"Di dunia bela diri, dia yang terkuatlah yang dihormati! Tinju dan kuasa saling terhubung, hanya pejuang terhebat yang membuat aturan! Para pemuda bertarung melawan langit, bangkit dengan kuat, dan menciptakan aturannya sendiri.Semua hal bisa diselesaikan dengan satu pedangnya. Jika satu pedang tidak mampu melakukannya, maka serang dengan dua!Naga yang terlelap itu telah dibangkitkan, satu raungannya memindahkan pegunungan! Darah suci mengalir di tubuhnya, ilmu pedang tersimpan dalam nadinya, ditambah kejeniusan yang muncul dalam benaknya, pemuda itu membawakan aturan baru pada dunia! Tidak terima, maka bertarunglah! Itu aturan matinya!"
Lihat lebih banyakSetelah mengetahui Chen Ming diracuni, Huang Lei segera pergi menjalankan perintah Chen Ming dengan emosi tinggi.Huang Lei membawa si Gendut dan beberapa murid pembantu bergegas ke dapur Perguruan Bambu Hijau. Mereka langsung menyergap murid yang mempersiapkan makan malam Chen Ming. Setelah diinterogasi, diketahui ternyata orang itu adalah bawahan Jia Wei.Huang Lei yang sudah mencapai kultivasi level tiga menyelinap masuk ke ruang istirahat murid luar. Dia memukul pesuruh Jia Wei hingga pingsan dan membawanya ke Aula Pembantu. Setelah digebuki berkali-kali, penyuruh Jia Wei akhirnya berterus terang.“Sialan! Nasibmu akan diketahui besok. Gendut, ikat mereka berdua. Mereka akan dijadikan saksi besok.” Huang Lei sungguh marah. Meracuni kultivator adalah sebuah cara yang sangat keji. Kenapa Tan Xin dan Jia Wei memilih cara keji seperti ini!Pil racun usus adalah pil yang sangat beracun, hanya saja racun ini bukanlah racun yang sulit untuk ditawarkan.Keesokan paginya, Chen Ming sudah pe
Tan Xin adalah putri dari Penguasa Kota Bhawana, sedangkan Tan Kun adalah pesuruh Tan Xin. Dia ikut bergabung ke Sekte Langit Biru khusus untuk melayani Tan Xin.“Utus orang untuk mencari kabar di Perguruan Bambu Hijau. Kita cari kesempatan untuk menghabisi Chen Ming. Jangan sampai dia datang menantang Perguruan Puncak Langit,” pesan Tan Xin kepada Tan Kun.Selain berlatih energi inti, setiap harinya Chen Ming akan berlatih teknik pedang dasar. Berhubung masih tersimpan banyak barang di dalam ruang penyimpanannya, dia pun tidak terburu-buru untuk menjalankan misi. Begitu pula dengan Huang Lei, dia berlatih kultivasi dengan giat lantaran takut tidak sanggup mengimbangi langkah Chen Ming.Pada suatu malam saat Chen Ming menyantap makan malam, perutnya seketika terasa bagai tersayat-sayat saja. Chen Ming yakin dirinya sudah keracunan. Pasti ada orang yang menaruh sesuatu di dalam makanannya.Saat Chen Ming sudah tidak bisa bertahan lagi, tiba-tiba muncul beberapa orang di pinggir jurang.
Han Yan kembali ke perpustakaan, dan mulai merenung. Di sisi lain, Deng Yun yang sedang bersemadi melirik sosok Han Yan. Mengenai dua murid yang sedang bertugas tadi, mereka sudah meninggalkan tempat karena perpustakaan tidak beroperasi di malam hari.“Masalah ini sangat rumit!” Setelah merenung sejenak, Han Yan akhirnya berbicara.“Kak, siapa pria berjubah hitam itu? Apa dia adalah anggota Chen Ming? Apa bocah itu masih memintamu untuk melihat jati dirinya? Apa dia tidak tahu berapa besar pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk meramal?” kata Deng Yun.Han Yan menggeleng. “Pria berjubah hitam itu datang untuk membunuh Chen Ming. Sepertinya latar belakang Chen Ming tidaklah biasa. Kalau kita berpikir ke sisi positif, kita bisa membimbingnya dan Sekte Langit Biru akan semakin terkenal. Namun, hal ini sungguh berisiko, bisa jadi Sekte Langit Biru akan terkena imbasnya.”“Apa kita tidak sanggup menghadapinya?” Ekspresi wajah Deng Yun terlihat kaget. Dia sungguh tidak menyangka Han Yan ak
“Prang!” Chen Ming mengayunkan pedangnya mencoba untuk menangkis pedang lawan. Namun, dia malah terpelanting akibat tenaga besar pedangnya sendiri.Si pria berjubah hitam terlihat kaget, dia langsung melayangkan tusukan kedua. Chen Ming juga segera mengarahkan pedangnya untuk menyingkirkan pedang lawan. Namun, dia tetap saja terpelanting. Meski Chen Ming menguasai teknik roh pedang, dia dapat merasakan perbedaan kemampuan dirinya dan pihak lawan cukup signifikan. Jujur saja, Chen Ming tidak sanggup untuk menghadapinya!Pada saat situasi genting, tiba-tiba muncul bayangan abu-abu di antara Chen Ming dan pria berjubah hitam. Baru saja si tetua berjubah abu menghunuskan pedang, dia pun sudah menyimpannya kembali.Cahaya silau pedang membuat Chen Ming menyipitkan matanya. Saat kedua mata dibuka kembali, bagian kening pria berjubah hitam sudah bersimbah darah, dan dia sudah terjatuh ke lantai.Si pria berjubah abu-abu memalingkan kepalanya, ternyata orang itu adalah Han Yan!“Apa kamu tida
Semalaman, Chen Ming bersemadi untuk berlatih energi inti. Saat dia sedang berlatih teknik pedang, Huang Lei datang mengatakan ada yang mencarinya di luar sana.Chen Ming sedikit kebingungan. Dia langsung menyimpan pedang dan pergi ke depan gerbang Aula Pembantu. Kemudian, tampak sekelompok murid luar Perguruan Bambu Hijau sedang berdiri di luar sana. Zhang Bin dan beberapa anggota murid luar lainnya serentak menunduk untuk memberi hormat. “Chen Ming, kami datang untuk minta maaf.”Chen Ming sedikit kaget.“Belakangan ini, sikap kami memang sudah keterlaluan. Semua ini adalah salah kami. Kami datang untuk mengakui kesalahan kami. Mengenai masalah pertarungan, kami mengakui bahwa kami bukanlah lawanmu.”“Beri kami sedikit waktu, setelah konflik di antara kamu dengan Perguruan Puncak Langit berakhir, kami baru bertanding kembali!” Zhang Bin mengepalkan kedua tangan di depan dada memberi hormat kepada Chen Ming.“Masalah ini sebenarnya juga bukan masalah besar. Kalian tidak perlu minta m
Sewaktu selesai mandi dan hendak mengenakan jubah, si Gendut datang dengan membawa kulit, urat, dan tulang Ular Naga Salju untuk Chen Ming.“Daging sudah dimasukkan ke ruang pendingin. Aku juga sudah mengantar sisanya ke dapur,” kata si Gendut sambil meletakkan barang-barang.Chen Ming mengangguk. “Kamu pergi sana! Kamu bisa memanggilku apabila ada urusan.”Setelah si Gendut pergi, Chen Ming menyimpan kulit dan urat Ular Naga Salju. Sementara mengenai tulangnya, Chen Ming memajangnya di dalam rumah kayu. Dengan adanya aura dari Ular Naga Salju, ular berbisa dan serangga-serangga pun tidak akan mendekati rumah ini.Selesai merenung, Chen Ming mulai berlatih teknik pedang dasar. Namun, dia kembali merasakan tahap roh pedang itu lagi. Saat hari sudah menjelang malam, si Gendut dan Huang Lei pun datang mengantar makan-makan. Chen Ming pun baru menghentikan latihannya.“Kak, hari ini bagian dapur memberiku sebotol arak. Mereka mengatakan arak ini khusus untuk Kakak,” jelas si Gendut.“Mari
“Bocah ini adalah anak buah kepala murid pembantu itu. Sekarang, dia sudah pintar seni bela diri. Kita lihat saja dia bisa bertahan sampai kapan. Ketika mereka datang ke perguruan kami nanti, dia pasti akan digebuki hingga babak belur!” Murid luar Perguruan Puncak Langit mulai menyindir. Semenjak Ke Shu menguasai ranah pedang, sikap mereka pun semakin arogan lagi.Raut wajah Huang Lei semakin muram lagi. Dia tidak takut untuk bertarung, hanya saja ketika menghadapi hinaan dari sekelompok murid luar, hatinya terasa sangat penat. Belum lagi mereka juga terus mempersulitnya.Saat Huang Lei mengalahkan seorang murid luar Perguruan Bambu Hijau dan hendak memanggil penantang baru, permukaan tanah Aula Pembantu tiba-tiba bergetar. Kemudian, seekor Ular Naga Salju yang berukuran sangat besar muncul di hadapan semua orang.Para murid Perguruan Bambu Hijau dan Perguruan Puncak Langit yang mengerumuni juga terkejut. Hal itu dikarenakan Ular Naga Salju adalah monster level empat yang tidak sanggup
Benturan kuat membuat Chen Ming mundur beberapa langkah. Dia pun kembali bertukar pandang dengan Ular Naga Salju.Apa Chen Ming harus mundur kali ini? Pertanyaan yang serupa kembali terlintas di benaknya. Ular Naga Salju terlalu kuat. Dia tidak sanggup mengalahkannya. Tapi, apabila dia mundur sekarang, itu berarti dia takut dengan Ular Naga Salju.Hanya saja, Chen Ming merasa tidak ada yang perlu ditakuti. Chen Ming seharusnya menyerangnya tanpa memedulikan kekuatannya!Begitu pedang diayunkan, kekuatan di tubuh Chen Ming berubah. Bukan tingkat kultivasi Chen Ming mengalami perubahan, melainkan sikap hati dan auranya. Pedang di tangan mulai diayunkan. Chen Ming kembali bergelut dengan Ular Naga Salju. Serangan kali ini mengakibatkan cedera yang cukup serius pada Ular Naga Salju. Salah satu cakar sudah berhasil diputuskan oleh Chen Ming. Alhasil, ia tidak berani menyerang Chen Ming lagi.Setelah berhasil menebas cakar kiri Ular Naga Salju, Chen Ming segera berlari ke belakang tubuh ula
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.