Uncomfortable Artinya

"Come on Haidan." Antoine murmured moving forward so that his face was getting dangerously close to mine. "I'm not that bad of a choice, am I?" "You..." I whispered as I felt a small flutter in my stomach at our close proximity. "You're getting too close." "Does it make you uncomfortable?" Antoine asked, allowing his breath to tickle my skin. "Or is it turning you on?" Meeting Antoine's gaze, I tried to determine the answer to his question myself. Was I uncomfortable? Or was I actually becoming turned on by this? If it was the latter, then was it because Antoine looked so much like Ashton? "I don't know." I responded as Antoine's face began to block out my vision. His lips touched mine with a feather-soft lightness, sending a tingle running through my body. Pulling away, his eyes began to search my face for any sign of argument against his actions. Satisfied that there was nothing there, he pressed his lips to mine again, this time much more firmly. Haidan had always found Ashton, the elder of the Alpha twins to be her knight in shining armor, especially after a near death experience when she was young. So enthralled she decided on a whim, to confess. That was the day her entire world came crashing down. Suffering from rejection, Haidan's best friend and the younger Alpha twin Antoine, proposes a deal to help Haidan forget her heartbreak. What will she choose? And would she come to regret that decision or thrive because of it?

Menjadi kekasih Dinda yang usianya jauh lebih tua, mengajarkan Deo bahwa 'Cinta Itu Kata Kerja, Bukan Kata Benda'. Deo percaya bahwa cinta dan kedewasaan itu tidak mengenal usia. Namun realitanya, 'BEDA USIA artinya BEDA USAHA'. Karena dewasa dan cinta saja tidak cukup untuk membuktikan kepada Dinda bahwa dirinya sanggup menjalani komitmen untuk hubungan yang serius. Banyak hal yang harus Deo usahakan untuk mempertahankan hubungannya dengan kekasihnya tersebut. Lalu, mampukah Deo meyakinkan Dinda bahwa dia adalah pria yang bisa dipercaya dan bisa bertanggung jawab?

Maxine Valencia, a hardworking lady from a well-known company got promoted shortly after joining a year ago. With that, workmates of her started getting jealous and suspicious of how was that possible. While celebrating in a bar with her workmates, they started making accusations or theories that are over the line. That made her very uncomfortable resulting her to accept the dare that will change her whole life with a blink of an eye. Proud and powerful.. That's what she felt after succeeding. But as time passes by, some things got confusing for her. She was brought into a mess and she isn't allowed to escape from it.

"Kamu pikir aku akan pergi karena ini? Itu konyol banget, Lib," kata Selena tenang. Ia tidak segugup tadi. Libra menatap Selena dalam diamnya, masih belum memberikan reaksi apapun. Libra menunggu Selena selesai berbicara. "Aku suka kamu itu artinya aku menyukai segalanya tentang kamu," ujar Selena tenang dengan tatapannya yang lurus menembus netra cokelat Libra. "Aku menerima kamu apa adanya, Libra." Libra meneguk ludahnya, perkataan Selena membuat pipi dan telinganya memerah. Hey, cowok juga bisa malu dan merasa melting, lho. Cowok punya perasaan yang bisa baper juga.

Siapa sangka setelah meninggal aku malah memasuki tubuh seorang gadis umur 10 tahun di dunia novel yang pernah kubaca saat kecil. Kupikir itu hanya sebuah kebetulan. Namun semakin lama aku menyadari bahwa aku pernah tinggal di dunia ini sebelumnya. Apa ini artinya ini adalah kehidupan ketigaku? Namun anehnya, ingatan kedua kehidupanku sebelumnya mulai pudar dan digantikan dengan ingatan gadis kecil yang kurasuki. Semua ingatan itu hampir membuatku gila dan kehilangan jati diri. "Apa aku adalah aku atau aku adalah kau. Bahkan aku tidak tau lagi."

Nirmala Ayudia, gadis perawan berumur 26 tahun yang selalu menjadi gunjingan warga satu kampung karena tak kunjung menikah. Dikatakan tidak laku, bahkan mereka mengasihani sang ibu karena punya anak perawan tua. Tidak ada yang menyangka kalau Nirma yang selama ini selalu diejek perawan tua tiba-tiba dinikahi bujangan kaya dari kota? "Mulai sekarang, Nirmala adalah bagian dari keluarga saya. Mengejek Nirmala sama artinya dengan mencoreng nama baik Keluarga Darmawan. Saya ingin melihat siapa yang berani dan memiliki nyali?"

Aisyah Sofiana, seorang gadis yang di jadikan penebus hutang oleh pamannya sendiri pada juragan tanah yang sudah memiliki istri tiga. Itu artinya, jika Aisyah menyetujui, ia harus menjadi istri ke empat juragan tanah itu. Aisyah menolak mentah-mentah permintaan pamannya itu, dan preman suruhan juragan menawarkan diri agar dirinya saja yang menikahi Aisyah. “Kalau kamu tidak mau jadi istri juragan Bram, lebih baik kamu jadi istriku saja!” Ucap seorang preman yang bernama Galih Pratama. Akankah Aisyah menerima tawaran preman itu??

Bagi Kanara, hidup tak lagi adil sejak keluarganya hancur karena perselingkuhan. Kini, dia dipaksa berhadapan dengan kenyataan pahit: satu-satunya jalan keluar justru datang dari Arga, anak dari wanita perusak keluarganya, sekaligus pria yang dulu cintanya pernah ia tolak. Satu malam, satu kesalahan, satu ikatan yang tak bisa ia lupakan. Kanara ingin menjauh, menjaga sisa harga dirinya. Tapi Arga punya cara sendiri untuk menahan Kanara tetap dekat, bahkan jika artinya mengikat perempuan itu di antara status, dendam, dan cinta terlarang.

Mendapati dirinya hamil ketika berada di puncak karier sebagai aktris adalah hal yang tidak pernah Irene bayangkan sebelumnya. Tentu saja ia panik dan takut, tetapi di satu sisi hatinya merasakan kehangatan yang asing. Apakah itu artinya dia bisa memulai keluarga yang utuh? Pikirnya sebelum skandal kehamilan di luar nikahnya ini tersebar di publik secara tiba-tiba. Terlebih, pria yang dikabarkan menjadi pasangannya bukanlah ayah kandung janin ini. Irene mencoba untuk menghentikan semuanya, tetapi asumsi netizen malah semakin liar. Jadi... inilah satu-satunya langkah terakhir yang harus Irene tempuh. Menghentikan skandal dengan skandal baru.

"Have you forgotten our agreement? Or do you want me to remind you?" "You're not allowed to talk to any other man till you conceive my child Vanessa. I don't want to see you with my brother." "I'm sorry sir." I whispered softly, I felt so uncomfortable with the way his eyes were fixed on me, on my body. This towel is going to slip off any moment now, I thought, as I tried to back away from him. But he grabbed my arm tightly, pulling me closer to him. "I'll make sure you remember our agreement, Vanessa. And I always get what I want, you're mine alone." he said, his lips curling into a dangerous smile. ****