Ternyata Kaya Raya Setelah Disia-siakan Mertua

Ternyata Kaya Raya Setelah Disia-siakan Mertua

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-04
Oleh:  Pipit AisyafaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
8.7
3 Peringkat. 3 Ulasan-ulasan
42Bab
64.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Indah selalu diperlakukan tak baik oleh mertuanya, dipandang sebelah mata bahkan sampai dibenci tetangganya karena cerita dari mertuanya itu yang mengarang cerita tak benar.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Perlakuan

"Ndah... Mau hujan, jemuran tolong diangkat!" teriak Ibu Mertua dari kamarnya. 

Aku yang tengah menidurkan Faza anakku yang berusia tiga bulan tergopoh-gopoh lari. Tak lagi kupedulikan Faza yang kaget karena aku langsung beranjak ketika Faza hampir terlelap sambil minum ASI. 

"Oekk... Oekk...!" Suara tangis Faza memekakkan telinga tapi tak kuhiraukan sebelum aku selesai mengangkat jemuran Ibu. Ya... Semua itu jemuran Ibu mertuaku dan dua adik iparku. 

"Kamu ini, apa-apaan sih! Anak nangis malah dibiarin!" Tiba-tiba Ibu Mertua keluar kamar sambil mengomel. 

"Ini, Bu! Kan Indah ngangkat jemuran dan itu juga Ibu yang nyuruh," ucapku sambil meletakkan baju-baju yang baru saja kuangkat. 

"Alasan aja, kamu! Sekalian ya setrika semua itu kalau Faza udah tidur." 

"Iya, Bu." 

Ibu mertua masuk kamar, akupun segera berlari mendekat ke Faza. Bukan sekali dua kali seperti ini tapi hampir tiap hari. Ibu Mertua jarang menolongku ketika Faza menangis dan aku tengah sibuk. Baginya Faza seratus persen adalah urusanku. Bahkan ketika suamiku Mas Akbar mengendong Faza, pasti aku yang selalu di salahkan. 

"Suami itu sudah capek kerja, jangan di suruh untuk mongmong anak lagi saat di rumah!" Kata-kata itu yang keluar dari mulut mertuaku. Aku hanya membatin! Tak sekalipun aku membantah. 

Lama-lama aku mulai jengah, terlebih Faza makin aktif, sudah bisa tengkurap dan ngesot. Membuat aku kewalahan kalau harus di tinggal mengerjakan pekerjaan rumah. Dua kali Faza jatuh dari tempat tidur membuat kepala Faza benjol. 

"Dasar istri ngga pecus, anak satu saja sudah tak terurus!" itu kata-kata yang terucap dan selalu mengiyangi telingaku. 

"Udahlah, Bu. Namanya juga anak kecil yang lagi belajar merangkak." bela suamiku. 

"Kamu tuh, Ya. Bela terus istrimu. Makanya ngelunjak dan mulai kurang ajar!"

Astagfirullah! Aku hanya dapat menyebut dalam hati, sakit sekali. Padahal tak sekalipun aku membantah kata-kata Ibu Mertuaku. 

Hari ini aku pergi ke mini market untuk membeli diapers, di jalan aku berpapasan dengan Ibu Mertuaku. Ya... Mertuaku memang berjualan keliling beberapa makanan matang dan jalanan. Semua di jalani sudah cukup lama karena masakan dan jajanan ibu mertua terkenal enak. 

"Bu, ada yang bisa Indah bantu?" tanyaku padanya yang tengah melayani pembeli. 

Aku pikir ada tempat makanan yang sudah habis bisa aku bawa pulang terlebih dahulu. 

Dia diam saja dan masih sibuk dengan aktifitasnya. Akupun tetap menungguinya. 

"Oh... Ini istrinya Akbar itu ya, Bu?" tanya seorang pembeli. 

"Iya," jawab Ibu mertua. 

"Pantes, lihat aja tampangnya! Sok cantik, jadi wajar kalau seperti yang Bu Anti bilang." 

Deg! 

Maksudnya apa? Mertuaku bernama Bu Anti. Apa maksud pembeli dengan apa yang mertuaku bilang.

"Lihatlah, sudah kelihatan malasnya. Mentang-mentang cantik pasti takut tangannya kasar makanya tak mau menyentuh pekerjaan rumah. Kasian kamu, Bu! Udah capek jualan masih harus beres-beres rumah padahal ada menantu." Panjang lebar ucap pembeli itu. 

Apa maksud aku tak pernah memperkerjakan pekerjaan rumah, padahal kan? 

"Ya beginilah nasibku, sudah tua seperti ini tapi di tambahi beban berat dengan kedatangan mantu tak tahu diri!" ucap Ibu Mertua membuat aku terperanggah. Tak terasa mataku memerah menahan tangis. Tanpa pamit aku langsung pergi dan pulang kerumah. Kulihat tatapan sinis para langganan ibu. 

Kukemas semua pakaian, pokoknya aku akan minta pulang kerumah orang tuaku. Walau Mas Akbar tak mengijinkan aku akan tetap pergi! Remuk redam rasa hatiku. Perlakuannya di rumah yang tak mengenakan juga fitnahnya pada para tetangga. Terlebih sikap kedua adik iparku yang semuanya perempuan tapi sangat pemalas. 

~~~~

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Fivi Hanitiani
baru baca. smg tdk clise dg cerita2 yg lain...
2023-04-01 17:34:30
2
user avatar
Li Sa
bagus.....
2023-03-03 20:04:07
2
user avatar
Lina Aezieron
terlalu kuat makan koin
2023-04-02 08:06:28
3
42 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status