Foto Karma Akabane

Mahasiswi gatal menganggu suamiku. Kukirimkan karangan bunga di acara wisuda untuk mempermalukannya! Buat apa sekolah tinggi kalau ujungnya cuma jadi pelakor!

“No Jason!I cannot stand in as your brother’s bride ! What happens to our engagement?” Aliyah shrieked after her long college sweetheart asked that she stands in as his brother’s bride till he finds the real bride. “Nothing Aliyah, Nothing can come between our love, i just need you to help save the face of my family, id be back with the bride before the wedding proceeds “ he lied and successfully manipulated love struck Aliyah. Little did she know her close to perfect lifestyle is about to become a nightmare. Time is speeding and the real bride is yet to be found, now, Aliyah has to stick to the script and play the role of Kelan Donald's bride who happens to be in coma. Soon she found some shocking truth that left her world crumbling down What happens when Aliyah finds out there was no initial bride, everything was a charade and pre-planned by her college sweetheart, Jason? What happens when she realizes the man she was lured to marry is actually in coma? And why will Jason do that to her?

Rania Agista harus rela meninggalkan kampung halaman saat ia tengah berbadan dua. Kejadian itu bermula saat Rania menghadiri acara ulang tahun sahabatnya. Awal petaka terjadi saat Rania dibawa Andra-kekasih sekaligus kakak dari sahabatnya-dalam keadaan tertidur pulas karena obat tidur yang dimasukkan Sinta, sahabatnya. Rania dinyatakan hamil, tetapi Andra tidak mau bertanggungjawab. Akhirnya Rania pergi bersama janin dalam kandungannya. Rania kembali saat anaknya sudah berusia tiga belas tahun. Kampung halamannya menjadi gaduh karena anak Rania begitu mirip dengan kepala desa mereka. Tuhan memang Maha Adil. Rania tidak perlu membalas, tetapi Tuhan tunjukkan segalanya. Karir Andra hancur, kehidupan Sinta berantakan. Karma dibayar tunai.

I died on the day I was supposed to marry Ryan Wolfe. When I didn’t show up on time, he angrily married his childhood sweetheart, Lorelei Floyd, instead, and publicly announced, “Alexis Harding cheated before our wedding and called it off herself!” The rumors crushed my mother, and she died from a heart attack right then and there. But Ryan seemed to have forgotten that he, in a fit of rage to defend Lorelei, slashed my arm and locked me in a basement for ten whole days. I begged him and pleaded for mercy, but all I got was his cold reply. “You’ll stay here for a while, so you can fully understand the pain you caused Lorelei. And maybe, just maybe, it’ll rid you of your wicked thoughts.” When he found my corpse, ravaged by maggots, he lost his mind.

Kepercayaanku ternodai dengan perselingkuhan suamiku dengan lawan mainnya dalam sinetron striping yang belakangan ini tengah booming dan dielu-elukan oleh kaum emak-emak di negeri ini. Aku bukan wanita bodoh yang akan diam saja setelah dikhianati, tentunya dia harus menerima konsekuensi atas pilihan yang salah itu. Bukan aku yang akan membalasnya, tapi apa yang dia tabur biar dia semai sendiri resikonya. Biarkan takdir yang bekerja, kita lihat apakah dia masih bisa bertahan dalam kedudukannya yang sedang naik ke daun, atau akan dengan cepat jatuh dengan semua perbuatannya? Baca kisah selengkapnya sekarang juga.

Tiga hari setelah satu bulanan anakku, suamiku, Raka, mengatakan bahwa dia harus melakukan perjalanan dinas. Dia meninggalkanku, membuatku menjaga anak kami sendirian. Tiga hari kemudian, aku baru sampai rumah sakit dan melihat teman masa kecil suamiku yang bernama Indah mengunggah foto keluarga. Dia juga menambahkan tulisan di bawah foto yang dia unggah. "Foto liburan bahagia kami bertiga sekeluarga." Aku terkejut saat melihat Raka tersenyum lebar dalam foto itu, jadi aku menuliskan komentar tanda tanya. Dalam hitungan detik, Raka menelepon dengan nada menuduh. "Dia ibu tunggal, aku merasa kasihan karena nggak ada laki-laki yang menjaganya. Aku cuma nemenin dia foto saja, kenapa reaksimu berlebihan sekali?" Malamnya, Indah kembali memamerkan foto kalung emas. "Setelah mengambil foto keluarga, dia maksa ngasih aku kalung emas." Aku tahu bahwa Raka membeli ini agar Indah tidak marah. Namun, kali ini aku berniat meninggalkannya.

Suami Pelitku semakin menjadi-jadi. Dia bahkan tidak peduli dengan apa yang terjadi padaku. Setelah akhirnya aku menyerah dengan semua sikapnya, aku memutuskan untuk membalaskan semua dendamku selama ini. Aku tidak terima dengan semua yang sudah dia lakukan. Dia akan merasakan akibatnya!

When my fiance's student argued with me, she knocked over a gas cylinder and caused an explosion. As the fire spread, my fiancé rushed into the lab wearing a gas mask. However, his priority was to carry his student to safety. As he left, he said, "Wait for the rescue team! A teacher should treat their students like how a parent treats their children. If something happens to Amanda, you don't deserve to be a teacher!" In the end, I inhaled too much toxic gas and died, never having waited long enough for the rescue team to arrive. Since I was the only one who had mastered the core data of the lab, no one could take my place. This meant that five years of hard work in the lab were destroyed, and Astran University was kicked out of a global research project. Later, William, the once esteemed professor of Astran University, became a pariah—someone whom everyone scorned and reviled.

Sinopsis "Uma!" seruku lantang, memanggil nama mantan istriku yang nampak tergesa-gesa itu. Uma berhenti sejenak, dan menoleh kearahku. "Maaf, ada yang bisa saya bantu?" ucapnya formal. Seolah kami tidak pernah saling kenal. "Apa kabarmu?" tanyaku basa-basi. "Oh, baik, saya baik-baik saja," jawabnya canggung. Tatap matanya datar, tak ada keramahan di sana. "Anak-anak ---" Belum sempat kuselesaikan ucapanku, Uma sudah memotongnya. "Maaf saya buru-buru, Pak. Ada pasien yang mengalami pendarahan, yang harus segera mendapat tindakan." Uma segera berlalu dan meninggalkan aku begitu saja. Uma pasti malas menjawab pertanyaan basa basiku, karena setelah bercerai, kami benar-benar putus komunikasi. Tak ada lagi nafkah untuk anak-anak, atau perhatian sebagai ayah. Bahkan sekedar bertanya kabaar pun, tak pernah kulakukan. Aku sudah menelantarkan mereka. Melihat Uma yang sekarang membuatku dilanda penyesalan. Wanita yang dulu rela meninggalkan profesinya demi sepenuhnya mengabdi kepada-ku itu, kini bertransformasi menjadi wanita karier yang sukses. Tak ada lagi wanita lemah yang hanya bisa menangis saat kubentak, yang ada wanita berwibawa yang membuat lawan bicaranya bersikap hormat. Dulu kutinggalkan dia dalam keadaan hamil tua anak kedua kami. Bahkan saat melahirkan aku tak menemaninya. Apa kabar anakku sekarang? Seperti apa rupanya? Jujur aku penasaran, sejak dia lahir aku tak pernah menengoknya. Ingin rasanya aku menjumpai dan memeluk mereka bertiga, melampiaskan rindu yang tiba-tiba hadir. Akankah mereka bisa memaafkan dan menerimaku? Penyesalan itu kian menyiksa, mana kala pernikahan ketigaku tak bahagia. Apakah ini karma, karena telah menelantarkan Uma dan anak-anakku? Sejak bercerai dengan Uma, aku tak pernah menemukan wanita sebaik dia. Andai waktu bisa diulang, aku ingin tetap bersama.

My mentally impaired brother married a young, beautiful woman. She was a college graduate, kind and sensible. In just three years, she already had three kids.  My dad couldn’t stop smiling, always boasting to everyone about what a great daughter-in-law he had. However, I knew the truth. Every night, she would quietly sneak into my bed.