Rahasia Mars

Rahasia Mars

last updateLast Updated : 2022-05-07
By:  Faya Hayana06Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Not enough ratings
11Chapters
1.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Namanya Zella, seorang gadis remaja enam belas tahun, yang duduk di bangku SMA. memiliki suatu rahasia yang sangat spesial, dan bertemu dengan teman-teman yang juga memiliki rahasia yang sama sepertinya. Karena rahasia itulah yang membuat mereka di kejar oleh penjahat yang sangat hebat. Membuat mereka harus lari dari penjahat itu, dengan membawa benda yang sangat dinginkan oleh penjahat itu. Dan harus melewati lubang seperti portal setinggi orang dewasa, hingga sampai ke tempat asing yang belum pernah ditemui. Mereka sangat terkejut, saat mengetahui tempat asing itu. Ternyata mereka ada di Planet Mars? Apa mungkin Planet Mars memiliki kehidupan? Apa yang dimaksud ramalan pertama? Apakah mereka berhasil melindungi benda berharga tersebut? Siapa sebenarnya penjahat itu? Apa mimpinya itu benar-benar nyata? Apa masalah ini ada sangkut pautnya dengan orang terdekatnya? Rahasia apa saja yang tersimpan di Planet Mars itu? Penasaran? Yuk baca cerita selengkapnya sekarang juga!

View More

Chapter 1

Episode 01

Aku terus berjalan melewati kelas-kelas. Celingak-celinguk mencari kelasku, kelas X A.

"Permisi, apa saya boleh tanya? Kelas X A ada di mana, ya?" Tanyaku tanpa basa-basi, ke anak laki-laki berambut cokelat.

Orang yang kutanya, hanya melirikku sekilas. Huh, cuek amat sih?! Batinku.

"Eh, Zella?" Sapa seseorang kepadaku.

Suara ini, sepertinya aku kenal deh. Pikirku. "Udah lama ya, kita tidak bertemu. Ternyata kamu sekolah di sini?" Tanyanya lagi. Aku langsung menoleh ke belakang, dan melihat perempuan berambut hitam sebahu.

"Ghina!?!" Tanyaku tidak percaya.

Namaku Anzella Griselda Putri. Umurku enam belas tahun. Mamaku seorang ilmuwan dan Papaku seorang pengusaha, aku mempunyai rahasia kecil, yaitu aku mempunyai kekuatan penyembuhan, mengendalikan tanah dan bisa memanipulasi seseorang dan barang elektronik, aku juga bisa membuka portal.

Dan yang menyapaku tadi adalah sahabat kecilku, namanya Tressa Yaghina. Dia seumuran denganku, kami selalu bersama, bersekolah yang sama. Tapi, saat hendak masuk SMP, dia pindah ke luar negeri, karena orang tuanya harus bekerja di sana. Hingga akhirnya kami bisa bertemu lagi di sekolah ini. Dia sama sepertiku, memiliki rahasia kecil, yaitu memiliki kekuatan. Kekuatannya adalah, bisa mengeluarkan petir berwarna biru.

"Hahaha, kamu masih ingat aku?" Tanyanya, seperti meledekku.

"Masa aku lupa sama teman sendiri." Aku pura-pura merajuk. "Hahaha, kamu tidak ada berubah, ya." Katanya, memelukku. Aku balas memeluknya. "Oh ya, kamu kapan balik ke sini?" Tanyaku, setelah melepaskan pelukan. "Setengah tahun yang lalu." Jawabnya.

"Eh, kamu ada di kelas yang mana?" Tanyaku ke Ghina. "Aku di kelas X A." Jawabnya. "Kamu?" Tanyanya balik.

"Aku juga di kelas X A, berarti kita sekelas dong?" Seruku antusias. "Yeay!" Teriak kami berbarengan dan berpelukan lagi. "Yuk, ke kelas." Ajak Ghina. "Tapi di mana, ya?" Tanyaku bingung. "Di sana, tuh." Tunjuk Ghina. "Masuk, yuk." Ajakku, sambil menyeret Ghina masuk.

                              ***

"Eh, Zell. Kita duduk di sana aja, yuk!" Ajak Ghina menunjuk kursi paling pojok dekat pintu.

"Kenapa harus di situ?" Tanyaku bingung.

"Tidak ada, di sana sepertinya lebih enak aja gitu." Jawabnya nyengir.

"Ayo!" Aku mengangguk mengikutinya.

"Aku di sini, kamu di situ." Aku mengangguk. Tempat duduk kami bersebelahan.

"Eh, Ghin. Kenapa kamu balik ke sini?" Tanyaku bingung.

"Kenapa? Apa kamu tidak ingin aku kembali ke sini?" Tanya Ghina pura-pura tersinggung.

"Eh, bukan gitu. Haduh." Aku mengacak rambutku, merasa serba salah.

"Hahaha, aku ngerti kok. Ayahku yang menyuruh kami kembali ke sini." Jawabnya.

"Tapi kenapa tidak kasih tahu ke kami, sebelumnya?" Tanyaku sedikit kesal.

"Eh, untuk surprise dong." Jawabnya kaku.

"Uuh, kamu ini!" Aku mencubit pipinya gemas.

"Waah, lihat anak itu!" Aku menoleh ke belakang.

"Kenapa?" Tanya temannya yang lain.

"Lihat dulu! Anak itu tampannya kebangetan, bukan?" Tunjuk temannya yang tadi.

"Iya ya, seperti idol Korea atau anime yang paling keren!" Seru temannya yang lain, membenarkan. Aku dan Ghina saling pandang.

Aku menoleh, menatap orang yang ditunjuk oleh teman baruku.

"Eh, lihat tuh! Dia mau ke sini!" Teman-temannya langsung menatap terpesona.

Anak itu berjalan tidak peduli melewati orang-orang yang memperhatikannya. Aku juga memperhatikannya. Wajahnya dingin, rambutnya hitam berantakan, bajunya kusut seperti tidak di setrika. Tapi, kenapa mereka mengatakan, kalau anak laki-laki itu, tampan?

Dia berjalan melewatiku, dan berhenti sebentar. Menatapku sekilas dengan tatapan sinis, aku kembali menatapnya sinis.

Dia kembali berjalan menuju meja paling belakang.

"Eh, Waah!" Seru teman-teman perempuan sekelasku, terpesona.

"Yang ini juga tidak kalah tampan!" Seru mereka. Aku dan Ghina hanya tertawa geli melihat tingkah mereka.

"Anak itu orang luar negeri, ya?" Bisik salah satu temannya.

"Entahlah, yang penting dia sangat tampan!" Balas temannya yang lain. Temannya yang lain mengangguk setuju.

Mereka terus berbincang hingga bel masuk berbunyi.

"Eh, gurunya sudah datang tuh!" Mereka yang keasyikan mengobrol, terdiam. Seperti hujan yang deras, kembali reda.

"Selamat pagi anak-anak. Perkenalkan nama saya Bu Afna, saya yang akan menjadi Wali kelas kalian semua!" Ucap Bu Afna memperkenalkan dirinya.

"Sekarang, mari kalian berkenalan dulu." Pinta Bu Afna.

Eh?! Emangnya kami anak SD?! Pakai perkenalan segala?!

"Hai, kalian Zella dan Ghina, kan?" Tanya seseorang di belakang kami.

Aku menoleh ke belakang. Aku melihat anak perempuan berambut hitam ikal, wajahnya manis.

" Hai, salam kenal!" Dia tersenyum manis ke arahku dan Ghina.

"Iya, salam kenal!" Balasku dan Ghina ikut tersenyum.

"Nama kamu siapa?" Tanya Ghina.

"Oh iya, namaku Nia." Jawabnya, salah tingkah.

Aku dan Ghina manggut-manggut.

"Nia, kamu tau darimana nama kami?" Pertanyaan itu, tidak bisa kutahan.

"Oh, itu. Tentu saja aku tahu, Ayahku sudah lama bekerja di perusahaan Ayah kamu, Zella." Jawabnya santai.

"Terus nama Ghina darimana kamu bisa tahu?" Tanyaku lagi.

"Karena Ayahnya Ghina sekretaris di perusahaan itu." Jawabnya lagi.

"Eh, ngomong-ngomong, aku punya teman lagi.Namanya Lian, nanti aku kenalin ke kalian." Kami mengangguk.

Senangnya bisa mempunyai teman baru yang baik seperti Nia.

Kami terus berkenalan, aku dan Ghina banyak ditemui orang-orang, untuk berkenalan dengan kami. Ada juga yang sudah tahu namaku, karena Mamaku terkenal.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
11 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status