เธอตายเพราะศัลยกรรมเสริมหน้าอก จะถูกยมทูตพาไปเกิดทั้งทีท่านกลับบอกว่ายังไปเกิดไม่ได้เพราะมีกรรมเก่าต้องสะสาง จบด้วยการทะลุมิติไปสู่ยุคอยุธยา เเละมาสิงร่างลูกสาวขุนหลวงที่มีผีผัวเก่าตามอาฆาต!
View MoreNamaku Silvana Larasati, seorang mahasiswi keguruan yang sedang pusing memikirkan skripsi, ditambah lagi biaya wisuda yang jumlahnya membuat kepalaku pusing tujuh keliling.
Aku bukan berasal dari kalangan keluarga berada, Ayah hanya seorang pengrajin kayu biasa, sementara Ibu membuka usaha gorengan kecil-kecilan. Meski begitu, aku tetap bersyukur, kedua orangtua ku masih mampu menyekolahkan empat anaknya meski harus diimbangi dengan lauk seperti tahu dan tumis kangkung.
Hidup bermewah-mewahan bukanlah gaya kami, tak memikirkan beli beras untuk esok hari saja, Ibu sudah sangat mengucap syukur.
Hari ini, aku diterima bekerja sebagai babysitter di rumah salah satu orang kaya, tak jauh dari tempat tinggal kami. Aku harus melakukan itu untuk meringankan beban Ayah dalam mencicil biaya wisudaku. Tak masalah, karena aku hanya bekerja selama beberapa jam saja.
Kulangkahkan kaki melewati gerbang yang menjulang tinggi setelah dipersilahkan oleh seorang petugas keamanan, dan aku disambut oleh seorang pria tinggi tanpa ekspresi yang kemarin mewawancarai ku.
"Mari ikuti saya," ucapnya tenang.
Aku mengekor di belakangnya seraya mengagumi keindahan bangunan ini yang terlihat seperti istana. Bahkan, kutebak marmer yang kupijak ini harganya lebih mahal daripada biaya wisudaku.
Kami berbelok menuju halaman belakang yang menyediakan sebuah kolam renang luas berhias taman kecil di sudutnya. Aku terpaku saat mendapati dada telanjang seorang pria yang sedang bersantai di pinggiran kolam. Rambut basahnya mengalirkan butiran halus yang mengalir ke tubuh liatnya. Tanpa terasa, aku menelan ludah susah payah demi membendung jiwa yang resah karena godaan iman di depan mata.
"Tuan, pelayan anda telah tiba," ucap pria itu penuh penghormatan.
Pelayan? Siapa maksudnya? Aku? Tapi, bukankah yang harus ku asuh adalah seorang anak kecil?
"Tunggu dulu, maksudmu akulah pelayannya?" tanyaku memastikan.
Pria yang membawaku ke sini mengangguk, dan hal itu cukup membuatku terkejut.
"Kau membawa seorang wanita, Jo?" Pria berambut tembaga itu menggeram kasar.
Laki-laki bernama Jo itu menghela napas panjang. "Saya yakin kali ini berbeda, Tuan," sahutnya tegas, tapi masih sangat terdengar sopan.
Dengusan keras pria itu sebagai sahutan, sebelum ia kembali bersuara. "Terserah padamu, beritahu semua tugasnya, dan jika dia berani berulah, aku akan memenggal kedua kakimu!" ancamnya tajam.
Aku berjengit kaget karena kekejaman pria itu, bagaimana bisa ia mengucapkan ancaman semengerikan itu tanpa beban. Hatiku mulai gelisah, mengasuh seorang bayi besar saja sudah menjadi masalah tersendiri bagiku, apalagi harus ditambah dengan kekejaman yang tampak nyata ada dalam diri pria yang akan kulayani ini.
Ah, aku merasa sebutan itu terlihat binal sekali, tapi tugasku memang melayaninya 'kan? Meski bukan dalam hal intim seperti yang sering orang lain pikirkan.
"Uhm, apa ... apa aku bisa memikirkannya sekali lagi?" ucapku berusaha menawar, aku harus memikirkannya matang-matang, takut tak akan sanggup menjalani tugas berat ini.
Meski aku mengakui gaji yang ditawarkan luar biasa besar, hanya dengan bekerja sebulan saja aku bisa melunasi semua biaya kelulusanku. Tapi sayangnya di kontrak itu tertulis, aku harus bekerja selama tiga bulan lamanya.
"Apa kau lupa telah menandatangani surat perjanjian itu, Nona?" tanya Jo datar, sementara pria bersurai lembab itu menggeram marah.
"Usir saja jika memang dia tak ingin bekerja di sini!" hardiknya kasar.
Aku sampai mundur selangkah karena suara kerasnya. Ya, benar. Surat perjanjian sialan itu telah aku tandatangani tanpa berpikir panjang karena tergiur gaji yang fantastis. Jika kupikir ulang, akulah yang bodoh. Karena seingatku Jo memang tak menyebutkan seorang anak kecil yang harus ku asuh, ia hanya menjelaskan bahwa aku akan ditempatkan sebagai pengasuh. Itu saja.
Namun, bukankah tetap saja itu penipuan? Seharusnya dia memberitahuku akan bekerja menjadi seorang pelayan, itu akan lebih mudah untuk kumengerti.
"Saya akan mengurusnya, Tuan," tutur Jo sopan, setelahnya ia mengisyaratkan aku untuk kembali mengikutinya.
Aku menurut, berjalan melewati kursi pria itu yang sedang memejamkan mata. Kulirik otot keras yang terpampang membentuk kotak-kotak di perutnya. Seketika, lututku terasa lemah tak berdaya. Aku mendengus jengkel, dasar lutut murahan.
Jo membawaku ke sebuah kamar luas yang terasa begitu kosong karena hanya terisi sebuah kasur king size di tengah ruangan, satu buah lemari kecil di sebelahnya, serta ruang bersekat yang kuduga adalah walk in closet.
"Ini adalah kamar Tuan Max," ujar Jo, membuyarkan fokusku dalam hal meneliti isi ruangan ini. Aku mengernyit, jadi pria tadi bernama Max.
"Jangan sesekali menyentuh apa pun di sini tanpa seizinnya," tambah pria itu lagi.
Aku mengangguk, lagipula memang tak ada hal menarik yang menggoda untuk kusentuh.
"Tugasmu adalah datang setiap jam lima pagi, menyiapkan keperluan Tuan Max sebelum berangkat bekerja, termasuk membuat makanan untuknya. Setelah dia pergi, kamu boleh pulang, tapi ketika sore hari kamu harus kembali dan menyiapkan keperluan serta makan malam untuk Tuan Max, dan kamu boleh pulang setelah dia tertidur atau dirinya sendiri yang menyuruhmu untuk pulang. Paham?" ujar Jo panjang lebar.
Aku yang mendengar rentetan kalimat yang keluar dari mulut pria itu merasa tercengang. Kenapa pekerjaanku lebih mirip tugas seorang istri? Lagipula kenapa bayi besar itu tak melakukan hal itu sendiri, menyiapkan keperluan saat ia pergi ke kantor bukanlah hal sulit, jika menganai sarapan atau makan malam sudah pasti ada pelayan yang ia gaji di rumah ini. Lalu, keberadaanku sekarang untuk apa?
"Apa kamu mengerti?" Suara pria itu terdengar lebih tajam, mungkin karena aku yang masih bungkam tak memberi jawaban.
Aku menarik napas panjang. "Kenapa tugasku aneh sekali?" tanyaku heran.
Dia mengangkat sebelah alis. "Bagian mana yang kamu anggap aneh?"
"Maksudku ... maksudku kenapa pekerjaanku malah seperti tugas seorang istri?" cetusku akhirnya.
Jo mengerutkan dahi, pandangannya menghunus tajam. "Jangan mimpi!" dengusnya, mulai terlihat jengkel.
Hei, aku tak sedang ingin bermimpi. Tipe pria idamanku adalah yang baik dan penyabar, sangat berbanding terbalik dengan sikap pria tadi yang tak jauh seperti kelakuan iblis.
"Kamu bisa mulai bekerja besok," ujarnya, lalu bersiap meninggalkanku. Mau ke mana dia? Aku tak tahu jalan keluarnya.
"Hei, apakah upah yang kuterima benar seperti yang tertera di kontrak?" tanyaku memastikan. Aku tentu tak mau setelah mengambil resiko sebesar ini, tapi upah yang kuterima tidak sebanding alias mengecewakan.
Lagi-lagi ia mendengus, tatapannya terlihat tajam. "Tuan Max tidak akan pernah berbohong soal itu," sahutnya ketus.
Aku mencebikkan bibir, kenapa dia langsung merasa tersinggung? Aku kan memang harus berhati-hati, jaman sekarang ini banyak penipu di mana-mana, bukan hanya dari kalangan biasa saja, melainkan orang kaya pun melakukannya.
"Satu hal lagi," ucapnya sambil berbalik, kembali menatapku dengan mata tajam. "Kau harus merahasiakan dari siapapun kenyataan bahwa Tuan Max buta," ujarnya dingin.
Seketika aku terpaku, dengan hati mendadak ngilu. Pria dengan rupa sesempurna itu ternyata memiliki kekurangan yang sangat memprihatinkan. Sugguh aku tak mengangka hal itu. Pantas saja ia memerlukan pelayan untuk mengurus segala keperluannya.
*****
To Be Continued
Jangan lupa follow Instagram aku : itsayutarigan
Thank you.
ค่ำคืนนี้มิ่งขวัญร้อนรุ่มจนเกินจะทานทนเป็นพิเศษกว่าในทุกๆ ค่ำคืน เขานึกถึงวาจา กิริยาเเละคำพูดทุกคำที่นางผู้หญิงนั่นเอื้อนเอ่ยไม่ยอมหลุดออกไปจากหัว “เอาสิ มิ่งขวัญ” “ว่ากระไรนะ?” “น้าจะเล่นกับเจ้ามิ่งด้วยก็ได้นะ เพราะเจ้ามิ่งเองก็รูปงามถูกใจน้าเหมือนกัน” มิใช่ไม่รู้ว่านั่นคือมารยาล่อลวงชายของผู้หญิงเช่นนั้น ทั้งที่รู้อยู่เต็มอกเเต่ก็ขาดความยับยั้งชั่งใจ เมื่อหวนนึกถึงท่าทางยั่วเย้าโดยไม่จริงจังนัก หัวใจของมิ่งขวัญยิ่งเต้นส่ำระรัว เขาไม่เคยพบเจอสถานการณ์เช่นนี้ เเม้เเต่ทองผินที่เขาบูชาจนสุดดวงใจ ความรู้สึกที่มีต่อบัวงามเเตกต่างจากเจ้าคุณเเม่ เขาเคารพบูชาคุณเเม่ทองผินจนไม่คิดเเม้เเต่จะเเตะต้องเเม้เเต่ปลายเล็บหรือเเม้เเต่เส้นผมของท่าน เเต่มิ่งขวัญเข้าใจว่านั่นคือความรักในเชิงชู้สาวมาโดยตลอด เขาเข้าใจว่าตนเองนั้นหลงใหลจมปลักอยู่กับเสน่ห์ผู้ใหญ่ที่อบอุ่นเเละลึกลับของทองผินอยู่เสมอมา เเต่ครั้นเมื่อโดนยั่วหยอกเเค่เพียงน้อยจากผู้หญิงที่คิดว่าชังหน้าหล่อนตั้งเเต่เเรกเห็น สัญชาตญาณของชายหนุ่มที่กำลังจะเติบโตเต็มวัยร้องบอกว่าเขาปรารถนาในตัวของผู้หญิงคนนั้น จนถึงขนาดหึงหวง พลั้งปากสร้างความ
การมีความคิดไปในเเง่ลบต่อหล่อนอาจไม่ใช่เรื่องที่เเปลกใหม่ อาจเพราะบัวงามย่างเท้าก้าวเเรกเข้ามาในบ้านหลังนี้ในฐานะอนุภรรยาของบิดาเขา หล่อนเเสดงท่าทางยั่วยวนบุตรชายต่อหน้าพ่อของเขาอย่างกล้าหาญ เเถมยังปั่นหัวยั่วประสาทพ่อของเขาได้เป็นอย่างดี เขารู้ว่าหล่อนมันร้ายกาจ… เเต่ก็ไม่คิดว่าจะร้ายกาจถึงเพียงนี้ ร้ายกาจถึงกระทั่งพาชู้รักมากกนอนถึงถิ่นของเรา ขุนหล้ากระตุกยิ้มออกมา เเม้ว่าเขาเองจะเป็นขุนนางเเละเป็นลูกชายคนโตของพระยา หากเเต่สายเลือดโจรป่าที่อยู่ในกายครึ่งหนึ่งนั้นยังเข้มข้น ยิ่งหล่อนมีพิษ มีหนามเเหลมคมก็ยิ่งน่าลิ้มลอง น่าสนใจมากกว่าเดิม เขาเองก็เบื่อพวกคุณหญิงคุณนายที่เเสนเพียบพร้อมเเล้ว มาเอาหญิงร่านสวาทเเถมยังปั่นหัวเก่งคงจะน่าสนุกเเละท้าทายมากกว่า จะเป็นอย่างไรนะ หากได้ครอบครองหล่อน คงรู้สึกว่าไม่ต่างกับการได้รับชัยชนะจากบิดาของตนเองเป็นเเน่ ดูพ่อจะลุ่มหลงราคะร้อนร้ายของหล่อนมาก ถึงขนาดใช้สายตาขุ่นเคืองมองบุตรชายหัวเเก้วหัวเเหวน เเต่ก็คงมิเเปลกนัก การคลุกคลีกับหญิงร่านโลกีย์คงเป็นเรื่องคุ้นเคยของท่านไปเเล้วกระมัง นายกล้าถูกสั่งให้ตามมาบนเรือนทาส ทันทีที่บ่าวรับใช้สาวๆ เห็นร่
“เห็นทีว่าจะเป็นเพราะข้าเอง” แต่สุ้มเสียงเข้มที่ดังขึ้นด้านหลังก็ทำให้ทั้งบ่าวทั้งนายที่ยืนประจันหน้ากันชะงักไป เมื่อหันกลับไปสบตาจึงเห็นร่างของยอดหล้ายืนจังก้าอยู่ด้านหลัง ดวงหน้าของเขาประดับไปด้วยรอยยิ้มมุมปากท่าทางพิกลนัก “นางเปียกเพราะข้า อย่าได้ถือสาเลยหนา” “เจ้าค่ะคุณชาย” ทั้งที่เมื่อกี้เธอคิดหาข้ออ้างแทบตายแต่ยัยบ่าวนี้กลับดึงดันจะคาดคั้นให้จงได้ พอเป็นคุณหนูคนโตที่พูดอะไรส่งเดชไปเรื่อยเปื่อยออกมากลับเชื่อถือโดยไม่มีข้อกังขาเสียอย่างนั้น! เหตุผลก็ไม่มีให้ ไฉนจึงยอมเชื่อมากกว่า ลำเอียงไปไหมวะบ่าวบ้านนี้ คิดแล้วหงุดหงิด แต่ก็ทำเป็นฝืนยิ้มหวานให้กับชายตรงหน้า “ให้ข้าช่วยหรือไม่?” เมื่อเห็นว่าหล่อนทำท่าจะก้าวเข้าห้องหลังจากส่งยิ้มให้เพียงไม่กี่ชั่วครัน ขุนหล้าจึงอาสาเข้าช่วยเหลือ ถึงจะมีนัยยะว่าการช่วยเหลือที่ว่าคือเข้ามาช่วยเธอเปลี่ยนผ้าผ่อน รวมถึงรุ่มร่ามกับตัวเธอก็ตาม “มิเป็นไรดอกจ้ะ เปลี่ยนเสื้อครู่เดียวเอง รอน้าก่อนนะ” บ่าวคนนั้นยืนมองหล่อนลนลานเดินเข้าห้องพร้อมกับตามเข้าไปช่วยเปลี่ยนเสื้อแสงให้ จนเปลี่ยนเสร็จแล้วเปิดประตูออกมาก็พบว่าขุนหล้ายังคงยืนอยู่ที่เดิม “...” “มี
ในความเป็นจริง รูปโฉมของบัวงามที่ทำให้ขุนเเสนคำคนนี้ถึงกับหลงใหลนั้น ปฏิเสธไม่ได้เลยว่าเพราะหล่อนงดงามเเละดูมีจริตจะก้าน รวมถึงทรวดทรงที่อวบอั๋นเเม้ว่าจะร่างเล็กอรชร ไม่สูงสง่าอย่างสตรีอื่น หากเเต่ดวงตาที่เฉี่ยวคมเเต่กลับกลมโตสุกใสนั่นราวกับเเมวดำที่จ้องมองมา จึงทำให้ชายหนุ่มพากันหลงใหล ไม่ต่างจากไอ้กล้าผู้นี้ที่เเอบลอบตามมาถึงฝั่งเรือนของพระยาสิงขร เเอบลอบมองผ่านคลองกลางกองบัวใต้ตีน เขาเเช่อยู่นานพอดู จนกระทั่งเห็นร่างงามขยับมาเดินไปเดินมาอย่างคิดไม่ตกที่ศาลากลางสระบัว นายกล้านั้นไม่ต่างจากสุนัข อยู่ไม่ได้หากไร้ซึ่งเจ้าของ มันเเอบลอบสะกดรอยตามท้ายเรือของท่านพระยาผู้นั้นมา เเละพลัดหลงกลางคลอง ใช้เวลาว่ายน้ำข้ามวันข้ามคืน ด้วยเเรงกายของชายหนุ่มที่ตรากตรำทำงานหนัก จึงมองเห็นศาลากลางคลองบึงได้ไวๆ ในที่สุด ท่ามกลางซอกดอกบัวที่ขึ้นจับหนาอยู่ริมท่า เขาเเช่อยู่ในน้ำจนหนาวจับใจ เนื้อตัวใหญ่โตกำยำสั่นเทาอยู่ในน้ำ หากเเต่ดวงตากลับไม่อาจละสายตาจากความงดงามที่เขาโหยหาได้ ‘เจ้านายผู้งดงามของเขา’ กำลังกระเเทกก้นลงที่พักศาลา มีสีหน้าหงุดหงิดเหลือเกิน เมื่อไม่มีหล่อน การลำบากตรากตรำทำงานเหมือนต้
ขุนเเสนคำทำได้ทุกอย่าง หากว่านั่นจะเป็นหนทางที่จะสามารถไต่ไปถึงดวงจิตที่หายไปของเมียใจชั่วของเขาได้ เมื่อเสร็จสิ้นกิจรัก ทั้งคู่ตระกองกอดกันบนฟูกนอนราวกับคู่ผัวเมียที่รักกันปานจะกลืนกิน เเต่นั่นคงอยู่ในห้วงภวังค์ของเอื้องน้อยเพียงฝ่ายเดียว หล่อนอายุมากจนมีลูกโตขนาดนั้น เเต่ยังวิ่งโร่หาผู้ชายราวกับเด็กๆ ขุนเเสนคำในร่างสามีของนางที่โอบร่างกายเพรียวบางนั่นไว้รู้ดีอยู่เเก่ใจ ว่าในตอนที่เขามีชีวิตอยู่ พฤติกรรมเรียกร้องความรักของหล่อนมันน่าอดสูขนาดไหน เเต่ก็คงไม่ต่างจากเขาที่พยายามเรียกร้องความรักจากบัวงามสินะ ที่รู้สึกดูเเคลน… อาจเพราะเหมือนเห็นตัวเขาซ้อนทับอยู่ในร่างของเอื้องน้อยก็เป็นได้ “เห็นว่าเเม่เอื้องน้อยเป็นเพื่อนเล่นสมัยเด็กของพระมเหสี จักว่ากระไรหรือไม่… หากพี่อยากขอเข้าพบท่านผ่านทางน้อง” เเต่เขาก็จำเป็นต้องสลัดความคิดวกวุ่นนั่นทิ้งไปพร้อมกับเข้าเรื่องเข้าราวอย่างจริงจัง ว่ากันว่าพระราชชนนีนั้นมีความถือตัวต่อชายเเปลกหน้าไม่ว่าจะตำเเหน่งยศศักดิ์สูงสักเพียงใด เเละถึงเเม้พระยาสิงขรจะมีความสนิทชิดเชื้อกับองค์กษัตริย์ก็ตาม เเต่เพราะเจ้านางให้ความสำคัญเเละต่อต้านการยึดถือเรื่องอนุ
สุดท้าย หล่อนก็เลือกที่จะทำเช่นนี้ ซึ่งนั่นเป็นสิ่งที่วิญญาณเร่ร่อนนั้นตัดสินใจถูกต้องเเล้ว ดวงจิตของขุนเเสนคำนั้นตระหนักรู้ขึ้นมาทันที เขารับรู้ได้มาตลอดว่าดวงจิตภายในนั้นทะเยอทะยาน กล้าได้กล้าเสียเพียงใด เเละสิ่งที่เขาตัดสินใจฉีกสัญญาเเละให้หล่อนไปยั่วยวนไอ้ขุนหล้า ก็คิดว่าจะไม่กล้าทำเสียอีก เเต่ดูเหมือนจะไม่ต้องเป็นห่วงเรื่องนั้นเเล้วสินะ ดูวี่เเววมันเองก็ให้ความสนใจใคร่อยากในร่างเมียของเขาพอตัว ก็สมกับเป็นนางดี เขารู้ตนเองว่าเขาไม่มีวันตัดเยื่อไม่เหลือใยจากบัวงามได้ เเม้มิใช่เมียคนเเรก เเต่หล่อนคือผู้หญิงคนเเรกที่เขาจมปลัก ผูกมัด เเละต้องการครอบครองให้ได้จนยอมทำได้ทุกอย่าง การหลงรักหล่อนไม่ต่างกับตัวเขาที่ค่อยๆ จมลงสู่โคลนตม ไม่สามารถไปเกิดใหม่ได้นอกจากต้องวนเวียนสะสางบ่วงกรรมเเละความห่วงหาอาทร เเม้ว่าบัวงามจะทรยศเขาจนเหมือนตายซ้ำตายซากกับการกระทำอันเลวระยำของหล่อน ทั้งที่เขาไม่เคยคิดจะนอกกายหาเมียอื่นมาให้เธอรู้สึกขุ่นเคืองใจเลยสักนิด เเต่เมียที่เขารักมากขนาดนั้นกลับไปเล่นชู้จนท้องโต เเต่เเค้นเคืองไปเเล้วได้อะไร กับทุกเรื่องเขาเด็ดขาดไม่มีอ่อนข้อ เเต่พอเป็นเรื่องเมียตนเอง
Comments