Belenggu Gairah sang Presdir

Belenggu Gairah sang Presdir

last updateLast Updated : 2025-10-10
By:  ArinvencaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Not enough ratings
15Chapters
256views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

“Kau pikir kebebasan itu ada untuk orang sepertimu, Aruna?” desisnya, nada suaranya turun satu oktaf, mengandung ancaman yang tak terucap. “Kau pikir kau bisa lari dari takdirmu? Kau adalah bidak di permainan yang sudah dimulai jauh sebelum kau lahir, kau tidak punya pilihan. Kembali pada bibimu, membusuk di jalanan, atau ikut denganku dan hidup dalam sangkar emasku.” Aruna memutuskan untuk meninggalkan rumah yang tak lagi pantas disebut rumah. Dalam pelarian, takdir justru menjeratnya ke dalam pernikahan bersama Dika Prasetya, pewaris sekaligus pemimpin tertinggi Dharana Property. Pernikahan yang lahir dari paksaan dan penuh rahasia perlahan menumbuhkan perasaan yang tak pernah ia duga, hingga kenyataan pahit terungkap tentang keterkaitan Dika dengan kematian ibunya, juga sebuah fakta bahwa tentang adanya bayang-bayang dari masa lalu. Aruna dilema antara bertahan atau melepaskan. Apapun keputusannya nanti, ia harus sanggup mengorbankan lebih dari yang dibayangkan.

View More

Chapter 1

BAB 1: PELARIAN YANG TERJEBAK

Jantungnya berdebar kencang serta tangan yang gemetar saat meraih gagang pintu, keringat dingin pun mulai bercucuran di dahinya. Ia baru bisa sedikit bernafas lega ketika sudah berada di luar pekarangan rumah paman dan bibinya itu, dengan langkah hati-hati, ia pergi meski tidak tahu arah tujuan.

Di sinilah ia, Aruna, berusia 21 tahun, seorang buronan dari takdirnya sendiri, terdampar di sudut kota yang asing. Rasa putus asa mulai merayap naik, lebih dingin dari gerimis yang membasahi rambutnya. Apa yang akan dia lakukan sekarang? Di mana dia akan tidur? Pikiran itu terputus oleh sebuah suara.

Bukan suara klakson atau deru motor yang biasa terdengar, suara yang satu ini berbeda. Sebuah sedan hitam legam yang berkilau berhenti tepat di mulut gang, seolah sengaja memblokir satu-satunya jalan keluar. Jantung Aruna yang tadinya sudah mulai tenang kini berdebar lagi dengan ritme yang liar dan panik.

Pintu mobil di sisi pengemudi terbuka dengan gerakan yang anggun dan tanpa suara, diikuti oleh sosok seorang pria jangkung dalam setelan jas yang tampak tak pada tempatnya di lingkungan kumuh ini. Pria itu melangkah mendekat, ia berhenti beberapa langkah dari Aruna. Cukup dekat hingga Aruna bisa melihat wajahnya yang terpahat tegas dan matanya yang kelam tanpa emosi.

“Berhenti lari, Aruna.”

Suara pria itu rendah, tenang, dan sarat akan otoritas. Bukan sebuah permintaan, melainkan perintah. Aruna membeku. Seluruh darah di tubuhnya seolah surut ke kaki.

“Si-siapa kau?” suaranya bergetar, nyaris tidak keluar. “Bagaimana… bagaimana kau tahu namaku?”

Pria itu tidak langsung menjawab. Matanya menelusuri penampilan Aruna yang menyedihkan dari ujung rambut hingga ujung kaki—rambut lepek, wajah pucat, baju lusuh, dan sandal jepit yang kotor. Ada kilat aneh di matanya, bukan iba, melainkan sesuatu yang lebih dingin, lebih posesif.

“Pertanyaan yang tidak relevan,” jawabnya datar. “Yang relevan adalah pilihanmu sekarang sangat terbatas.”

“Aku tidak mengerti, aku tidak mengenalmu!” Aruna mencoba menegakkan tubuhnya, mengumpulkan sisa-sisa keberanian yang ada. “Pergi! Tinggalkan aku sendiri!”

Sebuah senyum tipis yang tidak mencapai matanya tersungging di bibir pria itu. “Namaku Dika Prasetya. Dan sayangnya, meninggalkanmu sendiri bukanlah salah satu opsi.”

Dia melangkah lebih dekat lagi. Refleks, Aruna mundur hingga punggungnya terbentur keras dinding bata di belakangnya. Tidak ada lagi tempat untuk lari.

“Aku tahu semua tentangmu,” lanjut Dika, suaranya tetap tenang namun setiap katanya terasa seperti belati. “Aku tahu tentang bibimu. Aku tahu tentang utang-utang bibimu. Utang yang sekarang dibebankan padanya, dan tentu saja, padamu.”

Dunia Aruna seakan runtuh. Pria ini bukan orang asing yang kebetulan lewat. Dia adalah perwujudan dari semua masalah yang coba Aruna tinggalkan. Dia adalah rantai yang datang untuk menyeretnya kembali.

“Aku… aku bahkan tidak tahu kalau bibi punya hutang, tapi... akan kubantu membayarnya! Beri aku waktu!” isak Aruna, keputusasaan membuat suaranya pecah.

“Waktu adalah kemewahan yang tidak kau miliki,” kata Dika dingin. “Tapi aku di sini untuk menawarkan sebuah solusi. Sebuah jalan keluar permanen dari semua masalahmu. Kau tidak perlu kembali ke rumah bibimu. Kau tidak perlu hidup di jalanan.”

Secercah harapan yang naif berkelip sesaat di hati Aruna, sebelum langsung dipadamkan oleh kalimat Dika selanjutnya.

“Menikahlah denganku.”

Hening. Hanya suara gerimis yang terdengar, seolah alam pun ikut terkejut. Aruna menatapnya, yakin bahwa dia salah dengar. Pria di hadapannya pasti sudah gila.

“Apa?” bisiknya tak percaya.

“Kau mendengarku dengan jelas,” tegas Dika. “Pernikahan, sebuah transaksi yang saling menguntungkan. Aku mendapatkan apa yang aku inginkan, dan kau mendapatkan keselamatan.”

“Keselamatan?” Aruna tertawa getir, suara tawanya terdengar parau dan putus asa.

“Kau menyebut ini keselamatan? Aku lebih baik mati di jalanan daripada menikah dengan orang asing sepertimu!”

Dika maju satu langkah terakhir, kini jarak mereka hanya sejangkauan lengan. Tatapannya menajam, menusuk langsung ke jiwa Aruna yang rapuh.

“Kau pikir kebebasan itu ada untuk orang sepertimu, Aruna?” desisnya, nada suaranya turun satu oktaf, mengandung ancaman yang tak terucap. “Kau pikir kau bisa lari dari takdirmu? Kau adalah bidak di permainan yang sudah dimulai jauh sebelum kau lahir, kau tidak punya pilihan. Kembali pada bibimu, membusuk di jalanan, atau ikut denganku dan hidup dalam sangkar emasku.”

Air mata kembali menggenang di pelupuk mata Aruna. Pilihan macam apa itu? Semuanya adalah penjara dalam bentuk yang berbeda. Dia menatap wajah Dika yang tanpa belas kasihan, mencari setitik kehangatan, tetapi yang dia temukan hanyalah jurang yang dalam dan gelap. Dia telah melarikan diri dari satu monster, hanya untuk jatuh ke dalam genggaman monster lain yang jauh lebih menakutkan.

“Ini bukan tentang utang bibiku lagi, kan?” tanya Aruna dengan suara gemetar, sebuah kesadaran mengerikan mulai terbentuk di benaknya.

Dika mengangkat sebelah alisnya, seolah terkesan dengan ketajaman pikiran Aruna di tengah kepanikannya. Dia membiarkan pertanyaan itu menggantung di udara yang dingin selama beberapa detik yang terasa seperti selamanya. Kemudian, dia membungkuk sedikit, mendekatkan bibirnya ke telinga Aruna, dan berbisik dengan nada final yang menghancurkan seluruh sisa harapan gadis itu.

“Bibimu tidak hanya berhutang, Aruna. Dia menjadikanmu... sebagai jaminannya.”

Aruna ditarik menuju sedan hitam itu, pintu tertutup dengan bunyi klik pelan. Kemudian mobil melaju cepat, meninggalkan jalanan sepi itu. Dalam hati, Aruna berdoa ini bukan keputusan yang akan menghancurkan dirinya.

Mobil itu melaju tanpa arah yang jelas, menembus jalanan kota, lalu keluar ke jalur yang semakin sepi. Aruna duduk di kursi belakang bersama Dika, kedua tangannya memeluk tas lusuhnya erat erat. Setiap kali ia melirik ke luar jendela, gedung gedung berganti pepohonan, dan jalan aspal berubah menjadi jalan berbatu.

“K-kita mau ke mana?” tanyanya dengan suara yang bergetar.

Dika yang duduk di sampingnya hanya melirik singkat. “Tempat yang tak seorang pun akan menemukanku, atau… menemukanmu.”

Jawaban itu membuat bulu kuduk Aruna berdiri, ia hampir membuka mulut lagi, tetapi tatapan Dika yang tajam membuatnya memilih diam.

"Tuhan… apa yang baru saja aku masuki ini?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
15 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status