Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
Terpaksa Menjadi Istri Kedua, Ternyata Suamiku Mencintaiku

Terpaksa Menjadi Istri Kedua, Ternyata Suamiku Mencintaiku

“Ayoo bangun, Sayangku,” Angga mencoba lagi, kali ini mencubit hidungku gemas. Aku membuka mata sedikit, memohon. “Mas, aku masih capek dan lemas banget. Kamu duluan aja.” Angga tertawa pelan, tawa yang membuatku ingin meninjunya sekaligus menciumnya. “Loh, kan seharusnya yang kecapekan itu aku, sayang?” godanya, matanya penuh ejekan jenaka. Mataku langsung terbuka lebar. Aku mendorong pelan wajahnya. “Enak saja kamu, ya, kalau ngomong!” Angga tertawa puas. Ia mencium bibirku singkat, sebuah sentuhan pagi yang membuat jantungku berdesir. “Yasudah, kamu tidur lagi sebentar. Aku mandi duluan, Muachhh…” Setelah mandi, kami berdua berdiri berdampingan. Keintiman semalam mengubah segalanya. Gerakan sholat Subuh kami terasa lebih sakral, diimami oleh pria yang telah memeluk jiwaku dan ragaku. Selesai berdoa, aku langsung ingin merebahkan diri lagi. Rasa lelah itu sungguh nyata. Namun, Angga menahan lenganku. “Kamu mau ke mana, Sayang?” tanyanya lembut, tangannya masih memegang tasbih. “Aku mau tidur lagi, Mas. Masih capek dan ngantuk banget,” jawabku dengan mata sayu, tanpa malu mengakui kelemahanku. Angga tersenyum teduh. “Sini, kamu tidur di sini saja. Temani aku berdzikir.” Ia menepuk pahanya yang kini tertutup sarung, mengisyaratkan tempat peristirahatan. Aku menurut. Aku merebahkan diri di pangkuannya, wangi sabun dan parfumnya menyelimutiku. Aku menutup mata, dan suaraku Angga yang merdu melantunkan dzikir menjadi ninabobo paling menenangkan. Angga menatapku yang terlelap, mukena masih menutupi kepalaku, dan damai di wajahku. Hatinya melunak, dipenuhi gelombang emosi yang tak pernah ia rasakan bersama Angel. Angel selalu sulit diajak sholat, selalu menuntut, selalu membuat drama. Putri berbeda. Dia penurut, sederhana, dan kecantikannya bukan hanya di luar, tetapi di dalam hatinya. Angga menarik napas dalam. Ya Allah, terima kasih Engkau telah menjadikan dia sebagai Istriku. Aku sungguh benar-benar mencintainya, batin Angga, sebuah pengakuan yang melegakan sekaligus menakutkan. Semoga dia adalah istri yang bisa membantuku untuk ke surga/Mu nanti, Ya Allah. Aamiin. Angga menunduk, mencium keningku
Romansa
211 DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Kesendirian

Kesendirian

Refiani Siburian
Di suatu kota ada seorang gadis yang cantik, kuat, dan pemberani. Dia hidup sebatang kara di kota tersebut, dan dia menghadapi banyak rintangan hidup juga pemendam rasa terhadap seseorang. Seiring berjalannya waktu dia menemukan suatu hal aneh di kota tersebut. Mimpi-mimpinya harus bisa tercapai dan dia memiliki tekad yang kuat. Tapi yang anehnya, dia tidak mudah berbaur dengan yang lainnya. Dia suka menyendiri dan suka pergi ke suatu tempat dengan sendiri juga tanpa ada teman. Karena kesendirian membuat dia nyaman tanpa menggangu kehidupan orang lain. Tapi hal ini tidak baik dengan dirinya sendiri. Tapi dia berargumen masa bodoh dan cuek sekali pada kehidupan sekitar. Dia suka menyendiri dan mandiri melakukan tentang hal apapun itu. Baginya perjuangan itu harus dan dia tidak mau di repotkan dan jika ada minta pertolongan dia langsung segera untuk menolong. Dia memiliki jiwa seni yang tinggi juga rasa kepedulian yang tinggi. Dia cuek karena menggangap suatu hal tidak penting baginya untuk itu dia melakukan semuanya sendiri. Dia sudah terbiasa dalam menghadapi hidup yang rumit, dan hal ini membuat dia bisa bertahan, untuk mencapai hal itu memang tidak mudah, harus optimis dan bekerja secara cerdas juga tetap berserah padaNya. Dia yakin semua hal yang dia lakukan adalah untuk membuat dia belajar memaknai hidup juga dia tidak pernah mengeluh, dan tetap bersyukur. Dia di besarkan di keluarga yang sangat sederhana dan hanya memiliki seorang Ibu yang baik hati dan memiliki sifat kerja keras dan sama dengan dirinya sendiri. Dia sudah menyelesaikan sekolah di perguruan swasta terbaik selama 4 tahun dan kini meranjak untuk merantau kembali ke negeri orang untuk meningkatkan hidupnya dan membuat ibunda tercinta bangga terhadap dirinya. Dia seorang gadis berumur 25 tahun, dan hobi menulis juga memasak. Berkarya dan selalu berkarya adalah impian terbesarnya. Karena berkarya membuat dia bisa menginspirasi semua orang termasuk bagi keluarganya sendiri.
Historical
101.8K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Jejak Luka, Jejak Cinta

Jejak Luka, Jejak Cinta

Arsya Asyanti, seorang ibu muda berusia 28 tahun yang menjalani hidup sederhana bersama suaminya Bima Pradipta dan putri semata wayangnya, Reysa yang baru berusia 4 tahun. Arsya percaya bahwa rumah tangganya adalah segalanya—sebuah pelabuhan tempat hati dan cinta bertumbuh. Arsya mengorbankan karier dan impian masa mudanya demi menjadi ibu rumah tangga yang baik. Bima, yang bekerja di sebuah perusahaan properti, tampak seperti suami idaman, pekerja keras, dan penyayang. Namun, kebahagiaan itu ternyata hanyalah ilusi. Semua mulai berubah ketika Bima mendapatkan promosi. Ia semakin sering pulang larut malam dengan alasan pekerjaan. Arsya mulai curiga, namun menepisnya tak ingin berburuk sangka. Tapi kecurigaan itu akhirnya menjadi kenyataan pahit ketika ia memergoki Bima berselingkuh dengan wanita yang merupakan sahabat Arsya sejak SMA. Pengkhianatan itu menghancurkan dunianya, ditambah Bima mengatakan Arsya tidak lagi menarik dan merasa Arsya hanyalah bebannya, untuk membela dirinya. Perceraian membuat Arsya harus meninggalkan rumah dan anaknya. Setiap malamnya dilalui dengan air mata, memeluk baju kecil Reysa yang tertinggal. Namun penderitaannya belum berakhir. Beberapa bulan kemudian, kabar tragis datang padanya, Reysa, putri tunggalnya meninggal dunia. Arsya nyaris tak mampu bernapas saat menerima berita itu. Arsya hanya bisa menjerit histeris di depan jasad putrinya yang terdapat banyak luka lebam. ia tahu bahwa Bima dan Resalah pelakunya. Arsya benar-benar hancur, tidak ada lagi kehidupan dalam dirinya, hanya kehampaan, kebencian, dan dendam. Tapi pada saat terendah dalam hidupnya, semesta mempertemukannya dengan seorang pria bernama Yasa Wiranata seorang pewaris perusahan properti tempat Bima bekerja. Pertemuan keduanya membuat Arsya memiliki dorongan untuk terus hidup. Yasa tak menawarkan simpati, tetapi kejujuran dan dorongan untuk bangkit. “Reysa tak akan ingin ibunya hancur seperti ini,” kalimat itulah yang mampu membuat Arsya bangkit dan memiliki keinginan untuk melanjutkan hidupnya. Sedikit demi sedikit, Arsya mulai membenahi hidupnya. Ia belajar berusaha bangkit dari keterpurukannya. Ia akan mengandalkan dirinya untuk membalaskan dendam putrinya.
Rumah Tangga
10370 DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
1
...
383940414243
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status