Jangan Pergi, Istriku

Jangan Pergi, Istriku

Oleh:  Hemalin's  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
23Bab
770Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ella seorang istri harus kehilangan bayinya karena sebuah kecelakaan. Tetapi Dion, sang suami justru pergi menemani Vivian, wanita masa lalunya yang kembali dari negeri kanguru. Ella yang patah hati, frustasi dan stres lalu mencoba bunuh diri. Tetapi seorang pria telah menolong Ella, sehingga akan terungkap siapa Ella sebenarnya. Hidup dalam dendam, tetapi tidal membuat rasa cinta di dalam hati Ella dan Dion padam. Antara Romantis, sedih dan dendam mewarnai perjalanan kisah cinta Ella dan Dion.

Lihat lebih banyak
Jangan Pergi, Istriku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
23 Bab
AYO KITA BERCERAI
Di sebuah ruangan, Ella terbangun, setelah hampir 10 jam tidak sadarkan diri, akibat kecelakaan yang di alaminya semalam. Sinar matahari pagi menghangatkan ruangan dan membuat matanya menyipit karena kilauan sang mentari."Nyonya sudah bangun?"Ella membuka mata dan melihat seorang perawat sedang membereskan beberapa peralatan medis dan Ella merasakan sekujur tubuhnya sangat sakit."Di.... di mana saya dan apa yang terjadi?" Ella mencoba menggerakkan tangannya, ouh sakit, Ella berusaha untuk bangkit. Dengan sigap perawat itu menahan tubuhnya agar tetap berada di tempat tidur."Tenang. Nyonya. Tenanglah dulu. Luka anda belum pulih." kata perawat."Apa yang terjadi?" tanya Ella kembali menahan rasa sakit di tangannya."Semalam nyonya mengalami kecelakaan. Dan seseorang membawa nyonya kemari." jawab perawat itu.Ella yang masih tampak lemah, berusaha mengingat kejadian semalam.Di mana saat dia dan Dion, suaminya sedang bertengkar hebat karena Dion menuduh Ella telah berselingkuh.Bahkan
Baca selengkapnya
HATI YANG DENDAM
Keesokan harinya..Ella melangkah perlahan memasuki rumahnya , sendirian. Setelah dokter menyatakan, lukanya tidak terlalu parah, Ella pun di izinkan pulang dengar syarat, harus datang ke rumah sakit setiap hari untuk membersihkan luka di lengannya.Sesampai di rumah, Ella melangkah ke sebuah kamar. Tampak dekorasi yang hangat, dengan beraneka ragam mainan di sana. Masih sama seperti kemarin, cuma kali ini, kamar itu terasa sepi, mungkin untuk selamanya.Ella mendekati sebuah ayunan dan menggoyangkan sebuah lonceng yang berada di dekatnya, perlahan alunan musik terdengar sangat lembut.Dulu pemiliknya sangat senang bila mendengar alunan musik ini, suara tawa dan tangisan yang manja akan memenuhi ruangan tersebut.Tapi kini si pemiliknya sudah pergi dan tidak akan pernah kembali lagi.Ella meringkuk di sudut kamar, di peluknya sebuah boneka dan aroma khas bayi pun masih tertinggal di sana. Air matanya mengalir deras, membasahi selimut bayi yang berada di bawahnya."Maafkan ibu nak, ibu
Baca selengkapnya
PEMAKAMAN PALSU
Ella menatap kertas putih di tangannya sebuah lokasi pemakaman, yang di dapat dari seorang pria berumur sekitar 50 tahun. Pria tersebut bernama pak Amri.Penduduk setempat mengatakan, pak Amrilah yang telah banyak membantu di saat terjadinya kecelakaan di waktu yang lalu.Dan dari pak Amri pula, Ella dapat mengetahui letak lokasi pemakaman bayinya, Chintya."Terima kasih pak, atas bantuannya." kata Ella perlahan. Pria yang bernama pak Amri hanya mengangguk, pandangan matanya bergerak kekiri kekanan, seperti ada sesuatu yang meresahkannya.Ella menghela napas panjang, padahal banyak hal yang ingin di tanyakan pada beliau.tetapi melihat sikap pak Amri yang acuh dan rada pendiam, membuat Ella mengurung niatnya.Ella berjalan perlahan di jalan setapak menuju area pemakaman tersebut. Perjalanan yang memakan waktu sekitar 10 menit.Angin bertiup ke arahnya sepanjang jalan, terasa begitu dingin bagaikan pisau menusuk ke dalam tulang.Hingga sampailah di tempat yang di tuju, sebuah pemakaman
Baca selengkapnya
SAAT INI JUGA AKU AKAN PERGI
"Kenapa tidak memberi kabar terlebih dahulu, nak. Kalau mau kesini." kata bu Arie kaget melihat kedatangan Ella tiba-tiba.Hari ini, Ella mengunjungi tempat di mana dia di besarkan, di sebuah panti asuhan, yang berada di pinggir kota."Aku kangen sama ibu," sahut Ella tersenyum tipis, sambil menyalami wanita yang telah membesarkannya selama ini.Di umur 5 tahun, ibunya meninggal dunia. Semenjak itu, Ella sudah berada di sini, di sebuah panti asuhan, walau tidak terlalu besar tetapi sangat nyaman.Ella tidak mengenal sosok ayahnya, karena semenjak bayi, ayahnya telah pergi meninggalkan Ibu dan dirinya, untuk kembali ke negaranya, Inggris.Ella hanya mengetahui nama ayahnya yaitu, Howard Dalton. Selebihnya Ella tidak pernah mendengar apa pun lagi, karena ibunya enggan menceritakan lebih banyak tentang ayah.Ella tidak pernah tahu, mengapa sang ayah pergi, dan Ella juga tidak pernah mengetahui mengapa ayahnya tidak pernah datang mengunjunginya."Kau sudah makan?," bu Arie sudah berada di
Baca selengkapnya
TIDAK BERARTI LAGI
Kini, Ella sudah memilih untuk pergi, walaupun kasus perceraiannya dengan Dion belum selesai.Saat ini dia berada di sebuah taksi, yang membawanya pergi entah kemana, dia sudah kehilangan semuanya. Ella menyandarkan kepalanya yang terasa sangat berat, sama seperti perjalanan hidupnya yang berat. Perlahan Ella menghapus air mata yang telah membasahi pipinya sejak tadi.Ella tidak mengerti, mengapa orang-orang yang di sayanginya, semua pergi meninggalkan dirinya sendiri.Ella memejamkan mata, menepis segala duka di hatinya."Maaf nyonya, Kemana saya harus mengantar nyonya?," tanya sopir taksi, sambil melihat ke arah kaca di depannya. Sudah hampir satu jam mereka berputar-putar tanpa arah. Sopir taksi ini bingung bercampur kasihan melihat punumpangnya kali ini, dalam keadaan menangis terus dari tadi.Dalam beberapa detik, Ella tampak kebingungan, dia tidak tahu mau kemana, karena dia pun tidak ingin pulang ke rumah panti, bu Arie pasti sedih melihat keadaan dirinya sekarang.Kemudian
Baca selengkapnya
PERTEMUAN YANG MENGEJUTKAN
Tidak berapa lama mereka sampai juga. Ella melihat sebuah villa yang sangat mewah. Ella terlihat ragu, karena dia teringat, saat sekarang dia tidak memegang uang sedikitpun, pasti biayanya penginapan sangat mahal."Kau tidak mau masuk?." tanya pria itu, melihat keraguan d mata Ella."Umm...itu, aku...,""Kau kenapa?, jangan katakan bahwa kau berubah pikiran. Apa kau mau bertemu dengan raja hutan di luar sini,?." kata pria itu melihat keraguan di mata Ella."Bukan... itu..... aku saat sekarang tidak punya uang, apa di villa ini boleh kita bayar nanti saja," kata Ella terlihat malu-malu."Umm...begitu?. Tampak pria tersebut seperti sedang berpikir.Ella pun tampak khawatir karena bila si pemilik villa menolaknya maka hidupnya pasti akan berakhir di jalanan.Tak lama kemudian,"Baiklah aku akan bertanya sama si penjaga villa ini dulu, kau berdo'a saja, semoga penjaga villa sedang berbaik hati," kata pria tersebut.Ella dengan cepat mengangguk patuh.Kemudian pria itu masuk ke dalam villa
Baca selengkapnya
HATI YANG DINGIN
Di Area Grand Beunovul, sebuah perkantoran mewah dengan fasilitas yang exclusive. Duduk seorang pria berwajah dingin, acuh dan sedikit arogan di kursi kebesarannya, yang menandakan bahwa dia si pemilik perusahaan besar dan bonafide tersebut. Dia adalah Dion Hutama Putra.Sedangkan di seberang meja, duduk seorang pria bernama Erick. Dia adalah sahabat baik sekaligus sebagai patner Dion dalam berbisnis. Memandangi Dion yang serius di depan komputernya membuat Erick tersenyum dan berkata, "Bagaimana hubunganmu dengan Vivian, kapan kalian akan menikah?."Dion hanya diam saja, matanya tetap mengamati tulisan di depannya. Seakan dia hanya sendiri berada di ruangan itu. "Atau jangan-jangan, kau masih menyimpan rasa pada Ella. Dan masih mengharapkan Ella kembali." pancing Erick, melihat sikap Dion menjadi tertutup semenjak Ella pergi atau tepatnya semenjak mereka punya masalah.Dion menarik napas panjang, kemudian mengalihkan pandangan ke arah Erick."Menurutmu apa pantas seorang istri yan
Baca selengkapnya
BEKERJA SAMA
Memandangi wajah Dion yang tampak gusar, Erick tersenyum dan berkata, "Dion, setelah sekian lama, ternyata kisah cintamu belum selesai juga.""Erick, jangan kau tambahkan persoalanku dengan ocehanmu," sahut Dion tanpa memandang sahabatnya. Erick meledek, "Bagaimana mungkin, seorang Dion bisa berubah seperti ini, patah hati?."Dion melengos."Pesona siapa yang telah membuatmu berubah. Dari Dion yang dulu selalu bersemangat menjadi Dion yang dingin. Pesona Vivian kah? atau pesona Ella?," tanya Erick menggoda sahabatnya."Aku tidak ada waktu mendengar ocehanmu. Sebaiknya kau fokus pada Perusahaan New Strenght Holand . Bagaimana supaya perusahaan itu mau berinvestasi ke perusahaan kita.""Jangan khawatir. Aku mengenal presiden New Strenght Holand, tuan Dalton dengan baik. Beliau tidak seseram yang di bicarakan orang. Hanya saja beliau terlalu di siplin. Jangan coba-coba membuat beliau menunggu. Perusahaanmu akan di gulung hanya sekali jentik,""Hmm.... ?" Dion berpikir seberapa kuatnya p
Baca selengkapnya
AKU BELUM SIAP, BU
Di Perumahan mewah.........Dua keluarga sudah duduk berkumpul bersama di sebuah ruang yang di sebut ruangan keluarga.Dan ini pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, di saat tuan Hutama, ayah Dion masih ada. Tapi sekarang beliau sudah pergi untuk selamanya.Suasana sekarang pun jauh berbeda. Tidak ada tawa ceria lagi seperti dulu. Karena sekarang Dion lebih banyak diam dan kelihatan tidak bersemangat. Walaupun Vivian berusaha membuat suasana menjadi ceria, tetapi Dion tidak banyak bicara, dia hanya tersenyum saja bila ada yang bercanda."Bagaimana perkembangan perusahaanmu, Dion?," tanya tuan Ferdinand, mantan ayah tunangannya, menghilangkan kekakuan di antara mereka.Sebagai seorang tuan rumah yang baik, Dion berusaha bersikap sopan. Karena bagaimana pun mereka pernah hampir menjadi satu keluarga, tetapi takdir berkata lain."Hanya ada sedikit masalah pak, tetapi semua sudah di atasi," jawab Dion perlahan."Ya, Vivian sudah menceritakaan tentang Grand Beunovul saat ini sedang ada m
Baca selengkapnya
DIMANA KAU, ELLA?
"Ja... jadi baby Chintya masih hidup!!," pekik nyonya Maribet kaget mendengar pengakuan anaknya, Dion."Ampuni aku ibu, aku salah. Saat itu aku terbawa emosi, karena sakit hati mendengar Ella berselingkuh," Dion bersimpuh dengan berurai air mata di hadapan ibunya, memohon ampun karena telah melakukan kesalahan yang sangat fatal."Apa yang telah engkau lakukan, nak." tanya nyonya maribet sambil berurai air mata.Beliau begitu shock mendengar pengakuan putranya. Dia tidak menyangka, Dion tega melakukan hal yang sangat kejam.Karena walau Chintya bukan darah daging Dion, Dion tidak berhak memisahkan anak dari ibunya, dengan alasan apa pun."Dimana sekarang baby Chintya di rawat," tanya nyonya Maribet."Di rumah sakit Healthy Hospital, bu" jawab Dion perlahan masih menunduk.Atas saran dokter, Dion tidak punya pilihan lain. Akhirnya dia memindahkan baby Chintya ke rumah sakit yang lebih besar, dimana peralatan medisnya lebih lengkap."Antarkan ibu kesana," kata nyonya Maribet kemudian."Iy
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status