Mantanku Seorang ASN

Mantanku Seorang ASN

Oleh:  Yuwen aqsa  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
33 Peringkat
55Bab
22.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Anggrek Wuriastuti, wanita berusia 23 tahun dan seorang karyawan pabrik. Bagus Ifan Riyadi, lelaki berusia 30 tahun, bekerja di kantor pertanian dengan status ASN. Mawar Winaristianti, wanita berusia 21 tahun, seorang pengangguran yang penuh mimpi. Minikahi seorang lelaki yang sudah mempunyai pekerjaan tetap adalah impian semua wanita, termasuk Wuri. Namun, bagaimana jika ternyata rupamu tak secantik gadis lain yang ternyata tinggal dalam satu atap bersama dengan kamu dan suami? ** Follow akun ig-ku, @aqsayuwen

Lihat lebih banyak
Mantanku Seorang ASN Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Yetti Indri
ak suka karyamu kak
2024-02-28 17:20:17
0
user avatar
rina chiolly
koin lagi lanjut
2023-09-01 04:35:37
0
user avatar
Bunda Aiu
selalu menanti karya2nya yuwen aqsa
2023-02-13 16:01:12
2
default avatar
Amanda Olin
Ga sabar baca lanjutannya. Cuma novel ini dan Istri Pilihan sang Pewarisnya Kak Qeqe yang aku tunggu-tunggu.
2023-02-09 12:09:41
2
user avatar
Asri Aliyah
kok updatenya gak secepat cerita angkasa ya...
2023-02-07 14:48:02
1
user avatar
Barra
Fan.....emang Wuri ATM mu
2023-01-31 20:30:50
0
user avatar
Etih Istikomah
selalu mengkeren cerita kak yuwen mah ...️
2023-01-25 02:12:15
0
user avatar
Siti Maimunah
saya suka cerita nya bagus
2023-01-23 16:07:13
0
user avatar
Rina Rosawati
cerita nya seru
2023-01-23 06:37:12
0
user avatar
Tiah
aq suka aq suka
2023-01-23 01:24:55
0
user avatar
Tiara Tiara
cerita seru yg menguras emosi ...... , harus baca ......️
2023-01-22 22:55:58
0
user avatar
Tiyati Sabari
cerita versi kenyataan , atiku ikut tersentuh dan sakit hati baget
2023-01-21 14:52:44
0
user avatar
Siska Malesi
keren Habi lah ini ceritanya,konflik nya bagus, lucu kocak banget.. menghibur banget
2023-01-20 18:29:37
0
user avatar
Barra
Irfan sinting......saudaraan sama Iklan
2023-01-18 20:10:00
0
user avatar
Ernhy Ahza II
ifan dan Wina sprtinya harus diberikan karma yg sngat kejam shingga mreka tau dri
2023-01-17 21:20:31
1
  • 1
  • 2
  • 3
55 Bab
Eps 1
“Eh, tumben pulang jalan kaki, Wur,” sapa mbak Yuyun, tetangga yang rumahnya tepat ada di samping rumah Wuri. Wuri tersenyum ramah. “Motorku bannya bocor, mbak. Tadi sekalian aku tinggal di bengkelnya Bang Andre.” “Oalah, tadi pulang bareng Siti?” “Iya, bareng dia. Masuk dulu ya, mbak. Gerah banget pengen cepet-cepet mandi.” Pamit Wuri, buru-buru membuka pagar rumahnya. Wuri tersenyum melihat mobil milik suami yang tentu saja ada di garasi rumah, tepat ada di samping motor Wina; adik kandungnya. Santai Wuri memutar knop pintu, tapi ternyata nggak bisa, pintunya dikunci. Wuri mengambil kunci pintu yang selalu ia bawa. Ada sesuatu yang janggal muncul dari dalam hati. di rumah ada orang, tapi kenapa pintunya harus dikunci? Begitu pintu dibuka, Wuri melangkah pelan masuk ke dalam rumah. “Makin montok kamu, yaang.” Langkah kaki Wuri terhenti saat sebuah suara itu ia dengar dari dalam kamar adiknya. Dan dia sangat hafal siapa pemilik suara barusan. “Tiap hari kan dicoel-coel terus sa
Baca selengkapnya
Eps 2
Kedua mata Ifan melebar mendengar kata cerai yang keluar dari bibir Wuri. Ya, Wuri dan Wina memang kakak beradik, tetapi Wina memiliki body yang lebih bagus dan menantang dari pada Wuri. Wina juga sangat pintar merawat diri dari pada Wuri yang hampir tak pernah ada waktu untuk sekedar bersolek di depan cermin.Ifan mencekal lengan Wuri. “Jangan pernah katakan cerai, Wur. Aku nggak akan menceraikanmu.”Wuri tertawa disela tangis, sampai air mata terasa semakin deras mendengar penolakan Ifan. “Jangan egois, mas. Aku paling benci dengan pengkhianatan. Dan sekarang aku telah merasakan itu.”Wajah Ifan melemah, terlihat paling bersalah. “Maafkan aku, Wur. Sungguh, aku khilaf. Aku tak mencintai Wina, aku mencintaimu.” Ngakunya lirih.Wuri menutup wajah dengan kedua telapak tangan, mengusap air mata yang membuat wajah menjadi basah. Bayangan setiap kali dia pulang kerja dalam keadaan lelah. Lalu selalu menemukan suaminya yang baru saja selesai mandi. Begitu juga dengan adiknya yang rambutnya
Baca selengkapnya
Eps 3
Bagus Ifan Riyadi, lelaki berumur 30 tahun yang sudah memiliki pekerjaan tetap. Dia adalah seorang pegawai di kantor pertanian dengan status ASN. Ifan memang bukan lelaki yang pintar, tetapi dia sangat rajin bekerja dan cukup teliti dalam pekerjaan. Keberuntungan yang begitu bagus bisa mencapai di titik sekarang ini. Untuk kehidupannya yang di kampung, gaji yang ia peroleh sudah tergolong cukup besar dan sangat mampu menghidupi istrinya. Apa lagi mereka ini belum memiliki momongan. Hanya saja gaji Ifan sudah terpotong cicilan di bank dan cicilan mobilnya setiap bulan. Jadilah dia hanya menerima sedikit saja. Namun, karna dia masih ingat dengan tanggung jawabnya sebagai seorang lelaki, Ifan selalu memberikan sisa gaji itu ke Wuri, seluruhnya. Tapi dia tetap minta ke Wuri soal mengisi bensin dan beli kuota hape. Urusan bayar listrik, makan sehari-hari, tentu Wuri yang menanggungnya. Awalnya memang semua baik-baik saja. Ifan sangat menyayangi Wuri, mencintai istrinya yang memang sangat
Baca selengkapnya
Eps 4
Anggrek Wuriastuti, wanita berusia 23 tahun lebih beberapa bulan. Dia menikah diusia 21 tahun kurang beberapa bulan. Memilih lelaki bernama Ifan sebagai pendamping hidup, sandaran dan tumpuan hidupnya. Harapan seseorang saat menikah adalah bisa bersama selamanya, sampai menua, sampai hembusan nafas yang terakhir. Menapaki langkah menuju mimpi bersama dan bahagia bersama. Tidak pernah ada dalam bayangan Wuri tentang kesedihan, apa lagi pengkhianatan. Kedua orang tuanya adalah gambaran pasangan romantis dan bahagia. Jadi di dalam bayangan Wuri, sakit hati di dalam pernikahan itu sama sekali nggak ada. Melihat suami memegang tangan wanita lain, atau melihat nota belanjaan suami yang membelikan hadiah mantan pacarnya. Cckk, itu sakitnya belum seberapa. Wuri bahkan mendengar obrolan mesum suami dengan adik kandungnya. Adik kandung yang menjadi satu-satunya keluarga di dunia ini. Bukan hanya obrolan saja, tetapi menyimak pergulatan mereka berdua di rumahnya. Wuri bukan wanita polos, dia ju
Baca selengkapnya
Eps 5
“Kost’annya ternyata udah penuh, Wur. Dua kamar itu udah di De-Pe sama orang. Mereka mulai nempati tiga hri lagi.” Dara menjelaskan hal yang sama seperti chat yang tadi pagi ia kirim ke nomor Wuri, Cuma emang belum dibaca sama yang punya nomor. Bibir Wuri melengkung ke bawah, patah harapan pastinya. Padahal udah sangat berharap kalau malam nanti dia bisa tidur di kost biar nggak liat muka suami dan adiknya. “Kenapa mau kost? Rumahmu jaraknya nggak begitu jauh.” Hani, teman yang ada dalam satu line ikut menimbrung. Siti yang juga nggak tau masalahnya, memilih diam. Dari teriakan suami Wuri pas dia menghampiri tadi, sudah cukup menunjukkan jika rumah tangga Wuri enggak baik-baik saja. “Uumm, nggak apa-apa sih. Lagi capek motoran aja. Pen yang praktis gitu, jalan kaki aja ke pabriknya.” Wuri nyengir, menunjukkan ke teman-temannya jika dia baik-baik saja. Semua mulai sibuk membersihkan mesin jahit dengan obrolan-obrolan ringan. Wuri sedikit mendekatkan tubuh ke Dara yang duduk tepat d
Baca selengkapnya
Eps 6
Wuri menghela nafas begitu motornya berhenti di halaman rumah. Tatapannya langsung tertuju ke arah garasi yang sudah pasti ada mobil dan motor milik dua orang keluarga yang menghuni rumah ini. Belum melihat wajah kedua orang di dalam sana, tapi keadaan dalam dada sana sudah seperti teremas. Sungguh, sakitnya seperti tak bisa hilang. “Wur, dari siang aku chat kamu, tapi nggak kamu baca.” Di ambang pintu sana Ifan muncul dan menyambut Wuri dengan sebuah curhatan. Wuri tak mengatakan apa pun. Dia melangkah masuk setelah Ifan memberinya jalan. Sempat saling beradu pandang dengan Wina, tapi hanya sebentar karna Wuri segera mengalihkan tatapan. Bayangan kejadian kemarin itu benar-benar nggak bisa hilang dari kepala Wuri. Bisa saja kan, mereka berdua tadi juga melakukan itu saat Wuri belum pulang. Aah, sudah lah, memang pilihan terbaik adalah mengalah saja. Toh, lelaki nggak Cuma Ifan saja. Ifan mengulurkan amplop cokelat ke Wuri. “Uang bulanannya.” “Enam ratus ribu, kan, mas?” tebak Wuri
Baca selengkapnya
Eps 7
Mendengar kalimat yang keluar dari mulut suami, Wuri mengepalkan tangan. Dia sampai membuka sedikit mulut untuk meredamkan rasa sesak di dada yang seperti akan membunuhnya.Andai saja Ifan berselingkuh bukan dengan keluarganya, bukan dengan satu-satunya orang yang dia pedulikan sejak dulu, Wuri akan membuat perhitungan. Mungkin dia sudah memukul, menjambak, memaki dan menyebarkan aib ini agar semua orang tau jika dia sedang terluka, dia dikhianati. Namun, dia memikirkan Wina, keluarganya, adik kandungnya. Aib Wina, sama saja juga aibnya.Wuri meneguk ludah lebih dulu, lalu menatap Ifan dan Wina yang menunggu kata darinya. “Memiliki dua istri itu enggak mudah. Jika menurutmu kamu sudah adil, tetapi tidak bagi kedua istrimu. Tetap saja akan melukai hati keduanya. Lalu kamu semakin berdosa karna tidak adil dalam hal apa pun.”“Aku yakin, Wur, pasti aku bisa adil untuk kamu dan Wina. Aku janji.” Ifan berucap dengan lantang, sangat meyakinkan.Wuri sampai beringsut untuk bisa melihat wajah
Baca selengkapnya
Eps 8
Wuri menghentikan motor di garasi tempat kostnya. Turun menjinjing tas besar tanpa melepaskan helm. Sempat mengulas senyum saat melewati kamar seorang wanita yang sedang duduk di ambang pintu, lagi ngobrol sama kamar sebelahnya yang jemur baju.“Pake kamar pojok, mbak?” tanya si embak yang berambut sebahu.Wuri mengangguk. “Iya, mbak. Nomor 15.”“Wahh, penuh juga akhirnya kost sini. Semoga betah, mbak. Bu Mah baik kok.” Embak yang lagi jemur baju menyahuti.“Aamiin, semoga.” Wuri mengulurkan tangan. “Aku Wuri, mbak.”“Rika.” Yang lagi jemur baju menjabat tangan Wuri.“Aku Erna. Kamu … uumm, kuliah atau kerja?” tanya wanita berambut sebahu ini yang ternyata bernama Erna.“Aku kerja di pabrik garmen.”“Pabrik garmen yang di sesudah lampu merah itu?” tanya Rika, memastikan.Wuri mengangguk saja, masih dengan bibir yang setia tersenyum.“Ambil kostnya kok jauh?” kembali Rika yang terlihat antusias.“Yang dekat udah penuh sih, mbak. Ada yang kosong, tapi nggak cocok lah sama harganya. Lebi
Baca selengkapnya
Eps 9. Ifan
isinya cuma ada Ifan sama Wina yah.**“Gimana, Mas, diangkat nggak sama mbak Kak Wuri?” tanya Wina yang punggungnya menyadar di sandaran ranjang.Ifan menghela nafas, lalu menggelengkan kepala sembari menarik ponsel dari kuping. Jarinya menekan lagi tanda telpon di pojok bagian atas, lalu kembali pula dia menempelkannya ke kuping.“Assh!” Ifan mendesah kesal ketika nomor Wuri tak lagi bisa dihubungi.“Sudah lah, Mas. Aku yakin kak Wuri baik-baik saja.” suara Wina terdengar begitu tenang, lebih tepatnya sih nggak peduli. “Mas, perutku nggak enak banget lho rasanya,” rengek Wina untuk yang kesekian kali.“Mas, iihh, malah diem aja!” Wina memukul punggung Ifan.Ifan jadi mendesah, menoleh menatap wanita berstatus adik iparnya. “Kenapa sih, Win. Aku lagi pusing mikirin Wuri. Dia pergi dari rumah lho, sekarang dia ada di mana coba? Kamu nggak ada simpati-simpatinya sama kakak sendiri? Padahal dia sudah menghidupi kamu sejak ornag tua kalian nggak ada lho. Aneh kamu ini.”Kedua mata Wina j
Baca selengkapnya
Eps 10. Ifan mencari Wuri
Wuri keluar dari kamar kost sudah rapi dengan seragam baju pabrik yang trlapisi jaket. Sengaja banget berangkat agak awal karna mau nyari sarapan di pinggir jalan.“Lailahailallah!” seru Wuri saat hampir menabrak Taka yang baru keluar dari kamar sebelahnya. Dia melirik Taka yang terlihat santai banget dengan tangan mengusap dada.Taka mengedipkan satu mata dengan tangan yang mengcak rambut. Cipratan air dari rambutnya yang sedikit panjang membuat kesan berbeda. Kulit putih, wajahnya pun nggak jelek, malah bisa dibilang cukup tampan untuk menjadi gandengan. Cckk, kalau di Wuri yang selingkuhan. Kan si Wuri statusnya istri orang.Wuri mencibir, tak mempedulikan itu, dia menuju ke arah tangga dengan satu tangan yang menenteng helm.“Mbak, ntar nggak usah lembur ya,” pinta taka, tangannya menyampirkan handuk basah ke jemuran yang ada di batas balkon.Wuri tak membalas, hanya berdecak dan memilih melanjutkan menuruni anak tangga.“Ntar malam kencan sama gue, mbak.” Bisik Taka, mengejar lan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status