Harga Test Pack Sensitif

Beberapa orang berpikir menjadi Gigolo adalah pekerjaan yang mudah. Uang dan kenikmatan didapatkan sekaligus. Hanya memberikan kenikmatan dan kepuasaan pada wanita yang haus akan sentuhan, uang mengalir ke rekening. Namun mereka tidak tahu kejamnya pekerjaan ini. Selain terkikisnya harga diri, paksaan untuk tetap melayani para 'klien' kerap kali dirasakan. Sekali terjun dalam pekerjaan ini, akan sulit untuk keluar lagi. Terlebih perasaan yang disebut cinta menjadi pudar dan tak berarti. ***

Bertahun-tahun Zeta mengejar cinta Genta, seniornya di kantor. namun bukan cinta yang Zeta dapat melainkan caci dan makian, hinaan dan perlakuan kasar. Dia menurunkan harga dirinya demi dapat perhatian dari Genta namun justru perlakuan kasar Genta semakin menjadi membuatnya mundur secara perlahan dan cinta itu berubah menjadi kebencian. sayangnya, semesta tidak mendukung jarak diantara mereka. mereka terlibat sebuah insiden yang tak menyenangkan yang akan merubah garis takdir mereka.

Sebagai seorang cewek cantik hidup di rumah kos tentu penuh dengan resiko. Begitu yang dialami oleh Ana. Saat dia mengijakkan kakinya di rumah kos sudah menjadi target Andrew, seorang cowok psikopat. Padahal Ana sedang berusaha membuka lembaran baru dan menata hidupnya setelah ditinggal belahan jiwanya. Di kampus Ana ketemu bayang-bayang Hermawan. Seolah-olah Hermawan hidup kembali melalui sesosok Aditya. Aditya ini sungguh memikat hati Ana. Begitu juga, sebaliknya. Tapi harapan Ana tidak mulus seperti yang dia harapkan, ternyata ada Dea yang tidak menginginkan Ana merebut Aditya darinya. Derita Ana semakin berat, takkala Dea dan Andrew berkoalisi untuk menjebak dan memperdaya Ana. Anapun langsung tenggelam dalam kedukaan yang tiada tara. Dia pun merasa terpuruk dan kehormatannya dipertaruhkan. Di saat Ana hanyut dalam kenestapaannya, muncul Gilang (Gie). Gilang ini play boy kelas kakap. Tapi dia sangat perhatian pada Ana… Kehadiran Gie selalu dapat membuat Ana tertawa dan tersenyum. Untuk mengusir kenestapaan Ana, Gie selalu mengajak Ana jalan termasuk ke dugem. Dunia dugem memang sangat menggoda dan menarik bagi cewek semuda Ana. Tapi Ana dengan caranya masih bisa mempertahankan kehormatannya dan membuat Gilang mengerti akan dirinya. Akhirnya, Ana berusaha mengembalikan harga diri dan kehormatannya. Untuk itu dia kembali ke Kampus. Sementara, Andrew ini merasa telah memiliki Ana, sehingga dia tidak rela orang lain merebut Ana dari sisinya. Sementara itu, Aditya dibantu oleh Susanna berusaha membongkar kebusukan Dea dan Andrew. Dia berusaha mengembalikan nama baik dan harga diri Ana. Tapi, Andrew seperti orang kesetanan dan menyimpan dendam kesumat. Dia memaksa, kalau dirinya tidak mendapatkan Ana, maka tidak seorangpun boleh mendapatkan Ana… Ana pun dihadapkan pada suatu dilema dan peristiwa tragis yang tidak dapat dibayangkannya. Kini, bagaimana nasib Ana? Apakah dia mendapatkan harga dirinya dan kekuatan cintanya kembali?

Tiffany Moore thought her biggest worry was college applications—until a DNA test changed everything. Raised by loving human parents who never knew her true nature, she discovers at seventeen that she's the forbidden heir to two rival werewolf packs, born from a union that was supposed to end in her death. When mysterious strangers appear claiming to be her half-siblings, Tiffany is thrust into a supernatural world of pack politics and ancient feuds. But the biggest shock comes when she meets Clint Harrison—the Alpha heir whose green eyes make her feel complete in ways she can't understand. As her eighteenth birthday approaches, Tiffany's dormant wolf begins to surface, bringing painful transformations and deadly attention from rogue packs who want to claim her powerful bloodline. When rogues attack, she's forced to shift for the first time, discovering she's more than just a dual-bloodline heir—she's Clint's fated mate, destined to unite three major packs. But someone orchestrated her disappearance as a baby, and they're not finished with their schemes. With her adoptive parents caught in supernatural politics they don't understand and her birth families making competing claims on her loyalty, Tiffany must navigate mate bonds, pack hierarchies, and her own emerging Luna powers. Can she accept her destiny as the key to ending a generational war, or will the forces that tried to destroy her as an infant finally succeed? This story is ongoing.

In my past life, the twin Alphas Alexander and Lucas pursued me, the only white wolf in the pack, relentlessly. Only a pack blessed by a White Wolf could receive the true favor of the Moon Goddess. Just as I was agonizing over whose mark to accept, they both hit their rut simultaneously. That night, I was forced to endure both of them claiming me. Later, I fell pregnant with a pup. Since the Alpha King couldn't determine the paternity, he decided I would be the Luna to both of them. The throne would go to the father of the child once a blood test could be performed after birth. But on the day of our Mating Ceremony, Sarah came back. She was my half sister and the Alpha twins childhood sweetheart. She was driven mad with jealousy, ran out trying to attract everyone’s attention, and ended up being torn apart by a passing Rogue. Alexander and Lucas seemed indifferent at first. Throughout my pregnancy, they treated me with unwavering devotion. But on the day I gave birth, they strangled my newborn pup. Their eyes were glowing crimson with rage as they roared, "Why wasn't it you? You bitch! You stole the White Wolf bloodline that belonged to Sarah and cursed her life!" Before I could even utter a word of defense, the two men I loved more than life itself tore me to shreds. When I open my eyes again, the Alpha King demanded I make my choice—to decide which twin I would accept as my fated mate—I chose neither.

Ayu hanya seorang gadis desa biasa yang bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga Ardiansyah, tempat para miliarder tinggal dalam kemewahan yang sunyi. Dia bertemu dengan Revan, tuan muda yang terjebak dalam pernikahan kosong dengan wanita sosialita ambisius. Tapi di balik sikap kaku dan diamnya, ia mulai luluh oleh ketulusan Ayu. Namun cinta mereka tak diizinkan. Nama besar, harga diri, dan masa lalu kelam keluarga siap merobek segalanya. Cinta ini haram. Tapi kenapa rasanya justru candu?

Kheil Abraham Leight adalah mimpi buruk bagi Peony Madeline Hart sejak kejadian musim panas sepuluh tahun yang lalu. Peony berharap tak akan lagi bertemu dengan pria yang telah menghancurkan harga dirinya itu. Namun, bagaimana jika takdir berkata lain? Kheil muncul di hadapannya dengan pesona yang semakin sulit untuk diabaikan. Haruskah Peony menampik pesona Kheil? Atau justru Peony harus kembali jatuh untuk kali ke dua saat kenangan kebersamaan mereka muncul satu per satu dalam ingatan?

Ia kehilangan segalanya dalam satu malam— cinta, nama, dan tempat untuk pulang. Alea Morgan, perempuan yang pernah mencintai Ethan Vale sepenuh hati, kini hanya menyisakan kehancuran. Ketika kebenaran pahit tentang pertukaran bayi dan pengkhianatan terbuka, ia memilih langkah paling gila dalam hidupnya: menikahi pria sekarat demi menebus harga dirinya. Namun di antara kebencian, luka, dan perjanjian dingin, takdir perlahan mempermainkannya lagi. Karena kadang, untuk benar-benar hidup… seseorang harus mati terlebih dahulu—setidaknya, di dalam hati

Kecelakaan tragis merenggut kakaknya dan menjerat Viona dalam rasa bersalah mendalam. Kehidupannya berubah kelam ketika kebebasan, harga diri, dan kehormatannya direnggut paksa oleh Padma, sang kakak ipar yang menyimpan dendam. Padma memaksa Viona menikah sebagai "bayaran" atas kehilangan yang ia derita, memaksa Viona menanggung pernikahan penuh kebencian demi keponakannya yang telah piatu. Berapa lama Viona mampu bertahan dalam badai ini? Akankah ia menemukan jalan keluar, atau harus berjuang menantang kebencian yang tak kunjung reda?

"Jamie, I've decided. I'm ready to join you at Hillridge as your exclusive screenwriter. I'll be there by the end of this month!" Melanie huddled in a quiet corner on the set as she made the call, a pregnancy test report clutched in her hand. She tried to shake off the chill from the freezing weather, but her hands and feet still felt painfully cold. Jamie's voice at the end of the line was a deep and pleasant baritone. "Your talent has long deserved a bigger stage. For eight years, you've turned me down nearly a hundred times for Ken's sake. Are you ready to leave him this time?" "Yes. I'm leaving him for good!" She clenched the pregnancy test report, her lips a bitter smile.