Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
Sistem Dimensi sang Permaisuri untuk Terlahir Kembali

Sistem Dimensi sang Permaisuri untuk Terlahir Kembali

Menikah selama bertahun-tahun, Alice sangat mencintai suaminya. Dia bahkan mempercayakan tahta kepada sang suami. Alice percaya suaminya hanya mencintainya seorang, meski kini dia menjadi ratu yang cacat. Namun, kebenaran tiba-tiba terungkap. Rupanya sang suami telah meracuninya selama bertahun-tahun. Tidak hanya itu, suami Alice juga berkhianat, berselingkuh dan bekerjasama dengan sahabat baik Alice demi menguasai seluruh Kekaisaran. Mereka ingin membuat Alice tiada! Namun, di ambang kematian, sebuah jendela sistem terbuka dan menawarkan kontrak pada Alice. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan kedua yang diberikan, dia menerima kontrak tersebut dan menjalankan tugas untuk mendapatkan bayaran berupa kelahiran kembali. "Suatu saat aku akan kembali untuk menuntut balas. Aku akan membuat kalian menderita, hingga kalian lebih memilih kematian. Kalian akan tahu seberapa buruk neraka di dunia ini."
Fantasi
9.35.8K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
LAILA

LAILA

Bias Sastra
Seorang remaja wanita bernama Laila memiliki pengalaman buruk bertatap muka dengan sosok gaib di masa kecilnya. Karena kejadian itu ia merasakan sesuatu yang aneh sampai ia bertumbuh dewasa. Mulai dari mimpi buruk hingga berbagai penampakan menyeramkan harus ia alami. Herannya keluarganya tidak pernah merasakan gangguan apapun, seperti yang ia alami. Kepekaan ada pada tubuhnya, seperti kutukan' yang tidak pernah ia inginkan selama ini. Ia menelusuri setiap lorong demi lorong didalam pintu terlarang, tak lama kemudian ia mendengar suara jeritan. "Pergi kau dari rumah ini!" Apakah makhluk itu yang menjerit padanya? Di bawah cahaya bulan yang menerobos jendela ruangan, Laila melihat sosok itu mendekat kearahnya. makin lama makin mendekat, sedangkan Laila tak mampu bergerak. Lidahnya terasa keluh sampai tak mampu berteriak minta tolong. Yang membuatnya yakin dengan apa yang ia alami ada hubungannya dengan rumah tempatnya tinggal. Laila adalah malam dengan kekelaman.
Horor
106.2K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
No, it's You!

No, it's You!

Di usia yang hampir 40 tahun, pengusaha sukses dan tampan cukup banyak wanita yang wara wiri dalam kehidupa seorang Samudra Abimanyu. Tapi selama ini belum ada yang benar-benar mampu membuatnya terpikat. Rata-rata mereka hanya “mampir” sebentar sebelum digantikan oleh wanita-wanita lain. Tidak hanya para temannya yang menjulukinya playboy bahkan beberapa majalah dengan terang-terangan menyebutkan bahwa dia adalah casanova, mungkin ada benarnya saking seringnya dia gonta-ganti perempuan. Satu pantangan Samudra adalah tidak akan mengencani pegawainya, dia tidak ingin merusak citra dan profesionalitas kerja dengan love affair di kantor. Dan sampai saat ini dia tidak pernah melanggarnya, biarpun tidak sedikit staff wanita yang kepincut dengannya. Bos muda, kaya dan ganteng. Sabrina. Why on earth sosok wanita ini tiba-tiba sibuk mondar-mandir di pikirannya? Semenjak kali pertama interview, sosoknya rajin nongol tanpa diundang ke kepalanya. Seperti tidak ada wanita lain saja, pikirnya sinis ke diri sendiri. Walaupun banyak bergonta – ganti pacar, dia memang tidak terlalu sibuk untuk memikirkan perempuan. Buat dia pacar adalah selingan diantara kesibukan pekerjaan, selingan untuk mencerahkan hari, pelengkap untuk dibawa ke resepsi bukan untuk memenuhi pemikiran. Mendapatkan pacar baru buat dia sama mudahnya seperti membeli jas baru, sekali lirik bisa dipastikan perempuan akan tersipu – sipu kepincut. Tetapi Sabrina lain. Ada sesuatu tentangnya yang menyedot perhatian Samudra. Cantik, yes…tapi lebih dari itu. Gayanya yang anggun tapi terkesan berjarak, ada sesuatu darinya yang menyedot perhatian Samudra. Seperti black hole yang menyedot semua energi dan masa di sekitarnya, Sabrina juga menyedot semua fokus dan perhatian Samudra.
Romansa
1011.0K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Rumah Tanpa Buah Hati

Rumah Tanpa Buah Hati

Mas Khalid
Alice menatap sendu ke arah luar jendela rumahnya. Tampak terlihat anak-anak kecil tengah bermain bola di depan rumahnya. Ramai, bising, dan gelak tawa yang membuat orang lain terganggu, tapi tidak dengannya. Ia selalu merindukan momen dimana anak-anak bermain di depan rumahnya. Terkadang, ia memberikan makanan atau minuman ringan untuk mereka semua. Alice tersenyum, saat melihat bocah kecil itu tertawa riang melihat aneka jajanan yang diberikan olehnya. Sesekali ia menghapus buliran bening, yang membasahi pipinya. Ia kembali teringat akan ucapan sang ibu mertua, yang membuatnya menitikkan air mata. Sang ibu mertua menyindirnya, saat ia dan suami berkunjung kesana. Sindiran tajam yang terdengar biasa bagi yang lain, tapi tidak bagi Alice. Anak, adalah sosok yang selalu menjadi buah pertengkaran antara dirinya dengan sang ibu mertua. Acapkali sang ibu mertua menolak bertemu dengannya, jika ia datang dengan tidak menggendong seorang buah hati. Berulang kali Alice menghapus air matanya, namun malah semakin deras mengalir membasahi pipinya. Suara riuh gelak tawa anak-anak tetangganya, selalu menjadi hiburan tersendiri untuknya.
Rumah Tangga
2.3K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Belongs to the Player

Belongs to the Player

️ Adult Romance (21+) Sesuaikan usia kalian untuk membacanya. Sidney mendongak untuk melihat wajah Alva. "Sepertinya kau mengambil banyak keuntungan dari pertemanan ini." Alva menarik punggungnya sedikit ke belakang agar dapat melihat Sidney. "Benarkah? Apa hanya aku yang mengambil keuntungan di sini?" Sidney menjilat bibirnya. "Apa yang kau pikirkan tentangku?" Alva menyipitkan sebelah matanya. "Kau mungkin berselisih dengan tunanganmu kemudian kau berlari ke pelukanku." Bukan itu maksudnya, yang Sidney maksud adalah mungkin Alva menganggapnya wanita yang rela tidur dengan sembarang pria atau wanita yang memburu Alva karena ketenarannya. Sidney kembali menatap langit London melalui jendela kaca dan menelan ludah. "Kau benar." Alva meletakkan dagunya di atas salah satu pundak Sidney. "Jadi, ini semacam caramu membalas dendam kepada tunanganmu?" Benar sekali. Jika Gerald bermain-main, ia juga bisa melakukannya. "Karena kau sangat ingin membawaku ke atas ranjang malam ini, kurasa kau tidak keberatan." Oh, konyol sekali! Seorang Alvaro Leonard yang menjadi incaran banyak wanita menjadi pelampiasan seorang wanita yang sedang bertikai dengan tunangannya. IG : cherry.blossom0311
Romansa
1059.4K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Sejak Kehadiran Pelakor...

Sejak Kehadiran Pelakor...

Ayah membawaku ke sebuah pesta yang diadakan oleh seorang bibi. Saat makan kue, aku tanpa sengaja memakan ceri yang ada di lapisan tengahnya, lalu segera memuntahkannya. Karena dulu pernah mengalami alergi parah sampai seluruh tubuhku merah dan hampir meninggal, aku masih mengingat rasa itu dengan sangat jelas meskipun usiaku waktu itu masih kecil. Namun, bibi itu terlihat sangat kecewa dan berkata, "Seperti tradisi saat Imlek, kalau menemukan koin di dalam pangsit itu berarti membawa keberuntungan. Aku sengaja menyembunyikan ceri di dalam kue ini. Tapi ternyata Keenan nggak menghargainya." Ayah tidak mau mendengar penjelasanku dan langsung mengusirku keluar untuk berdiri di halaman sebagai hukuman. Aku selalu mendengar Ibu berkata bahwa akhir-akhir ini suhu sangat panas dan aku harus tetap berada di dalam rumah. Ternyata, cuaca memang panas sekali! Tubuhku mulai terasa sangat gatal dan aku merasa sulit bernapas. Aku ingin mencari Ayah, tetapi tidak peduli seberapa keras aku mengetuk pintu, Ayah tetap tidak mau membukakannya. Melalui jendela kaca yang besar, aku bisa melihat Ayah hanya melirik ke arahku dengan tatapan dingin dari dalam rumah. Dia benar-benar tidak mau membukakan pintu untukku.
Baca
Tambahkan
Terjebak di Dimensi Lain

Terjebak di Dimensi Lain

Nabila
Jendela rumahku gemetar oleh kekuatan guntur yang bergemuruh di langit. Petir menyambar di kejauhan, menerangi malam. Dalam momen kecil itu, beberapa detik cahaya yang membutakan mata menampilkan sosok pria yang berdiri di luar jendelaku. Memperhatikanku. Selalu memperhatikanku. Aku menjalani rutinitas, seperti yang selalu kulakukan. Jantungku berdegup kencang dan berdetak tidak teratur, napasku menjadi dangkal, dan tangan-tanganku menjadi lembab. Tidak peduli berapa kali aku melihatnya, dia selalu menimbulkan reaksi yang sama dariku. Ketakutan, Dan kegembiraan. Aku tidak tahu mengapa hal itu membuatku merasa gembira. Ada yang salah dengan diriku. Tidak normal bagi panas cairan untuk mengalir dalam pembuluh darahku, meninggalkan sensasi terbakar di belakangnya. Tidak biasa bagi pikiranku untuk mulai merenung tentang hal-hal yang seharusnya tidak aku pikirkan. Apakah dia bisa melihatku sekarang? Mengenakan hanya atasan tipis, puting susuku menonjol melalui kain? Atau celana pendek yang kupakai yang hampir tidak menutupi pantatku? Apakah dia suka pemandangan ini? Tentu saja dia suka. Itulah mengapa dia memperhatikanku, bukan begitu? Itulah mengapa dia kembali setiap malam, semakin berani dengan tatapannya sementara aku diam-diam menantangnya. Berharap dia mendekat, sehingga aku punya alasan untuk menempelkan pisau ke lehernya. Sejujurnya, aku takut padanya. Sungguh takut. Tapi pria yang berdiri di luar jendelaku membuatku merasa seolah-olah aku duduk di dalam ruangan gelap, satu lampu menyala dari televisi di mana film horor diputar di layar. Itu sangat menakutkan, dan yang aku inginkan hanyalah bersembunyi, tetapi ada bagian dari diriku yang membuatku tetap diam, membuka diri pada ketakutan. Menemukan sensasi kecil dari situ. Sekarang kembali gelap, dan petir menyambar di daerah yang lebih jauh.
Horor
101.4K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Catatan Usang

Catatan Usang

“Dek, tolong catat semua hadiah yang udah aku kasih ke kamu. Bonnya ada di tasku!” “Catat lagi?” “Iyalah kita harus menghemat. Pengeluaran dan pemasukan harus ada notanya. Tidak boleh kita pakai berlebihan sehari hanya boleh 70 ribu. Tidak boleh lebih.” Tak ada sahutan dari istriku malah menatap lurus dengan pandangan kosong. Aku mendekat untuk memastikan dia mendengarnya atau tidak. “Kau dengar tidak, Dek?” Baru saja kau ingin menyentuh pundaknya. Prily sudah lebih dahulu berjalan menghindar. “Hmm,” sahutnya tak acuh. Bahkan barang-barang yang kuberikan sebagai hadiah ulang tahun pernikahan kita saja dia abaikan. Bukankah dia pernah bilang menginginkan long dress dengan berwarna merah muda dengan aksen renda. Sudahlah aku repot-repot memesannya diam-diam lewat market place online. Prily justru membiarkan gamis beserta coklat yang kupesan khusus untuknya tergeletak di meja. Ck, kenapa perempuan susah sekali dimengerti. Sungguh membuatku frustrasi saja. Lebih baik bermain game dari pada terus memikirkan hal-hal yang hanya memancing emosi. ~ Di sore hari Prily biasanya akan berdiri di atas balkon. Aku sudah hafal dengan kebiasaannya. Kamar kami mengarah ke lapangan, yang biasa dipakai anak-anak kompleks untuk bermain di pagi dan sore hari. Prily tak pernah melewatkan melihat canda tawa mereka di balik jendela, barang sekali. “Mau sampai kapan berdiri di situ,” tanyaku sembari memakai kaus lengan pendek, lalu mengeringkan kepalaku dengan handuk. Prily segera mendekat lalu tangannya begitu cekatan menggosokkan handuk itu ke kepalaku. “Padahal aku punya hair dryer loh, Mas bisa pakai kalau mau.” “Kamu saja yang pakai, aku tidak perlu lah. 10 menit juga kering.” Mampukah Prily bertahan dalam pernikahannya dengan Arjuna yang serba perhitungan? atau memilih pergi saat cinta pertamanya? Dia Akbar, pria kaya raya, yang ia kira telah lama mati, justru hadir kembali.
Rumah Tangga
1012.6K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Bukan Bonekamu Lagi

Bukan Bonekamu Lagi

Malam ketika Adriel diangkat menjadi bos Keluarga Mahendra, aku memberinya keperawananku. Dia adalah pewaris yang sudah dijodohkan denganku bahkan sebelum aku bisa bicara. Kami berciuman di depan jendela besar yang menjulang dari lantai sampai langit-langit, tubuh kami saling terjerat dalam panas lembap senja itu. Sentuhannya yang kasar dan tergesa-gesa membuatku sakit, tapi aku tidak menjauh. Bahkan rasa sakit itu terasa suci, seperti pengorbanan yang rela aku lakukan demi cinta. Tenggelam dalam panasnya momen itu, dia berjanji akan memberiku sepasang sepatu kristal paling indah, supaya aku bisa berdansa waltz pembuka bersamanya di upacara penobatannya keesokan hari. Tarian pertama selalu dipersembahkan untuk bos baru dan calon pengantinnya. Aku menangis bahagia, yakin bahwa tahun-tahun penantian diam-diamku akhirnya akan berakhir seperti dongeng. Tapi aku salah. Teramat salah. Keesokan paginya, aku memaksa tubuhku yang masih nyeri untuk keluar membeli ekspresso kesukaannya. Saat aku kembali, aku mendengar para lelaki bercanda. "Jadi kamu akhirnya tidur dengannya? Bagaimana rasanya bersama Vivian di malam pertamamu sebagai bos?" Suara Adriel terdengar malas penuh ejekan. "Wajahnya seperti malaikat, tubuhnya seperti iblis. Di ranjang, dia benar-benar seperti ular kecil yang menggoda." Ruangan itu langsung riuh oleh siulan-siulan genit. "Jadi, kamu benar-benar akan menikahinya, Bos Muda?" "Serius kamu pikir begitu?" Adriel mencibir. "Vivian cuma pemanasan. Setelah aku cukup berlatih, aku akan menaklukkan si putri es Keluarga Santoso. Kalau nanti aku bosan, aku selalu bisa kembali padanya dan menikahinya." Aku berdiri terpaku di ambang pintu, pandanganku mulai kabur, cangkir kopi di tanganku bergetar. Sebelum dunia gelap di mataku, aku sempat mengirim pesan sandi untuk Bos Indra Wijaya. [Om Indra, untuk promosi yang akan berlangsung tiga hari lagi, tolong pindahkan aku. Sejauh mungkin dari Adriel.]
Cerita Pendek · Mafia
4.6K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
MARRY ME, OM DUDA!

MARRY ME, OM DUDA!

Wawaland
Naileen Bimantara. Gadis berusia 21 tahun yang baru saja lulus dari perguruan tinggi itu susah sejak lama memperhatikan Mas Dewa— duda anak kembar yang tinggal di sebelah rumahnya. Sejak dia masih SMA, Nai selalu bermimpi akan menikahi hot duda itu kelak! Bukan hanya tampang dan tubuh atletis yang sempurna, bahkan kantong pria itu juga luarbiasa sempurna. Sangat cocok dengan tipe Nai yang boros. Namun, tentu saja usia mereka akan ditentang sang ibu. Meskipun bertetangga sudah lama, Nai tidak pernah berinteraksi dengan Dewa. Hanya dengan Mauren sesekali bila wanita itu datang arisan di rumahnya. Sampai akhirnya Mauren mengandung anak kembar, semua orang bahagia dengar berita itu. Bahkan Nai ikut senang. Seketika dia melupakan Dewa sesaat karena memikirkan betapa tampan atau cantiknya anak pasangan itu kelak dari gen ayah dan ibunya. Namun, mereka juga bersedih karena berita Mauren meninggal setelah melahirkan. Sejak saat itu, Dewa semakin jauh dalam pandangan Nai. Bisa dibilang, masa remaja Nai habis karena memperhatikan Dewa dan kedua anaknya. Bahkan ketika pusing membuat skripsi, dia akan menatap ke luar jendela kamarnya dan melihat bagaimana cerianya Raja dan Ratu bermain sepeda yang ditemani oleh suster mereka. Hal yang tak terlupakan bagi Naileen adalah ketika mereka akhirnya berbicara. Hatinya menghangat kala melihat senyuman manis Dewa dan suara pria itu yang membuat isi kepalanya memikirkan nama anak kelak mereka nanti. Ya, sejauh itu harapan Nai pada duda dua anak itu. Baginya, sembilan tahun bukanlah hal yang penting. Naileen juga bertemu dengan seorang pria lainnya yang sangat perhatian dengannya. Kisah cinta yang semula hanya berpusat pada Naileen yang sibuk mencari perhatian dari seorang Sadewa berubah menjadi cinta segi sekian yang cukup rumit. Sikap gengsi dan malu merekalah yang berhasil membuat masalah yang mudah dihadapi malah berubah menjadi sangat memusingkan. Mereka harus menerima konsekuensi dari apa yang sudah mereka pilih; pujaan hati, keluarga, atau sahabat?
Romansa
789 DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
1234
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status