John Grisham Buku

Nadia Yolanda, budak korporat yang demen mabok dan mengeluh, tiba-tiba bertransmigrasi ke dunia lain sebagai dedengkot seorang penjahat wanita (villainess). --- - --- - --- - --- "Aku tau kamu bukan dari dunia ini." Eh? Apa katanya? Ah. Enggak! Enggak! Pasti aku salah dengar. "Em ...., Tuan Devon. Saya tidak mengerti apa yang anda maksu-" "Enggak perlu mengelak lagi. Saya sudah tahu semuanya." Pria bangsawan itu mengeluarkan buku bersampul coklat dari saku tunik berkilauannya. Sebentar. Buku itu kelihatan familier. Ukurannya yang pas di tangan, desain yang sebelas-dua belas dengan catatan harianku pada kehidupan sebelumnya, sampul belakang yang ditutupi coretan acak-adul iseng dari sampul emas. Sialan. Itu buku harianku! Gimana bisa ada di tangannya? "Aku harap kamu bisa ngasih penjelasan yang rasional ketika aku nyerahin ini ke Ayah dan Baginda Raja." Mampus! --- - --- - --- - ---- Jadi, singkatnya: aku mati, lalu terlahir jadi tokoh-yang sama sekali-enggak penting di cerita yang kubuat bertahun-tahun lalu. Bego banget kalau ada yang percaya kenyataan halu kayak gitu.

Seluruh dunia tahu bahwa John cinta mati dengan istrinya. Dia menulis lagu khusus untuknya, turun tangan membuat kue untuknya, bahkan setiap kalimatnya tak lepas dari “istriku”. Namun, Talita menemukan kenyataan pahit, ternyata John yang begitu mencintainya selingkuh. Dia pun memanggil sistem dan mengajukan permintaan untuk keluar dari dunia ini. [Baik, jalur pelepasan mandiri telah dibuka. Dalam lima belas hari, anda akan meninggalkan dunia ini dengan cara kematian palsu. Lokasi kematian di pantai tempat anda pernah menyelamatkan pemeran pria, dengan cara melompat ke laut seolah bunuh diri.] [Mohon persiapkan diri anda untuk kematian ini.] Di hari ke-15, setelah semuanya direncanakan dengan matang, dia pun pura-pura melompat ke laut dan menghilang dari kehidupan John. Saat itulah, akhirnya John sadar dan menyesal setengah mati. Dia nyaris gila demi mencari kembali dirinya.

*Perpustakaan Tengah Malam* adalah sebuah novel fantasi yang mengisahkan petualangan seorang remaja bernama Lila di sebuah perpustakaan misterius yang hanya buka dari tengah malam hingga subuh. Perpustakaan ini terletak di sebuah kota kecil yang tenang dan dipenuhi dengan buku-buku yang memiliki kekuatan magis. Suatu malam, Lila yang merasa bosan di rumah, menemukan perpustakaan ini secara tidak sengaja. Ia bertemu dengan Pak Arman, penjaga perpustakaan yang bijaksana, yang memperingatkannya untuk tidak membawa buku-buku keluar dari perpustakaan karena setiap buku memiliki ikatan khusus dengan tempat tersebut. Di perpustakaan, Lila menemukan sebuah buku berjudul "Rahasia Tengah Malam" yang membawanya ke dunia lain yang penuh dengan makhluk aneh, misteri, dan petualangan yang menakjubkan. Setiap halaman buku tersebut membuka pintu ke petualangan baru, menguji keberanian dan kecerdasan Lila dalam menghadapi berbagai tantangan. Novel ini menggambarkan perpustakaan sebagai tempat yang bukan hanya untuk membaca, tetapi juga sebagai portal ke dunia lain di mana fantasi dan kenyataan bercampur menjadi satu. Dengan alur cerita yang penuh dengan kejutan dan karakter-karakter yang menarik, *Perpustakaan Tengah Malam* membawa pembaca ke dalam dunia magis di mana segala sesuatu bisa terjadi. Buku ini mengajarkan tentang kekuatan imajinasi, pentingnya pengetahuan, dan keberanian untuk menjelajahi hal-hal yang tidak diketahui. Bagi para pecinta fantasi dan petualangan, *Perpustakaan Tengah Malam* adalah sebuah perjalanan yang tak terlupakan.

"I've got a proposal for you," he responds. "What proposal?" I ask, raising an eyebrow. He gazes at me silently, as if weighing his words. Then, with confidence, he closes the distance between us and says, "Marry me." Sarah was faced with the opportunity of finally saving her mother's life from the shackles of death, but it came at the cost of marrying a man she was not in love with. She had to believe that John had good intentions. But as she spent time with John, she found out that he was a ruthless and arrogant man, a sadist as well. But Sarah could not go back from her decision. It was too late.

A white wolf was a special breed. A witch was respected but also not very common. So imagine the surprise when one girl holds both in one body. Rumors and myths were made about her but no one knew for certain if she existed. Stories claimed that her mother, Rose Taylor, who was a witch was mated to an Alpha werewolf where they had four children. Three of which didn't bear the gift of witchcraft, but their daughter did. The family denied all allegations and nobody was the wiser. But what if I told you she did exist? That her name was Emerald Taylor, she was nineteen years old, and she was deprived of seeing her wolf and being in fresh air for nine years. Her parents died trying to keep her safe one night and her brothers never forgiving her for it, so their revenge? Locked her away like Princess Fiona to never be seen or heard from again. Only to be viewed when she received her daily beating from none other than her own brothers and being fed by the maid that has been serving her for years. The maid is the only person who truly understood her and cared for her. When enough was enough and she finally escaped to only become a rogue who could be sensed entering any territory. What's a witch/white wolf to do? To be concealed of course.

Catherine swore she would never fall into his arms. But John Blackwell had money, dangerous lips, and an absurd talent for dismantling her will. When she agreed to live with him, she thought desire would be enough. It wasn’t. The pressure from his family made him choose a “worthy” wife—and left her shattered. But billionaires never quit the game. John came back to claim her body and her love. Everything was fine... until Álvaro, his charmingly toxic friend, decided to make her his next conquest. Now Catherine is trapped between two men who want her with the same ferocity that could destroy her. And the problem is that sometimes temptation tastes better than loyalty.

Sinabi ni Mariya sa kaniyang sarili na hindi siya gagaya sa kaniyang ina. Na hindi siya papasok sa bar para maging bayaran o parausan. Ayaw niyang matulad sa ina niya na naanakan lang nang naanakan at hindi na pinanagutan. Ang hindi napapansin ni Mariya ay naging mas masahol pa siya sa kaniyang ina. Natuto siyang magnakaw para lang maibigay ang pangangailangan ng pamilya niya. Natuto siyang magpagamit sa boss niya kapalit ng malaking pera at ang mas masahol pa sa lahat, naging kabit siya ng boss niya kahit alam niyang may asawa ito na may sakit. Minahal niya si John sa kabila ng ginagamit lang siya nito tuwing kailangan nito ng parausan. Naniwala siya sa pangako ni John na iiwanan nito ang asawa para sa kaniya. Halos mabaliw si Mariya mula sa matinding pagmamahal niya kay John na umabot pa sa puntong pinilit niyang paghiwalayin ang mag-asawa para lang makaganti siya. Hanggang kailan kaya magkakasala si Mariya? kailan niya maiisip na itama ang mga mali? Ipaglalaban niya pa rin ba si John kahit na sa una pa lang ay alam niya na kung kanino ito pagmamay-ari? Hanggang saan siya dadalhin ng makasalanan niyang puso? SINNER

Berawal dari sebuah buku Diary yang di temukan Alya di halaman sekolah. Buku Diary yang merubah segalanya, yang tadinya benci jadi suka, yang membenci jadi cinta. Ini kisah tentang Nino, seorang anak Broken Home yang membenci ayahnya. Yang menganggap hidup adalah kesenangan, yang tidak mempedulikan cinta, yang menganggap Cinta hanya beban dalam hidup. Nino mulai berubah, ketika si anak baru mulai mengetuk hati dan mulai menumbuhkan rasa cinta di hati Nino. Alya si anak baru yang terus berjuang untuk cintanya kepada Nino, walau kisah cintanya harus di mulai dari tangisan.

Setelah menagih utang dari keponakan tunangannya, keesokan harinya tunangannya memberikan sebuah buku catatan utang yang tidak pernah dilihat oleh Lisa Garta sebelumnya. Buku itu mencatat setiap pengeluaran mereka selama lima tahun berpacaran. Dimulai dari es krim seharga empat ribu hingga tas-tas mewah yang diberikan olehnya. Bahkan biaya kamar hotel dan kondom pun tercatat di dalamnya. "Aku akan menanggung separuh biaya kamar hotel. Setelah dikurangi 200 juta yang kamu pinjamkan untuk Kelly, kamu masih berutang 4,16 miliar padaku. Kukasih kamu waktu satu bulan untuk mentransfer uang ini ke rekeningku."

Olivia married John against all odds—despite the whispers, the wealth gap, and a mother-in-law who made no secret of her hatred. For three years, Olivia gave her all to the marriage, but her inability to conceive became a weapon used to tear her down. When a woman from John’s past reappears with a son she claims is his, Olivia’s fragile world shatters. Betrayed and accused of crimes she didn’t commit, Olivia is cast out with nothing but her pride and pain. But the woman who once crawled through life rises stronger than ever. A new city, a new life, and an unexpected connection with a mysterious prince help her reclaim her worth—but fate isn’t finished with her yet. When Olivia’s job unexpectedly leads her back into John’s world, long-buried secrets begin to surface—secrets that could not only clear her name, but destroy everything the Luther family has built. Love, lies, and legacy collide as Olivia fights not just for justice, but for the truth about her past. And just when it seems the wounds are healing, a devastating revelation threatens to undo everything. The man she once loved is the son of the very people who destroyed her family. Will Olivia choose vengeance, or will love have the final say.