Istri Muda Kesayangan Paman CEO

Istri Muda Kesayangan Paman CEO

Oleh:  INDRY  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 Peringkat
122Bab
19.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sarah tidak menyangka akan melakukan pernikahan bermahar 500 juta dengan Adipati Dharmawangsa, konglomerat kaya di negara ini. Parahnya, Sarah baru mengetahui bahwa dirinya dinikahi hanya untuk melahirkan penerus bagi pria yang berbeda 20 tahun dengannya itu. Lantas, bagaimana nasib pernikahan Sarah dan Adipati? Terlebih, ada banyak hati yang sepertinya tersakiti ....

Lihat lebih banyak
Istri Muda Kesayangan Paman CEO Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Dhita Dharsono
good story. happy ending
2024-01-08 09:10:31
0
default avatar
Frida Rahayu
bagus bangettt, sukak! semangat author!
2023-11-24 09:29:58
0
user avatar
Mamanya Indi
ceritanya bagus" tp semua harus pake koin, klo ada mending beli versi bukunya
2023-10-22 06:07:32
2
user avatar
Fitri Azzahra
ceritanya bagus,menarik tetap semangat buat author.ak udah mampir
2023-10-21 14:54:02
1
user avatar
INDRY
Warning Rate 21+ Terima kasih Readers yang sudah mendukung buku ini. Semoga bahagia, sehat selalu ...
2023-08-22 15:27:35
3
122 Bab
Bab 1. Sebuah Kabar
"Li-lima ratus juta? Itu artinya … jika perempuan yang jadi istri ke-2 bosmu melahirkan seorang anak, maka dia akan mewarisi kekayaan keluarga Dharmawangsa?"Paman dari Sarah itu terkejut mendengar kabar yang disampaikan kerabat jauh mereka itu.Siapapun wanita yang mau menjadi Istri muda dari Tuan Adipati Dharmawangsa, jelas akan beruntung sekali.Meski sudah berusia 42 tahun, tetapi pria itu tak hanya kaya dan seorang pewaris tunggal. Seluruh orang di negara ini pun tahu bahwa kharisma dan ketampanan Adipati jelas mampu membuat para gadis muda berlomba naik ke ranjangnya. "Benar sekali," konfirmasi sang tamu, “tapi, ini informasi yang sangat rahasia, ya.”Mendengar itu, Ali semakin tertarik. Ia sadar bahwa keponakannya sudah besar dan memiliki wajah yang cantik. Bahkan, tidak kalah dari para gadis kota yang perawatan jutaan rupiah. Bukankah lebih baik bila Sarah saja yang menjadi calon istri Tuan Adipati?Hidup gadis itu akan terjamin dan juga … Ali bisa ikut mendapatkan kesempata
Baca selengkapnya
Bab 2. Pilihan
Sarah mengernyitkan dahi–merasa bingung.Ditatapnya sang Ibu yang segera mengalihkan padangan.Hal ini membuat perempuan itu memegang kedua lengan Layla. "Ibu? Apa maksudnya?”“Ibu tahu jika aku hanya mencintai Arjuna, kan?” Suara perempuan itu bergetar. Ia berharap sang ibu menepis ucapan pamannya. Arjuna adalah kekasihnya sekaligus teman masa kecilnya. Mereka saling mencintai. Arjuna bahkan berjanji akan segera melamarnya setelah pulang dari rantau.Hanya saja, Layla tetap diam.Di sisi lain, Ali segera mendekati keponakannya itu. "Sarah. Kami tidak mungkin salah memilihkan suami untukmu. Kamu akan hidup berkecukupan dan bahagia. Kamu juga tidak perlu lagi bekerja nguli di pasar hanya demi sesuap nasi," bujuknya.Ia terus memberikan gambaran hidup bahagia setelah Sarah menikah nanti.Sarah sontak mengepalkan kedua tangannya. Dia tidak terima, mengapa mereka seenaknya memutuskan dengan siapa dirinya akan menikah tanpa persetujuan darinya? "Tapi—""Dengar, Sarah! Apakah kamu tidak
Baca selengkapnya
Bab 3. Kabur
Cekrek!Sarah membuka jendela kamarnya perlahan. Namun, betapa terkejutnya dia saat melihat seseorang telah berdiri di balik jendela itu menatap Sarah."Mau ke mana kamu?""Se-sedang apa kau disini?" tanya Sarah kebingungan.Alih-alih menjawab, orang itu justru mendorong tubuh Sarah beberapa langkah ke belakang menjauhi jendela. "Kau tidak bisa melarikan diri. Masuklah!"“Apa maksudmu?” Sarah pun kembali mendekati jendela dan memaksa keluar dari kamarnya. Hanya saja, orang itu kembali menahan tubuh Sarah sekuat tenaga.Merasa keponakan Ali itu tak bisa dicegah, ia pun berteriak meminta bantuan yang lain.Hal ini jelas menimbulkan keributan.Layla dan Ali bahkan bergegas menuju sumber suara dan betapa terkejutnya mereka saat melihat Sarah tengah meronta berusaha melarikan diri."Lepaskan aku!" teriak Sarah lagi."Tidak bisa. Besok adalah hari pernikahanmu," sahut Ali tiba-tiba sembari berjalan ke arahnya."Apa?" Sarah menatap sang ibu yang mematung tidak jauh darinya. "Ibu, bagaimana
Baca selengkapnya
Bab 4. Pernikahan
Layla hanya bisa mematung saat Ali melewatinya dan menarik tangan Sarah begitu saja. “Pengantin pria dan petugas pernikahan sudah siap dan menunggu,” tambahnya, “jangan buat malu.”Mendengar itu, dada Sarah terasa sesak. Pamannya benar-benar tidak peduli pada perasaannya, sedangkan ibunya tidak punya kekuatan dan keberanian untuk menyelamatkannya.Tidak ada sorot kebahagian sama sekali yang tampak pada wajahnya. Sarah memindai ruangan sekejap saat keluar dari kamarnya. Tampak beberapa tamu undangan yang merupakan tetangga terdekat rumahnya.Pandangan Sarah menetap pada sosok wanita seusia ibunya. Dia adalah ibunya Arjuna, kekasihnya. Rasanya, ia ingin berlari ke arah wanita itu dan menjelaskan kejadian sebenarnya.Sayang, Ali begitu kuat menahannya."Wah, cantik sekali pengantin wanitanya," celetuk pegawai kantor pernikahan untuk menghidupkan suasana bahagia."Benar, ternyata dia sangat cantik. Selama ini, kita tidak pernah melihat Sarah berdandan secantik ini," timpal salah satu
Baca selengkapnya
Bab 5. Malam Pertama
"Tu-tunggu! Jangan macam-macam denganku. Dengarkan aku, Paman. Aku tidak akan melakukan apapun denganmu,” ucap Sarah panik, “bahkan, Anda lebih pantas menjadi Ayah atau pamanku daripada suamiku."Adipati menatap tajam perempuan muda di hadapannya yang tampak sulit diatur.Hanya saja, ia tidak ingin berdebat dengan Sarah. Jadi, Adipati memilih tidak menjawab dan kembali fokus dengan pekerjaannya."Paman, kenapa Anda tidak menjawabku? Katakanlah sesuatu,” pinta Sarah, “Apakah kita bisa untuk tidak melakukannya?"Adipati melirik Sarah sekilas, lalu kembali mengabaikan pertanyaan tak masuk akal itu.Di sisi lain, Sarah merasa kesal karena tak mendapatkan jawaban sama sekali dari Adipati.Ia pun menyadari gaun yang ia pakai begitu tak nyaman. Oleh sebab itu, Sarah mengambil sebuah dress simpel berwarna hitam yang sudah disiapkan.Sarah segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Di sana dia berpikir keras bagaimana cara agar bisa kabur dari pria itu. Tidak sia-sia dia berdiam d
Baca selengkapnya
Bab 6. Panas
Setelah pergumulan panas itu, Sarah langsung menepi dan menuju kamar mandi.Adipati jelas tahu bahwa perempuan itu menangis di sana. “Hah…” Pria itu menyugar rambutnya kasar. Mereka belum sampai klimaks.Sebenarnya, Adipati tidak tega melanjutkannya. Ia justru ingin segera pulang menemui istrinya. Namun, jika ia tidak bisa menjamah Sarah secepatnya, keduanya harus menghabiskan malam lebih lama.“Tidak. Aku harus segera pulang dan menemui Anna,” lirih Adipati mengabaikan perasaan iba pada istri mudanya itu.Tok tok tok!Adipati mengetuk pintu kamar mandi, meminta Sarah keluar. Dia juga berjanji tidak akan melanjutkan permainan kecuali Sarah yang memintanya.Setelah beberapa saat, Sarah yang mempercayai perkataan Adipati pun keluar dari kamar mandi. Namun, perempuan itu tidak mengatakan apapun. Sarah tampaknya benar-benar takut untuk berada di dekat pria itu. Meskipun mereka tidak melakukannya hingga klimaks, namun kesuciannya telah direnggut.Adipati mengetahui apa yang sedang pe
Baca selengkapnya
Bab 7. Seorang Tamu
“Hei, kenapa kau justru menangis?" "Semua ini gara-gara kamu, Kak. Kini aku tidak pantas disebut seorang Ibu. Aku telah menjual anakku sendiri. Semua tetangga mencelaku sekarang," marah Layla."Jadi gara-gara itu kamu menangis? Sudahlah Layla, abaikan mereka. Kita tidak makan dari tetangga, bukan?""Bukan tentang mereka. Tapi ini tentang menjadi seorang Ibu. Aku gagal Kak. Aku gagal menjadi Ibu yang baik."Layla merutuki penyesalannya. Namun, Ali mengabaikannya. Bagi pria itu, yang terpenting kini adik dan keponakannya telah naik derajatnya. Tentu saja, Ali meminta sedikit bagian sebagai upah menjodohkan mereka.Sarah menutup kedua telinganya, tidak ingin mendengar perdebatan Ibu dan pamannya.Drrt!Sarah meraih sebuah ponsel baru yang sengaja ditinggalkan suaminya untuk memudahkan komunikasi. Sejujurnya, ia sempat bimbang untuk mengangkatnya. Namun, Sarah penasaran apa yang akan dikatakan suaminya itu padanya."Maaf, aku pergi tanpa berpamitan.""Anda tidak perlu melakukannya, P
Baca selengkapnya
Bab 8. Kebenaran
"Sudahlah, Nak. Mungkin kalian memang tidak berjodoh," ujar ibu Arjuna menenangkan."Aku sangat mencintai Sarah, Bu. Tapi bagaimana bisa dia meninggalkanku begitu saja demi menikahi pria kaya itu?"Sang ibu terdiam sejenak. Ia mengetahui rahasia yang sebenarnya atas pernikahan itu. Namun ia ragu mengatakan pada putranya.Ia tak ingin putranya menimbulkan masalah dalam rumah tangga orang lain. Selain itu, mungkin saja Sarah sudah menerima takdir seperti nasehatnya saat itu. Sehingga ia mengatakan hal keji, yang membuatnya seolah menjadi pelaku utama dalam ketidakadilan kisah cinta mereka."Sarah menikah bukan karena keinginannya."Kejujuran sang ibu lolos juga. Ternyata hati kecilnya menolak untuk memendam kebenaran itu sendiri.Arjuna sontak menatap sang ibu. Kedua netra mereka saling menatap. Sang ibu mengangguk, lanjut menjelaskan."Keluarganya telah menjualnya pada pria kaya itu. Pria itu hanya menginginkan Sarah untuk melahirkan anak untuknya, karena istri pertamanya mandul. Jadi
Baca selengkapnya
Bab 9. Lingerie Pengantin Baru
“Glek."Sarah sebenarnya tidak terlalu terkejut saat melihat suaminya sudah berada di kamarnya. Ia telah melihat mobil mewah milik sang suami terparkir di halaman rumahnya.Hanya saja, ia tiba-tiba merasa kahwatir melihat tatapan menyelidik pria itu di kamarnya.Perlahan, Sarah masuk dan mengunci pintu kamar itu. Lalu, ia mendekat ke arah Adipati yang sedang duduk di tepi ranjang menunggunya. "Apa yang Paman lakukan dengan barang-barang itu di kamarku?""Itu semua oleh-oleh untukmu.""Paman tidak perlu membawanya. Aku tidak butuh apapun dari Paman!""Kamu tahu 'kan, aku tidak menerima penolakan? Bukalah!"Sarah mendengus kesal. Terpaksa ia membuka satu per satu tas belanja yang suaminya bawa."Lingerie?" ujarnya melongo.Sarah menatap suaminya, yang tengah sibuk menata laptop di meja riasnya. Adipati ke mana saja selalu sibuk bekerja. Sikapnya benar-benar seperti orang tua yang gila kerja."Apa dia ingin aku memakai baju yang seperti sarang nyamuk ini?" protes Sarah lirih."Tidak, ak
Baca selengkapnya
Bab 10. Penasaran
"Lepaskan! Aku tak mau mandi denganmu!""Jangan bicara lagi."Adipati langsung melumat bibir Sarah. Awalnya Sarah memberontak sekuat tenaga. Namun ciuman hebat dari sang suami membuatnya kalah.Milik Adipati kini semakin mengeras. Sarah dapat merasakannya.Dengan tidak sabar, Adipati membuka semua kain yang melekat di tubuh Sarah dengan kasar.Mereka melakukannya penuh dengan hasrat yang menggelora pada setiap sentuhan dan gerakan ….****"Sarah, ambilkanlah makanan untuk suamimu lebih dulu."'Bukankah dia punya tangan? Mengapa harus aku yang mengambilkannya?'"Terima kasih." ucap Adipati seraya menyodorkan piringnya untuk diisi.Sarah mengambil sesendok nasi dan beberapa lauk pauk untuk sang suami.Mereka makan malam dengan tenang, tidak ada yang berbicara, karena mereka segan jika bukan Adipati yang memulainya.Sedangkan Sarah tampak biasa saja meskipun mereka tahu, Sarah masih tidak menyukai sang suami.Sial bagi Adipati. Hasratnya yang menggelora masih tersisa, ia begitu menikmati
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status