Awalnya Jhonny -salah satu kepala tim di satuan reserse nakoba- tak pernah menyangka jika pertemuannya dengan sang cinta pertama akan terjadi setelah sembilan tahun tidak berjumpa. Sadar tidak bisa bersantai di saat gadis itu menjadi incaran banyak orang, maka dengan bermodal kenekatan polisi berpangkat AIPTU itu mengajukan sebuah lamaran pernikahan. Jhonny sempat dibutakan kebahagiaan saat Jessica mau menerimanya sebagai pasangan, mengabaikan kenyataan bila mereka baru saja dipertemukan. Terlalu naif bila dia mengatasnamakan cinta sebagai alasan Jessica mau menerimanya, di saat Jhonny sendiri ragu bila Jessica masih mengingatnya sebagai bagian dari kepingan ingatan di masa lalu. Hingga di satu titik, sang polisi mengalami keraguan saat satu persatu rahasia mulai terbongkar mengenai alasan Jessica mau menerima ajakannya untuk menikah. Di saat itu Jhonny mulai mempertanyakan apakah selama ini meraka benar-benar pasangan?
Lihat lebih banyakDi tengah hingar bingar kehidupan malam jalanan kota metropolitan, seorang wanita tengah berdiri di antara kerumunan manusia yang bersorak menyaksikan balapan jalanan yang akan segera di mulai. Mata itu hanya tertuju pada seorang pria dengan motor kuningnya yang menjadi salah satu peserta balap. Dia hanya diam dengan jubah hitamnya yang membuatnya terasingkan.
Deru angin malam yang dingin tak menyurutkan antusiasme setiap orang untuk menyaksikan balapan yang hendak berlangsung. Balapan dimulai setelah seorang gadis berdiri di antara dua peserta dan menjatuhkan sapu tangan yang di pegangnya, Kedua peserta meninggalkan garis start, meninggalkan para penonton di pinggir jalan yang bersorak meriah menunggu untuk menyambut sang pemenang. Salip menyalip tak lagi terelakan dengan terus menaikan laju kecepatan pada angka spido meter seolah nyawa dan harga diri yang menjadi taruhan. Tak berselang lama, satu motor dengan warna merah datang terlebih dahulu lalu di susul si pesaing dengan motor kuningnya. Penonton langsung berhamburan ke tengah jalan menyambut sang pemenang.
Namun berbeda dengan penonton lain yang sibuk bersorak dalam euporia menyambut sang pemenang, sosok misterius itu hanya terdiam di tempat dengan mata sibuk mengawasi satu orang yang terlihat kesal karena kalah dalam balapan. Tak kurang pria yang sudah membuka helmnya itu sampai memukul badan motor dalam melampiaskan amarah. Tak untuk waktu yang lama sosok misterius itu mulai mengambil langkah, namun bukannya mendekat pada tempat sang pemenang yang tengah dielu-elukan penonton lain, kakinya berjalan ke arah berbeda di mana seorang pria dan motor kuningnya yang seolah terasingkan berada. Namun niatnya tak sampai terlaksana saat lamat-lamat suara sirene mobil polisi mulai terdengar. Semua orang yang ada di sana nampak panik dan langsung berhamburan ke segala arah, masing-masing sibuk menyelamatkan diri dari kejaran polisi.
Di ketahui ada tiga mobil dengan beberapa motor polisi yang menggerebek aksi balap liar yang tengah berlangsung. Sang wanita sempat terdiam, terlebih pria yang sebelumnya hendak dia datangi juga kini sudah bergegas kabur menggunakan motornya sama seperti yang lain. Tanpa berpikir panjang, wanita berjubah hitam itu berbalik lalu berjalan cepat agar tak menimbulkan kecurigaan. Suara letusan peluru juga kalimat peringatan yang menyuruh berhenti mulai terdengar, pertanda para abdi negara tersebut tengah memulai aksinya.
"Berhenti di situ!" titah seorang pria yang sudah dipastikan salah satu dari polisi yang menggerebek.
Si wanita yang merasa perintah tersebut ditujukan untuknya pun mulai berhenti melangkah. Berselang beberapa waktu saat merasa tak terjadi apapun sekedar diamankan, sosok itu mulai menoleh ke belakang dan mendapati pria dengan seragam khasnya itu tengah mencoba mengamankan orang lain, yang mana bisa disimpulkan jika kalimat sebelumnya bukan ditujukan untuknya.
"Angkat tangan atau saya tembak kamu." Kembali si polisi mengertak dengan mengacungkan pistolnya. Tak lama polisi itu mulai berjalan dan memborgol lengan si pria.
Menyadari hal itu si wanita berjubah memilih mengubah rute pelariannya dengan berjalan ke arah lain, tepat pada seberang jalan di mana sebuah taman berada. Bermodalkan jalan cepat yang mana berupaya untuk tidak terlihat mencurigakan, kini sosok itu sudah mencapai trotoar dan masuk ke area taman.
"Berhenti di situ!" kembali kalimat printah itu terdengar dan bisa di tebak jika kalimat itu berasal dari orang yang sama.
Masih dengan prinsip jika perintah tersebut bukan ditunjukkan untuknya, wanita itu mencoba terus mengacuhkan mengingat kejadian yang sama saat dia salah sangka seperti sebelumnya. Bersamaan dengan dia yang memilih mempercepat langkahnya, suara dengan nada berat itu kembali terdengar dengan sedikit lebih keras. Kini dia yakin jika polisi itu memang tengah mengejarnya. Menyadari hal itu, bukan lagi sekedar langkah yang cepat untuk berupaya meloloskan diri, wanita itu sudah berlari sekuat tenaga menghindari kejaran seorang polisi.
Benar saja seorang polisi yang ditebak sebagai orang yang sama kini tengah mengejar. Kembali-kalimat perintah yang menyuruh berhenti berulang kali terdengar namun tetap tak dihiraukan. Sadar pengejaran ini tidak akan berlangsung sebentar mengingat di antara keduanya tidak ada yang berniat menyerah, gadis misterius itu memilih terus berlari sampai matanya menemukan sepeda yang terparkir di samping pohon. Tanpa membuang waktu, dinaikinya tergesa sepeda itu tanpa menghiraukan apa pun, bahkan sang pemilik sepeda yang muncul dari balik pohon dan tengah buang air kecil pun ikut terkejut dan mengejarnya sepedanya yang dicuri.
"Oi maling, sepeda gue itu" teriak sang pemilik sambil mengejar.
Tak pernah terpikir malam yang identik sebagai waktu untuk beristirahat menjadi saat yang cukup mendebarkan dengan agenda mencuri sepeda dan kabur dari kejaran seorang polisi. Beruntung dua orang yang tengah mengejar sudah tidak terlihat lagi batang hidungnya, membuat sosok itu bisa sedikit bernapas lega. Sepertinya berjalan-jalan santai sejenak menikmati malam -meski dengan sepeda curian- bukan ide yang buruk. Tentu saja sepeda yang digunakan pada akhirnya tidak akan benar-benar dia bawa, mungkin nanti akan ia tinggalkan masih di taman yang sama agar sang pemilik bisa menemukannya. Namun seolah sedari awal semesta tak membiarkan semua berjalan lancar, kali ini pun niatan untuk menikmati udara malam berubah kacau saat sesuatu yang tidak pernah disangka tiba-tiba datang menabrak.
BRAAAKKK......
Entah dari mana datangnya, sebuah tubuh yang tiba-tiba melompat hingga tepat membuat sepeda yang digunakan kehilangan keseimbangan dan berakhir jatuh di atas rumput taman. Sungguh sialan, entah akan sampai kapan penderitaan bertubi-tubi ini akan berakhir, dan sepertinya bisa dia bilang jika ini tidak akan berakhir cepat. Belum genap satu menit meresapi rasa sakit akibat menghantam tanah, satu lengannya sudah ditarik paksa untuk dipiting dan di borgol. Kontan saja hal tersebut membuat sosok itu harus meringis kesakitan.
Bukan hanya sekali, seolah si polisi yang kini mencoba memborgol itu memang tengah menguji kesabarannya, beberapa kali lengannya yang tengah dipiting kembali ditekan sehingga menimbulkan rasa sakit yang sama. Saat itu hanya satu yang ingin dia lakukan.....
"Awww, sakit sialan"
Yaitu mengumpat.
Arti Hidup bagi anak yang tidak beruntung seperti Winda tiada beda artinya dengan penderitaan, itu karena dunia yang selalu bekerja cukup kejam tanpa memilih korban dengan latar belakang yang malang. Berjuang sebagai kakak sekaligus orang tua untuk sang adik membuat wanita itu harus terus men-sugesti diri untuk harus tetap bertahan. Namun pada satu titik gadis itu pernah benar-benar dibuat kehilangan akal sehat saat satu-satunya orang yang menjadi alasannya tetap bertahan harus merenggang nyawa di ranjang pesakitan. Segala hal sudah coba Winda lakukan untuk mengembalikan kesehatan sang adik, bahkan dia tak ragu untuk menghalalkan segala cara bahkan sekalipun itu mencuri hak milik orang.Antonio -sang kekasih- yang memiliki watak keras menjadi orang tidak beruntung karena harus kehilangan uang dalam jumlah besar dalam semalam. Winda sadar tindakannya bisa mengundang hal yang tidak dinginkan, namun gadis itu tidak menyangka bila dia bisa tertangkap basah secepat itu ditambah de
Cahaya lembayung senja menembus dinding kaca sebuah kamar hotel di lantai yang cukup tinggi, sementara itu seorang wanita baru saja keluar dari pintu dengan bathrobe yang masih dikenakan dan rambut yang terbalut handuk. Langkahnya melambat mencoba menikmati pemandangan senja di tengah padatnya gedung-gedung bangunan kota metropolitan, sinar yang menghiasi langit menciptakan gradasi indah saat berpadu dengan warna biru cerah dan awan yang indah. Namun tidak untuk waktu yang lama sosok tersebut menikmati keindahan karya ciptaan tuhan tersebut, perhatiannya harus teralihkan saat suara pintu yang diketuk dari luar begitu menyita perhatian.Seorang wanita muda dengan seragam staff hotel menjadi sosok dibalik ketukan pintu. “Maaf mengganggu waktunya, Bu. Saya diminta menyerahkan barang yang dititipkan untuk diserahkan kepada Bu Jessica.” Ungkap gadis itu lalu menyerahkan beberapa paper bag berisi barang-barang.Jessica hanya menganggukkan kepala sekilas dan mener
Semua rencana sudah tersusun rapi, dan Jhonny yakin anggota timnya dapat bekerja dengan optimal memerankan setiap penyamaran. Sekalipun tidak mengantongi identitas dari target yang mereka kejar, dia tidak bisa berdiam diri saat seorang bandar besar yang sering menyuplai narkotika berkemungkinan tengah melakukan pertemuan. Sudah sedari lama mereka mengincar sang bandar namun pergerakan yang dilakukan bahkan tidak bisa diendus oleh pihak kepolisian. Si Hantu merupakan satu-satunya pengedar yang diharapkan memiliki cukup informasi mengenai dari mana asal-usul barang haram tersebut datang, meski yang bisa mereka dapatkan hanya informasi rancu terkait keberadaan sang penyuplai.Tidak seperti ambisinya yang membara untuk menangkap sang pengedar, saat ini polisi tersebut justru harus menundukkan kepala menerima setiap umpatan dan sumpah serapah dari seorang pria berjas hitam karena mendapati bumper mobilnya hancur berantakan. Kerah seragam yang dikenakan bahkan sudah di cengkeram se
Sebagaimana perintah sang ketua tim yang memintanya untuk menyelidiki keberadaan pria mencurigakan yang dikawal beberapa orang, Ajun melaksanakan perintah tersebut dengan sigap. Sekalipun sang polisi yang tengah melakukan penyamaran sebagai staf keamanan tidak melihat orang yang dimaksud kepala timnya, namun Ajun tidak kehabisan akal untuk mencari jejak sosok tersebut melalui rekaman CCTV. Ruang kendali keamanan tampak senggang dengan hanya diisi seorang pria sebelum Ajun ikut bergabung di dalamnya dan menyapa.“Malam, Bang.” Sapa sang polisi ramah.“Hah? Oh malam. Elo…?”“Saya Ajun, pegawai baru di sini.” Ucap pemuda itu memperkenalkan diri.“Gue Septa, semoga betah kerja disini ya.” balas sang pria menyambut jabat tangan. “Omong-omong ada urusan apa ke sini?”“Saya dapat keluhan perihal orang mencurigakan, jadi diminta buat lihat CCTV.”“Oh, ya? Perasaan d
Hidup dengan golden spon sejak lahir membuat Tio terbiasa dengan kebiasaan kehidupan mewah, ada saat dalam fase hidupnya dimana Tio menjadi sosok yang menyebalkan dengan mengagungkan uang dan ketenaran di atas segala-gala hal. Hingga di satu titik pemuda itu menemukan titik pencerahan yang membuatnya berubah menjadi pemuda bertanggung jawab dan tentunya tampan. Entah berkah atau kesialan, Tio yang sibuk mengantarkan minuman ke berbagai orang dengan mata yang sibuk melakukan pengawasan tanpa sengaja menemukan satu sosok yang menjadi penyebab seorang Tio remaja berubah hingga jadi seperti sekarang. Anatasya, entah apa yang gadis itu lakukan di tempat seperti ini dengan seragam yang sama dengan yang tengah Tio kenakan. Sekalipun ada pepatah jodoh tidak akan ke mana dan pakaian mereka yang terkesan couple sekalipun tanpa terencana, hanya saja Tio tetap tidak menyukai melihat gadis itu harus sibuk bersusah payah mengantarkan minuman dan camilan sebagai pramusaji. Tio bersyukur bisa dipert
Suara ketukan di pintu sukses membuat seorang di dalam ruangan langsung menunjukkan sosoknya dengan membuka pintu tersebut lebar-lebar. Senyum formalitas sudah terpatri dari seorang pria yang memakai seragam hotel untuk menyapa tamu yang tengah menginap di kamar tersebut. “Selamat malam, saya dari pihak pelayanan kamar menerima keluhan mengenai air panas shower kamar mandi yang tidak berfungsi?” tanya pria itu sopan. “Iya, Mas. Tolong segera diperbaiki, ya.” Sandy yang tengah melakukan penyamaran hanya mengangguk pelan, pemuda itu segera bergegas melakukan tugasnya setelah dipersilakan. Kamar hotel yang hanya ditinggali seorang wanita tanpa adanya tanda-tanda sosok lain, kerapian yang terjaga membuat Sandy lebih gampang melakukan pemindaian hingga mencapai satu kesimpulan bila kamar tersebut tidak terdapat aktivitas pengedaran narkoba. Tidak menunggu lebih lama, Sandy segera memeriksa sumber masalah yan membuat penghuni kamar tersebut menyampaikan keluhan. Tidak butuh usaha ekstra
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen