Kinara Setengah Manusia Setengah Burung

Kinara Setengah Manusia Setengah Burung

Oleh:  ArjumandViva  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 Peringkat
38Bab
7.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kinara harus menjalani hidupnya di Falseland, tempat asing yang penuh misteri dan keajaiban karena sebuah kesalahan fatal yang ia lakukan. Ia dikutuk menjadi setengah manusia setengah burung. Demi kembali menjadi manusia normal dan bisa hidup di dunia asalnya, ia harus melakukan misi penebusan dosa dengan melakukan banyak kebaikan agar bisa bertemu dengan Kinari. Mereka mendapat tugas yang sama, yaitu harus menemukan satu sama lain dan menarikan tarian kesetiaan di bawah pohon kalpataru dan disaksikan oleh seluruh penduduk Falseland. Perjalanan untuk menyelesaikan misi tidaklah mudah. Banyak rintangan yang dihadapi. Kinara dibantu oleh sahabat setianya yang bernama Rhara (berwujud setengah manusia setengah kelinci). Mereka berdua penuh optimis dan keberanian dalam menakhlukkan lawan-lawannya. Jika Kinara melakukan kebaikan, maka akan mendekatkan kepada Kinari. namun, kejahatan yang ia lakukan akan menjauhkannya dari Kinari dan membawanya ke Blackland (tempat di mana makhluk terkutuk sepenuhnya berubah menjadi binatang dan kehilangan semua sisi kemanusiaannya). Tantangan tidak berhenti sampai di situ. Sebab, Kinara adalah Si Terpilih. Artinya ia adalah sosok penentu keberhasilan bagi seluruh makhluk terkutuk yang sedang menjalani misi. Jika misinya berhasil maka semua makhluk bisa kembali ke wujud asli dan dunianya. Akankah Kinara menyelesaikan misinya? Atau justru terjebak dan memilih tinggal di Whiteland?

Lihat lebih banyak
Kinara Setengah Manusia Setengah Burung Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-30 16:36:19
0
user avatar
Alya Sholehah
di tunggu kelanjutan'a kk, ttp smngt,..
2021-11-10 11:07:09
0
user avatar
Aldho Alfina
Ijin promo thor. ~Reinkarnasi Ke-dua di Dunia Lain Isekai, Magic, Overpower, Demon Lord, Ecchi, Harem
2021-10-26 00:49:22
0
user avatar
Luluq Istiqomah
rasanya tidak ingin berhenti baca kelanjutannya
2021-06-16 11:45:21
0
user avatar
ArjumandViva
Perpaduan antara sejarah dan fantasi membuat membuat novel ini sangat menarik. Tidak sabar untuk membaca bab selanjutnya
2021-06-09 18:45:23
0
user avatar
Endah Hao
semangat kak 😍 ceritanya bikin penasaran
2021-06-02 16:38:12
2
38 Bab
BAB I Up normal
 Udara dipenuhi oksigen membuat paru-paru manusia yang terlalu sering menghirup zat-zat kimia berbahaya dan asap-asap kendaraan maupun pabrik menjadi lebih sehat. Cuaca hari ini sangat mendukung untuk acara tamasya keluarga. Alex bersama dengan mama papanya berkunjung ke rumah saudara sepupunya yang bernama Tar. Dua keluarga itu berencana untuk berlibur di daerah yang sejuk dan jauh dari hiruk pikuk kota. Jarak yang ditempuh kurang lebih 60km. Sepanjang perjalanan Alex hanya memandangai layar handphonenya. Jika Tar tidak ikut, Alex akan melarikan diri pulang ke rumah lagi.            Alex adalah salah satu cowok paling tampan di sekolahnya. Kurang satu tahun lagi ia harus memilih universitas serta program studi yang cocok dengan hobinya. Pengganggu terbesar dalam hidupnya adalah para gadis yang tergila-gila dengan muka gantengnya. Setiap hari valentine lokernya penuh sesak dengan berbagai jenis cokelat. Laci
Baca selengkapnya
BAB II Arca Keramat
Keluarga Tar dan Alex sepakat untuk membawa satu mobil saja. Tentunya kedua anak itu duduk dibangku paling belakang. Mereka masih larut dalam pemikiran masing-masing. Tar sibuk mencari cara agar Alex percaya perkataannya. Sedangkan Alex berencana memberikan kejutan spektakuler untuk sepupunya tercinta. Jalanan sepi dengan tanjakan yang berkelok-kelok. Kanan-kiri jalan yang mereka lewati adalah hutan pinus. Sesekali terlihat monyet kecil bergelantungan pada batang pohon bersama kelompoknya. Sedikit sekali jumlah mobil yang berpapasan. Hawa dingin mulai terasa hingga menembus kulit. Alex segera mengenakan sweter bergaris hitam dan putih yang sedari tadi hanya ia tempelkan dipundaknya. Dua jam kemudian samapailah dua keluarga itu pada tempat tujuan.Alex dan Tar mulai berpisah dari orang tuanya dan mencari tempat yang cocok untuk melanjutkan obrolan mereka yang sempat terhenti.“Aku haus. Mana soft drink yang tadi tante bawa?” Alex memecah suasana.&ldq
Baca selengkapnya
BAB III Anubis
“Tangkap monster itu!” Teriakan orang-orang semakin menggila.Kaki Alex terasa begitu sakit. Badannya pegal-pegal. Ia tidak paham bagaimana hal aneh ini bisa menimpa dirinya. Wujudnya mendadak berubah menyeramkan menyerupai monster burung. Ia menjelma menjadi manusia burung setelah bangun tidur. Tar tidak mengenalinya lagi. Alex masih trauma mengingat pantulan dirinya dari cermin yang ada di kamar villa. Bulu-bulu halus dan panjang tumbuh di bawah lengannya. Bibirnya berubah menjadi paruh kecil yang keras. Ketampanannya lenyap seketika.Cahaya bulan purnama menjadi penerang jalan satu-satunya bagi Alex. Jalanan ke arah hutan dipenuhi rumput berduri. Kaki Alex berdarah akibar tertusuk duri berkali-kali. Rasanya ia ingin menjerit sekeras-kerasnya. Namun, hal itu terlalu berbahaya bagi keselamatannya. Satu hal yang mungkin ia lakukan ialah lari lebih jauh dan mencari tempat yang aman untuk bersembunyi hingga wujudnya kembali seperti sedia kala. Pikirannya kaca
Baca selengkapnya
BAB IV Falseland
“Selamat datang di Falseland Kinara!” suara Medusa menyadarkan Kinara.            Kinara berkedip-kedip untuk menyesuaikan diri pada cahaya terang di tempat yang amat asing. Pandangannya penuh selidik melihat ke segala penjuru. Kanan, kiri, depan, belakang, atas, bawah. Ia terkejut menatap makhluk aneh yang ada di depannya. Sepasang pegasus[1] berdiri di samping Anubis dan Medusa. Warnanya putih. Sayapnya lebar dan sangat indah. Sejenak Kinara tampak terpesona.“Kami pergi dulu. Beradaptasilah dengan baik! Ingat misimu di sini adalah untuk menjadi manusia lagi. Baiklah pada semua makhluk meski mereka tampak berbeda dari dirimu,” Anubis berkata bijak seraya naik ke punggung pegasus. Medusa menyusulnya. Sedetik kemudian keduanya terbang ke langit dan meninggalkan Kinara seorang diri.            Falseland, tempat itu sangat jauh da
Baca selengkapnya
BAB V Satir
“Bentangkan sayapmu! Cepat!” suara Kappa sangat jelas.            Kinara mencoba membentangkan tangannya. Sayapnya terbuka lebar. Sedetik kemudian ia mengambang di udara. Tepat satu meter di atas permukaan tanah. Hampir saja ia mati konyol. Seperti burung kecil yang baru belajar terbang, Kinara merasa bahagia. Kepakan sayapnya kuat dan ia segera terbang bebas ke arah langit. Pengalaman yang sangat menakjubkan. Ternyata terbang lumayan melelahkan. Ia putuskan untuk berbincang kembali dengan Kappa.“Bolehkah aku meminta sedikit air kolam ini? Aku kehausan.”“Bravo! Akhirnya kau paham Kinara. Ijin untuk meminta sesuatu sangat penting di sini,” Kappa tersenyum ramah.“Wow airnya segar. Rasanya mirip strawberry squash. Apakah ini air soda dicampur buah-buahan?” pertanyaan Kinara membuat Kappa tersenyum.“Bukan seperti itu. Selama ini air di sini
Baca selengkapnya
BAB VI Kedatangan Detektif
Hujan deras disertai petir menggelegar membuat suasana rumah Tar bertambah suram. Sudah sebulan sejak Alex menghilang belum ada sama sekali petunjuk yang berarti. Pihak kepolisian sudah menangani kasus itu dengan usaha yang maksimal. Dua orang detektif muda masih terus mencari jejak dan bukti-bukti demi menemukan kembali orang bernama Alex yang dilaporkan hilang secara misterius di sebuah villa dekat dengan hutan pinus.“Kasus ini membuatku gila. Apakah kau percaya takhayul?” salah satu detektif yang bernama Marko bertanya kepada rekannya.“Aku tipikal orang yang selalu realistis. Bisa jadi ini kasus penculikan untuk penjualan organ vital. Susah dipecahkan karena sang pelaku sangat jeli dan teliti. jika kita mampu memecahkannya mungkin sindikat penjualan organ ini bisa segera kita ringkus,” jawab detektif Devgan.“Please! Beberapa saksi di lokasi kejadian menyebut melihat monster menyerupai manusia burung. Jika itu satu orang saksi,
Baca selengkapnya
BAB VII Tulang Belulang
Suasana hutan menjadi riuh. Burung-burung beterbangan karena kaget mendengar suara keras. Tar berlari mengikuti detektif Devgan. Hutan itu seakan menolak kehadiran mereka berdua. Akhirnya ada sebuah batu yang besar dan memiliki lubang di bagian tengah. Sepintas bentuknya mirip gua dan menjadi alternatif terbaik sebagai tempat sembunyi. Baik Tar maupun detektif Devgan belum bisa bernapas lega. Keduanya sulit berhirup oksigen dan penuh keringat dingin. Senter yang mereka bawa benar-benar berguna dalam keadaan seperti itu. Mereka berdua segera membersihkan sedikit tempat untuk sekedar duduk dan bersandar. Sebenarnya tempat itu berbau menyengat. Sisa-sisa buah busuk bercampur kotoran hewan bertebaran di mana-mana. Namun, mereka berdua tetap bertahan.“Bagaimana keadaanmu? Apakah baik-baik saja?” tanya detektif Devgan.“Buruk. Napasku masih belum stabil. Jantungku hampir copot. Suara apa itu tadi? Kenapa kita harus melarikan diri seperti ini?” Tar be
Baca selengkapnya
BAB VIII Misi Penyamaran
Secepatnya polisi segera di TKP (tempat kejadian perkara) penemuan tulang belulang manusia. Detektif Devgan menyalakan alarm bantuan. Kini, hutan itu menjadi semakin ramai oleh polisi bersama tim forensik dan media yang hendak meliput berita. Hewan-hewan penghuni hutan semakin kuwalahan menghadapi para manusia yang tingkat kepekaannya rendah untuk sedikit memahami tata krama saat berada di alam terbuka.“Bodoh! Mengapa kau bergerak sendiri tanpa berdiskusi dengan tim?” suara detektif Marko meninggi. Mukanya memerah karena menahan amarah.“ya, kuakui bahwa tindakanku gegabah. Namun, kau sama sekali tidak peduli dengan penuturan dari saksi kunci sehingga kita belum bisa menemukan apa-apa,” detektif Devgan merasa lelah dan banyak tanah mengotori baju serta celananya.“Mitologi lagi yang kau bahas. Sadarlah! Kau telah membawa saksi ke dalam keadaan berbahaya. Jika kerangka yang kau temukan itu adalah korban pembunuhan, berarti pelaku bi
Baca selengkapnya
BAB IX Hujan Api
“Bangunlah! Ayo bangun! Kumohon, jangan mati di sini!”            Sebuah suara yang masih asing bagi Kinara terdengar dari samping kirinya. Perlahan mata Kinara mulai terbuka. Ia berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya redup yang ada di dalam ruangan sempit. Udaranya pengab dan terasa panas. Bulu-bulunya seperti mengering. Kepalanya masih pening. Tangan kanannya terasa ngilu, berat, perih, dan macam-macam bercampur menjadi satu. Alas tidurnya keras. Meski begitu terlalu hangat seperti di samping perapian. Tenaganya terkuras habis. Entah kenapa ia sangat ingin minum. Perutnya juga lapar.“Di mana aku?” suara Kinara terdengar lirih seperti orang berbisik.“Astaga, terimakasih. Akhirnya kau sadar juga. Kita sudah berada di tempat ini selama dua hari,” manusia kelinci memegang kakinya dan tersenyum senang.“Kau siapa? Tempat apa ini?”“Rupanya
Baca selengkapnya
BAB X Diam
Hujan api telah berhenti. Kinara dan Rhara masih berada di dalam terowongan dengan persediaan makanan yang semakin menipis. Rasa haus mencekik kerongkongan Kinara. Rhara masih memantau sekeliling menggunakan teropong tahan api.“Bagaimana keadaan di luar? Kapan kita mulai mencari air? Aku mulai dehidrasi,” Kinara terbatuk-batuk sedikit dan mengusap keringat yang terus bermunculan di dahinya.“Lihatlah sendiri keadaan di luar!” Rhara menyerahkan teropongnya.            Mata Kinara terasa pedih. Terlihat suasana di luar terowongan masih penuh kabut disertai asap. Lama-lama api mulai mengecil kemudian benar-benar padam. Semua pohon, rumput, dan bunga-bunga habis dilalap api. Langit berwarna abu-abu pekat. Negeri dongeng itu luluh lantah dalam waktu singkat. Sekarang menyerupai pada abu. Dominasi warna masih hitam dan sedikit putih dari kepulan asap. Kering kerontang tanpa ada air.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status