Plot Hole Adalah

My fiancé, Keith Odell is a hot air balloon pilot. His first love, Michelle Lavigne, insisted on taking a risk and flying to a thousand meters above ground when the balloon’s helium began to leak.  In that moment of crisis, Keith grabbed the tandem parachute and leaped with her.  With tears in my eyes, I begged him, “I'm pregnant with your child. Can’t you take me first?” But he reproached me. “Is this really the time to fake your pregnancy because of a bit of jealousy? You learned how to skydive but Chelle is afraid of heights. We’ll wait for you on the ground.” Then he forcibly shook off my hand and parachuted down with his first love.  He failed to notice the hole in the only parachute he left me. Michelle had deliberately done it.  Carrying our unborn child, I closed my eyes and leaped.

Sudah delapan tahun aku menikah. Aku menerima warisan bernilai ratusan triliun yang kakek tinggalkan untukku dan suamiku, seorang kepala mafia. Ketika pengacara melakukan proses serah terima, dia malah menemukan buku nikahku palsu. Warisan ratusan miliar itu pun jatuh hanya padaku seorang diri. "Nona Yura, sistem menunjukkan Anda sudah bercerai sejak setahun lalu. Suami Anda, Pak Tommy, sekarang istri sahnya adalah Merry." "Sekarang Anda berstatus lajang." "Dengan begitu, Pak Tommy tidak berhak atas warisan ini." Merry adalah cinta lama Tommy, perempuan yang dulu pergi ke luar negeri. Aku sempat tidak rela saat melihat pesan dari pengacara. Ternyata kasih sayang dan perhatian Tommy selama ini hanyalah kebohongan. Awalnya aku sudah menyiapkan kejutan di hari peringatan pernikahan kami. Aku ingin memberitahunya bahwa aku hamil. Itu kabar yang kami tunggu selama delapan tahun. Tapi sekarang aku sadar, mungkin sebenarnya dia tidak pernah menantikannya. Aku mengusap perutku dan berpikir dalam hati. Meski anak kembarku lahir tanpa ayah, tetap tidak masalah. Aku hanya harus pergi dari tempat yang penuh kebohongan ini.

Pada hari libur semester, unggahan di status WhatsApp yang paling viral adalah tentang diriku. Judulnya adalah, "Pak Bondan membawa putranya untuk merayakan ulang tahun cinta sejatinya. Apakah dia akhirnya berencana bercerai dengan Sofia Jayadi?" Aku diam-diam menyukai postingan itu. Saat ponselku berdering, aku sedang membongkar balon-balon yang telah disiapkan untuk hari jadi pernikahan. "Sayang," ujar suamiku dengan terburu-buru, ingin memberikan penjelasan. "Anak kita tiba-tiba merengek ingin pergi ke taman bermain, jadi aku ...." Di latar belakang, terdengar suara tawa anak kami. "Ayah, Bibi bilang kalau malam ini aku bisa tidur dengannya!" Aku menatap rumah yang berantakan ini. Balon-balon tampak terkulai lemas, sementara krim di atas kue sudah mengeras. "Kamu nggak perlu menjelaskan." Aku mendengar diriku berkata, "Aku memahami semuanya." Hanya saja, kali ini semuanya akan berbeda. Aku tidak menginginkan ayah dan anak ini lagi.

You spend a whole year carefully prepping for pregnancy… only to find out your husband cheated on you with his stepsister—and got her pregnant. 💔 So, you divorce that piece of trash and decide to have a baby on your own. But plot twist… the sperm donor you chose? Turns out he’s a freaking foreign prince?! 👑😱

Ketika kandunganku menginjak sembilan bulan dan hampir siap melahirkan, suamiku, Arga Baskara, justru memerintahkan orang mengunciku di gudang bawah tanah dan menyuruhku menahan agar bayi itu tidak lahir. Karena istri almarhum kakaknya, Indri Magani, juga diperkirakan akan melahirkan hari ini. Arga pernah berjanji pada kakaknya bahwa anak pertama yang lahir dalam Keluarga Baskara akan dididik sebagai penerus dan menerima warisan keluarga. "Anak Indri harus lahir lebih dulu," kata Arga dengan tenang. "Dia kehilangan suaminya dan nggak punya apa-apa. Sementara kamu sudah memiliki semua cintaku, memberikan harta kepada anaknya adalah hal yang seharusnya." Kontraksi membuatku kesakitan sampai berguling-guling, aku menangis memohon padanya untuk membawaku ke rumah sakit. Arga mengusap air mataku dengan lembut, suaranya rendah dan mengandung bahaya. "Jangan berpura-pura! Aku sudah lama tahu kamu sama sekali nggak mencintaiku. Satu-satunya yang kamu pedulikan adalah kekayaan dan kedudukan." "Kamu sengaja mau melahirkan prematur hanya untuk merebut hak keponakanku... Bagaimana bisa kamu begitu kejam?" Wajahku pucat dan seluruh tubuhku gemetar. Aku berkata dengan suara pelan, "Aku nggak bisa mengendalikan kapan anak ini akan lahir, kelahiran prematur hanyalah kebetulan! Aku bersumpah, aku nggak peduli sama harta, aku hanya mencintaimu!" Arga tertawa sinis. "Kalau kamu mencintaiku, kamu nggak akan memaksa Indri menandatangani kontrak untuk melepaskan hak waris untuk anaknya. Oke, setelah dia melahirkan, aku akan kembali menemuimu. Bagaimanapun juga, yang ada di perutmu adalah darah dagingku sendiri." Arga menunggu di luar ruang bersalin Indri. Setelah melihat bayi yang baru lahir itu, barulah dia teringat padaku. Dia menyuruh sekretaris menjemputku ke rumah sakit, tetapi sekretaris itu dengan suara gemetar berkata, "Nyonya... dan bayinya... sudah meninggal..." Pada saat itu, Arga menjadi gila.

Suamiku bertanya apakah bra tanpa kawat itu lebih nyaman? Aku hanya tertawa dan mengira akhirnya dia peka. Keesokan harinya, dengan wajah panik, asisten mengambil paket yang baru saja kuambil, sambil berkata kalau alamatnya salah. Malamnya, aku melihat postingan Susan Kumala di media sosial, dengan keterangan, "Hadiah dari pacarku, bagus nggak?" Foto itu adalah selfie di kamar hotel dengan suasana yang cukup romantis dan ada kotak lingerie cantik berhias pita di sebelahnya. Ternyata, pria itu bukan tidak mengerti romantis, melainkan apakah dia bersedia melakukannya untukmu. Aku menekan tombol suka di postingannya, lalu mengirim tangkapan layar itu ke suamiku. "Kalau beli satu set bisa diskon 20%, kamu memang nggak pandai menghemat."

After a drunken night with London’s most powerful entertainment CEO goes viral, rising actress Annie Richmond signs a fake marriage contract to save both their careers. But as old flames return and ruthless rivals plot revenge, a fragile love born out of scandal might be the only thing that can save them.

"How about a one-night stand? You are the first and only person to ever show me your filthy middle finger! Don't you think I should show your place?" My frustration boils over hearing him, can't gather my thoughts over how dark the other side of the handsome face can be! ~~~~~~~~~~~~ Gracia Judy is a 25-year-old independent girl currently living alone in Canberra, the capital city of Australia. She is an orphan who was raised by her grandmother. She attains every virtue from her grandmother. Some days, Judy and Smith fall in love with each other. His presence makes her life heavenly. Everything is going well despite a lack of funds until she gets into an argument about her rights with a well-known, arrogant billionaire named Ellen John. How can the powerful, rich, and arrogant billionaire tolerate an ordinary girl’s pride? Her life turns upside down when she slaps him in return for his disrespectful words against her, and she becomes his one and only enemy, whom he keeps chasing nonstop to ruin her life. When she discovers his nefarious plot against her, she has no choice but to flee to avoid his lethal clutches. Ellen keeps looking for her everywhere; however, he finds no clue about her, but the real shock comes when he discovers his enemy standing in front of him as his bride!

Clara is the most sought-after actress of her generations. She got it all - fame, career, love and money. One day, she lost everything and went back to square one. All of this is because of the plot scheme of Victoria, the rising rookie actress. Will she be able to reach her star again or could she be someone else’s star this time?

The island of Bellpond is a welcoming place for tourists—and a home to werewolves. Vanessa Martin, a member of the Silver Crescent pack knows that Jordan Hale is the forbidden fruit—someone off limits. He belongs to the rival pack. And yet, she's attracted to him in ways she cannot explain. When a tragedy befalls him, Nessa wants to be there in some way to comfort him. She goes out of her way, ignoring all words of advice and warnings from her peers and her grandma and soon, a friendship blossoms between them. The smooth wheel rolling down breaks when they find a body washed up on the shore, and soon a couple more follow, piling up. Nessa and Jordan pair up, vowing to get to the bottom of this, but as they investigate more, they realise the matter is more sinister than they expected. Will they stop and expose those involved in these gruesome murders or fall down the rabbit hole trying to uncover the mystery?