Pembalasan sang Dewa Perang

Pembalasan sang Dewa Perang

By:  Skyy  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
8.3
10 ratings
20Chapters
9.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Untuk melindungi tunangannya, Galvin dijatuhi hukuman penjara atas kematian putra pengusaha kaya di Kota Aberleen. Namun, kenyataan pahit terbongkar saat pria tersebut mengetahui sang kekasih telah menjebaknya untuk membantu seorang pria lain. Sepuluh tahun kemudian, Galvin kembali dengan identitas barunya sebagai Zero, pria berkedudukan tinggi di dunia kemiliteran yang mendapatkan perlindungan khusus dari sang presiden sendiri! Dengan dendam yang dia bawa dari masa lalunya, Galvin akan gunakan kemampuan dan kedudukan barunya untuk membalaskan orang-orang yang telah menjebak dirinya!

View More
Pembalasan sang Dewa Perang Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Imgnmln
Permisi, Kak, mohon maaf, izin promosi ya. Baca juga novelku --Kembalinya sang Dewa Perang-- --Istri Kecilku, Ternyata Pewaris Milyarder-- Terima kasih, Kak
2024-02-05 19:06:00
0
user avatar
Mr. K
Izin promo ya, Thor. Buat penikmat novel Dewa Perang, skuy mampir ke novelku: Pembalasan Dendam Sang Dewa Perang. ...
2023-10-22 16:21:20
0
user avatar
Mandy Zimer
update terus biar pelanggan ga pindah ke Judul yg lain...
2023-09-09 19:09:53
0
user avatar
Helminawati Pandia
judulnya aja bikin deg deg an lanjut, thor. Semangat.
2023-04-19 08:41:10
2
user avatar
Dian Apriria
Penasaran banget perjalanan si Zero alias metamprfosanya Galvin nih. Keren, Thor...
2023-04-19 03:54:24
2
user avatar
Marno Sumarno
jgn lama2 thor
2023-04-13 20:42:19
2
user avatar
Marno Sumarno
rjin update thor
2023-04-13 20:42:10
3
user avatar
m.sumarnoo0101
Mantap baru baca tp bab 7 mahal x koinnya.. kurangin harganya dong bikin penasaran
2023-04-13 20:38:17
2
user avatar
wira yudha aditya
lama update.a
2023-05-12 00:54:57
0
default avatar
Bambang Iswahyudi
ukuran huruf yang digunakan, terlalu besar
2023-07-13 10:52:13
0
20 Chapters
Bab 1 Kedatangannya di Aberleen
[Galvin, apa kamu sudah sampai?]Pertanyaan yang terlontar dari orang di ujung panggilan yang lain itu membuat seorang pria berambut hitam menjawab, “Ya, aku sudah berada di Aberleen.”Dengan kaos dan celana jin tua yang membalut tubuhnya, pria bernama Galvin itu terlihat menyeret koper kecilnya keluar dari pintu kedatangan bandara. Penampilannya sangat sederhana, membuatnya terlihat mencolok di antara orang-orang berpakaian rapi di tempat tersebut.Berdiri di area tunggu penjemputan, Galvin berkata, “Aku hanya perlu menunggu untuk dijemput oleh–”BRUK!“Aduh!”Lenguhan kesakitan seorang wanita bisa terdengar. Hal tersebut membuat Galvin, yang tertabrak oleh wanita itu, menoleh.“Kamu nggak apa-apa, Sayang?” tanya seorang pria berjas yang sepertinya datang dengan wanita itu. Pria itu pun mengalihkan pandangan ke arah Galvin dengan tatapan yang garang dan memaki, "Apa kamu buta?!”Teriakan nyaring orang asing itu menarik perhatian orang-orang di sekeliling, menjadikan Galvin dan pasang
Read more
Bab 2 Ahli Beladiri Tingkat Tinggi
“Dia ahli beladiri tingkat tinggi!”Semua orang yang mendengar ucapan atlet bela diri itu terkejut hingga membelalakkan matanya. Mereka mundur satu langkah, takut terlibat masalah tersebut.‘Ahli beladiri tingkat tinggi?’ Vincent memasang wajah buruk dan keringat dingin mulai menghiasi dahinya, sadar bahwa sepertinya dia telah mencari masalah dengan orang berkemampuan. Namun, kalaupun pria di hadapan mahir bela diri, lalu kenapa?! Dia masih ahli waris Keluarga Chester yang terhormat! “Siapa kamu!? Beraninya kamu melakukan hal ini kepada bawahanku!” bentaknya dengan tangan sedikit bergetar.Seruan tersebut membuat Galvin mengalihkan pandangannya kepada Vincent. Perlahan, dia berjalan menghampiri pria itu, membuat tuan muda Keluarga Chester dan kekasihnya itu gemetar. Seakan melihat malaikat pencabut nyawa sedang menghampiri.Ketika jaraknya cukup dekat, Galvin menjulurkan tangannya ke arah Vincent, seakan ingin mencengkeram kepala pria tersebut. Namun, saat hanya tersisa beberapa inci
Read more
Bab 3 Dewa Perang Negara Leen, Zeo
"Tuan Zero, sekali lagi saya meminta maaf atas kelalaian saya. Saya tahu Anda tidak ingin kedatangan Anda ke kota ini berakhir menarik perhatian banyak orang. Akan tetapi, karena keterlambatan saya ….”Javon tidak berani untuk bahkan melanjutkan ucapannya. Dia hanya bisa terdiam selagi menunduk untuk menunjukkan rasa bersalahnya terhadap Galvin.Sebagai salah seorang pejabat militer dengan posisi yang tinggi, Javon menerima tugas untuk menyambut kedatangan Zero—nama samaran Galvin, seorang komandan pasukan elit yang identitasnya sangat dirahasiakan. Javon tidak sepenuhnya tahu mengenai latar belakang pria misterius itu, tapi dia tahu bahwa Zero adalah sosok yang patut ditakuti, terutama karena prestasi yang dia capai selama bekerja di bawah arahan sang presiden.Dengan kemampuan yang dimiliki, Zero, yang disebut juga sebagai sang Dewa Perang, kala itu pernah memimpin pasukan elitnya untuk meluluhlantakkan pemerintahan satu negara.Javon mengangkat kepalanya sedikit, menatap sosok Galv
Read more
Bab 4 Narapidana Seumur Hidup
“Berhenti di sini,” ucap Galvin, sontak membuat sopir menginjak rem di depan gerbang kompleks perumahan mewah. "Agar tidak menarik perhatian orang-orang, lebih baik aku turun di sini dan berjalan kaki menuju rumah," jelasnya. “Aku tidak ingin ada kenalanku yang tahu mengenai hubunganku dengan kemiliteran.”Galvin membuka pintu mobil diikuti oleh sang sopir yang membukakan bagasi untuk mengeluarkan koper pria tersebut.Setelah Galvin menerima kopernya, dia pun menghadap Javon. “Terima kasih atas tumpangannya, saudaraku,” ujarnya seraya berjalan pergi tanpa menunggu balasan pria di hadapan.Javon terkejut melihat Galvin yang langsung berbalik pergi, dia pun langsung mengejar pria itu dan berkata, “Tuan Galvin!” Teriakannya berhasil menghentikan langkah Galvin. Javon pun menyodorkan kartu kecil ke arah sang dewa perang sembari membungkuk hormat. “Ini adalah kartu namaku, Tuan bisa menghubungiku jika membutuhkan bantuan, aku akan selalu siap membantu."Saat dia menerima kartu nama itu, Ga
Read more
Bab 5 Kebohongan Besar
“Dengan hukuman penjara seumur hidup, bagaimana mungkin dia berdiri di hadapanku?!” Sekujur tubuh Galvin membeku, dia terdiam mendengar ucapan adiknya itu. Benaknya seakan dipaksa untuk menggali pecahan ingatan dari sepuluh tahun yang lalu, masa di mana dirinya hanyalah seorang pemuda bodoh berusia dua puluh tiga tahun yang tidak tahu bahwa manusia bisa lebih buruk dibandingkan binatang! Tercetak jelas di benak Galvin kejadian di malam sepuluh tahun yang lalu itu. Halaman rumah Keluarga Wijaya ramai oleh kedatangan sekelompok pria berseragam–polisi. "Tidak mungkin!” Teriakan seorang gadis bisa terdengar seiring dirinya terlihat ditahan dua polisi. “Kakakku tidak mungkin membunuh! Membunuh semut pun dia tidak tega, apalagi membunuh orang?!" Lisa–adik angkat Galvin–berteriak dengan histeris selagi air mata mengalir membasahi pipinya. Pria yang bertugas sebagai pemimpin penangkapan itu menatap Lisa dengan tatapan datar, terlihat tidak sedikit pun bersalah melihat gadis itu menangis.
Read more
Bab 6 Paman yang Begitu Baik
“Papa meninggal karena kecelakaan dan Mama …,” Galvin menatap wanita paruh baya yang terlihat tak berdaya di kursi roda, “... kehilangan kewarasannya?” Matanya tampak terluka menatap sang ibu yang maniknya terlihat kosong dan tak bernyawa bak boneka “Ini … semua terjadi tidak lama setelah aku pergi?” Galvin menghampiri sang ibu yang dahulu telah begitu berbaik hati mengangkatnya, seorang anak panti asuhan, dan merawatnya layaknya putra kandung sendiri. Dia pun berlutut di hadapan sang ibu, lalu menyentuh wajah pucat wanita itu. ‘Dingin,’ batin Galvin dengan kening berkerut. Dia pun mengarahkan tangannya pada pergelangan tangan sang ibu, mengecek nadinya. ‘Ini–!’ Pandangan pria itu berubah dingin seiring dirinya berdiri. Benak Galvin memutar cerita yang dilontarkan oleh sang adik tadi. Setelah dirinya dinyatakan sebagai pembunuh ahli waris Keluarga Bintara dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di Pulau Mata, perusahaan keluarga ayahnya terkena dampak penurunan saham. Namun, h
Read more
Bab 7 Galvin Wijaya akan Membalas Semuanya
"A-Apa? Racun?!" Lisa terlihat begitu terkejut mendengar ucapan Galvin. Seluruh tubuhnya bergetar. Di saat mendapatkan cukup sampel, Galvin pun membalut jari ibunya. Di dalam hati, pria itu membatin, ‘Sepertinya, daftar hitamku bertambah panjang.’ Matanya memancarkan aura membunuh yang kuat. ‘Paman Anson, ya? Jadi dia–’ KRAK! Tepat ketika Galvin baru saja selesai membalut jari ibunya dan memikirkan tentang sang paman, suara dentuman keras dari ruang utama terdengar. Keributan tersebut pun membuat Galvin melihat Lisa berlari cepat ke luar kamar. Pria itu mengikuti dengan waspada lantaran sejumlah langkah kaki terdengar menghampiri. BRAK!Belum sempat Galvin dan Lisa mencapai pintu, pintu utama kediaman mereka ditendang terbuka. Seorang pria muda bertubuh kurus dalam balutan jas mewah dan celana hitam muncul bersama dengan sejumlah penjaganya. Kala dirinya mendaratkan pandangan pada Lisa, seringai sombong terlukis di wajah pria muda tersebut seraya dia mengumumkan, “Lisa Wijaya, ha
Read more
Bab 8 Langkah Selanjutnya
“Racun dalam tubuh Mama Anda akan sepenuhnya bersih dalam tiga jam,” ujar seorang dokter berpakaian seragam militer seraya memberikan laporan di tangannya kepada seorang suster. “Kondisi tubuhnya juga kian membaik, seharusnya dia akan sadar dalam waktu dekat,” imbuh pria tersebut sembari menatap Lisa dengan senyum sopan. Mendengar ucapan sang dokter, wajah Lisa berbinar. Dia tersenyum bahagia seraya berulang kali berucap, "Terima kasih banyak, Dok. Sungguh terima kasih!" "Tidak masalah, Nona,” balas sang dokter melihat reaksi Lisa. Karena tugasnya sudah selesai, dokter tersebut pun berkata, “Saya pamit undur diri terlebih dahulu. Jaga ibumu dengan baik, Nona." Pria itu mengangguk pamit sebelum membalikkan badan untuk pergi Bersama sang suster. Lisa mengantar kepergian sang dokter, lalu berhenti di depan pintu. Awalnya, dia ingin langsung kembali ke dalam ruangan, tapi di sudut matanya, gadis itu menangkap keberadaan sang kakak, Galvin. Dengan tangan terlipat di depan dada bidang pr
Read more
Bab 9 Bertemu Masa Lalu
'Kakak pasti mengenal Javon setelah dia keluar dari Aberleen, yang berarti saat dirinya berada di penjara. Namun, bagaimana mungkin seorang narapidana bisa mengenal seorang pejabat tinggi militer?' Semuanya terasa begitu aneh bagi Lisa. Akan tetapi, teringat ucapan Galvin untuk mempercayainya, Lisa pun tidak lagi bertanya-tanya. Dia hanya sangat bersyukur Galvin telah kembali, terlebih karena dia yakin pria itu bisa melindungi mereka. "Kakak, apa rencanamu selanjutnya?" tanya Lisa dengan bingung seraya menatap mata Galvin dalam-dalam. " Setelah Kakak mematahkan tangan Kevin, tidak mungkin paman akan diam saja!" Mengingat bagaimana pria itu bisa sekejam itu mencoba meracuni ibu mereka, Lisa yakin bahwa Anson akan mencoba menyakiti Galvin. Sehingga, mereka memutuskan untuk tidak kembali ke rumah. Wajah manis gadis itu berkerut memikirkan hal-hal yang mungkin dilakukan oleh sang paman. Mengingat bahwa sang paman telah berusaha meracuni ibu mereka, Lisa yakin bahwa Anson—pamannya—pasti
Read more
Bab 10 Yang Sebenarnya Terjadi
*Sepuluh tahun yang lalu*Malam itu, Keluarga Wijaya berkumpul untuk makan malam seperti biasanya.“Selamat atas keberhasilan proyeknya, Kak Galvin!” ujar Lisa seraya menaikkan gelas jusnya untuk bersulang demi mengucapkan selamat terhadap keberhasilan sang kakak dalam karirnya. “Bisa bekerja sama dengan perusahaan sebesar itu di usia yang begitu muda, memang kakakku yang paling jenius!” puji gadis tersebut dengan tawa bangga.Mendengar ucapan sang putri, ayah Galvin dan Lisa langsung berceletuk, “Itu karena Galvin anak Papa!” Pria itu mengangkat dagunya bangga. “Kakakmu memang pintar, ditambah didikan Papa, makanya dia jadi sehebat ini di usia yang begitu muda!”Ibu Galvin pun menyenggol sang suami. “Perasaan yang lebih sering ngehabisin waktu sama anak-anak Mama deh? Kok Papa doang yang ngaku-ngaku berjasa, hmm?” goda sang istri membuat sang suami meneguk ludah.“T-tapi ‘kan yang ajarin Galvin soal perusahaan Papa, Mama ajarinnya yang lain,” balas ayah Galvin, sukar mengalah. Namun,
Read more
DMCA.com Protection Status