Perjanjian Rahasia Di Balik Pernikahan Kilat Sang CEO

Perjanjian Rahasia Di Balik Pernikahan Kilat Sang CEO

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-06-12
Oleh:  JulieBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
18Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Aku akan membantumu asal kamu mau mengikuti semua permintaanku serta syarat yang aku berikan." Sebuah pernyataan yang keluar dari mulut seorang Calvin Adelio Darwish kepada wanita yang tanpa sengaja masuk ke dalam mobilnya dalam keadaan berlumur darah. Apakah Aruna akan menerima tawaran yang disampaikan oleh Calvin? Atau Aruna menolaknya? Lalu apa yang menjadi alasan Aruna masuk ke dalam mobil pria yang tidak dikenal?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

"Tidak! Tidak! Aku tidak sengaja melakukannya." Ucap wanita yang tangannya dipenuhi oleh darah segar sambil menggerakkan kepalanya.

Tok! Tok!

"Tidak, tidak, tidak... siapa itu?" Kepanikannya saat pintu kamar hotel di ketuk.

Tok! Tok!

"Tuan!" Panggil seseorang dari balik pintu.

"Jangan, jangan buka pintunya.. tolong, jangan..." Aruna sangat panik dan juga ketakutan.

Aruna melihat sekeliling kamar, mencari tempat untuk bersembunyi atau menghilangkan bukti tapi dia kembali fokus dengan tubuh yang tergeletak dilantai dengan pisau yang ada disamping pria itu.

"Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa ketahuan... aku tidak bisa dituduh sebagai pembunuh... Aku tidak sengaja melakukannya."

Aruna mencoba membersihkan noda darah sebanyak mungkin, tapi masih banyak yang terlihat dan dia semakin panik ketika ketukan pintu terus terdengar.

"Tuan! Apakah anda baik-baik saja?" Tanya pria yang mulai curiga dengan situasi didalam kamar Bosnya.

"Tolong, tolong jangan biarkan mereka menemukan aku... tolong..." Aruna mencoba berdoa sambil menenangkan dirinya.

Aruna mencoba berpikir langkah apa yang harus dilakukannya saat ini. "Tenang Aruna! Kamu tidak boleh sampai ketahuan atau hidupmu akan hancur."

Aruna menarik nafas dan menatap kembali ke arah tubuh pria yang ada dilantai. Merasa sudah tenang, Aruna menarik nafas dan menghembuskannya.

"Bosmu sedang tidur, Tuan. Jadi jangan mengganggunya." Teriak Aruna dengan tangan yang gemetar mencoba menahan rasa paniknya saat ini.

"Baik Nona. Tapi bisakan kamu menyampaikan pesan agar segera menghubungiku?"

"Akan aku sampaikan. Jadi sebaiknya jangan ganggu tidurnya."

Aruna sampai menggigit bibir bawah menahan rasa takut dan juga panik saat ini. Pria itu segera pergi dan percaya dengan ucapan Aruna.  Mendengar langkah kaki yang perlahan menjauh, Aruna sedikit lega. Dia kembali memutar otaknya untuk bisa segera keluar dari sana.

Aruna bernapas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri,  "Aku harus keluar dari sini tanpa ketahuan."

Aruna mengambil pisau yang ada dilantai dan memasukkannya ke dalam long coat yang dipakainya sambil memeriksa apakah ada sesuatu yang bisa memberatkan dirinya lagi.

Aruna perlahan membuka pintu kamar sambil melirik ke arah koridor hotel untuk memastikan tidak ada orang disana. Aruna menutup pintu kamar dengan pelan sambil menunduk untuk tidak bisa tertangkap kamera CCTV di koridor. Aruna: _melihat koridor kosong dan berlari ke lift untuk keluar dari hotel tanpa ada yang mengetahuinya.

Aruna berjalan cepat dan tidak menoleh ke belakang, mencoba tidak menarik perhatian dari siapapun.

Ting!

Pintu lift terbuka ketika dia sudah sampai di lobi hotel. Jantung Aruna berdetak sangat kencang ketika dia melihat banyak orang di hotel. Langkah kaki Aruna terasa berat tapi dia harus segera meninggalkan tempat itu.

Long coat yang digunakannya langsung di tarik untuk menutupi pakaian yang terkena noda darah. Aruna berjalan sedikit menunduk agar wajahnya tidak terlihat. Aruna terus berjalan hingga dia melihat asisten pria yang tewas itu ada di lobi hotel sambil berbicara dengan ponselnya. Aruna panik dan segera berjalan dengan cepat untuk keluar dari hotel.

Sampai di depan hotel, Aruna tanpa berpikir panjang masuk ke dalam sebuah mobil berwarna hitam.

"Cepat jalan, Tuan." Ucapnya tanpa melihat isi didalam mobil.

Pria yang ada disamping Aruna duduk tenang sambil menatap diri Aruna yang berantakan. Bahkan supir yang duduk dibalik kemudi tidak menghiraukan perintah Aruna.

"Tunggu apa lagi, Tuan? Cepat jalankan mobilnya." Perintah Aruna dengan sedikit memaksa tanpa melihat sama sekali karena dia masih fokus memperhatikan asisten pria terbunuh itu yang kini ada di luar hotel dekat dengan mobil yang ditumpangi Aruna.

"Hmm!"

Suara itu membuat Aruna sadar kalau dirinya tidak sendirian di dalam mobil. Aruna dengan perlahan membalikkan badannya dan melihat suara siapa yang didengarnya.

Saat Aruna melihat ada sosok pria disampingnya, Aruna kembali kaget. "Maaf! Aku salah naik mobil."

Aruna berniat keluar dari mobil itu tapi dia melihat asisten pria hidung belang itu mendekatinya. Aruna kembali menutup pintu dan menyembunyikan wajahnya. Melihat situasi yang aneh ini, Calvin sudah paham jika wanita yang masuk ke dalam mobilnya sedang terlibat masalah.

Tok! Tok!

Asisten itu mengetuk kaca jendela milik Calvin. Aruna yang melihatnya menjadi ketakutan.

"Jangan buka! Jangan buka!" Minta Aruna sambil memohon kepada Calvin.

Supir Calvin sempat melirik ke arah spion menunggu perintah bosnya. Tapi Aruna terus memohon kepada Calvin sambil berlinang air mata. Calvin melihat ada ketakutan, panik dan juga cemas di mata Aruna.

"Aku mohon kepadamu, Tuan. Jangan buka jendelanya. Tolong aku! Aku tidak mau pria itu melihatku ada disini."

Saat Aruna memohon kepada Calvin, disanalah Calvin melihat pakaian Aruna dan juga tangannya terdapat noda darah. Calvin tahu ada sesuatu yang terjadi dengan wanita yang memohon kepadanya itu.

Calvin menggerakkan tangannya tapi Aruna langsung memegang tangan Calvin. "Aku mohon Tuan, jangan buka kaca jendelanya. Aku akan melakukan apa saja asal kamu mau membantuku."

Mendengar ucapan Aruna yang tulus kepadanya, Calvin menepis tangan Aruna dan mengambil sapu tangan dibalik jas yang dipakainya.

Calvin belum mengatakan apapun, dia masih membersihkan tangannya dari bekas pegangan tangan Aruna yang ada noda darah.

"Kamu mau melakukan apa saja?"

"Ya! Aku akan melakukan apa saja asal Tuan jangan membuka kaca jendela itu."

Senyuman mengembang di bibir Calvin. Dia terlihat seperti mendapatkan sebuah keberuntungan yang tepat malam ini.

"Baiklah! Aku akan membantumu."

"Terima kasih, Tuan."

Jari telunjuk Calvin terangkat dan mengarah kepada Aruna. "Semuanya tidak gratis, Nona.   Aku akan membantumu asal kamu mau mengikuti dan menerima syarat yang aku berikan. Bagaimana?"

"Syarat? Syarat apa?" Tanya Aruna kaget sekaligus tidak percaya jika ada orang yang membantu tanpa ketulusan hati.

"Aku akan mengatakannya jika kamu mengatakan setuju terlebih dahulu."

"Aku harus tahu apa syaratnya sebelum aku memutuskannya."

Mendengar Aruna mulai berargumen dengannya, Calvin menepuk pundak supirnya untuk segera membuka kaca jendela.

Baru beberapa senti kaca jendela terbuka, Aruna langsung panik dan mengatakan, "Baiklah! Baiklah! Aku setuju dengan semua syarat yang Tuan sampaikan. Tapi aku mohon tutup kembali kaca jendela itu."

Calvin kembali memberi kode dengan menggerakkan kepalanya agar supir segera keluar dan menemui pria yang sejak tadi mengetuk kaca jendela mobilnya.

"Aku sudah membantumu. Maka tidak ada kata mundur lagi. Aku akan mengatakan semua syarat yang ingin kamu tepati."

Dengan terpaksa Aruna menganggukkan kepala dengan pelan sambil melihat asisten pria hidung belang itu mulai menjauh dari mobil Calvin.

"Katakanlah! Aku akan menepati dan mengikuti syarat yang Tuan katakan."

Calvin tersenyum manis dan dia merasa sudah menemukan jalan keluar dari masalahnya sendiri. "Ayo jalan!" Memerintahkan supirnya untuk segera pergi dari sana.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status