Demi pengobatan adiknya yang menderita penyakit langka, Helena terdorong untuk mengambil tawaran yang tak terduga: menjebak seorang pewaris konglomerat untuk mendapatkan uang. Dia tak pernah mengira, ternyata pria itu adalah cinta pertamanya, Shane Digory. Shane, dihadapkan pada pilihan sulit demi menjaga citra baik keluarga Digory: “menghadapi skandal besar” atau “menikahi Helena”. Mau tak mau, bisa ataupun tidak, Shane terpaksa menjalani pernikahan dengan Helena yang dibencinya. Namun, dia memastikan bahwa pernikahan itu hanya untuk sementara, sebab dia sudah memiliki kekasih yang telah begitu lama mendampinginya. Di hari perceraian, tiba-tiba saja malam yang seharusnya menjadi detik-detik perpisahan bagi Shane dan Helena berubah menjadi malam yang dipenuhi keintiman tak terlupakan. Lalu esoknya, Helena pergi dan menghilang dari kehidupan Shane, meninggalkan sesal dan misteri yang membingungkan. IG: @inspirasikuh
View MoreShane langsung mengeluarkan ponsel dari kantong jas putihnya. Ia mencari nama kontak dan tak lama memencet tombol video. “Seseorang ingin bicara denganmu,” ucap Shane sambil menyodorkan ponselnya pada Helena. Wanita cantik dengan rambut hitam panjang itu terlihat ragu dan bingung sebelum mengambil ponsel milik suaminya itu. “Helena!” seru Jeremy di ujung panggilan. Terlihat ia sedang berada di dalam pesawat. Jeremy menggeser kamera ponselnya ke samping, ke tempat Primrose duduk. Gadis kecil itu tersenyum lebar karena diapit oleh Barbara dan Tatiana. Para wanita itu seakan sedang melayani apa pun yang Primrose inginkan. “Kalian dimana?” tanya Helena bingung melihat suasana di panggilan video dengan Jeremy. “Kami sedang menaiki pesawat pribadi milik Tuan Shane,” jawab Jeremy. “Mama!” panggil Primrose, setelah itu ponsel Jeremy berpindah tangan. “Shane mengajak kami berlibur ke pulau Rhee malam ini! Keren sekali kan! Kami bahkan menaiki jet pribadi ke sana!”Helena menoleh ke arah S
“Ta-tapi… .” Kate ingin membantah hanya saja ia terlalu takut membalas tatapan Shane sekarang. Ia hanya bisa menunduk pasrah sambil melihat gaun mewahnya berubah warna dengan perlahan karena terkena cairan. Shane berjalan mendekat ke arah Kate Windsor. “Bukankah kau harusnya bersikap sopan di depan kakak iparmu, Kate. Apa tanganmu sedang patah hingga tak bisa memegang gelas minummu sendiri?”Adik tiri Shane Digory itu langsung merundukkan kepalanya sambil nyaris bersembunyi pada ibunya. “Apa yang kau lakukan, Shane!” Theresia Windsor menggeram, tak tahan seseorang meremehkan anaknya. Tapi sepertinya Theresia lupa kalau orang yang ia lawan adalah Shand Digory. Shane menelengkan kepala, melayangkan tatapan tajam pada ibu tirinya. “Bukankah aku yang harusnya bertanya, kenapa kau bertindak tidak sopan dan ramah pada menantu sah keluarga Digory untuk memegang gelas minummu?” Mata Shane sampai berkedut menahan amarah, jika Theresia dan Kate adalah seorang pria sudah pasti lelaki itu mel
“Wah lihat ekspresi mu. Kau harusnya bisa menjaga ekspresi wajahmu ketika bertemu aku! Kau harusnya tahu diri kalau Shane menikahimu lagi semata-mata karena anak.”Helena menaikan alisnya. ‘Yah aku juga tahu itu. Tapi adik tiri Shane ini masih saja menyebalkan.’Theresia Windsor berdecak sambil menatap Helena dari atas sampai bawah. “Apa kau tak tahu malu menggunakan anak kecil untuk kembali menjebak Shane?”Helena tak menanggapi apa pun. Ia hanya diam dengan rasa kesal yang dipendam. Selalu seperti itu. ‘Ini tak ada ubahnya seperti beberapa tahun lalu.’Theresia Windsor melambai pada pelayan yang membawa gelas-gelas berkaki tinggi berisi sampanye. Ia dan anaknya dengan sigap mengambil gelas yang dibawakan pelayan itu.“Ahh… enak sekali minuman ini. Sayang sekali minuman ini harus disia-siakan untuk pernikahan yang-.” Theresia Windsor melihat Helena dari ujung kaki hingga kepala sebelum melanjutkan ucapannya. “pengantin wanitanya tak kompeten ini.”“Kasian kakakku mendapat anak dari w
Fitur wajah Primrose memang sangat mirip sekali dengan Shane Digory. Gadis cilik itu memiliki iris mata yang berwarna coklat hazelnut dengan rambut kelabu gelap. Persis seperti Shane Digory, bahkan cara mereka tersenyum dan melihat seseorang begitu mirip. Hingga para tamu terkesiap sampai nyaris lupa bernapas ketika pertama kali melihat Primrose pagi ini. Selanjutnya Helena tampak sangat memukau di belakang putri kandungnya. Ia berjalan perlahan sambil melihat ke ujung altar dimana Shane Digory telah menunggunya. Helena teringat kakek Graham yang dulu mendampinginya ke altar sesaat sebelum ia mengikat janji suci dengan Shane. ‘Saat itu wajah Shane sangat tak bersahabat, dengan aura begitu kelam.’Helena bahkan sangat ketakutan menatap wajahnya sembilan tahun silam saat mereka mengucapkan janji suci di depan segelintir orang. ‘Tapi sekarang sungguh berbeda, Shane terlihat sangat tampan dan-.’ Tanpa sadar Helena tersenyum. ‘Manis saat ia tersenyum seperti itu.’Helena langsung menundu
Waktu berjalan bagai sekejap mata, rasanya baru beberapa jam yang lalu Helena selamat dari jebakan Athena, padahal itu telah terjadi dua hari yang lalu. Dan sekarang di sinilah Helena berdiri di sebuah ruang penuh kaca dengan baju warna putih tulang yang membingkai tubuhnya. “Mama seperti bidadari, di film hilangnya bidadari!” puji Primrose dengan suara lantang. Tak henti-hentinya ia dengan mata berbinar- binar memuji kecantikan ibunya sedari tadi. “Cantik sekali!”“Terima kasih, Sayang,” balas Helena sambil mencium puncak kepala Primrose dengan lembut. “Tapi kau benar-benar cantik sekali, Nyonya Helena!” Barbara yang sekarang mengenakan pakaian bridesmaid berwarna merah muda pucat juga ikut memujinya. “Nyonya? Sejak kapan kau memanggilku begitu, Barbara?”Wanita yang kali ini mengecat rambutnya agar senada dengan pakaian yang ia kenakan sekarang itu tertawa canggung. “Kau akan menikahi Shane -luar biasa- Digory, Helena- eh maksudku Nyonya Helena. Aku dan kau, Nyonya dan kami rakya
“Shane…” Helena mencoba membantah ide itu. “Kenapa kita harus menikah?” Helena menelan salivanya dengan dahi berkerut. “Apa kau senang Pim disebut anak yang tak jelas asal usulnya?”Helena kembali bungkam. “Setelah pernikahan kita ia akan resmi menjadi anakku, ahli waris Digory.”Jari jemari Helena bergetar di pangkuannya mendengar nama Digory. Semua pengalaman mengerikan dengan keluarga itu masih terngiang jelas di ingatan nya dan sekarang Shane, orang yang paling dalam menancapkan trauma padanya berharap dirinya kembali menempuh jalan yang tak ingin ia lalui lagi. Helena mengangguk pelan, paham akan arti ucapan Shane. ‘Pernikahan ini hanya untuk dirinya memiliki ahli waris kan? Jangan berharap kisah romantis Helena.’“Kalau kita tak perlu menikah, bagaimana? Aku tak akan membatasimu menemui Pim, Shane. Dan aku juga akan mengganti nama keluarga Pim dengan,” Helena menarik napas sesaat sebelum mengucapkan nama belakang, “Digory.”Shane tercenung, ia menatap Helena tajam. Ia ingin m
Brian Scoot datang dengan wajah lesu menunduk ke bawah, sangat jauh dari dirinya yang penuh rasa percaya diri selama ini. Shane langsung merangkulnya seakan mereka tak pernah berselisih sebelumnya.“Dan aku sudah merestui hubungan mereka dengan move on ke mantan istriku. Kisah cinta yang lumayan menarik kan?” ucap Shane dengan nada bercanda sambil melepas rangkulannya pada Brian Scoot. Kali ini wajah Athena memucat, ia menggelengkan kepala melihat Brian Scoot berada di hadapannya, berharap laki-laki itu menyangkal apa yang Shane katakan. Hanya saja bagi Brian Scoot sekarang nyawanya lebih terancam daripada cinta seumur hidupnya. “Ya, aku berselingkuh dengan Athena sudah lama.” Brian Scoot memalingkan muka dari Athena yang sedang menatapnya tajam. “Dan aku punya banyak bukti dari hubungan kami yang telah lama berlangsung.”“Itu tidak benar!” Athena membantah dengan jeritan keras. Tapi tampaknya itu sia-sia belaka. Simpati publik sudah berbalik menyerang Athena. Semua mewajarkan apa
“Kalian pernah menikah? Anda dan Nona Helena?”“Siapa wanita ini? Kenapa kami tak pernah mendengar dia sebelumnya?”Alih-alih menjawab, Shane malah menatap lembut ke arah Helena yang sekarang berada di sampingnya. Tangan Shane melingkar di atas pundak kecil milik Helena. “Ya ia adalah mantan istriku dan kami akan rujuk kembali,” ulang Shane seakan tak mempedulikan efek ucapannya. “Kau gila?” bisik Helena agar tak terdengar oleh siapa pun disekitar mereka. Helena menatap Shane tak percaya, bola matanya seperti akan melompat keluar. “Kau mabuk, Shane? Atau kau hanya ingin membuatku semakin menderita? Kumohon aku benar-benar tak tahu harus bagaimana menghadapimu dan tunanganmu, aku akan menyingkir segera dari kehidupan kalian tapi jangan sampai menyakiti Pim,” pinta Helena dengan suara serak menahan tangisnya yang nyaris pecah. Helena mencengkram kemeja hitam milik Shane, adegan itu terlihat mesra bagi yang tak mengetahui hubungan mereka. Tapi tubuh Helena terasa limbung dan satu-sat
Helena tak berharap apa pun pada kedatangan Shane. Tapi ia merasa sedikit tertolong saat semua mata dan arah kamera berputar terpusat ke arah lelaki tampan itu.Shane berjalan dengan ekspresi dingin, membelah kerumunan wartawan yang mengerubungi Helena. Membuat semua orang hanya mengikuti langkah kakinya yang mendekat ke arah Helena. “Apa yang kau lakukan?” tanya Shane pada wanita berambut hitam panjang itu. Helena hanya bisa diam. Ia akhirnya sadar maksud kedatangan mantan suaminya ke sini. ‘Shane juga bermaksud menghukumku sekarang.’Seorang wartawan nekat memecah suasana tegang itu dengan menyodorkan alat rekannya pada Shane. “Tuan Shane apakah maksud kedatangan Anda ke sini ingin memberi pelajaran pada wanita yang mengganggu kekasih Anda?”Shane tersenyum tipis sebelum menanggapi pertanyaan wartawan itu. “Tentu.”Jawaban singkat Shane dengan wajah terlihat lebih ramah membuat wartawan lain ramai-ramai melontarkan pertanyaan. Mereka seolah-olah lupa kalau wawancara itu ditujukan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.