Dunia Orange

Theodore Murray, mahasiswa biasa yang memiliki karakter yang ramah dan periang. Kontras dengan kepribadian sahabatnya, Dominique Presscot yang cenderung tertutup dan kaku. Berawal dari Theo yang memungut seekor kucing yang terluka hingga terlempar ke sebuah dunia yang asing. Dunia dimana sihir adalah sesuatu yang nyata. Ia diterima di sebuah sekolah sihir terkemuka bernama Acherona, sekolah sihir ini terkenal dengan para penyihir summoner yang lebih unggul daripada sekolah lain. Setelah mengetahui bahwa tanpa sengaja ia menjalin kontrak dengan salah satu Servilliance, ia pun memutuskan untuk tinggal hingga menemukan jalan untuk pulang. Sedikit demi sedikit fakta mulai terungkap, mulai dari lahirnya vasal kejahatan, hingga jati diri sahabatnya. Bagaimana perjalanan Theo di dunia lain? Bagaimana dengan hubungan Theo dan Dominique, akankah renggang atau tetap utuh?

Jenna Goldwine, gadis 19 tahun yang berprofesi sebagai pemburu penyihir atau Hunters. Berjuang bersama klannya untuk memerangi bangkitnya para penyihir hitam yang mengincar cawan-cawan sakti, yakni instrumen-instrumen sakral sekaligus penting dalam dunia sihir hitam. Cawan-cawan itu harus segera dimusnahkan agar penyihir hitam tidak bisa menggunakannya. Tugas yang berat dan rumit membuat Jenna terjebak dalam tuduhan keji yang mengakibatkannya dijatuhi hukuman bakar. Kehancuran klannya juga menjadi ancaman besar yang harus dihadapi bersama. Di tengah misi perburuan itu, Jenna bertemu lelaki muda menawan bernama Elgar serta kakak perempuannya, Kathleen seorang tabib hebat yang menyimpan banyak rahasia. Kebersamaan yang mereka jalani membuat Jenna dan Elgar mulai jatuh hati satu sama lain. Tetapi perbedaan keduanya membuat cinta mereka sulit diwujudkan. Jenna harus memilih antara lelaki yang dicintainya atau profesinya sebagai Hunter. Keselamatan nyawanya dan keutuhan klannya adalah hal utama yang harus diperjuangkan, disamping menghadapi bangkitnya penyihir-penyihir hitam yang ingin mengembalikan kekuatan mereka dengan cawan-cawan sakti. Akankah semua berakhir bahagia?

Dunia sihir hanyalah sebuah lelucon di mata orang-orang. Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak bahkan menganggapnya bodoh. Gale termasuk salah satunya. Hingga suatu hari, dirinya menjadi pelaku dari sebuah insiden sepele. Tidak menyangka jika dari kejadian itu, menyeretnya masuk ke dalam situasi besar yang tidak pernah dibayangkan. Bahkan mengubah pandangannya akan dunia yang ia anggap lelucon sebelumnya. Mampukah Gale membangunkan kekuatan utama Federlin, atau sebaliknya, ia menyerah dan meninggalkan sahabat serta kebenaran tentang dirinya yang makin membingungkan.

Dunia semakin tua, gelombang wabah Zombie siap menyerang. Sang Narapidana, Cakra Axellen yang dijatuhi hukuman mati mendapatkan kesempatan bebas dengan cara mengikuti permainan bertahan hidup di distrik terisolasi. Bersama keenam temannya, Cakra berusaha menaklukan segala rintangan. Mulai dari Labirin Of The Death di pos pertama sampai The Last Laboratory di pos kelima. Akan tetapi, yang menunggu mereka hanyalah detik-detik kematian. Akankah ada yang selamat? Atau tersisa nama saja?

Seorang pria yang merasakan pahitnya kehidupan harus mati dalam penyesalan. Mati karena pengkhianatan membuatnya mengerti betapa pentingnya kekuatan dan kekuasaan. Pada saat-saat terakhirnya ia berharap waktu bisa diputar kembali. Namun sayangnya waktu tidak bisa diputar kembali. Takdir berkata lain. Dia hidup kembali di dunia berbeda, di dalam tubuh seorang pemuda miskin. Pada saat itulah dia berjanji akan menjadi orang yang berkuasa.

Di sebuah dunia di mana kekuatan elemen menentukan martabat dan derajat seseorang, Itachi tumbuh sebagai anak yang dianggap lemah dan tidak berbakat. Di desa Aokami, di mana anak-anak seusianya telah menguasai api, angin, atau tanah sejak kecil, Itachi hanya mampu menyalakan percikan kecil yang segera padam. Cemoohan, ejekan, bahkan penolakan menjadi makanan di setiap harinya. Namun, takdir Itachi jauh lebih besar dari yang pernah dibayangkan siapa pun. Pada ulang tahunnya yang ke-15, sebuah peristiwa langit yang langka terjadi. Gerhana Kosmik. Pada malam itu, segel kuno yang tersembunyi dalam darahnya terpecah, membangkitkan kekuatan yang telah lama tersembunyi, kekuatan elemen alam semesta. Tidak hanya satu, tetapi seluruh elemen, yaitu api yang membara, air yang menenangkan, angin yang menggulung, tanah yang kokoh, petir yang menyambar, dan bahkan kekuatan langit dan bintang. Dari seorang anak yang diremehkan, Itachi berubah menjadi kunci keseimbangan dunia. Namun, kekuatan besar selalu datang dengan ujian yang berat. Sekte Kegelapan yang selama ini mengintai kebangkitan kekuatan elemen alam semesta langsung bergerak ketika mengetahuinya. Itachi harus belajar menguasai semua elemen, menemukan jati dirinya, dan membuktikan bahwa dirinya bukanlah anak yang lemah. Perjalanan Itachi bukan hanya tentang kekuatan, tetapi tentang bagaimana seorang anak yang dianggap hina dapat menjadi pahlawan yang mengubah nasib dunia.

Isang video ng boyfriend ko na nagpo-propose sa kanyang secretary ang nag-trending. Lahat ay kilig na kilig at sinasabing napaka-romantic at nakakaantig ang eksena. Nag-post pa mismo ang secretary niya sa social media: "Matagal kitang hinintay, at buti na lang hindi ako sumuko. Ipagkakatiwala ko ang buhay ko sayo, Mr. Emerson." Isa sa mga komento ang nagsabi: "Diyos ko, sobrang sweet nito! CEO at secretary—bagay na bagay sila!" Hindi ako umiyak o nag-eskandalo. Sa halip, tahimik kong isinara ang webpage at hinarap ang nobyo ko para humingi ng paliwanag. Doon ko siya narinig na nakikipag-usap sa mga kaibigan niya. "Wala akong choice. Mapipilitan siyang pakasalan ang isang taong hindi niya mahal kung hindi ko siya tinulungan." "Eh si Vicky? Siya ang totoong girlfriend mo. Hindi ka ba natatakot na magalit siya?" "Eh ano naman kung magalit siya? Pitong taon na kaming magkasama—hindi niya ako kayang iwan." Sa huli, ikinasal ako sa parehong araw ng kasal nila. Nang magkasalubong ang aming mga sasakyan, nagpalitan kami ng bouquet ng kanyang secretary. Nang makita niya ako, labis siyang nasaktan at humagulgol.

The day Yancy Shepherd died, Benedict Page poisoned our dinner. His eyes were wild, and bloodshot, as he watched me writhe in agony. There was a madness in his gaze, but worse was the hatred, a disgust so deep it twisted his face into something unrecognizable. "If it weren't for you forcing your way into our lives, Yancy wouldn’t have died from heartbreak. You ruined us! It’s all your fault!" A photo slipped from his trembling hand and landed at my feet—Yancy at twenty, looking radiant, her smile as bright as a blooming flower. I collapsed to the ground, my strength fading fast like a rose withering in the final grasp of winter. Helpless, I waited for the darkness to claim me, consumed by despair and bitter regret. Why hadn’t I listened to the system and killed him when I had the chance? But when I opened my eyes again, everything was different. I stood watching Benedict flee our engagement ceremony. My brother moved to chase after him, but I quietly raised a hand, stopping him. This time, things would be different.

"System, I request to leave the mission world." The summoned system quickly appeared. "Ms. Young, your request has been approved. You have half a month to say goodbye to your family in this world." With that said, the system disappeared again. Andrea Young paused for a long time at the mention of the word "Family" before slowly looking toward the family photo on the table beside her. In the photo, her husband and son were each lovingly kissing her cheeks. The happiness captured in that moment suddenly left her stunned. No one knew Andrea was on a mission. Ten years ago, the system brought her into this world to win the heart of Gabriel Fulton, the crown prince of Capital City. They went from attending school together to the wedding altar over the past decade. She not only completed her mission, but also fell in love with the target of her mission.

Three years into my marriage with Shawn, I found out I was pregnant. I nervously but joyfully prepared to surprise him with the news. Yet what I received was the news of Shawn’s accidental death. Devastated by the blow, I miscarried the child and killed myself in despair. However, after death, I saw him drinking and mocking me with his rowdy friends. “Samantha is so dumb. I can’t believe she really fell for that prank. Does she really think I’d be fooled by her? I’m not an idiot like her. What, she’s pregnant? If she was going to make up something to fool me, she should have at least made it more believable.” But our child really was gone, and I had really died.