The Time We Walk Together

Kalau tahu seperti ini, seharusnya dia mempelajari ilmu medis atau perang saja! . Sheris tidak tahu jika dirinya pernah memiliki kehidupan lain yang jauh berbeda dengan yang dijalaninya saat ini. Namun yang jauh lebih mengejutkan lagi, kehidupannya sekarang sama persis dengan novel romansa-tragedi yang pernah dibacanya di kehidupan lamanya sebelum dia mati. Alur ceritanya klise, semembosankan takdirnya yang terlahir kembali sebagai seorang putri Duke yang akan menjadi istri pertama seorang kaisar tiran, lalu mati oleh orang yang sama karena sifat buruknya setelah menjadi permaisuri yang diabaikan. Sheris tidak keberatan dengan kehidupan gelap semacam itu, kecuali bahwa rasanya mati itu sangat, sangat menyakitkan. Dan dia akan melakukan segalanya agar tidak merasakan peristiwa mengerikan itu lagi dalam waktu dekat. Sayangnya, tidak semudah dalam cerita, seorang wanita yang menikahi kaisar tidak bisa bercerai kecuali mati. Dia akan terjebak selamanya dalam istana terkutuk ini, bersama pria sakit jiwa yang sangat membencinya. Maka dimulailah rencananya menyelamatkan diri dari sang tiran dengan mendeklarasikan cintanya kepada lelaki itu. Sheris tahu, hati lelaki itu sekeras baja yang hanya akan meleleh oleh tokoh utama wanita yang memiliki latar belakang keluarga mirip dengannya. Sosok yang dapat berempati dan memahami rasa sakit dari masa lalu sang kaisar. Dengan keyakinan itulah, Sheris terus berusaha mendekati sang tiran, berharap agar lelaki itu memberikannya hari pensiun yang tenang dan damai setelah kedatangan cinta sejatinya. . . Lalu kenapa lelaki itu jadi seperti ini? . . Edward memejamkan matanya, menelusuri lekukan antara leher dan bahu Sheris dengan perlahan dan kesabaran seorang predator. Jemarinya meremas helaian keemasan yang jatuh di antara bahu perempuan itu, lalu membuka matanya. "Yakinilah, Ratuku," bisiknya, dingin. "Bahkan setelah kau mati, aku tidak akan pernah melepaskanmu." Kenapa jadi begini?!

{ Choi Dea and Sung-ho } "Shall I compare thee to a summer’s day? Thou art more lovely and more temperate: Rough winds do shake the darling buds of May, And summer’s lease hath all too short a date: Sometime too hot the eye of heaven shines, And often is his gold complexion dimmed; And every fair from fair sometime declines...." - by William Shakespeare Choi Dea was in the possession of a position where she never truly wanted to be, just because of her father insisted. Her whole life was existing without love, she never got a chance to meet her mother. One day and within a day, her sister Joo-eun trapped her in a business downfall, she planned it all along. Why would a bastard be the CEO of the top cosmetic company, when the true heir was still alive? Joo-eun did that to her because of hatred and envy. Dea actually never thought about her birth, those feelings never occurred to her. But when she saw her company fall, her cold heart began to quiver, unable to decide between the right and wrong. Due to her close friend's suggestion, she went to meet the Mafia Boss of the underworld, to convince him to help her company regain their shares. Mafia Boss Sung-ho was literally shameless, he had a crush on Dea from the moment he saw her. He decided to help her company and cleared the people who were after her, but the exchange was......... Two people, from two different worlds, both of them didn't want to be from the beginning who they were. The exchange, could Dea be able to give her heart to the Mafia Boss? Or would she backstab Sung-ho and destroy the underworld if she listened to her conscience?

De soirées arrosées en matins difficiles, de séparations en trahisons, Solveig, ses amis et leurs petits secrets voguent en quête de bonheur et de stabilité.Mais confrontés à la mort d'un des leurs, ils sont poussés dans leurs retranchements. Alors que Solveig cherche à oublier ses blessures, une disparition mystérieuse vient tout bouleverser.Quand tout perd son sens, chacun cherche ses réponses.Et si le plus difficile à trouver était soi-même ?"Un roman qui se libère des stéréotypes misogynes de la littérature."

Amorah Andrea Michaels-Mateo Story (Love Shot Series #1) Having an amnesia, mas pinili ni Amorah na mapag-isa at hindi pumasok sa isang relasyon, lalo na nang malaman niyang isang lalaki pala ang dahilan ng kanyang pagka-aksidente 3 years ago. Isang araw, nang malaman niyang in-arranged marriage pala siya ng kanyang mga magulang sa taong hindi niya mahal, ni kilala ay nagbelde siya sa mga ito. From an obedient lady to being rebellious, ika nga. Sa disappointment ay niyaya niya ang mga kaibigang mag-club ngunit sa hindi inaasahang pangyayari ay aksidente niyang naibigay ang pagkababae kay Conrad- ang napakaguwapo, matangkad, romantiko at napaka-private na CEO ng Versalez Incorporations. Isang mainit na gabing ibig na sana niyang kalimutan, pero bakit ayaw na siyang pakawalan ni Conrad mula noon?

Bagaimana bisa seorang murid SMA dipaksa bekerja untuk membiayai kebutuhan sekolah mereka sendiri? Jika mereka menikmati pekerjaan ini, apa orang dewasa yang akan menanggungnya?

A can change everything. One with your best friend, and it changes the whole dynamic. What will you do when you get to know that your best friend has been in love with you? What will you do when she doesn't want to be friends anymore and wants more instead? * “Everytime I see you with a guy, my skin burns” Millie hisses, pinning me with an intense look that makes my belly flip. I am pinned to the wall with her caging me. “Do you know how hard it is to pretend that you are only my friend, and nothing more? That I love you but cannot have you?” Her words spin inside my head, and the thundering beating of my heart echoes in my ear. How do we come to this situation? I pant as she leans closer, her eyes averting to my parted lips. I am having thoughts of her. Hell, I see her in my dreams so often now that I am not sure what she means to me now. Millie caresses my cheeks and a shiver runs down my spine. “I can't pretend anymore, Grace. It's getting really hard” she whispers in my ear and I squirm. When she meets my eyes, I say something that surprises her. “Then don't.” I crash my lips on hers, crossing whatever lines we had.

Separated between races; dark creatures with dark; light with light. The minimal humans that are left in the world avoid being alone or even going to their college. They fostered one human left without her birth family into the Vincent's household where the mother and daughter treated her like a halfling, which is someone who has no family; anyone who's considered a halfling is treated worse than half-giants. As the human does her daily chores, she hopes to get into Silverleaf Grove Institution; she's proud of her goal but most of the supernatural beings have made her life hell in high school. She only has one acquaintance, a witch called Charlie; Charlie only talked to her when they had class or a project. Being seen with a halfling is considered being a social suicide, let alone a disgrace among their species.

We have many perspectives on life. One thing here is about marriage. Throughout Matteo's life he believed in his vision that we should no longer marry or be married, because he had a bad experience with his own parents as well as with his other aquaintances. But, Calix is the opposite of Matteo's view. She is hundred and one percent sure that the married life is happy and genuine, also she sees and witnessed those married couples lead to their 'happily ever after'.

Rhea adalah wanita yang dikenal dengan sebutan gadis besi. Dengan kelayakan keluarga serta bakatnya, dia menjadi wanita sombong dan tidak ramah. Reputasi buruknya telah menyebar ke seluruh penjuru kota, membuat para pelamarnya mengundurkan diri. Rhea tidak peduli akan reputasinya. Dia memiliki calon suami yang setia, mereka akan memiliki kehidupan yang bahagia setelah pernikahan. Itu sebelum selingkuhan calon suaminya menampilkan diri di hari pernikahan mereka dan membuat drama. Rhea memutuskan pacarnya saat itu juga. Hanya saja pernikahan harus berjalan. Dia membutuhkan mempelai dan dengan putus asa, Rhea mengumumkan putusan. "Siapapun pria layak yang berani maju kedepan mendatangiku, aku akan menikahinya sekarang juga!" Tak disangka seorang pria yang duduk di barisan paling akhir berdiri dan berjalan kedepan untuk mengajukan diri. "Saya Hansa Adiwinata. CEO grup Prisma. Lajang. Umur 32 tahun. Apakah saya bernilai di mata anda?" Semua orang melotot tidak percaya. Bujangan yang diinginkan nomor satu, pria yang terkenal berperangai dingin, kejam, dan tak berperasaan, petinggi perusahaan raksasa yang menguasai berbagai lapisan industri, dan pria itu sekarang tengah menawarkan dirinya sendiri pada wanita bereputasi rendah di kota. Setelah pernikahan, Rhea menyerahkan surat perjanjian cerai di hadapan Hansa. "Mari berpura-pura menikah selama satu tahun lalu berpisah dengan baik-baik." Hansa menatap kertas tersebut dan tersenyum manis kepadanya. "Cerai? Jangan bermimpi wanita, kamu akan menjadi istriku selamanya."

Lumatannya terasa manis. Pelukannya seakan melindungi. Laura bergidik dalam pelukan laki-laki yang bahkan baru dikenalnya dalam hitungan bulan. Seakan ia telah terjebak dalam permainannya sendiri. "Kenapa kamu menciumku?" tanya laki-laki itu. "Entahlah," jawab Laura lirih. "Dan kenapa kamu malah membalas ciumanku itu?” Laki-laki itu berpikir sejenak sembari menatap manik mata di depannya. "Aku hanya mengikuti naluri, La. Dan naluriku menginginkannya lebih.” Tidak ada yang tahu skenario apa yang sebenarnya Laura dan Abraham persiapkan. Awalnya mereka menolak dijodohkan, tapi endingnya mereka berdua malah menyepakatinya. Mereka akhirnya menikah. Tanpa debat. Juga tanpa paksaan. Tapi bagaimana jika perbedaan mencolok keduanya malah membuat mereka tanpa sadar saling bergantung satu sama lain? Ketika masa lalu Abraham hadir kembali dan membutuhkan sebuah pertanggungjawaban, Laura dihadapkan pada suatu pilihan yang sulit. Mempertahankan atau melepaskan?