Ibu Sang Pewaris

Ibu Sang Pewaris

last updateLast Updated : 2025-08-01
By:  JewellrytionOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
28Chapters
1.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Karena cinta masa muda, Jasmine rela dinikahi secara diam-diam oleh Kemal--pewaris dari keluarga Ozdemir asal Turki. Sayangnya, meski sudah menikah, Jasmine tak kunjung mendapat restu dari keluarga Ozdemir. Bahkan, Jasmine selalu direndahkan di tiap kesempatan. Tak tahan, Jasmine pun memutuskan pergi dan menjauh dari Kemal meski sedang mengandung bayinya. Tujuh tahun pergi menjauh, Jasmine tidak bisa menghindar dari takdir Sang Pencipta. Dia kembali bertemu dengan pria yang paling hindari sekaligus dicintai. Lantas, bagaimana kisah Jasmine selanjutnya? Akankah Jasmine kembali terjerat pada rasa cintanya yang membawa pada kesakitan atau ... dia kembali pergi dan mulai hidup baru dengan yang lain?

View More

Chapter 1

Bab 1 Kejutan Takdir

"Dikasih kerjaan enak kok nolak sih, Jasmine? Nyari kerja sekarang susah, Mbak. Ayu-ayu ‘kok ya ndak bisa diajak memanfaatkan potensi. Rugi kamu!" ketus pemilik travel sambil mematikan rokoknya dengan wajah sinis.

Jasmine menghela nafas panjang. Bukannya dia tidak memikirkan bagaimana nasibnya ke depan, tapi jika terus bekerja di lingkungan yang toxic, rasanya Jasmine tak sanggup. Lebih baik mencari pekerjaan lain daripada harus mengorbankan harga dirinya. Apalagi wanita itu kerap dikerjai teman kantornya.

Namun bukankah cekcok pertemanan dalam duni kerja adalah hal biasa? Tapi tidak bagi Jasmine, kali ini sudah keterlaluan. Puncaknya ketika wanita itu hampir saja dijual beberapa hari yang lalu oleh temannya sendiri kepada tamu yang menggunakan jasa travel agent mereka.

Parasnya yang cantik, senyumnya yang menawan, tubuh yang tinggi ideal, kulitnya yang bersih serta suara yang lembut membuat temannya ingin memanfaatkan wanita 30 tahun itu agar bisa menghasilkan banyak uang.

Parahnya, bos tempatnya bekerja pun mendukung ide brengsek tersebut. Katanya, jika itu bisa menaikkan pendapatan kantor, ia setuju saja meski dengan cara culas seperti itu. Bahkan Jasmine akan diberikan bonus nanti jika klien mereka puas. Gila.

Jasmine tak habis pikir, salah apa dia, sampai mereka tega. Jasmine tau akan kehilangan pekerjaan, tapi di sisi lain, ia juga sadar butuh uang untuk membesarkan Zico–putranya–seorang diri. Anak tu akan masuk Sekolah Dasar tahun ini.

"Hei, kamu dengar tidak?! Jadi orang harus fleksibel kalau mau maju, Jasmine," sentak pria itu sembari mencondongkan tubuh ke arah depan, memberi tatapan menusuk.

Tidak ada pergolakan batin, Jasmine teguh pada pendiriannya. "Saya bukan orang seperti itu."

"Alaah, kayak kamu nggak butuh uang aja. Anakmu itu loh, mau dikasih makan apa? Suami nggak ada, kerjaan nggak punya, nggak usah munafik lah jadi orang." Pria tua bangka itu malah memancing emosi Jasmine. Berani-beraninya mengungkit masalah pribadinya untuk mengintimidasi.

Jasmine benar terusluut. "Dengar ya Pak, walaupun saya single parent tapi saya tetap punya harga diri! Saya memang butuh uang, tapi tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, apalagi dengan menjual diri! Jadi mulai detik ini saya berhenti!"

Jasmine dengan tegas ia mempertahankan diri. Dia menggebrak meja bosnya dengan mata penuh kliatan amarah. Biarkan saja dia keluarkan emosinya saat itu.

Pria tua itu terkejut. Tubuhnya terhuyung ke belakang hingga mendorong kursinya membentur dinding.

"Kamu serius mau berhenti?" ucapnya pelan, karena tak menyangka Jasmine yang dikenal lembut bisa menakutkan juga.

Jasmine mengambil jarak, berdiri tegak dengan tatapan dingin. "Saya tidak pernah seserius ini. Terima kasih atas pengalaman yang saya dapat di sini. Saya berhenti!" 

Tak ada yang dapat mengintervensinya lagi. Karena mulai detik itu, Jasmine bukan lagi bagian dari mereka. Tanpa mempedulikan panggilan dari serigala kapitalis di belakangnya, dan dengan harga diri yang masih tersisa, ia mantap melangkah keluar dari ruangan itu. Dirinya puas melihat ekspresi terkejut mantan bosnya.

***

Ibu muda satu anak itu berjalan gontai. Sorot matanya kosong, namun tetap menyusuri selasar pertokoan kota Malang, berharap melihat iklan lowongan pekerjaan. Sebab beberapa menit lalu, dirinya resmi sebagai pengangguran.

Pikirannya lantas tertuju pada Zico. Anak itu mulai masuk sekolah bulan ini. Uang pangkal untuk masuk sekolah pilihan bukanlah jumlah yang sedikit. Baginya tidak ada kompromi jika menyangkut pendidikan putranya.  Jasmine ingin menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik, meski harus menguras tabungannya. Dengan satu harapan, Zico memiliki masa depan yang cemerlang.

"Ya Tuhan, bantulah aku." 

Di tengah pikirannya yang kalut, Jasmine justru bertemu dengan calon tamu travel yang akan membeli dirinya. Pria itu berdiri beberapa meter tepat dihadapannya dengan seringai iblis. Di belakang pria itu ada dua orang pengawal yang terlihat sama brengseknya.

"Halo Jasmine, ternyata kita ketemu di sini ya. Mau kemana, cantik? Biar Mas antar," ucapnya genit sembari mendekat.

Tawaran itu terdengar mengerikan. Kaki Jasmine mendadak beku di tempat.

"Mau apa kamu?!" Tangannya terangkat mencegah.

"Tenang dong cantik, jangan panik begitu. Mas kan cuma tanya, adinda mau ke mana? Biar Mas yang antar ke mana adinda pergi," ujar pria hidung belang yang semakin menggodanya.

Jantung Jasmine berdetak cepat, dia benar-benar takut. Pria hidung belang itu adalah alasan terbesar kenapa Jasmine berhenti kerja.

"Jangan ganggu saya. Saya sudah nggak kerja di travel itu. Jadi Anda tidak ada urusan dengan saya," jawabnya sembari menguatkan diri dengan menatap nyalang pria itu.

"Wah, yo ndak bisa begitu to. Mas kan sudah bayar ke bosmu yang gendut itu untuk pakai jasamu. Ya kamu harus bisa melayani tamu dengan baik sesuai perjanjian, to? Ayolah cantik ..."

Tidak, Jasmine tidak punya urusan lagi dengan bos brengsek itu dan tamu hidung belang ini. Dia pun baru tahu kalau mantan bosnya sudah menerima uang dari pria itu. Brengsek!

"Tidak! Itu urusanmu dengan tua bangka itu. Saya tidak ada urusandengannya, apalagi dengan Anda!" tegas Jasmine lantas pergi. Walau pria itu mencegahnya, tapi Jasmine bisa lari menyelamatkan diri.

Jasmine dikejar oleh ketiga pria itu. Ia terus berlari, sesekali menoleh ke belakang, memastikan diri aman dari kejaran mereka. Wanita itu lari tanpa arah, ke manapun asalkan selamat dari kejaranpria hidung belang haus wanita itu.

Namun karena panik Jasmine tak memperhatikan sekitar. Wanita bersurai gelap itu menyebrang jalan sembarangan, hingga ...

Tiiiiiiiiiiiiin!!

Suara klakson panjang dari mobil sedan hitam yang melintas terdengar nyaring menyentak. Kakinya mendadak beku tak dapat bergerak. Wanita itu menoleh, melihat mobil sedan itu melaju kencang ke arahnya. Jasmine lantas menutup mata. Pasrah jika memang harus tertabrak.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Ardhya Rahma
Ceritanya keren
2023-01-28 23:16:32
1
user avatar
Jewellrytion
Dukung karya Author dengan beri rate bintang 5 ya Terima kasih ......
2023-01-26 19:54:37
0
28 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status