VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU

VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU

Oleh:  Kencana Ungu  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
12 Peringkat
614Bab
132.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Tentang kesabaran seorang wanita yang diuji dengan pahitnya penantian si buah hati yang sudah keguguran tiga kali dan pengkhianatan sang suami yang menikah diam-diam.

Lihat lebih banyak
VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Kencana Ungu
Akan di up ekstra part Susanti ya, jadi tunggu aja ...
2023-12-24 19:16:57
0
user avatar
Mia Harjoni
tambahan.. Beberapa plot ada yg ga sinkron, terutama plot akhir saat Fais & Fatki dtg ke penjara n kasi kabar Reni sdh lahiran dan sdh meninggal, seolah Arman baru tau. Pdhl di bab 492 diceritakan Fais dtg ke penjara kasi tau ttg Reni tsb.
2023-10-17 10:20:45
0
user avatar
Mia Harjoni
Ceritanya menarik, tapi banyak yg salah tata bahasa, spt "Diel" (harusnya Deal), "Tiem" ( harusnya Team), "Minep" (harusnya Menginap/nginap). Maaf, krn ini novel, hrs nya tata bahasanya diperhatikan.
2023-10-17 10:19:20
0
user avatar
Meow Miu
mbak authorr, kelanjutan kisahnya susanti, mas ilham dan mas fawas gimana? kayaknya gantung gt. jadinya santi sama siapa? plisss penasarannn
2023-07-18 11:40:10
0
user avatar
Meow Miu
ini udh tamat belum sih? kok kayak gantung
2023-07-15 20:02:08
0
user avatar
Dwi Novita
berasa gantung tamat nya
2023-07-15 16:26:46
1
user avatar
Tiger White
suka bnget sm cerita ny ...
2023-01-30 19:03:43
0
user avatar
Nissa Dewi Kaswarina
Nice story
2022-10-11 08:50:03
1
user avatar
syarif uddin
semoga bermanfaat
2022-09-26 19:59:56
1
default avatar
Cathalina
bagusss thor mantep ceritanyaaa seru bangetttyt
2022-08-29 20:36:38
1
default avatar
Cathalina
Bagusssss ceritanyaaaaa ayo pd baca ga bakalan nyesel benerannnn mantep thorrr
2022-08-29 20:36:15
1
user avatar
Asa
baru baca beberapa bab, bagus ceritanya, kekuatan seorang wanita yg di zholimi suami
2022-08-15 21:38:29
2
614 Bab
BAB 1 Video Pernikahan Suamiku
VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU🌸🌸🌸[Miris pisan euy, cantik jelita, saliha, tapi masih saja diduakan. Jauh-jauh ya Allah dari suami model begini.]Awalnya aku tidak begitu antusias dengan status WA yang ditulis Mbak Sulis, tapi melihat ke status dia berikutnya membuat jantungku hampir copot.Aku ternganga melihat vidio itu. Ini vidio pernikahan Mas Arman dengan wanita bernama Echa. Kuputar ulang takut salah lihat ternyata benar itu Mas Arman suamiku.Jadi ini maksud dari status Mbak Sulis. Ya Allah salah apa aku? Bahkan aku sekarang masih dirawat intensif di rumah sakit akibat keguguran bayiku yang ke tiga kalinya.Aku di sini berjuang mati-matian demi si buah hati, tapi suamiku di rumah menikah lagi. Dadaku rasanya sesak sekali. Berkali-kali aku mencerna ini, tapi tidak bisa aku terima. “Selamat siang, Bu Fatki. Eh, kok nangis. Jangan terus bersedih, Bu. Insya Allah besok akan diberi amanah lagi. Semangat, ya?” ucap suster jaga yang masuk ke ruanganku. Biasanya aku tidak akan menangi
Baca selengkapnya
BAB 2 Reni namanya.
Kusempatkan membuka ponselku sebentar. Mas Arman mengirim banyak sekali pesan, dan juga berkali-kali meneleponku, tapi aku malas membacanya. “Pagi Bu Fatki, sebelum pulang sarapan dulu, ya? Apakah ada yang bisa saya bantu lah?” Seorang petugas pengantar makanan pasien datang tepat saat aku sedang beres-beres barang mau pulang.“Tidak usah, Mbak. Terima kasih,” tolakku halus. Lalu mereka pergi mengantarkan makanan ke ruangan lain.“Pulang ke mana, Nak? Kok kamu sendirian dari kemarin keluargamu ke mana?” Ibu paruh baya yang dirawat di sebelahku ikut bersuara. Pasti beliau juga penasaran kenapa aku sendirian. Pulang pun sendiri.“Ada Bu, mereka di rumah,” jawabku singkat. Aku tersenyum getir. Mata kukerjapkan berkali-kali agar tidak menangis.Ah, tentu saja mereka sedang berbahagia. Ibu sedang senang menghitung uang amplop sedang Mas Arman masih dengan maduku.“Pulangnya ke mana, Nak?” tanya beliau lagi.“Kampung Tugurejo, Bu?”“Wah, satu arah nanti biar bareng anakku saja, Nak. Dia ma
Baca selengkapnya
BAB 3 Rahasia Bapak mertua.
Aku tertegun membaca ulang chatinganku dengan Mbak Sulis. Astaghfirullah ... ternyata suamiku sebejad itu. Aku bingung antara percaya atau tidak. Aku menikah memang baru seumur jagung baru dua tahun, tapi aku paham benar sifat suamiku.Menurut pengakuan Mbak Sulis suamiku menghamili Art bernama Ika. Rasanya kok ada yang janggal. Yang dihamili Ika kenapa yang dinikahi Reni.Tok! Tok!“Dik, mari makan. Ini sudah malam kamu belum makan,” ajak Mas Arman.“Iya ... tunggu sebentar.” Kurapikan rambut yang acak-acakan lalu keluar.Di meja makan sudah kumpul semuanya termasuk bapak mertuaku dan juga Reni.Bapak mertuaku ini tipe orang suami takut istri. Apa pun yang dilakukan istrinya dia hanya bisa bilang iya meskipun dia tidak setuju dan juga terkekang. Aku kadang kasihan pada beliau, tapi aku pun tidak bisa berbuat lebih.Tatapanku fokus pada Reni. Dia terlihat seksi sekali. Masa makan malam bareng keluarga berpakaian begitu. Baju tidur tanpa lengan berbahan satin dan pendek se paha.Astag
Baca selengkapnya
bab 4 Rahasia Bapak mertua bag 2
Entah aku harus bahagia atau sedih. Yang jelas diduakan itu sangat menyakitkan. Mungkin ayah sudah tidak tahan dengan sikap tidak baik yang dimiliki ibu. Selama aku menjadi menantu ibu belum pernah melihat ibu bersikap manis pada bapak.Aku bingung harus bagaimana. Mas Arman harus kuberitahu atau tidak. Jujur kalau aku yang memberi tahu pada ibu sendiri yang ada nanti malah ibu akan marah padaku dan menganggap aku berbohong.Bismillahirrahmanirrahim ... Lebih baik aku fokus pada kesehatanku saja. Setelah ini aku fokus menjahit dan mencari yang mau bekerja denganku. Jahitanku mulai dikenal banyak orang sehari aku bisa menyelesaikan dua baju harga yang kubandrol untuk satu baju adalah 100 ribu sampai 350 ribu rupiah tergantung dari model dan kerumitannya. Alhamdulillah aku bisa mengantongi 200 ribu per hari dari hasil jahitanku. Kalau aku punya pekerja bisa lebih dari itu.Kata orang jahitanku rapi dan bisa bikin model apa pun sesuai permintaan konsumen. Aku tidak pernah promosi para pe
Baca selengkapnya
BAB 5 Menyindir ibu mertua.
“Astaghfirullah ... ini beneran?” Aku membaca chatingan Ika dan Mbak Sulis. Di sana tertulis jika Ika memang sengaja dan mau menerima pinangan bapak mertuaku.“Tapi, orang yang berzina harus menikah dengan pasangan zinanya. Kenapa bisa begini?”“Aduh, Mbak Fatki kalau itu aku kurang paham. Ini lihat lagi. Si Ika keguguran waktu pulang kampung.” Mbak Sulis menunjukkan lagi foto Ika di rumah sakit. Di sana juga ada bapak mertua.“Aneh, yang ambil foto siapa?” tanyaku penasaran.“Kata Ika, suster yang ambil fotonya.” Lalu kubaca lagi chatingan mereka sampai pagi ini."Kok bisa, ada Bapak mertuaku di sana?" tanyaku ini benar-benar aneh dan janggal."Ika bilang, tidak sengaja ketemu Bapak mertua Mbak Fakti," jawab Mbak Sulis."Enggak sengaja ketemu kok, bisa seakrab ini? Lagi pula kenapa bisa jadi kebetulan begini?" ujarku penasaran"Mbak Fakti, aku mana tahu, yang aku tahu persis seperti yang Ika bilang."Mbak Sulis benar. Dia hanya tahu sebatas ini. Tidak mungkin Ika mau jujur semuanya p
Baca selengkapnya
BAB 6. Sampah tidak akan pernah jadi berlian.
Istri adalah partner hidup yang tidak akan ada kata selesai kontrak. Menemani dari berjuang hingga berhasil. Bukan seperti suamiku. Belum juga berhasil sudah berani menikung tajam jalan lain.Poligami bukan perkara mudah ada banyak hati yang harus dijaga. Bukan hanya hati istri-istrinya, tapi juga hati ke tiga belah keluarga. Aku yakin Mas Arman tidak mampu untuk urusan yang sangat berat ini.Ting!Lamunanku buyar ada pesan masuk dari nomor Mbak Sulis. Duh, ngapain lagi ya, Mbak Sulis ini rajin banget online.[Otewe hotel bintang lima sama suamiku tercinta.]Mbak Sulis mengirimkan skrinsut status WA Ika, dia sedang berada dalam mobil bersama bapak mau ke hotel katanya.Aku bingung memang di kampungku sudah ada hotel bintang lima? Aku baru merantau dua tahun karena ikut suami masa secepat itu berdiri hotel di sana atau mungkin Ika ke kota.Ting![Mbak, ibu mertua tirimu norak, ya? Masa mau wik wik dibuat status?] Hem, Mbak Sulis kepo banget sama urusan orang lain.[Biarin ajalah, Mbak.
Baca selengkapnya
BAB 7. Tidak takut.
Jalan dari rumah menuju rumah Paman Tohir ternyata membuat perutku sedikit ngilu dan keringetan. Punggungku basah.Rumah paman Tohir tampak ramai seperti habis ada acara. Mereka semua ada di teras.Begitu melihat kedatanganku Bibi Irma langsung menyambut dengan senyuman ramahnya.“Assalamualaikum, Bi?” Kuambil tangannya lalu kucium takzim cipika cipiki. Hanya bibi dan Citra anak bibi yang masih SMA yang bersalaman denganku. Paman dan anak-anak lelakinya tidak karena kami bukan muhrim.“Enak sekali aku dibawain martabak telor. Makasih ya, Mbak Fatki,” ucap Citra girang.“Sama-sama.”“Ayok, masuk!” Paman dan bibi mempersilakan aku masuk.“Ada apa malam-malam begini sendirian ke sini? Apa bertengkar dengan suamimu?” tanya paman to the point.“Em ... aku mau minta tolong Paman sama anak-anak untuk membantu angkat dipan dan juga lemari dipindahkan ke kamar belakang.”“Nah, ini sudah aku duga. Arman itu tidak akan bisa berbuat adil. Lahwong ngaji aja enggak pernah kok nekat poligami segala.
Baca selengkapnya
BAB 8. Ika otewe pulang ke rumah
"Iya, memang ini ulahku. Habisnya kamu tidak tahu malu sih, pakai milik orang tanpa izin. Heran aku kenapa kamu sukanya dengan barang-barang bekasanku si, enggak mampu beli, ya? Katanya duitnya banyak gajinya jutaan dipan jati harga 5 juta saja enggak bisa beli, kalah dong sama pengangguran seperti aku." "Sudah, Nak, jangan diladeni mulut berbisa seperti itu ayo bantu, Paman!" titah bibi. Aku menunjukkan kamarku. Paman melihat iba padaku. Kami mengeluarkan barang-barang milikku terlebih dahulu lalu memasukkan dipan, lemari baju 2 pintu, dan juga meja rias. meski sempit tidak mengapa yang penting masih ada celah untuk salat. Reni masih saja histeris dan mengumpatku. Tidak aku tanggapi nanti kalau capek juga berhenti sendiri. Bibi dan Citra membantuku menyusun baju dan memasang seprei. Akhirnya selesai juga sampai tengah malam begini. Aku sangat berterima kasih pada keluarga paman karena sudah bersedia membantuku. Alhamdulillah milikku sudah kembali lagi. "Dik, aku mau bicara padam
Baca selengkapnya
BAB 9. Ibu Syok tahu bapak menikah lagi.
🌸🌸🌸Aku was-was menunggu hari ini . Entah kenapa aku merasa hari ini akan ada peristiwa penting di rumah ini. Perang dunia mungkin. Yang jelas setelah membaca status WA Ika aku jadi tidak tenang.“Mbak, pinjam tas ini, ya?” Intan nyelonong masuk kamar tanpa izin dan mengambil tas baruku yang ada di cantolan paku dekat lemari.“Enggak boleh! Pakai saja tasmu!” Kurebut tas yang sudah bertengger cantik di bahu Ika.“Pelit banget sih, Mbak!” teriaknya.“Emang, kan, kamu sendiri yang bilang aku pelit. Jadi, sekalian aja deh!” jawabku santai.“Ibuuuuu!” Nah, kan, mulai lagi ngadunya. Kalau dulu akan segera aku berikan, tapi tidak untuk hari ini dan selanjutnya. Cukup sudah aku baik hati pada mereka yang tidak punya hati.“Ada apa, si, Intan! Pagi-pagi sudah teriak-teriak tidak jelas!” sahut ibu sewot.“Aku mau pinjam tas itu, tapi enggak dikasih sama Mbak Fatki! Hanya tas itu yang matching dengan baju dan sepatu yang aku pakai, Bu,” rengek Intan.“Perkara tas saja ribut! Kasih pinjamkan
Baca selengkapnya
BAB 10. Ibu histeris
“Nah, benar kata Reni. Memang kamu mau tidur di kasur lantai lusuh begitu. Enggak sehat dan enggak higienis kapan mau punya anak kalau begitu,” sahut ibu membela Reni.“Benar juga yang Ibu bilang. Aku juga tidak mau tidur di kasur lusuh terus. Dik, kamu mau kan, bantu Mamas bayar cicilannya?” Mas Arman merayuku, dia berkali-kali menciumi pipiku.“No way! Aku tidak akan mengeluarkan uang sepeser pun untuk kalian. Aku bukan mesin uangmu, Mas. Harusnya kamu yang kasih aku nafkah tiap hari bukan malah aku yang memberimu.”“Tolonglah Dik, sekali ini saja.”“Tidak! Kalau aku sudah bilang tidak ya, tidak. Siapa yang make itulah yang bayar.”“Tapi, Dik?”“Tidak ada tapi-tapian. Kamu itu Ren, sudah aku bilang salah cari suami. Coba kamu jadi pelakornya orang kaya aku jamin hidupmu tidak akan susah begini, mau tidur aja pusing mikirin kreditan. Pinter dikit kek, jangan cuma makan tampannya doang. Percuma kalau kere.”“Oh, jadi kamu ngatain anakku kere?” Ibu tidak terima atas pernyataanku.“Lah,
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status