatar
Khoirul N.
Gaskan senior
2022-11-06 08:50:37
1
user avatar
Rana Semitha
Terima kasih untuk para pembaca yang masih setia atau batu memulai perjalanan membaca novel ini. Mulai tanggal 6 November Pendekar Tombak Matahari akan up rutin. terima kasih
2022-11-04 23:34:11
3
user avatar
JP
Ijin promote ya thor... Legenda Pedang Naga Emas update tiap hari weekday 1-3 Bab weekend 3-5 Bab
2022-11-01 22:13:05
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
92 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status