Pemeran Arga

Di hari acara pernikahan, pacarku, Thomas Samono, tiba-tiba menghentikan upacara pernikahan. Hanya karena Yana Amerta mengunggah di media sosial bahwa dia telah kembali. Thomas membuang cincin pernikahan rancangannya sendiri dan meninggalkan tempat upacara pernikahan tanpa menoleh ke belakang. Aku terdiam di tempat dalam balutan gaun pengantinku, kakakku yang sedari tadi menopang melepaskanku, “Cindy Marissa, kamu selalu kuat, aku tahu kamu bisa menghadapi ini sendiri, sekarang Yana lebih membutuhkanku daripada kamu.” Setelah mengatakan itu, dia juga pergi. Mereka pergi demi wanita yang sama, meninggalkanku sendirian. Malam itu, setelah membereskan kekacauan acara pernikahan, Yana mengirimkan foto kepadaku. Dalam foto itu, Thomas dan kakakku berada di samping tempat tidurnya. Kalung buatan Thomas ada di leher Yana. Gaun pengantin rancangan kakakku dikenakan oleh Yana. Semua barang-barang ini seharusnya milikku. Akhirnya aku menyerah dan menelepon sambil menangis, “Ayah, ibu. Aku berubah pikiran, aku ingin pulang.”

Karena gaji yang Carissa miliki melebihi gaji suaminya, keluarga pria itu menjadikannya mesin atm. Parahnya, sang suami menolak menafkahi dan ikut meminta jatah padanya! Apa yang akan dilakuan Carissa? Haruskah dia bertahan atau memilih berpisah demi menjaga kewarasannya?

Ever since her nonbiological Mom died, she loathed and blamed herself for that. Avery Maureen Del Hera escaped home when she thought her father whom she grew up with wanted her to go to States, and even be with her biological parents, without him fighting for her. Hence, that's the bare part of the story. When she escaped home, she found a place . . . with the help of her own fate. A zone-like place, literally, with its wide and grandeur sceneries, isolated from the world. It's the Zone of Yavanna, or how the Zoners called it as Forest Survival. It definitely comes with names. Yet she eventually held one while being in there, a codename- a new identity: Cosimia. Her tale begins right at that moment. A journey of being the real sleeping beauty, for she's never awakened with the truth that she's been lost all along. She may have sought where she belongs, but did she see where it will lead her? In this forest that bargains life, away from the cruelty of death, one will strive for the betterment of herself, to think of what will become of her. Here's the thing, she's never a Del Hera, yes, but did she know, too, she's never Avery Maureen?

I was raised to stay away from men like him cold, dangerous, and part of the mafia. But fate doesn’t care about rules. When my brother got into trouble with the wrong people, I had no choice but to walk into the lion’s den. That’s when I met Luciano Romano, the man everyone fears, the man with blood on his hands. He offered me a deal. My brother’s life, in exchange for mine. Now I belong to him. He says I’m just a pawn. But the way he looks at me says something else. He’s hiding a dark past, and I’m carrying secrets too. We were never meant to fall in love. But some love stories are written in blood.

Kakak sepupu pacarku baru saja bercerai dan tinggal sementara di rumah pacarku. Dia sedang hamil besar dan membawa serta anaknya yang berusia 5 tahun. Dengan sikap seolah-olah semuanya sudah menjadi haknya, dia menganggap pacarku sebagai sandaran hidupnya dan menunjukkan ketidaksukaannya padaku. Dia merasa bahwa aku telah "merebut" adik sepupunya. Suatu hari saat acara keluarga, putranya tiba-tiba menyiramkan minuman ke arahku dan berseru, "Kamu nggak boleh merebut ayahku!"

Lara Foster, the girl who can do anything for her siblings. The girl who sacrificed her dream just for them. A girl who left by their mother, and became the coldest woman towards other man. But, destiny is always trying to ruin her life. Jacob Smith, a man who will offer her a marriage contract, a marriage that will make her life miserable. How can she love a man whose same as her - a cold one, and a man who had many secrets? Are they will end up being in love or not?

Najwa Anastasia. Perempuan yang sudah menjadi yatim piatu semenjak ia berusia 13 tahun, dan tinggal di panti asuhan. Setelah kedua orangtuanya meninggal. Najwa di buang oleh Om dan Tantenya, yang tega meninggalkan ia di sebuah panti asuhan pada malam hari. Setelah menikah dengan Beni. Najwa merasa kebahagiaan akan datang, tapi ternyata salah. Beni justru menggangtung kan urusan finansial pada Najwa. Keluarga Beni yang ikut mengusik, rumah tangganya. Hingga sang Ibu mertua menjodohkan Beni dengan wanita cantik bernama Delia yang berprofesi sebagai pramugari. Delia Anjani. Ia adalah wanita dari keluarga kaya raya, membuat Laras mertua Najwa silau akan semua itu. Semua terbongkar dari percakapan grup WA Keluarga Beni. Betapa sakit hati Najwa melihat mereka merencanakan pernikahan Beni dengan wanita idaman mertuanya. Tapu Najwa tak tinggal diam, akankah ia bisa membuat Beni menyesal. Ternyata keluarga Delia masih ada hubungan dengan Najwa. Memori masa lalu bangkit kembali. Kekayaan itu ternyata adalah hak Najwa. Semua yang di kenakan Delia, itu seharusnya adalah menjadi milik Najwa. *Apa yang akan di lakukan Najwa pada keluarga penghianat itu?*

"Bu, aku bisa pinjam uang dua ratus ribu buat modal usaha?" ucapku pada ibu mertua. "Kamu hanya tamat SMP bisa apa? Sekarang ke dapur dan kerjakan semua pekerjaan rumah!" Semenjak suamiku kecelakaan dan kakinya diamputasi, kami diperlakukan terhina seperti pembantu. Kehilangan pekerjaan seperti benalu di rumah ibu kandungnya. Hinaan dari keluarga suami bagaikan makanan sehari-hari. Akan tetapi, jika terus berusaha dan belajar, tak ada yang tidak mungkin. Begitulah yang aku lakukan hingga bisa menulis novel online di beberapa aplikasi, sehingga menghasilkan banyak uang. Bagaimana sikap mereka yang menghina setelah tahu aku punya penghasilan sendiri dengan kondisi hanya tamat SMP?

Hilda tak tahu jika selama ini Firman, sang suami, telah membohongi dia dan pernikahannya. Kebusukan sang suami dapat tercium oleh Hilda setelah kepulangan Firman dari luar kota. Hilda diam-diam menyelidiki sendiri apa yang sebenarnya disembunyikan oleh Firman darinya.

Sypnosis Mula pagkabata, hindi na naranasan ni Venisse ang init ng tunay na pamilya. Sa murang edad, natutunan niyang tumayong mag-isa—kahit pa ibig sabihin niyon ay isakripisyo ang sariling pangarap. Sa edad na 23, isang hindi inaasahang pagbubuntis ang tuluyang gumiba sa plano niyang buhay. Unti-unting nawala ang pag-asa. Araw-gabi siyang kumakayod—kahit anong trabaho, mapasukan lang. Para sa gamot, check-up, at isang kinabukasang hindi pa sigurado. Hanggang sa dumating ang panahong wala na siyang pagpipilian. Pumasok siya bilang GRO sa isang kilalang bar—isang trabahong kailanma’y hindi niya inakalang papasukin. Sa bawat ngiti at aliw sa mayayamang bisita, pinipilit niyang itago ang lungkot at takot sa likod ng mata. At doon sila nagtagpo—ni Dr. Kurt Navarro. Isang gabi, isang emergency. Ang batang dinadala ni Venisse sa sinapupunan, nalagay sa panganib. Isang komplikasyon. Isang mahal na operasyon. Isang bayarin na hindi niya kayang pasanin. At sa gitna ng kaguluhan, may inalok si Kurt. Isang kasunduan. Anim na buwang kasal. Walang emosyon. Walang label. Puro papel at pirma. Kapalit: kaligtasan ng anak niya. Pero paano kung habang lumilipas ang bawat araw, unti-unting lumambot ang pusong matagal nang pinatigas ng sakit? Paano kung sa likod ng kontrata, unti-unti niyang nararamdaman ang bagay na hindi kasama sa usapan? Pag-ibig. Isang kasunduan. Isang kasinungalingan. Isang pusong unti-unting bumibigay. Pero sa dulo ng anim na buwan… pipirma ba sila para sa wakas? O para sa panibagong simula?