Terpaksa Menikahi Pelayan

Terpaksa Menikahi Pelayan

Oleh:  Viraadee  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
38Bab
400Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Jahama menatap Tia yang merupakan menantunya dengan tatapan tidak suka. Dia lalu mengalihkannya pada Zafar anaknya. "Kau sudah membawa menantu untukku, tapi aku merasa tidak mendapatkan apapun dari itu," jelasnya. Zafar kaget dan mencoba mengalihkan pembicaraan karena tidak ingin menyakiti hati istrinya. "Bu, tolong bicaralah hal lain saja, itu tidak penting," katanya. "Apa yang tidak penting? Kau membawa seorang Tuan puteri ke rumah ini kan? Aku hanya bertanya sebenarnya apa yang kau bawa? Sebuah beban saja atau ada hal baiknya?" Menikah dengan Zafar adalah salah satu ujian hidup Tia. Bagaimana Tia menghadapi masalah hidupnya dengan mertua dan masalah lainnya selama menjadi istri Zafar? Ikuti terus keseruan kisah mereka ya!

Lihat lebih banyak
Terpaksa Menikahi Pelayan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Rich Mama
Lanjut dan semangat terus Kakak.... (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡
2024-01-13 20:34:18
0
38 Bab
Bab 1
“Tia Rhea Malavika, apa kau menerima pernikahanmu dengan Zafar Ishwar Nafian?”Laki-laki setengah tua yang diminta untuk menikahkan pasangan itu menegaskan pertanyaannya pada mempelai wanita. Perempuan yang dipanggil Tia itu pun terdiam cukup lama. “Aku menerimanya.” Akhirnya ucapan itu keluar dari mulutnya dengan pasrah.Zafar adalah pelayan di rumah keluarga besar Yardan, dan pernikahan antara dirinya dengan Tia anak majikannya itu terjadi karena jebakan yang dilakukan oleh Izora Nayantara saudara tiri Tia.Bagi Tia sendiri dia sudah kehilangan segalanya, tidak ada lagi yang ingin dia perjuangkan. Apapun yang terjadi padanya hari ini, semua seakan telah merampas habis kebahagiaan dan harapan hidupnya.'Setelah aku menemukan ibuku nanti, akan aku balaskan semua perlakuan tidak adil ini,' pikir Tia dan mulai menanamkan tekad itu di dalam hatinya.'Hari ini aku boleh kalah dan tidak memiliki apapun atau siapapun, tapi tunggulah. Hari dimana aku bisa bersama dengan ibuku, disaat itulah
Baca selengkapnya
Bab 2
“Apa kau bersedia tidur bersamaku di malam pertama kita?” tanya Zafar pada Tia, namun pertanyaan Zafar membuat Tia semakin membencinya.“Aku tidak ingin kau ada sini,” tolak Tia dengan tegas.Zafar hanya tersenyum mendengar dan melihat Tia memarahinya, saat Tia marah atau membencinya pun tetap terlihat cantik di mata Zafar dan membuat laki-laki itu semakin cinta padanya.Tia tidak tahu jika laki-laki itu sudah jatuh cinta padanya sejak pertama kali ia bekerja di rumah keluarga Tia. Hingga hari ini, dimana Zafar terpaksa harus menikahinya karena tuduhan dari Izora, Zafar tidak tahu harus senang atau sedih.“Kau ingin aku pergi dan tidur dimana Tia?” tanya Zafar dengan sabar.“Ini adalah kamarku dan aku sudah memberikan tempat tidurku untukmu, biarkan aku tidur di bawah,” pinta Zafar sambil membenarkan karpetnya.“Jadi kau ingin menunjukkan kekuasaanmu di rumah kecil ini?” Tia semakin kesal dan menatap Zafar dengan sangat marah. Zafar yang mendengar Tia mengatakan rumahnya kecil pun t
Baca selengkapnya
Bab 3
"Dimana Wanita itu?"Benar saja, sumber penyebab suara keributan di rumah Zafar adalah Izora yang datang dengan puncak kemarahannya ingin bertemu dengan Tia."Hei, siapa yang kau maksud ha? Kau memasuki rumah orang lain seperti seorang penjahat. Siapa yang kau cari?" tanya Jahama dengan emosi juga.Izora masuk ke rumah Zafar dengan membawa beberapa orang laki-laki yang akan membantunya. Orang-orang itu memeriksa setiap inci rumah Zafar karena tidak menemukan Tia."Katakan dimana kau menyembunyikan wanita itu?" tanya Izora pada Jahama."Wanita siapa?" tanya Jahama masih tidak mengerti, lalu ia pun berpikir sejenak. "Ah iyaaa, dia ada di kamarnya," ucap Jahama akhirnya menyadari siapa yang Izora maksud."Bicaralah yang benar, aku bukan Tuhan yang maha tahu segalanya." Jahama benar-benar kesal dengan tingkah perempuan itu. Izora tidak peduli lalu mencari Tia dan berjanji akan mendapatkan wanita itu dengan kemarahannya."Tiaa, keluar kau penjahat," teriak Izora dengan seluruh kemarahanny
Baca selengkapnya
Bab 4
"Apa kau ingin aku menghajarmu juga?” tanya Zafar lagi sambil melihat Izora yang mulai panik.“Setelah ini, baik kau maupun ibumu jangan pernah menyentuh Tia sedikitpun, jika kau berani menyentuhnya maka kau akan berhadapan denganku,” tegas Zafar memperingatkan Izora.Perempuan itu terpaksa harus meninggalkan Zafar dan tidak jadi membawa Tia.Setelah Izora pergi Zafar lalu mendekati Tia yang terduduk lemah. Lagi-lagi dia harus terluka dan menerima sikap buruk dari saudara tirinya.Bahkan kekerasan itu harus terjadi di rumah Zafar, sebagai seorang suami dia merasa gagal menjaga Tia. Mulai saat ini Zafar bertekad akan menjaga Tia dengan lebih baik lagi.“Tia,” panggilnya dengan lembut.Ingin rasanya Zafar mendekap wanita itu dan mengatakan padanya bahwa setelah ini tidak akan ada orang yang akan berbuat seperti ini lagi padanya.Laki-laki itu melihat wajah sendu Tia, perban yang menutupi luka Tia di keningnya pun saat ini sudah tidak ada, dia pikir semua ini karena Izora, gadis itu bahk
Baca selengkapnya
Bab 5
Hari ini Zafar mencoba membuat makanan sendiri di dapur. Zanira belum pulang dari kampus, sedangkan dia tidak ingin merepotkan ibunya. Tanpa sengaja Zafar menjatuhkan panci di dapur dan membuat Jahama terkejut mendengarnya.Perempuan itu lalu menuju ke dapur dan melihat Zafar di sana."Apa yang kau lakukan di sini Zafar?" Tanya Jahama."Emm, ibu, sebenarnya aku sangat lapar. Aku ingin membuat makanan–""Oh ya ampun, kenapa kau tidak meminta perempuan yang katanya adalah istrimu itu untuk membuatnya? Kenapa kau melakukan ini sendiri Zafar?" tanya Jahama merasa kesal pada Zafar dan tentu saja pada Tia.Jahama pikir Tia benar-benar pemalas dan tidak bisa melayani suaminya dengan baik."Ibu, aku bisa membuatnya sendiri," kata Zafar membela diri."Bagaimana kau akan membuatnya kalau kau saja menjatuhkan panci tidak bersalah ini? Pergilah, biar aku yang memasaknya untukmu," kata Jahama mengusir Zafar dari dapur."Ayo pergilah, bicaralah pada ayahmu di depan," pinta Jahamaa lagi.Zafar pun
Baca selengkapnya
Bab 6
“Zanira,” panggil Zafar sambil mengetuk pintu kamar perempuan itu dan masuk."Assalamualaikum.""Waalaikumussalam. Ada apa Kak?”Zafar pun lalu duduk di tepi ranjang adik kesayangannya itu sambil tersenyum.“Bagaimana kuliahmu? Apa semua berjalan dengan baik?” Zafar mencoba basa basi dengan Zanira adiknya.“Tentu saja, ada banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan dan sebenarnya aku hampir gila karena itu.”“Hahahaha, apa yang kau katakan? Kau adalah calon seorang dokter, bagaimana kau akan mengeluh seperti ini?”Zanira lalu terdiam, dia duduk di kursi belajarnya sambil memandangi semua buku-buku tebal miliknya. Gadis itu hanya memikirkan bagaimana dirinya akan melanjutkan pendidikannya sekarang? Zafar sudah kehilangan pekerjaanya dan sekarang dia juga harus bertanggung jawab pada istrinya. Sebenarnya Zafar dan Zanira masih memiliki satu orang saudara lagi, namanya adalah Tarfan. Sayangnya laki-laki itu tidak tinggal di rumah ini. Tarfan memilih untuk menikmati hidupnya di luar kota
Baca selengkapnya
Bab 7
"Katakan pada adikmu tidak perlu mengasihaniku juga."Zafar sudah tidak heran dengan penolakan Tia, dia hampir setiap saat selalu mendengarkan itu dan sekarang sudah tidak kaget lagi."Zanira tidak mengasihanimu Tia, dia hanya meminjamkan ini untukmu. Setelah aku mendapatkan pekerjaan nanti, aku akan membelikan pakaian untukmu," ucap Zafar menjelaskan."Apapun alasannya, aku menolak menerima itu darinya." Tia tetap menolaknya dengan keras kepala.Zafar hanya bisa menghela nafas pelan. "Kau boleh marah pada hidupmu Tia, tapi Zanira tidak bersalah, dia tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti ini darimu. Sekarang gantilah bajumu dan hargai orang yang masih peduli padamu," kata Zafar sambil meletakkan pakaian milik Zanira di samping Tia. Zafar lalu memandangi Tia. Berharap bisa meluluhkan hati wanita itu. "Cobalah untuk mengerti Tia, aku sudah mencabut laporanku pada polisi dan membuat ibu serta saudara tirimu itu berjanji tidak akan berbuat kekerasan lagi padamu. Kau harus melupakan
Baca selengkapnya
Bab 8
Tia menunggu Zafar pulang hingga larut malam. Dia tidak habis pikir kemana Zafar pergi dan tidak kembali bahkan ini sudah sangat malam.Meskipun Tia sudah merasa lelah menunggunya, dia tetap akan menunggu hingga laki-laki itu kembali.Sampai akhirnya, Zafar kembali dan membuka pintu kamarnya dengan hati-hati. Tia lalu bersemangat untuk bicara padanya."Tia," panggil Zafar begitu melihat wanita yang ia cintai itu belum tertidur."Kenapa kau belum tidur juga?" tanyanya."Aku menunggumu Zafar."Ada sedikit rasa senang dan membuat hati Zafar sedikit berbunga bunga mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Tia. Ia merasa seakan-akan kata-kata itu merefleksikan Tia yang mencintainya dan menunggu dirinya sebagai suaminya."Tia kau tidak perlu menungguku, ini sudah larut malam, harusnya kau tidur lebih awal.""Aku memang tidak perlu menunggumu Zafar. Tapi aku perlu bicara hal penting padamu," tegas Tia tidak ingin membuat Zafar berharap padanya.Seketika rasa sedikit senang yang hinggap di ha
Baca selengkapnya
Bab 9
"Siapa yang menyuruhmu untuk menyentuhku? Atau siapa yang memberimu izin untuk melakukan itu Zafar?" "Hanya karena aku memberimu kesempatan untuk mengobatiku waktu itu, bukan berarti sekarang kau bebas untuk menyentuh diriku," tegas Tia lagi.Dia merasa Zafar sudah melewati batasannya dan merendahkan dirinya."Tia, aku hanya tidak ingin kau tidur dalam keadaan seperti itu. Kau pasti akan sakit dan-""Bahkan kau sampai harus mengatur posisi tidurku Zafar? Apa yang kau pikirkan? Apa kau merasa telah memiliki diriku sepenuhnya dan dapat mengatur semua hidupku?""Jangan salah paham Tia, jika kau terus tidur dalam keadaan salah tubuhmu pasti akan sakit semua.""Apakah sebuah kenyamanan itu adalah kesalahan? Seperti apapun posisi tidurku jika aku merasa nyaman dengan itu, kenapa kau harus mengaturku?"Zafar hanya terdiam lemah mendengar itu. Andai saja Tia bukan wanita yang ia cintai dia tidak akan menanggapinya dan mengalah dalam menghadapinya."Kau tidak tahu Zafar. Saat aku tidur dengan
Baca selengkapnya
Bab 10
"Jahama, sudah hentikan. Kau memang benar-benar tidak tahu malu dengan mengatakan semua itu," tutur Kamal memarahi istrinya.Kamal sudah lelah mengingatkan Jahama, namun wanita itu selalu saja mengulanginya. "Zanira, kau hubungi dokter untuk datang kemari," suruh Kamal pada Zanira. Perempuan itu segera menurut apa yang ayahkan katakan.Zafar masih sangat khawatir pada Tia, dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika sampai terjadi apa-apa pada Tia.Tidak lama kemudian dokter yang dipanggil pun datang. Jahama masih tidak suka dengan semua ini.Dia sibuk membereskan dapur dan tidak ingin mengetahui apa yang terjadi."Jahama, kenapa kau bersikap seperti ini?" tanya kamal mencoba bicara baik-baik pada istrinya.Perempuan itu menghentikan pekerjaannya dan menatap suaminya."Harusnya aku yang bertanya padamu kenapa kau juga ikut membelanya? Dan tidak peduli pada kondisi kita.""Karena dia adalah menantu kita Jahama-""Kita kau bilang? Aku tidak menerima jenis menantu yang seperti itu, wa
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status